NovelToon NovelToon
Istri Menaklukkan Sang Suami Dingin

Istri Menaklukkan Sang Suami Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Diam-Diam Cinta
Popularitas:95.3k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Astin yang sakit 3 hari telah meninggal duni, tetapi sebuah jiwa yang tersesat mengambil ahli tubuhnya.

Astin lalu berubah menjadi sangat berbeda, memberi kejutan pada orang-orang yang selama ini menghina Astin.

Kejutan apakah itu?

Yuk baca untuk mengetahuinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Kedatangan Astin mengejutkan

"Oh, itu dia Astin," ucap Astin setelah beberapa saat menunggu dan akhirnya melihat Astin muncul dari arah pintu koridor menuju toilet. 

Astin pun tidak menyadari kehadiran suaminya, namun tiba-tiba dia merasa merinding seperti ada sesuatu yang begitu dingin menatapnya. 

Namun Astin mengabaikannya, memilih mengeluarkan ponsel dan melihat saat itu sebuah pesan dikirim oleh ibu mertuanya. 

"Acara amalnya hampir selesai 'kan? Datang lah perusahaan ibu, ada sesuatu yang perlu kau bantu," isi pesan tersebut membuat Astin menghela nafas, dia menutup ponselnya dan berjalan menghampiri Berlin yang sedang berbincang-bincang dengan seseorang. 

Dia pun berpamit pada perempuan itu dan segera meninggalkan acara amal tersebut diikuti oleh 3 tatapan. 

"Sepertinya aku harus pergi sekarang," Irman langsung berdiri, dia berjalan untuk mengejar Astin. 

Chika tersenyum, lalu berbalik menatap Arga, betapa terkejutnya dia ketika melihat bagaimana Arga menunjukkan wajah penuh kemarahan saat melihat dua orang itu pergi. 

Kenapa Arga bisa marah? 

Bukankah pria itu tidak memiliki perasaan apapun terhadap Astin?

Kepala Chika dipenuhi dengan berbagai pertanyaan mengenai ekspresi Arga yang sedang ia lihat sekarang. 

Tiba-tiba Arga berdiri. 

Chika ikut berdiri, dia menatap Arga sambil berkata, "Kau mau keliling? Ayo ikut denganku, tadi aku sudah melihat-lihat,,"

Chika menghentikan ucapannya ketika melihat Arga langsung melangkah pergi, seolah-olah tidak mendengar ucapan Chika. 

Maka Chika bergegas mengejar Arga dan menyamakan langkah kakinya di samping Arga, "Kak Arga, aku--"

"Tinggalkan aku sendiri!" Arga memotong ucapan Chika membuat langkah Chika langsung terhenti, dia menggigit Bibir bawahnya memandangi Arga yang terus berlalu. 

Dadah Chika seketika naik turun, benar-benar kesal sehingga dia memilih untuk diam-diam mengikuti Arga. 

Sementara di pintu keluar, saat ini Astin menghentikan langkahnya begitu mendengar suara Irman memanggilnya. 

"Ada apa?" Tanya Astin. 

"Apa kau sudah mau pulang?" Tanya Irman. 

"Ya," jawab Astin. 

"Biar ku antar," ucap Irman. 

Saat itu, Astin hendak menolak tawaran tersebut karena dia juga memiliki mobil, namun dia terkejut ketika melihat suaminya muncul dari belakang. 

Astin mengerutkan keningnya beberapa saat sebelum akhirnya menatap Irman sambil tersenyum, "tentu saja, ayo," ucap Astin berpura-pura tidak melihat kedatangan suaminya. 

Irman menganggukan kepalanya dan segera berjalan bersama Astin menuju lift. 

Arga yang melihat itu pun menghentikan langkahnya, menggertakkan giginya melihat kepergian kedua orang itu. 

Maka Arga pun tidak mengikuti mereka berdua, hanya menunggu sampai kira-kira dua orang itu telah memasuki lift lalu Arga pergi menggunakan lift lain dan turun ke lantai bawah. 

Di lantai bawah, ia melihat dua orang itu berpisah sebab Astin menaiki mobilnya sendiri. 

Entah kenapa saat itu, perasaan Arga menjadi lebih tenang, lalu dia berjalan ke mobilnya dan segera meninggalkan tempat itu untuk kembali ke perusahaan melanjutkan pekerjaannya. 

Di perjalanan, sang asisten berkata, "Bagaimana dengan sumbangan ke acara amal itu?" Tanya sang asisten. 

"Aturlah sesuka Hati," jawab Arga dengan suara yang begitu dingin, tampak tidak tertarik dengan pembicaraan mereka hingga sang asisten tidak berani berkata apapun lagi. 

Maka mobil terus melaju sampai akhirnya mereka tiba di perusahaan dan Arga kembali melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. 

