Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam Mia
Sedangkan di rumah sakit, Luna dan Damar tengah di tangani oleh dokter. Ali duduk di antara ranjang Luna dan Damar, ia memejamkan kedua matanya. Dengan posisi kedua tangannya, menggenggam salah satu tangan Luna dan Damar.
Gio yang juga ikut masuk, memperhatikan apa yang di lakukan oleh Ali. Bahkan dokter yang sedang mengobati luka-luka sayatan, pada tubuh Damar tertegun. Matanya fokus pada luka-luka tersebut, lambat laun luka tersebut merapat dengan sendirinya. Bahkan ada beberapa luka yang tidak terlalu parah, menghilang tanpa meninggalkan bekas.
"I-ini... apa yang terjadi sebenarnya? Bagaimana bisa?" dokter itu menatap Ali, yang masih menutup kedua matanya. Bahkan di dahi Ali, mengalir keringat yang cukup banyak.
Begitu juga dengan Gio, ia benar-benar tak menyangka begitu banyak kejutan yang ia dapatkan dari Ali dan yang lainnya.
"Hah.. hosh.. hosh... " Gio segera memberikan botol mineral pada Ali, dan Ali menerimanya dan segera meminumnya hingga tandas
"Sepertinya mas Ali sangat kelelahan, sebaiknya mas beristirahat saja." ucap Gio, dokter mengangguk
"Sisanya biar aku yang menangani kedua pasien, lukanya sudah tidak separah tadi." ucap dokter, ini merupakan pengalaman luar biasa baginya. Memang benar, tidak semua sakit dan penyakit bisa di obati dan di prediksi oleh dokter. Buktinya adalah apa yang ia lihat saat ini, mungkin bila ia bercerita pada rekan dan temannya yang lain. Yakin seyakin-yakinnya, ia akan di anggap gila.
Ali menggelengkan kepalanya
"Gio, aku titip kakak sepupuku dan juga Damar padamu. Aku harus kembali ke sana, saudaraku yang lain pasti membutuhkan bantuan ku. Di luar ada pak Tio, bila kamu membutuhkan bantuannya. Panggil saja, kamu bisa kan?" Gio mengangguk, Ali tersenyum kecil
Ali mengangguk kecil pada dokter yang sejak tadi bersamanya, dokter yang melihat kemampuannya.
PLOP
"HAH?!" dokter itu terkejut bukan main
"D-dia.. t-temanmu itu... manusia kan?" tanya dokter tergagap, Gio tersenyum dan mengangguk
"Sebaiknya dokter segera mengobati kedua pasien, meski sudah tidak separah tadi. Tapi tetap membutuhkan pengobatan bukan?" dokter itu mengangguk cepat, ia pun kembali fokus pada luka pasien. Meski di kepalanya, banyak pertanyaan.
.
.
PLOP
Bukan hanya Ali, ternyata Mia juga ikut kembali ke rumah tersebut. Mudah bagi Ali masuk le dalam rumah, tapi tidak untuk Mia. Ia hanya bisa menunggu di luar, dengan perasaan marah luar biasa. Melihat putra terbaring di ranjang rumah sakit, di sini melihat suaminya tak sadarkan diri.
Ingin rasanya ia menghancurkan semua yang ada di sekitarnya, namun ia hanya ingin membalaskan dendamnya pada wanita itu. Ya... wanita yang sudah bersekutu dengan iblis, karena menginginkan suaminya. Bahkan anak dan dirinya, harus menjadi tumbal keserakahannya.
Saat Ali masuk, dia melihat Cia yang sedang duduk kelelahan di samping tubuh Herman.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Ali seraya mengerutkan dahinya
"Sedang jualan arumanis" jawab Cia asal, ia merasa kesal dengan pertanyaan adiknya itu
"Oohh" jawab Ali singkat, ia kembali melangkahkan kakinya
Ali kini berdiri terpaku, melihat Ghava yang sedang mencekik leher wanita itu. Sampai tubuhnya terangkat, terlihat wanita itu memukul lengan Ghava berkali-kali. Nafasnya mulai terputus-putus, bahkan wajahnya sudah terlihat memucat karena kekurangan oksigen.
'BR*NGSEK' pekik iblis yang kini berdiri tak jauh di belakang Ghava, dengan seringaian Ghava melepaskan cekikannya.
BRUGH
Tubuh wanita itu terjatuh di lantai, dengan nafas ngos-ngosan. Ia mencoba meraup banyak oksigen, lehernya benar-benar terasa sangat sakit. Begitu juga dengan dadanya, yang kekurangan asupan oksigen. Ali menggelengkan kepalanya, melihat wanita itu masih bisa bertahan.
