Kehidupan Gracel berubah di saat seorang bocah berusia 5-tahun memanggilnya dengan sebutan Mommy di atas bus, karena anak itu terus saja memanggilnya Mommy pada akhirnya seorang duda yang merupakan Ayah anak itu menawarkannya sebuah kerja sama.
Dia ingin membiayain hidup serta biaya kuliah Gracel, syarat menjadi Mommy anaknya tersebut.
Akan kah, Gracel ingin menjadi Mommy anaknya? Atau dia memilih untuk membiayai hidupnya sendiri yang sering tak berkecekupan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31 ~Mommy Untuk Anak Duda~
Anak laki-laki itu berlari memeluk Gracel yang baru saja sampai di rumah.
"Mommy lihat Glandma pakein El bedak kebanyakan, wajah El yang kelen jadi ilang," aduhnya menangis di gendongan sang mommy.
Revandra menahan tawanya melihat wajah anaknya benar-benar sudah tak terlihat bahkan alisnya sudah berwarna putih.
"Daddy jangan ketawa," cegahnya makin menangis keras merasa di ejek oleh sang daddy.
"Mas," tegur Gracel.
Tiba-tiba Grandma Rani datang sambil memegang bedak di tangannya.
"Eh kok wajah tampan cucu Grandma hilang?" tanya Rani tanpa salah.
"Ini gala-gala glandma," tuduh Xaviel.
"Kok Grandma? Kan El yang lari-larian kalau Grandma ingin pakein bedak, jadinya kaki Grandma jadi pegal dan sakit," protes Mami Rani.
Gracel dan Revandra tersenyum.
"Nanti Racel pijit ya, Mami," ujarnya.
"Gak usah sayang," tolak Mami Rani.
"Gak Papa."
Revandra menggandeng lengan Maminya duduk di sofa.
"Biar Revan yang pijat," seru Revandra membuka sendal yang di gunakan sang Mami."
Mami Rani tersenyum lalu mengacak rambut putra angkatnya.
Gracel terkekeh lalu pergi dari sana memasuki kamar untuk membersihkan wajah sang anak.
"Kenapa El nakal banget? Jadinya kaki Grandma sakit, gara-gara mengurus El," seru Gracel melap wajah Xaviel.
"Glandma gak asik di ajak main, mommy."
"Ya! Kan Grandma udah tua jadi gak boleh main lari-larian nanti grandma sakit gimana? Jangan kerjain Grandma lagi ya! Kasian," pesan Gracel.
Xaviel mengangguk. "Maaf mommy, El gak akan mengulangi lagi," ucap anak itu.
"Nah gitu dong baru anak mommy." Gracel menempelkan tangannya di kening sang anak, kayanya anak itu sudah mulai membaik.
"El, minum sirup dulu ya? Biar cepat sembuh ultramennya mommy," bujuk Gracel mengambil sirup sang anak lalu mulai membantunya meminum.
"Gak pahit mommy," ujar Xaviel saat telah selesai meminum sirup.
"Yakan, ini kusus buat anak kerennya mommy," seru Gracel memberi minum pada Xaviel.
"Tadi mommy dali mana sama daddy?" tanya Xaviel.
"Mommy dan daddy ada urusan, apa lama ya?"
Xaviel menggeleng. "Gak lama kok," jawabnya.
"El udah minum susu?" tanya Gracel.
Xaviel mengangguk. "Udah dong mommy," serunya menjawab.
Gracel tersenyum. "Pintar anak mommy," puji Gracel menggandeng tangan putranya keluar kamar.
"Glandma El minta maaf ya sama Glandma, kalena El kaki Glandma cakit," ucap anak itu berjongkok di samping sang daddy.
Mami Rani tersenyum lalu mengangguk.
"Coba El bantu daddy pijitin, Grandma," pinta Revandra.
Xaviel menurut dan mulai memijat kaki Grandmanya menggunakan tangan mungilnya.
Racel menuju dapur untuk membantu art memasak makan siang.
"Eh, Racel gak usah," cegah Sri.
"Gak papa Bik, Racel juga gak ada kerjaan," ucapnya tersenyum.
Sri dan yang lain mengangguk patuh.
"Mili, tolong kamu pisahkan kuning telur dan putihnya Ya! Terus kalau udah berikan kepadaku putih telurnya," pinta Gracel pada mili pekerja baru yang lebih muda darinya.
Mili mengangguk dan langsung bergerak mengerjakan apa yang di suruhkan.
Sedangkan Gracel mengaluskan tahu.
"Aku minta pencetaknya, Bik," pinta Gracel.
"Ini Nona." Mili memberikan putih telur itu kepada Gracel.
"Makasih, Mili," ucap Gracel.
Gracel mencampurkan tahu dengan putih telur tersebut dengan bumbu-bumbu dan menuangkanya di sebuah pencetakan yang berbentuk love.
Setelahnya dia merebusnya, sambil menunggu dia membantu yang lain memotong sayur.
Di ruang tamu Revandra dan Xaviel sedang serius memijat kaki Grandma Rani.
Wanita paruh baya itu sudah terlelap karena pijitan sang anak dan cucunya.
"Daddy, Glandma udah bobo," ujarnya pelan.
Revandra memberhentikan pijitannya lalu memperbaiki tidur Maminya.
"El, tolong ambilin selimut kecil mu untuk grandma," suruh Revandra membuat anaknya menurut saja.
Beberapa saat Xaviel pun datang membawa selimut ukuran kecilnya.
Revandra pun menyelimuti maminya.
"Mommy mu mana, El?" tanya Revandra.
"Di dapul, daddy," jawab Xaviel.
Baru saja di tanyakan sang objek datang membawa nampan.
"Apa itu mommy?"tanya Xaviel.
"Tadaa." Gracel menaro nampan itu di atas meja sehingga anak bapak itu bisa melihatnya.
"Love buat aku?" tanya Revandra tersenyum.
"Gak! punya El!" timpal Xaviel sewot
andaikan hanya bekas istrinya lah ini
skip😪
kek gak mood baca lagi
apa maksudnya bodyguard? mohon jawab thor 🙏