Avira adalah gadis anak yatim yang berjuang hidup di kota. Dengan berbagai cara ia mencari kerja paru waktu untuk menghasilkan uang. Namun nihil tak ada pekerjaan yang ia dapat. Sampai suatu hari Avira iseng pada temannya Untuk meramal nasib sang teman Dan akhirnya itu menjadi sebuah kenyataan. Sehingga Avira mencoba peruntungan baru itu untuk mencari nafkah. Sehingga mempertemukan nya pada Dion pengusaha tampan yang datang untuk minta di ramal olehnya. Membuat Avira bingung. Akan kan Avira menghindar dari Dion Atau ia nekat hingga belajar ilmu ramalan Walau ia tak mampu melihat masa depan Dion. Lalu apa yang terjadi selanjutnya Bagaimana lanjutannya ......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Melihat Sepintas
Bimo yang tahu Audi terkejut. Hanya tersenyum tipis Karna memang dialah satu satunya pria yang tidak pernah terusik dengan kabar burung murahan.
"Aku tidak heran melihatmu kaget bro, kau hanya sibuk fokus dengan kehidupan mu. Jadi wajar bila kau selalu dapat berita yang paling terakhir," kata Axel
" Ya, tak masalah . Syukurlah kalo dia menjadi dosen. Itu lebih baik," kata Audi tersenyum saat makanannya sudah datang
" Terimakasih," kata Audi pada pelayan Yang menaruh makanan di depannya dan Rendi. Sambil mendekati piringnya untuk mulai makan
" Aku duluan makan ya, karna perutku lapar," kata Audi cuek.
" Tidak aneh tuan muda Wijaya kelaparan Karna ia selalu punya target. Apa kau juga punya target untuk menikah Can,?" tanya Axel memperhatikan Audi
"' Ya begitulah, kenapa? Apa kalian ingin tahu dan mengusik ku. Selama ini aku tak pernah ikut campur urusan kalian.Jadi aku berharap jangan terlalu kepo dengan kehidupan pribadiku,"' kata Audi Sambil melahap makanannya. Begitu juga dengan Rendi yang sedari tadi hanya diam. Mendengar obrolan teman teman tuan mudanya itu.
" Ya baiklah, tapi ingat berkencan itu juga penting Can. Apa kau tahu rasa nikmatnya bercinta. Bila kau sudah mencobanya Kau pasti akan ketagihan," sindir Bimo.
" Oh ya mungkin itu hanya berlaku untuk tuan Bastian saja. Bagiku berada tetap di dalam batasan itu penting. Untuk mencari aman. Aku tidak mau hidup dengan banyak masalah dan ribet seperti kalian," kata Audi mengunyah makananya pelan pelan. Sampai nasi kibuli yang ia pesan habis.
"' Aku sudah selesai, silakan makan," kata Audi Saat melihat pesanan Bimo dan Axel baru datang Dan Audi pun beranjak dari kursinya.
" Kau tidak ingin menunggu dan ngobrol dulu dengan kami," kata Bimo.
" Maaf, waktu dan jadwalku sangat padat tadi siang. Jadi aku butuh istirahat malam ini. Selamat menikmati makan malam," kata Audi pamit. Membuat Axel dan Bimo hanya saling pandang. Saat Audi mulai menjauh dan membayar makanan.
" Astaga...dia tak pernah berubah, Selalu saja punya ambisi," kata Axel
" Ya begitulah, itulah sebabnya dia lebih dulu sukses dari kita. Bahkan Candra sudah punya ratusan saham berjumlah besar," kata Bimo.
" Ya itu wajar, dia selalu yang terbaik..Oh ya pa dia benar benar menyukai Helena?" kata Axel
" Entahlah aku tidak tahu masalah itu," kata Bimo yang tahu temannya itu masih mencari Avira. Putri tunggal om nya yang tinggal di kalimatan. Yang selama ini tiada kabar berita. Karna Avira pulang ke pelosok desa saat itu.
" Ya sudah ayo makan, padahal tadi aku berniat untuk mengenalkannya dan adik sepupuku," kata Axel
" Kau bisa melakukannya lain waktu, ayo makan sayang jika sudah dingin," kata Bimo yang juga sudah lapar. Karna seharian ini ia juga bekerja keras untuk memenangkan tender. Dengan para relasi bisnisnya tadi siang
Sedangkan Vira ya ingin keluar bersama nyonya Ana. Vira memakai gaun cantik soft malam ini. Sesuai permintaan nyonya Ana. Karena mereka akan di jamu makan malam oleh relasi bisnis nyonya Ana.
" Va , kita akan bersenang senang malam ini. Agar besok lebih bersemangat,"' kata nyonya Ana . Saat keduanya turun ke lobby di ikuti dua bodyguard nyonya Ana.
Deg..
Dada Vira langsung terasa berdegup kencang. Saat berpapasan dengan seorang pria yang baru saja lewat.
" Apa dia bang Audi?" batin Vira sempat melihat sekilas pria tadi. Namun karna nyonya Ana berjalan cepat Vira pun cepat menyusul nyonya Ana.
Audi yang ingin naik lift pun berhenti sejenak di depan pintu lift. Karna merasa ia melihat wajah yang sangat familiar itu sekilas.
" Ada apa tuan?" kata Rendi heran. Ketika Audi berhenti.
