CEO : Arav Dan Kayla

CEO : Arav Dan Kayla

Pesona yang Tak Terduga

Pagi itu, kantor Callahan Corp. Dipenuhi dengan rutinitas yang biasa. Suara langkah kaki karyawan yang terburu-buru, dentingan telepon, dan percakapan tentang pekerjaan. Namun, ada satu pemandangan yang berbeda di lantai atas, tepat di depan ruang kerja CEO. Seorang wanita muda, Kayla Pradipta, berdiri dengan napas terengah, memeluk tumpukan berkas yang hampir jatuh dari tangannya.

“Aduh, telat lagi…” gumamnya sambil mempercepat langkah menuju ruang rapat. Kayla bukan siapa-siapa di perusahaan itu, hanya seorang karyawan biasa di bagian administrasi. Tapi pagi itu, ia mendapat tugas mendadak untuk mengantar dokumen penting langsung ke tangan Arav Hayes Callahan.

Begitu tiba di depan ruang rapat, tangan Kayla ragu-ragu di depan pintu kaca. Dia bisa melihat sekilas sosok Arav di dalam, sedang berbicara dengan beberapa direktur. Mata tajam dan sikapnya yang tenang selalu membuatnya merasa terintimidasi. Arav adalah sosok yang sulit dijangkau, dan bukan tanpa alasan. Dengan ketampanan yang memukau dan posisi sebagai CEO, ia selalu dikelilingi wanita-wanita berkelas yang berebut perhatiannya. Namun, bagi Arav, mereka semua terasa sama—hanya sekadar formalitas dalam dunia sosialnya.

“Kayla! Kamu ngapain bengong di situ?” Tiba-tiba, suara Mira, rekan kerjanya, memecah lamunannya.

“Eh? Iya, iya, ini aku mau masuk…” Kayla tergagap, kemudian mengetuk pintu sebelum didorong pelan.

Arav melirik singkat ke arah pintu saat Kayla masuk. Wajahnya tetap tanpa ekspresi, dingin dan terukur. “Cepat letakkan di meja dan keluar,” katanya dengan nada datar.

“Baik, Pak,” jawab Kayla sambil menunduk, mencoba menahan gugupnya. Namun, saat hendak berjalan keluar, tanpa sengaja kakinya tersandung kabel proyektor yang tersembunyi di bawah meja.

Brakk! Semua mata tertuju padanya ketika berkas yang ia bawa berceceran di lantai. Kayla langsung membungkuk untuk mengambilnya, wajahnya memerah menahan malu.

Arav menghela napas pelan, memejamkan mata sejenak. “Apa kamu nggak bisa hati-hati sedikit?”

“A-aku minta maaf, Pak…” jawab Kayla terbata-bata sambil cepat-cepat merapikan berkas yang berserakan. Namun, tangannya gemetar dan membuatnya makin kesulitan.

Darren, yang kebetulan berada di ruang rapat, menggeleng pelan sambil tersenyum geli. “Arav, tenanglah. Dia kan Cuma gugup. Lagi pula, sepertinya dia memang sering bikin hal-hal tak terduga terjadi.”

Mendengar itu, Arav menatap Kayla lebih tajam. Ada sesuatu dalam cara Arav memandangnya yang membuat Kayla merinding. Bukan amarah, melainkan rasa penasaran.

Setelah berhasil merapikan semuanya, Kayla segera keluar dari ruang rapat dengan perasaan campur aduk—antara lega dan malu luar biasa. Tapi satu hal yang pasti, peristiwa memalukan itu langsung tersebar ke seluruh kantor, membuatnya jadi bahan pembicaraan.

Siang harinya, saat istirahat makan siang, Kayla duduk sendirian di kantin. Pandangannya menerawang, mengingat bagaimana Arav melihatnya tadi. “Kenapa aku harus selalu bikin kacau di momen penting?” gumamnya, sedikit frustrasi.

“Nggak usah dipikirin. Tadi Cuma kecelakaan kecil kok.” Mira tiba-tiba duduk di sampingnya dengan nampan makan siang. “Lagipula, siapa juga yang nggak gugup kalau disuruh ngadepin Arav langsung? Semua orang tahu dia itu CEO paling galak di sini.”

