NovelToon NovelToon
Istri Penyembuh Luka

Istri Penyembuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:69.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Novel ini adalah sekuel dari Novel pertama ku yang berjudul Suami Penyembuh Luka.

Dimas yang akhirnya merelakan wanita yang sangat di cintainya menerima tawaran Ibunya untuk menikah lagi dengan wanita yang sudah di pilihkan untuknya.

Adalah Kasih Permata, seorang gadis yang ceria yang sedikit centil. Kasih yang awalnya menolak pun akhirnya menerima tawaran untuk menikah dengan laki-laki yang sejak awal sudah menyatakan tidak akan pernah memberikan dirinya pada Kasih.

Mampukah Kasih membalut luka yang masih basah di hati Dimas. bagaimana Kasih melindungi keluarga kecilnya saat keluarga mantan Istri Dimas ingin membalas dendam pada Dimas.

Bagaimana juga jika mantan istri Dimas kembali datang dan mengusik rumah tangganya?

Apakah ketulusan Kasih bisa menggerakkan hati Dimas dan membuka hatinya menerima kehadiran Kasih...?

Happy reading ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Dimas berlari masuk ke dalam rumah setelah mendapat kabar dari Harlan bahwa Kasih dan Aurel di serang di jalan. Sampai di rumah, Dimas langsung ingin naik ke kamar Aurel melihat keadaan anaknya itu. Namun ternyata Aurel sedang berada di ruang tengah duduk terdiam sambil memegang tangan Kasih.

Dimas terenyuh melihat wajah Kasih. Pipinya biru lebam dan bibirnya terluka. Muli mengompresnya dengan air dingin setelah Kasih menolak di bawa ke rumah sakit.

“Papa,” Aurel berlari memeluk Papanya. Kasih yang sejak tadi melihat Dimas datang ingin sekali menyembunyikan muka jeleknya itu agar Dimas tidak melihatnya seperti itu.

Cantik saja aku di abaikan, apalagi bonyok begini.

“Kamu tidak apa-apa?” Dimas sudah mensejajarkan dirinya dengan Aurel dan memegang tangannya. Gadis kecil itu menggeleng.

“Tapi Tante Kasih,” ujarnya dengan wajah sedih sambil melihat ke arah Kasih. yang di lihat langsung memalingkan wajahnya karena malu. Dimas melemaskan tangannya dari lengan Aurel dan mendekati Kasih.

“Kamu tidak apa-apa?” Kasih menggeleng, Dimas hanya bisa melihat belakang kepala istrinya itu. Dimas mengambil kain yang di pegang ibunya lalu berganti dia yang mengompres pipi Kasih. Kasih memalingkan wajahnya lalu menunduk dengan wajah kecut. Bukan sakit, lebih ke malu Dimas melihatnya berantakan seperti itu.

“Kenapa tidak ke rumah sakit?” tanya Dimas dengan lembut.

“Aku tidak apa-apa.” Jawab Kasih. Dimas memperhatikan wajah Kasih, pipinya kebiruan dan bibirnya luka. Laki-laki itu menghela nafas pelan. Dia merasa bersalah melihat Kasih seperti itu. Sementara Muli melukiskan sedikit senyum di wajahnya melihat Dimas yang mulai memperhatikan Kasih. Sepertinya setiap kejadian selalu ada hikmahnya.

“Perampoknya sudah di bawa ke kantor polisi?” tanya Kasih. Muli dan Aurel ikut duduk di samping mereka.

“Sudah,” jawab Dimas. “Harlan sedang di kantor polisi mengurus mereka.” Lanjut Dimas lagi.

“Mereka bukan perampok, mereka mau membawaku,” Aurel bersuara. Muli langsung memeluknya begitu melihatnya ketakutan mengingat kejadian tadi.

“Apa maksud kamu sayang?” tanya Dimas pada Aurel.

“Mereka menarik-narik tanganku, mereka mau membawaku pergi.”