" Aku seperti melihat Vira," kata Audi Melihat sekeliling hotel itu.
" Mungkin hanya perasaan tuan muda saja. Tidak mungkin nona ada disini. Biasanya malam malam begini nona masih sibuk meramal pelanggannya," kata Rendi
" Ya... Kau benar," kata Audi lalu masuk lift saat pintu terbuka. Begitu juga Rendi yang berdiri di samping tuan mudanya itu.
************
Di restoran mewah nyonya Ana dan Vira sedang duduk menikmati makan malam dengan tuan Amar. Bangsawan Dubai yang mengundang mereka makan malam di sebuah restoran mewah yang masih berada di gedung Burj khalifa.
" Apa keponakan nyonya Ana pernah ikut ke Meydan Racecourse atau Dubai camel racing club. Untuk sekedar ikut bertaruh. Kita bisa bersenang senang besok siang," kata tuan Amar tersenyum Sambil melirik Vira Yang terlihat sangat cantik malam ini.
" Belum tuan, besok saya akan mengajak nya kesana . Agar Ava senang. Bukan kah begitu cantik?," kata nyonya Ana mengedipkan matanya
" Terimakasih tuan, atas kebaikannya," kata Vira tersenyum. Membuat tuan Amar tersenyum dan terpaku. Melihat gadis imut
di depannya itu.
" Ya rabb, nona Ava sangat cantik Apa anda sudah punya pasangan?" tanya tuan Amar bertanya.
" Belum tuan, saya masih kuliah dan hanya sekedar ikut liburan bersama nyonya Ana ," kata Vira dengan suara sopan lemah lembut dan tersenyum sangat manis.
" Ava ini ingin belajar ber bisnis tuan, Umurnya baru 18 belas tahun. Tetapi Ava sudah punya tabungan 15 milyar dollar sekarang . Siapa tahu disini dia bisa menemukan perusahaan yang butuh investor," kata nyonya Ana.
" Hahaha . ..luar biasa. Tak masalah kau bisa ikut kami besok Banyak tempat baru yang akan di bangun di kota Dubai ini Dan kau bisa ikut berinvestasi. Keuntungan nya juga lumayan ," kata tuan Amar
" Benarkah?"kata Vira tertarik.
" Ya apalagi banyak para pengusaha muda berbakat yang ikut bergabung di club. Kami akan senang kalian bisa datang besok ke sana," kata tuan Amar
" Baik tuan, dengan senang hati," kata nyonya Ana yang berjanji akan membawa Vira bersenang senang besok siang.
" Ya ,saya akan mengirim pengawal untuk menjemput nyonya dan nona muda," kata Tuan Amar tersenyum Sembari melirik kepada Vira..Hingga terlihat garis lengkung bibirnya. Seperti ada sesuatu yang menarik. Saat memandangi Vira dengan intens.
" Ya tuhan, ada apa dengan tuan Amar?" batin Vira Sambil bergidik ngeri. Sambil memikirkan sesuatu.
" Ah tidak mungkin dia ingin menjadikan ku istri ke empatnya?," batin Vira khawatir. Karna sedari tadi. Vira merasa tuan Amar memperhatikannya. Seperti kucing garong yang ingin menerkam mangsanya.
" Ih....amit amit , jangan sampai," batin Vira menjauhkan pikiran negatifnya. Sambil menyuap makanannya kembali. Karna tak ingin bermasalah jadi Vira berusaha bersikap sewajarnya saja. Sambil berpura pura tidak tahu. Kalo tuan Amar sedari tadi memperhatikannya diam diam.
***************
Paginya Audi sudah bersiap siap akan berangkat ke bandara. Karna hari ini mereka akan pulang ke Jakarta. Setelah semua urusan bisnisnya beres.
" Apa tuan muda sudah siap,?" kata Rendi mengumpulkan koper mereka.
" Ya , ayo pulang aku rindu masakan mami," kata Audi.
" Itu pasti tuan muda, karna masakan indonesia punya ciri khas sendiri," kata Rendi yang senang makan nasi padang dari pada masakan Arab yang serba daging unta.
" Ya, ayo kita turun . Sekalian kita mampir sebentar untuk membelikan Avira hadiah kecil," kata Audi Yang teringat dengan istri kecilnya itu.
" Baik , mari tuan," kata Rendi Yang mempersilahkan Audi berjalan lebih dulu keluar dari kamar tempat mereka menginap Dan keduanya pun melangkah masuk ke dalam lift menuju lantai satu.
Disisi lain " Astaga.... Apa mataku salah lihat !!" kata Vira kaget. Saat ia duduk menunggu nyonya Ana Sambil membaca koran pagi . Saat melihat jelas Audi dan Rendi lewat di depannya.
" Ups..... " kata Vira menutup wajah dengan koran. Hingga saat Audi menoleh. Audi tidak melihat siapapun yang ia kenal di sana. Selain tamu hotel mewah itu. Dan para tamu hotel yang sibuk membaca koran.
" Kenapa dia bisa ada disini!" guman Vira
" Siapa ?" kata nyonya Ana mengangetkan Vira.
" Oh bukan siapa siapa nyonya," kata Vira Tak ingin nyonya Ana tahu.
Thor, nanya boleh ya, adakah squel Dokter Al?