Kayla hanya tersenyum pahit. “Tapi dia nggak Cuma galak. Tatapannya itu… kayak bisa nembus pikiran kita.”

Mira tertawa kecil. “Iya sih, Arav emang misterius banget. Tapi tahu nggak? Katanya si Maya yang selama ini deket sama Arav mulai sering datang lagi. Mungkin Arav udah bakal mutusin pilih siapa.”

Kayla terdiam. Dia tahu betul kalau Maya adalah salah satu wanita yang sering dibilang paling cocok jadi pasangan Arav. Tapi mendengar itu, entah kenapa ada sedikit rasa sesak di dadanya. “Oh… gitu ya? Bagus deh kalau dia dapet yang terbaik.”

Mira memicingkan mata, melihat reaksi Kayla. “Jangan bilang kamu juga mulai naksir sama Arav?”

“Eh, apa? Nggak kok!” Kayla cepat-cepat menyangkal, meski wajahnya memerah. Tapi Mira hanya terkekeh, tahu bahwa reaksi Kayla sudah cukup menjawab.

Sore harinya, setelah jam kerja usai, Kayla menerima pesan dari Arav. Ia diminta untuk mengantar dokumen lain langsung ke apartemen Arav karena ada perubahan yang harus segera diperiksa. Awalnya Kayla ingin menolak, tapi ia tahu ini bagian dari tanggung jawabnya.

Saat tiba di apartemen mewah itu, Kayla merasa canggung. “Apa-apaan sih ini… kenapa aku harus ketemu dia lagi di tempat kayak gini?” batinnya, merasa suasananya semakin aneh. Setelah diberi izin masuk oleh satpam, ia naik ke lantai atas dan menunggu di depan pintu.

Arav membukakan pintu tanpa banyak bicara. Suasananya begitu berbeda dari di kantor. Arav yang biasanya terlihat kaku dan penuh kendali, kini tampak lebih santai meski masih menunjukkan aura dinginnya. “Masuk,” katanya singkat.

Kayla masuk perlahan, merasa suasana di dalam ruangan begitu sunyi. Saat menyerahkan berkas, Arav tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang mengejutkan. “Kenapa kamu terlihat begitu gugup setiap kali bertemu denganku? Apa aku terlihat seperti monster?”

Kayla terdiam, tak tahu harus menjawab apa. “A-aku Cuma… ya, mungkin karena Bapak memang CEO dan…”

“Lepaskan formalitas itu.” Arav memotong cepat. “Di sini, nggak ada orang lain. Kamu bisa bicara lebih santai.”

Mendengar itu, Kayla semakin bingung harus merespons bagaimana. Tapi ia mencoba memberanikan diri. “Aku… aku nggak bermaksud bikin masalah tadi di kantor. Aku benar-benar minta maaf kalau itu mengganggu Bapak.”

Arav menatapnya dengan ekspresi yang sulit dibaca. “Masalah itu bukan hal besar. Aku lebih penasaran kenapa kamu berbeda dari kebanyakan orang di sini. Mereka biasanya langsung mencoba menarik perhatianku, tapi kamu justru menghindar.”

Kayla sedikit terkejut mendengar kata-kata itu. “Mungkin… karena aku tahu batasanku, Pak. Aku Cuma karyawan biasa.”

Arav mendekat sedikit, matanya tetap fokus ke arah Kayla. “Batasan? Atau kamu hanya takut untuk melihat apa yang ada di balik pandangan orang lain terhadapmu?”

Ada sesuatu dalam nada bicara Arav yang membuat Kayla merasa semakin tidak nyaman, tapi juga membuat jantungnya berdebar lebih cepat. “Aku… nggak tahu maksud Bapak.”

“Aku juga tidak tahu apa yang membuatku tertarik untuk memperhatikanmu lebih jauh,” jawab Arav pelan, namun penuh tekanan.

Kayla semakin bingung. Atmosfer ruangan itu berubah menjadi tegang, dan meski tidak ada kata-kata romantis, ketegangan yang terasa justru membuat Kayla merasa seperti terjebak dalam situasi yang rumit. Sesuatu yang berbahaya tapi juga menariknya.