“Sayang, kamu tenang saja, selama ada Tante tidak ada seorang pun yang akan menyakiti kamu.” Kasih memeluk Aurel. Ketulusan Kasih pada anaknya membuat hati Dimas sedikit terketuk. Dia menyadari harusnya dia tidak terlalu dingin dan kasar pada Kasih. Gadis itu sudah mau mengorbankan masa mudanya demi menjadi ibu untuk anaknya.

Dimas lalu mengoles salep pada pipi dan bibir Kasih dengan lembut. Jantung Kasih berdegup cepat merasakan tangan Dimas menyentuh wajahnya dengan lembut. Dia langsung mengambil salep itu dari tangan Dimas dan berdiri.

“Biar aku sendiri.” Ujarnya lalu naik ke kamarnya. Tapi saat Kasih menyadari kalau kamar itu juga kamar Dimas, Kasih lalu masuk ke kamar Aurel.

Saat Kasih mengoles salep di bibirnya, pintu di buka. Dimas dan Aurel masuk ke kamar itu, ayah dan anak itu terkejut melihat Kasih ada di kamar Aurel.

“Kamu istirahat, yah. Selamat malam.” Dimas memberikan kecupan di kening anaknya. Dia melihat Kasih dengan lebih lembut. “Kamu juga istirahat.” Ujarnya lalu meninggalkan kamar Aurel.

“Sayang, Tante tidur di sini yah.” Kasih merasa sedikit malu bertemu Dimas. Entah kenapa.

 Aurel naik di tempat tidur, dia mengelus dengan sangat hati-hati pipi Kasih yang masih lebam.

“Sakit?” tanyanya. Kasih menggeleng.

“Tidak sakit sama sekali.” Jawab Kasih sambil tersenyum tulus pada Aurel.

“Besok kamu mau ke rumah Tante?” Kasih ingin mengajak Aurel bertemu dengan Ayah dan Ibunya. Tapi sebenarnya dia ingin bertemu Ayahnya untuk kembali mengasah kemampuannya. Dia memang sudah lama tidak latihan bersama ayahnya. Mungkin itu sebabnya dia tidak bisa mengatasi preman yang tadi menghadang mereka di jalan.

“Tapi kalau mereka datang lagi bagaimana?” gadis itu masih menyisakan ketakutan melihat orang-orang itu berusaha menariknya keluar.

“Kamu tenang saja, selama ada Tante tidak akan ada yang berani menyentuh kamu,”

“Tapi tadi mereka berhasil menyentuhku,” ujar Aurel mengejek Kasih.

“Itu karena Tante malas latihan. Kalau Tante sudah kembali rajin latihan, jangankan empat orang, sepuluh orang juga bisa Tante hadapi sendirian.” Aurel tersenyum. Sepertinya butiran-butiran es di hatinya mulai mencair. Dia mulai menyadari ketulusan yang Kasih berikan dalam setiap apa yang Kasih lakukan untuknya.

Sementara itu Dimas mendapat kabar dari Harlan bahwa ornag-orang itu mengaku di bayar untuk membawa Aurel bersama mereka. Dan yang menyuruh mereka adalah Gunawan Wijaya yang tidak lain adalah mantan ayah mertuanya.

Dimas mengepalkan tangannya, amarah terpancar jelas di matanya. Apalagi yang orang tua itu inginkan? Untuk apa dia menginginkan Aurel. Dalam hasil sidang perceraiannya sudah jelas hak asuh ada padanya karena Monika tidak pernah datang di persidangan dan juga tidak meuntut apapun.

“Sepertinya pelajaran yang ku berikan pada mereka belum cukup hingga masih berani mengangguku dan Aurel.” Ujar Dimas. Dia pasti tidak akan memaafkan dengan mudah apa yang sudah Gunawan lakukan pada anaknya.

Pagi harinya setelah sarapan, Kasih meminta ijin pada Dimas untuk mengajak Aurel ke rumah orang tuanya.

“Apa Aurel mau?” tanya Dimas.

“Dia bilang kalau Papanya mengijinkan.” Dimas menghela nafasnya, untuk saat ini agak berat rasanya membiarkan Aurel keluar rumah. Mungkin saja opa nya di luar sana membayar preman yang lain untuk membawa anaknya.