Namun tetap saja, meski dia berusaha untuk fokus pada pekerjaannya, beberapa kali dia menjadi terganggu setiap kali bayangan Astin pergi bersama Irman muncul di pikirannya. 

Tidak tahan karena terus terganggu, Arga pun mengambil ponselnya, segera mengirimkan pesan teks pada Irman. 

"Jangan mendekatinya lagi!" 

Pesan teks tersebut langsung dibalas oleh Irman, "Apa maksudmu? Siapa yang kau maksud?"

Balasan pesan tersebut membuat Arga merasa semakin kesal dia melemparkan ponselnya itu ke samping, gusar. 

Arga pun berada dalam suasana hati yang tidak baik, merasa tidak tenang sampai tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka membuat Arga mengulurkan tangannya mengambil sebuah pulpen dan melemparkannya ke arah pintu. 

Astin yang baru saja masuk langsung melototkan matanya, dan dengan cepat menghindar dari pulpen yang dilempar itu. 

Setelah berhasil menghindar, Astin memegang dadanya sambil menatap pulpen yang terjatuh di lantai..

Dia hanya datang ke tempat itu karena disuruh oleh ibu mertua, tapi ternyata kedatangannya tidak disambut baik! 

Aston mengangkat kepalanya menatap Arga ketika rasa terkejutnya meredah, lalu dia berjalan dengan kesal menghampiri Arga dan melemparkan paper bag ke atas meja kerja Arga. 

"Ibu menyuruhku mengantar ini! Lain kali, katakan pada ibu kalau kau tidak mau aku menginjakkan kaki di tempat ini supaya dia tidak perlu meminta tolong padaku!" Bentak Astin sebelum berbalik meninggalkan tempat itu dengan langkah yang panjang. 

Arga tercengang, dia tidak bermaksud seperti itu! 

Tadinya dia pikir yang masuk tanpa mengetuk adalah asistennya sendiri sehingga membuatnya semakin kesal, tapi Siapa yang menyangka bahwa yang datang ternyata adalah istrinya? 

Pria itu berlangsung berdiri, berlari untuk mengejar istrinya. 

1
Titin Andien
aku jdi kezeeel sendiri kapan semua orang tau klau Chika yng jahatnya malah sekrng mau rencanain nyelakain lgi ko ga sadar sadar itu ulet bulu durjana
Allethia
heyyy Arga sok atuh langsung tanganin ituh si ulat betina kan sampeyan tau masalahnya ,geregetan tau ga sih /Grin/
Rosna Marleni
Chika entah kapan sadarnya...apa nunggu ibunya tiada dulu...
Vajar Tri
lahk kann itu kelakuan lu cicak !!!! 😏😏😏 senjata makan tuan 🥳🥳🥳🥳
Aina Arissa Shahran
KO takkan menang Chika ,,dimana mana kejahatan tidak akan pernah menang walau menang di awal tapi pada akhirnya ia mendapat karma nya...
Pandagabut🐼
mulai sinting nih chika
Aditya HP/bunda lia
terusssss ... chika terusss ... sampe kamu akhirnya yang celaka ...
Warijah Warijah
Waduh kacau Chika itu si, bukanya sadar diri ibunya kena imbasnya, eh semakin jd tingkahnya ingin membuat Astin cilaka ..hadeeruh 🤭🙈
Lyvia
gda kpok2nya km chika udah ibunya sendiri jadi korban masih aj mo ngancurin oranglain
dasar ular kadot
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Ayu Ning Ora Caantiikk
masih blom kpok juga tuh chika...
Lukman Lukman
lama lama kaya sinetron kumenagissss Chika mah bukannya taubat ,obatnya salah sasaran ehh malah tambah dendam sama kebahagiaan orang lain😪
Pappa Rifkaa: Betul bangat .Kayak sinetron Indosiar.Pemain antagonisnya tidak pernah sadar
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Rosna Marleni
benar sekali Arga itu karmanya Chika,senjata makan tuan...
Titin Andien
karma itu ada dan nyata cmn aku gereget kapan kelakuan Chika ketauan semua orang😁
Aina Arissa Shahran
itulah suka berbuat jahat😅😅
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Warijah Warijah
Benar kt Arga, Chika sedang mendapatkn karmanya.. apa selanjutnya Chika masuk hotel prodeokah??
Aditya HP/bunda lia: harus
total 1 replies
Ass Yfa
karma dibayar instan..itu mah..dsukurin
Fatia
kalau jadi chika, pasti saya juga seperti itu, menangis dan menyesal karena perbuatan sendiri akibatnya ortu yg jadi korban , tapi ya mau gimanan lagi, itu karena ulah chika sendiri jadi tanggung konsekuensinya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!