Saat itulah, ponsel Arav berdering. Dari layar ponselnya, nama Maya muncul. Axel menatap layar itu sejenak, sebelum mematikannya tanpa ragu. Tanpa mengalihkan pandangannya dari Kayla, Arav berkata, “Kamu boleh pulang sekarang. Tapi ingat ini, Kayla—jangan meremehkan dirimu hanya karena kamu bukan siapa-siapa. Karena kamu mungkin akan menemukan dirimu lebih berharga dari yang kamu kira.”

Kalimat itu membuat Kayla terdiam lama. Apa sebenarnya maksud Arav? Ia tidak yakin. Namun, satu hal yang pasti—setelah pertemuan itu, hidupnya tidak akan sama lagi.

###

Hari berikutnya, suasana kantor Callahan Corp. kembali pada rutinitas biasanya. Namun, bagi Kayla, hari itu terasa sangat berbeda. Pikirannya terus melayang pada percakapan yang terjadi di apartemen Arav Hayes Callahan semalam. Kata-kata pria itu masih bergema di kepalanya, membuatnya bertanya-tanya apakah ia salah mengartikan semuanya.

Di sisi lain, Arav sedang berada di ruang kerjanya, tenggelam dalam pikiran yang tak biasa. Ia teringat tatapan canggung Kayla yang terlihat begitu asli, berbeda dengan kebanyakan wanita yang ia temui selama ini. Perasaan itu membuat Arav semakin tertarik, meski dia tidak tahu pasti apa yang ia harapkan dari interaksi ini.

Bersambung...