“Jangan khawatir, aku akan menjaganya dengan nyawaku.” Diman menatap Kasih, kemudia akhirnya memberinya ijin walaupun dengan berat hati.

Kasih bisa menyadari kalau Dimas sudah sedikit berubah dari sebelumnya. Meskipun masih dingin dan bicara seperlunya saja, tapi sudah tidak ada lagi sikap dan kata-kata yang sinis seperti biasanya.

Setelah mendapat izin dari Dimas Kasih lalu pergi bersama Aurel. Muli yang juga ingin cerita banyak dengan besannya juga tidak ketinggalan. Mereka pergi bertiga.

Sampai di rumah Kasih, Darna yang mendengar anaknya di hadang dan di pukuli langsung berlari ke luar rumah. Dia melihat pipi kasih yang masih biru dan juga bibirnya yang masih luka.

Wanita paruh baya itu menangis melihat wajah cantik anaknya yang lebam. Kasih yang merasa risih di lihat Aurel langsung menengangkan Ibunya, memeluknya dan membawanya masuk ke dalam rumah.

“Bu, jangan begitu. Kasih malu sama Aurel.” Bisik Kasih. Darna yang baru menyadari ada Aurel langsung melepaskan pelukan Kasih dan menyapa gadis kecil itu.

“Hai cantik,” sapa Darna pada Aurel. Air mata yang tadi menetes sudah di usap dan sekarang dia sudah memasang senyum menyambut tamu-tamunya.

“Anggap rumah sendiri.” Ujar Darna.

Pemandangan saat Darna memeluk Kasih tidak lepas dari perhatian Aurel. Dia merasa Kasih sangat beruntung memiliki Ibu yang bisa menangis melihatnya terluka. Mungkin sikap ramah dan lembut Kasih padanya berasal dari Ibunya yang yang juga begitu hangat padanya.

1
Kholisa N Adinda
Luar biasa
Heri Wibowo
cobalah membuka hatimu cari jodohmu yang lain monica.
Ana
next kak🥰
Deuis Lina
karena mencintai dg tulus tidak harus memiliki Monic ,,melihat orang yg kita cintai bahagia kita juga ikut bahagia ,,,walau harus nahan beban d hati intinya kita harus ikhlas
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂я
begitu yang seharusnya Mia lakukan
jgn tunggu diancam...
Heri Wibowo
lanjut kak.
Deuis Lina
udah d kasih kesempatan sama Dimas malah berulah ya monica
Ana
next kak semangat 💪
Ana
ck ga jera juga ya ni Monika sama keluarga nya 😤
Four Lovely
bagus dimas tegas, jaga dgn ketat saja biar bgmn hubungan ibu n anak. peringatkan Monika utk tdk ulangi lg.
Deuis Lina
lanjut kak,,,
Ana
semoga selalu bahagia, Alhamdulillah Aurel anak yang pintar, kedepannya mungkin akan lebih baik menjaga jarak dengan Monika meskipun dia ibu kandung Aurel
Heri Wibowo
lanjut thor.
Rosita Rosdiana
bakalan rolling coaster nih ceritanya
Deuis Lina
berpikirlah bijak Monik jgn samakan Dimas yg dulu sama Dimas yg sekarang karena klu salah langkah lagi kamu akan tau akibatnya dan sangat fatal dan tunggu kehancuran keluargamu karena kecerobohan mu
Upi Raswan
kasih begitu peka yaa...moniiik moniik dah dikasih hati minta jantung..kamu lupa siapa sekarang dimas,, kamu ingin hancur untuk yang Kedua kalinya.
Ana
jangan egois dan serakah Monika jika tak mau kehilangan segalanya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂я
gunakan kesempatan dgn baik
jgn serakah atau monika akan menyesal seumur hidupnya....
Heri Wibowo
sudah diberi kesempatan jangan ngelunjak gitu Kamu monica
Yulien Sumangkut
sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!