Brahma Satria Mahendra merasa lelah dengan banyak wanita yang terus mendekati serta mengejarnya. Kedua orang tuanya terutama sang ibu sering kali mendesaknya untuk segera menikah. Pernah mencintai dan berpacaran cukup lama dengan sahabatnya sejak SMA bernama Ajeng Notokusumo. Namun hubungannya kandas di tengah jalan karena Ajeng memilih fokus kuliah dan mengejar cita-citanya di luar negeri. Membuat hati Brahma tumpul dengan yang namanya cinta.
Brahma menyodorkan sebuah kontrak pernikahan pada gadis asing bernama Starla yang baru ia kenal di stasiun. Takdir membawa keduanya dalam sebuah pernikahan tanpa cinta. Hanya sekedar rasa tanggung jawab semata. Tanpa sengaja Brahma telah mengambil kesucian Starla yang dikenal sebagai primadona gang Ding Dong sekaligus klub malam ternama yakni Black Meong, karena pengaruh obat dari seseorang. Tanpa Brahma tahu, hidup Starla tak lama lagi.
Bagaimana kehidupan pernikahan kontrak mereka selanjutnya yang tak mudah ?
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 - Terpaksa Berbohong
Ketakutan Starla akhirnya terjadi. Brahma melihat dan menanyakan perihal bekas luka yang ada di area dadanya. Sesungguhnya luka itu adalah bekas operasi ketika Starla masih kecil. Perlu adanya pemeriksaan dan pembedahan lebih lanjut sehingga dokter melakukan operasi pada bagian jantungnya.
Operasi jantung yang kala itu dilakukan oleh Starla merupakan prosedur invasif yang dapat meninggalkan bekas luka permanen. Namun saat ini bekas luka itu sudah memudar walau masih terlihat samar-samar. Starla berusaha tetap tenang agar Brahma tak curiga dengan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya terutama penyakitnya.
Starla membaringkan tubuhnya di samping Brahma. Ia memeluk tubuh Brahma sebab ia butuh hal itu agar tidak gugup dan cemas.
"Oh, itu dahulu aku pernah ngalamin kecelakaan lalu-lintas sewaktu kecil. Itu bekas luka karena operasi. Kata dokter akibat kecelakaan waktu itu tulang di bagian dadaku ada yang patah jadi perlu pembedahan lebih lanjut yang akhirnya harus operasi," ucap Starla terpaksa berbohong pada Brahma. Ia tak ingin suaminya itu mengetahui penyakitnya.
Brahma melepas pelukan Starla sejenak. Ia melihat kembali wajah Starla lalu bergantian ke arah bekas luka itu karena hingga saat ini mereka berdua masih belum juga mengenakan pakaian terutama di bagian atas tubuh masing-masing.
"Apa sampai sekarang, ini masih sakit?" tanya Brahma lirih seraya tanpa sadar telapak tangannya mengelus lembut area bekas luka operasi tersebut di area dada Starla.
Starla menampilkan senyumnya. Ia merasa begitu terharu atas perhatian Brahma padanya saat ini. "Sekarang sudah enggak sakit lagi kok, Mas. Makasih sudah perhatian sama aku. Aku sayang banget sama kamu," ucap Starla seraya kembali memeluk tubuh Brahma.
"Maafkan aku Mas karena sudah bohong sama kamu," batin Starla sendu.
"Kalau kamu sakit, jangan sungkan beritahu aku. Walaupun kita menikah kontrak, kamu tetap tanggung jawabku, La. Aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin mengurus dan merawatmu," bisik Brahma lembut seraya membalas dekapan hangat dari Starla.
"Aku berdoa agar Tuhan memberiku kesehatan yang baik selama sisa kontrak pernikahan kita. Aku ingin buat kenangan lebih banyak lagi sama Mas Brahma," cicit Starla seraya berdoa.
"Aamiin..." jawab Brahma mengaminkan doa Starla.
"Apa boleh aku minta Mas Brahma supaya enggak hadir ke acara pembukaan butiknya Mbak Ajeng?" pinta Starla tiba-tiba. Sontak Brahma pun langsung terkejut. Sebab selama empat bulan ini, Starla selalu jadi istri yang penurut dan tak banyak protes. Bahkan sekedar mengeluh saja tidak pernah.
Namun, sekarang Starla secara berani dan terbuka seakan menolak kehadiran Ajeng dalam rumah tangga mereka. Semenjak Brahma memberikan nafkah batin padanya pagi ini, Starla menganggap bahwa dirinya adalah prioritas Brahma saat ini. Maka jiwa berontak dalam dirinya seakan keluar begitu saja tanpa basa-basi. Ia tak peduli Brahma menganggapnya murahan atau apapun. Di benak Starla, Brahma suami sahnya saat ini maka dirinya yang memiliki hak penuh atas diri Brahma bukan wanita lain.
"Komandan siap laksanakan, Nyonya Bos."
"Haha... kok Nyonya Bos sih!" Starla pun tertawa mendengarnya. Ia cukup terkejut mendengar Brahma mengiyakan permintaannya barusan. Terlebih hal ini menyangkut mantan kekasih yang Starla yakini masih ada di hati Brahma.
"Lucu saja soalnya. Selama aku hidup sama kamu kayaknya aku berubah jadi agak aneh," ucap Brahma seraya tertawa kecil.
"Aneh gimana maksud, Mas?"