Ali segera menyegel wanita itu, agar iblis yang sudah keluar dari tubuhnya. Tak bisa kembali masuk, ke dalam tubuhnya. Karena wanita itu merupakan inang baginya, makan dan minum dirinya melalui wanita tersebut. Dan tentunya, bukan makanan manusia normal pada umumnya.
"Kau keluar juga akhirnya" ucap Ghava tersenyum mengerikan
Cia yang melihatnya, bahkan mengedikkan kedua bahunya. Ghava yang saat ini ia lihat, sangat berbeda jauh dengan Ghava yang ia tau sehari-hari. Ghava urakan dan konyol, tak terlihat sama sekali. Yang sekarang ia lihat adalah... Ghava yang seperti psikopat.
'KAU.. BERANINYA KALIAAAANNN' teriak iblis itu, ia benar-benar merasa marah
"Mundurlah Al, aku yang akan menanganinya. Bawa mereka keluar dari rumah ini, karena aku akan menghancurkan rumah ini dan iblis itu dalam waktu bersamaan." ucap Ghava, Ali menghembuskan nafasnya pelan
Dengan malas, ia memegang lengan wanita yang ia ikat menggunakan rantai auranya dengan cukup kasar.
"LEPPASSS" ucap wanita itu
"Sayangnya aku harus melakukan hal ini, untuk manusia sepertimu." ucap Ali dingin
"Apa aku harus melakukan hal yang sama pada dosen kalian ini?" tanya Cia, dengan memasang wajah lelah
"Maksudmu?" tanya Ali
"Menyeretnya" jawab Cia malas
"Kalo kamu tidak kuat menggendongnya, lakukan saja." Cia menyipitkan kedua matanya
"Hari ini, kenapa kamu benar-benar sangat menyebalkan Al?" Ali hanya menjawabnya dengan mengangkat kedua bahunya, ia melanjutkan langkahnya keluar rumah. Cia masih duduk di samping tubuh Herman, tak ada niatan sama sekali untuk membawa pria itu keluar dari rumah ini.
BRUGH
Ali melepaskan wanita itu dengan kasar, sampai ia terjatuh di atas tanah. Para warga menatapnya, dengan tatapan penuh amarah. Ali kembali masuk, ia berniat untuk membawa Herman keluar.
Namun tanpa Al sadari, arwah Mia menyeringai. Sebelum warga membawa wanita itu, tubuh wanita jahat tersebut melayang.
"MIA" ucap pak Kades berteriak, semua orang terkejut melihatnya
"KYAAAAA" teriak wanita jahat itu
'DIAM, JANGAN UCAPKAN APA PUN!! AKU TAK INGIN MENDENGAR CERAMAH KALIAN, YANG AKU INGINKAN SAAT INI ADALAH MEMBUNUH WANITA INI. HIHIHIHIHIIHI' Mia sudah menunggu momen ini sejak tadi
Selama ini ia bergentayangan, karena tak bisa membalas wanita biadab ini. Apa alasannya?
Karena iblis yang bersemayam di dalam tubuh wanita ini, iblis itu benar-benar tak ingin jauh dari tubuh inangnya.
"TAPI MIA, BILA KAMU MELAKUKAN ITU. KAMU TIDAK AKAN BI..."
'DIAAAAAMMM... AKU BILANG DIAM!!! AKU TAK PEDULI APA YANG AKAN TERJADI PADAKU!!!' Mia memotong ucapan Sugeng
'Kalian tidak akan tau bagaimana rasanya menjadi aku, tidak akan pernah. Sakitt, melihat suamiku menikah lagi dengan perempuan lain. Meski itu bukan keinginannya, tapi sakitnya benar-benar menghancurkan hidupku. Dan yang paling menyakitkan adalah, saat aku dan anak yang ada dalam perut ini harus mati. Hanya demi memuaskan keserakahan wanita ini, demi bisa mendapatkan kekayaan dan sihirnya pada Herman takkan pernah pudar. Dia menumbalkan aku dan anakku, sebelum aku mati... dia sengaja mengirimkan vidio, dimana dia dan Herman bersetubuh. ' lanjut Mia meneteskan air matanya
Ya... karena itu, ia shock bukan main.
...****************...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
ketembak tp kok GK ad yg luka y
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mak gk ada keinginan triplet??
🥰🥰🥰🥰🥰
kasus baru ..kenapa ya