NovelToon NovelToon
CEO : Arav Dan Kayla

CEO : Arav Dan Kayla

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Arav Hayes Callahan, seorang CEO yang selalu dikelilingi wanita berkelas, terjebak dalam situasi yang tak terduga ketika hatinya tertambat pada Kayla Pradipta, seorang wanita yang statusnya jauh di bawahnya.

Sementara banyak pria mulai menyukai Kayla, termasuk kakaknya sendiri, Arav harus menahan rasa cemburu yang terpendam dalam bayang-bayang sikap dinginnya. Bisakah Arav menyatukan perasaannya dengan Kayla di tengah intrik, cemburu, dan perbedaan status yang menghalangi mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panti Jompo

Bab 29

Setelah kejadian di rumah Bu Santi, mereka semua segera bergegas kembali ke rutinitas seperti biasa. Sore itu, Arav, Kayla, Mama Lauren, dan Moe memutuskan untuk kembali ke kota. Moe duduk di balik kemudi, dengan Mama Lauren di sampingnya. Sementara itu, Arav dan Kayla duduk di kursi penumpang belakang, tetapi suasananya tidak seperti yang Kayla bayangkan setelah acara pertunangan mereka.

Arav, seperti biasa, segera tenggelam dalam pekerjaannya. Dia membuka laptop dan langsung mulai bekerja, seakan-akan tidak ada yang terjadi sebelumnya. Kayla, yang duduk di sampingnya, hanya bisa melirik Arav sesekali. Dia merasa aneh, seolah-olah hubungan mereka hanya formalitas belaka, tanpa ada keintiman yang sebenarnya. "Baru saja tunangan, tapi dia langsung tenggelam dalam pekerjaan," batin Kayla dengan perasaan campur aduk.

Di balik pikirannya yang terus mengawang, Kayla tahu dia perlu mencari tahu lebih banyak tentang keluarga Arav. Dia perlu tahu siapa sebenarnya nyonya Chintia dan Mama Lauren, serta posisi mereka dalam keluarga Callahan. Kayla merasa, jika dia bisa memahami seluk-beluk keluarga ini, dia bisa lebih siap menghadapi nasibnya nanti. "Aku harus tahu siapa mereka sebenarnya," pikirnya dengan tekad.

Saat sedang asyik dengan pikirannya, ponsel Kayla tiba-tiba bergetar. Sebuah pesan masuk dari Darren, kakak Arav. Pesan itu sederhana tapi penuh kehangatan khas Darren. "Rindu juga, nggak lihat kamu di kantor tadi," tulis Darren dengan nada sedikit bercanda. Kayla tersenyum kecil, merasa sedikit lega dengan perhatian dari Darren, yang memang lebih ramah dan humoris dibandingkan Arav yang serius.

Kayla segera membalas pesan itu, namun tak lama kemudian, dia merasakan Arav mulai memperhatikannya. Arav, yang sebelumnya tenggelam dalam pekerjaannya, sekarang melirik ke arahnya dengan tatapan penuh tanya. "Kamu sibuk dengan siapa?" tanya Arav, suaranya datar tapi dengan nada cemburu yang samar.

Kayla tersentak dan segera menyembunyikan layar ponselnya. "Bukan siapa-siapa," jawabnya singkat, mencoba untuk tetap tenang.

Namun, jawaban Kayla yang singkat itu tidak memuaskan Arav. Dengan gerakan cepat, dia merebut ponsel Kayla dan melihat pesan yang masuk. "Darren, ya?" gumam Arav, ekspresinya sedikit berubah. Tanpa berpikir panjang, Arav segera mengirim voice note kepada Darren, suaranya terdengar tegas, "Jangan ganggu dia."

Kayla yang duduk di sampingnya hanya bisa melirik Arav dengan perasaan campur aduk. Dia ingin protes, tapi melihat sikap Arav yang seperti itu membuatnya ragu. "Kenapa sih dia? Apa dia memang cemburu atau cuma posesif?" pikir Kayla dalam hatinya.

Tak lama kemudian, Moe yang sedang fokus mengemudi tiba-tiba bertanya, “Kita pulang ke mana, Pak?” pertanyaannya ditujukan pada Arav, tetapi sebelum Arav menjawab, dia melihat ke arah Kayla.

“Terserah Kayla,” jawab Arav tanpa mengangkat pandangannya dari laptop. Jawaban yang membuat Kayla terdiam sejenak. “Kok terserah aku?” batin Kayla heran. Biasanya, Arav yang selalu mengambil keputusan dalam segala hal, apalagi dalam urusan perjalanan.

Kayla melihat ini sebagai kesempatan. Mungkin ini saat yang tepat untuk memulai sesuatu yang ada di benaknya sejak tadi. "Bagaimana kalau kita antar Mama Lauren dulu ke rumah?" tanya Kayla dengan nada hati-hati, mencoba mencari reaksi Arav.