"Aku sering senyum dan tertawa. Dua hal yang jarang aku lakukan kecuali saat bersama keluarga. Kita kan belum lama kenal, tapi setiap bersama selalu saja ada hal dari dirimu yang membuatku ikut tersenyum atau tertawa. Kayaknya bukan Brahma banget jadinya. Hehe..." kelakar Brahma.
"Kalau bukan Brahma banget terus masa Mas Brahma berubah jadi Bisma," ujar Starla seraya ikut terkekeh.
"Ya enggaklah. Males banget aku disamain dengan Bisma yang doyan pacaran sama wanita dewasa yang usianya lebih tua darinya. Sekalinya dia disuruh sama Mama ganti pacar eh malah dapat bocil jadi kayak ped0fil," tolak Brahma seraya menggerutu.
"Lah Mas Brahma sendiri kan sama aku beda hampir dua tahun. Apa bedanya sama Bisma yang suka wanita lebih dewasa?"
"Ya beda lah. Kita berdua sama Bisma enggak sama. Aku sama kamu masih sebaya karena aku pinter jadi pas sekolah sudah pakai percepatan buat ngejar usia kamu. Kalau Bisma lulus sekolah juga karena gurunya kasihan,"
"Haha... adikmu sepertinya lebih menggemaskan deh, Mas."
"Awas saja kamu deket-deket sama Bisma. Aku kurung nanti kamu di kamar dan enggak boleh ke mana-mana. Kalau Bisma sampai ke rumah ini pas aku enggak di rumah, jangan bukain pintu."
"Lah terus, kasihan dong adikmu di luar rumah?"
"Biarin dia tidur sama nyamuk di luar. Mau dia jamuran atau jadi kerak sekalian di luar rumah, pokoknya kamu enggak perlu perhatian sama dia. Kamu enggak perlu pikirin dia. Bisma bisa tidur di mana saja. Uang dari Papa dan Mama juga banyak di rekeningnya buat tidur di hotel bintang lima daripada harus di sini," tegas Brahma tanpa sadar.
Starla justru menyimpulkan hal lain dari penuturan Brahma bahwa suaminya ini banyak berubah seakan mulai membuka hati untuknya. Bahkan dengan adik kandung sendiri saja Brahma terlihat cemburu.
Akhirnya setelah obrolan panjang lebar keduanya setelah melakukan pendakian cinta di pagi hari, mereka memutuskan untuk mandi bersama. Pastinya Starla yang memintanya terlebih dahulu dan menggoda suaminya itu agar mau. Entah mengapa sejak Brahma mendengar segala unek-unek Starla semalam ketika istrinya itu mengigau, Brahma tak menolak ajakan Starla terutama untuk berhubungan suami-istri. Padahal selama empat bulan ini, Brahma selalu menolak secara halus permintaan nafkah batin dari Starla.
Dan hal int!m pun berlanjut di area kamar mandi hotel dengan eraang@n maskulin berpadu feminim yang keluar dari bibir keduanya. Setelah acara mandi bersama yang begitu melenakan, Brahma turun sejenak ke restoran hotel karena harus bertemu dengan Vicky urusan pekerjaan di kepolisian. Meninggalkan Starla sendirian di dalam kamar hotel.
☘️☘️
Byurrr...
Starla membuang air putih yang ada di dalam tumbler warna hitam mirip botol termos kecil miliknya yang tadi ia gunakan untuk minum pil pencegah kehamilan.
Flushhh...
Starla menekan tombol flush kloset duduk yang ada di dalam kamar mandi hotel. Ia menatap nanar sebuah pil yang awalnya masih tampak terlihat, kini sudah masuk dan tak meninggalkan jejak. Hanyut terbawa arus air dari kloset duduk.
Ya, Starla tak menelan pil K B tersebut. Saat ia minum air putih dari tumbler hitam miliknya, maka dengan cepat ia memuntahkan pil itu dari mulutnya ke dalam tumbler yang berisi air putih. Setelah itu Starla langsung menutup tumbler miliknya dan mengalihkan perhatian Brahma.
Semua Starla lakukan secara rapi, penuh perhitungan dan terukur. Yang Brahma tahu, Starla sudah meminumnya. Karena ia melihat Starla memasukkan pil itu ke dalam mulut lalu minum air putih dari tumbler hitam.
"Maafkan aku, Mas. Aku mengingkari kesepakatan kontrak kita. Izinkan aku memiliki bagian dari dirimu, pria yang aku cintai. Semoga Tuhan segera menjabah doaku untuk hamil," gumam Starla seraya mengelus lembut perutnya dengan telapak tangannya. "Jika kelak aku pergi dari dunia ini, semoga kamu tak menolak kehadirannya. Aku berharap supaya kamu ingat bahwa dia juga bagian dari seorang wanita yang biasa disebut rumput liar di jalanan, Starla Jelita. Wanita yang sangat mencintaimu," sambungnya dengan mata yang berkaca-kaca penuh sendu.
Tring...tring...tring...
Mendadak dering ponsel Starla berbunyi. Ia pun segera keluar dari kamar mandi setelah merapikan semuanya. Lalu, Starla mengambil ponselnya yang ada di atas ranjang.
"Tumben Mami telepon pagi-pagi begini. Apa ada masalah?" batin Starla seraya menatap layar ponselnya bahwa yang menghubunginya saat ini adalah Mami Monic.
Starla seketika mengangkat panggilan tersebut.
"Halo, Mi. Ada apa?"
Bersambung...
🍁🍁🍁
kan Arju a mau unBrahma adalah orang yg berpengaruh
segera meluncur
syukurin..