Episodes
1 Pesona yang Tak Terduga
2 Terjebak Dalam Dilema
3 Ketika Batas Mulai memudar
4 Di Antara Dua Pilihan
5 Perintah yang Tak Terduga
6 Kemurkaan Sang CEO
7 Permainan Terselubung
8 Salah Tingkah
9 CEO Bucin
10 Di Bawah Pengawasan CEO
11 Pertarungan Ego dan Cinta Terpendam
12 Bawel Dibalas Dingin CEO
13 Arav Bikin Sport Jantung
14 Keteguhan Hati di Balik Kegelisahan
15 Kecemburuan yang Terselubung
16 Pertarungan Halus di Meja Makan
17 Pengakuan Tak Terduga
18 Persaingan Ketat
19 Tidak Menemukan Jawaban
20 Pelarian Singkat
21 Pertemuan yang Tak Terduga
22 Ketegangan di Dapur
23 Keputusan yang Sulit
24 Tidak Terikat Jangan Memaksa
25 Masalah Mendukung Untuk CEO
26 Keputusan Terserah
27 Ketegangan dan Tunangan
28 Setengah Hidup Baru
29 Panti Jompo
30 Akan Terjawab Pada Waktunya
31 Keheningan Malam dan Rencana
32 Selalu Kalah Start
33 Ancaman Tersembunyi
34 Masa Lalu Mama
35 Akhirnya Terjawab
36 Undangan Tuan Hayyes
37 Harga yang Dibayar Untuk Perlawanan
38 Ancaman Bertubi-tubi
39 Persaingan dan Cemburu
40 Malam Permulaan atau Perpisahan?
41 Keputusan Berat
42 Pernikahan Demi Rencana
43 Asal Nikah
44 Pengantin Formalitas
45 Mencari Perhatian
46 Kemarahan Pengantin Baru
47 Istri Tercampakan
48 Rencana Bulan Madu
49 Pulau Seribu Masjid
50 Bulan Madu Menegangkan
51 Pencarian Pertama
52 Antara Bisnis dan Cinta
53 CallaDipta Corp.
54 Sandiwara di Balik Kekuasaan
55 Takdir dan Pertemuan yang Tak Terduga
56 Di Persimpangan Perasaan
57 Keputusan dan Luka
58 Terkuak Alasan Pergi dari Cinta
59 Rahasia Terungkap Perang Memanas
60 Bayang-bayang Keruntuhan
61 Bergerak Cepat
62 Kemarahan tak Terduga
63 Manuver Licik di Tengah Kekacauan
64 Langkah-langkah Berbahaya di Tengah Ketegangan
65 Rapat Besar dan Kejatuhan Callahan Corp
66 Pertemuan Rahasia dan Kegelapan Malam
67 Permainan Licik di Balik Selimut
68 Keputusan Arav dan Konflik Keluarga Callahan
69 Hadirnya Kayla Di Keluarga Callahan
70 Amarah yang Membara
71 Malam Pertama Kedua Kali
72 Status Nyonya Arav
73 Pengkhianatan Terungkap
74 Chintia Mencari Dukungan
75 Sang Pewaris Callahan
76 Pengejaran Yang Menegangkan
77 Perebutan Kekuasaan dan Kejutan Tak Terduga
78 Pengungkapan CallaDipta Corp
79 Kebangkitan dan Kesuksesan Baru
80 Bab 80 TAMAT
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pesona yang Tak Terduga
2
Terjebak Dalam Dilema
3
Ketika Batas Mulai memudar
4
Di Antara Dua Pilihan
5
Perintah yang Tak Terduga
6
Kemurkaan Sang CEO
7
Permainan Terselubung
8
Salah Tingkah
9
CEO Bucin
10
Di Bawah Pengawasan CEO
11
Pertarungan Ego dan Cinta Terpendam
12
Bawel Dibalas Dingin CEO
13
Arav Bikin Sport Jantung
14
Keteguhan Hati di Balik Kegelisahan
15
Kecemburuan yang Terselubung
16
Pertarungan Halus di Meja Makan
17
Pengakuan Tak Terduga
18
Persaingan Ketat
19
Tidak Menemukan Jawaban
20
Pelarian Singkat
21
Pertemuan yang Tak Terduga
22
Ketegangan di Dapur
23
Keputusan yang Sulit
24
Tidak Terikat Jangan Memaksa
25
Masalah Mendukung Untuk CEO
26
Keputusan Terserah
27
Ketegangan dan Tunangan
28
Setengah Hidup Baru
29
Panti Jompo
30
Akan Terjawab Pada Waktunya
31
Keheningan Malam dan Rencana
32
Selalu Kalah Start
33
Ancaman Tersembunyi
34
Masa Lalu Mama
35
Akhirnya Terjawab
36
Undangan Tuan Hayyes
37
Harga yang Dibayar Untuk Perlawanan
38
Ancaman Bertubi-tubi
39
Persaingan dan Cemburu
40
Malam Permulaan atau Perpisahan?
41
Keputusan Berat
42
Pernikahan Demi Rencana
43
Asal Nikah
44
Pengantin Formalitas
45
Mencari Perhatian
46
Kemarahan Pengantin Baru
47
Istri Tercampakan
48
Rencana Bulan Madu
49
Pulau Seribu Masjid
50
Bulan Madu Menegangkan
51
Pencarian Pertama
52
Antara Bisnis dan Cinta
53
CallaDipta Corp.
54
Sandiwara di Balik Kekuasaan
55
Takdir dan Pertemuan yang Tak Terduga
56
Di Persimpangan Perasaan
57
Keputusan dan Luka
58
Terkuak Alasan Pergi dari Cinta
59
Rahasia Terungkap Perang Memanas
60
Bayang-bayang Keruntuhan
61
Bergerak Cepat
62
Kemarahan tak Terduga
63
Manuver Licik di Tengah Kekacauan
64
Langkah-langkah Berbahaya di Tengah Ketegangan
65
Rapat Besar dan Kejatuhan Callahan Corp
66
Pertemuan Rahasia dan Kegelapan Malam
67
Permainan Licik di Balik Selimut
68
Keputusan Arav dan Konflik Keluarga Callahan
69
Hadirnya Kayla Di Keluarga Callahan
70
Amarah yang Membara
71
Malam Pertama Kedua Kali
72
Status Nyonya Arav
73
Pengkhianatan Terungkap
74
Chintia Mencari Dukungan
75
Sang Pewaris Callahan
76
Pengejaran Yang Menegangkan
77
Perebutan Kekuasaan dan Kejutan Tak Terduga
78
Pengungkapan CallaDipta Corp
79
Kebangkitan dan Kesuksesan Baru
80
Bab 80 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!