Arav tiba-tiba menghentikan jari-jarinya yang sedang mengetik di laptop. Dia melirik Kayla dengan tatapan yang sulit diartikan, seolah dia sedang menganalisis setiap kata yang baru saja diucapkan Kayla. Kayla sedikit gelisah, merasa tatapan itu terlalu intens. Namun, sebelum dia sempat merasa lebih canggung, Arav kembali tenggelam dalam laptopnya tanpa sepatah kata pun.

"Apaan sih, nggak jelas banget dia," batin Kayla, merasa bingung dengan sikap Arav yang tidak terduga. Meski begitu, Kayla tetap berusaha tenang, mencoba memahami situasi ini sambil menatap ke luar jendela, memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

**

Perjalanan menuju kota berlangsung cukup tenang. Sekitar dua jam kemudian, Moe akhirnya membelokkan mobil ke sebuah jalan yang agak terpencil. Kayla melihat keluar jendela dan mendapati pemandangan yang sedikit berbeda dari yang dia bayangkan. Mereka memasuki area sebuah bangunan yang cukup besar dengan jalan yang luas. Namun, bangunan itu tampak sudah cukup tua, seakan-akan sudah berdiri di sana sejak lama.

Kayla mulai merasa heran. "Kenapa kita ke sini?" batinnya. Perasaannya semakin tak menentu saat dia melihat sebuah plang di depan bangunan itu. "Panti Jompo? Arav mau ke sini?" pikir Kayla bingung. Mungkin Arav akan memberikan donasi untuk yayasan ini, tapi tetap saja, tempat ini tidak sesuai dengan gambaran dalam pikirannya tentang apa yang akan mereka lakukan.

Mobil berhenti di depan gedung. Moe menoleh ke arah penumpang di belakang, “Mari, Mama, kita sudah sampai.”

Mama Lauren tersenyum lembut, mengangguk, dan bersiap untuk turun. Kayla memperhatikan interaksi itu dengan sedikit bingung. Moe memanggilnya "Mama" seperti Arav juga, bukan dengan sebutan formal seperti "nyonya." Mama Lauren memang selalu menunjukkan sikap hangat, tapi Kayla masih belum bisa memahami sepenuhnya hubungan mereka.

Arav menutup laptopnya, tanda bahwa dia juga bersiap untuk turun. Namun, Kayla masih terpaku, mencoba meresapi situasi ini. Arav, yang sudah di luar mobil, mengetuk kaca di sisi Kayla. Ketukan itu menyadarkannya, dan dia segera turun dari mobil.

Saat Kayla keluar, Mama Lauren mengulurkan tangan padanya dengan senyum hangat. Kayla tersenyum kembali, menerima uluran tangan itu. Mama Lauren sepertinya ingin berjalan beriringan dengannya. Kayla merasakan kehangatan dan kenyamanan dari Mama Lauren, tapi rasa ingin tahunya tidak bisa diredam begitu saja.

"Mama," Kayla mulai berbicara sambil mereka berjalan menuju gedung. "Pak Arav biasanya tidak bercerita soal kunjungan seperti ini. Apa neneknya tinggal di sini?" Dia melirik bangunan tua itu lagi, mencoba menghubungkan apa yang ada di depannya dengan bayangannya tentang keluarga Callahan. "Tapi... rasanya tidak mungkin, ya? Keluarga besar dan terpandang seperti Callahan, kalau neneknya tinggal di panti jompo, rasanya agak aneh, kan?"

Mama Lauren hanya tersenyum mendengar celotehan Kayla. "Kamu ini banyak bicara, ya?" candanya dengan nada lembut. "Aku tahu kamu penasaran, tapi kita akan lihat nanti. Kadang, ada hal-hal yang tak bisa dijelaskan begitu saja, Kayla."

"Ah, tapi aku tetap nggak habis pikir," lanjut Kayla, tak menyerah. "Panti jompo ini... apa Arav datang ke sini untuk donasi? Atau mungkin dia mau membantu dengan cara lain? Mama, sebenarnya ini tempat apa, sih?"

Mama Lauren tertawa kecil, meski jelas bahwa dia belum mau memberi jawaban. "Kamu akan tahu sendiri, sayang. Sekarang, tenang saja dan ikuti saja langkahku, ya?"

Keluarga ini hobi sekali membuat orang bertanya-tanya. Jawaban Arav dan Mama Lauren kalau ditanya serupa jawabannya. Lihat aja nanti juga tahu sendiri. Gumam Kayla dalam hati.

Bersambung...

1
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️
Biasanya CEO maksa nikah karena keluarga cewek punya hutang. Atau ceweknya punya salah.

Ini enggak loh. Kayla tidak ada sangkut paut tanggung jawab apa pun pada CEO/Arav atau pun keluarga. Namun, dia tetap harus nikah dengan Arav.

Kira-kira alasannya apa ya? Yang gak baca novelnya, pasti gak bakal tahu alasannya.
Aruna
Boleh jadi koleksi bacaan
Aruna
Teh early grey kaya apa sih
Neneng Aisyah
seru cerita lanjut kak,aku tunggu 😅😅😅👍🏻
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih udah mampir. 🥰
total 1 replies
Daniel
tbiyuuyiiy gu
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga ya diceritKu

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!