Kebaikan hati seorang Arsy yang menolong seorang pemuda dan seorang kakek, membuat dirinya harus di kejar-kejar seorang pemuda yang terkenal kejam di dunia mafia. Kenapa?
Jika penasaran, baca yuk!
Oya, semua kisah dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka. Tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
"Temui aku di belakang kampus," kata Zio dengan nada dingin.
Jaydon tersenyum sinis, kemudian ia bangkit dari duduknya menyusul Zio ketempat yang di maksud oleh Zio.
Zio berdiri membelakangi Jaydon, kemudian berbalik saat mendengar suara tapak kaki Jaydon yang semakin mendekat.
"Jangan libatkan dia dalam masalah kita," kata Zio.
"Kenapa? kamu takut kalah saing? Gadis itu sangat cantik, sayang jika tidak di manfaatkan."
Zio tanpa bicara apa-apa langsung melayang tendangannya kearah Jaydon. Jaydon yang memang sudah siap, jadi mudah untuk menghindar.
"Sudah aku bilang, jangan libatkan dia!" Zio kembali menyerang Jaydon.
Namun Jaydon kembali menghindar, namun saat Jaydon membalas, Zio segera menangkap tangan Jaydon.
Jaydon mengangkat lututnya hendak menghantam perut Zio, namun Zio secepatnya menahan lutut Jaydon.
Kemudian Zio mendorong tubuh Jaydon sehingga mundur beberapa langkah. Jaydon tersenyum mengejek.
"Hebat juga kamu, tapi aku Jaydon, punya 1001 cara untuk menjatuhkan mu, termasuk merebut gadis itu darimu," ucap Jaydon lalu segera pergi dari tempat itu.
Zio mengepalkan tangannya kuat. "Sepertinya aku tidak bisa main-main lagi dengan Jaydon, dia itu licik," gumam Zio.
Jaydon masuk ke kelas karena tadi ia pamit ke toilet, begitu juga dengan Zio. Keduanya duduk ditempatnya semula.
Zio melirik kebelakang lalu menoleh kearah Arsy. Arsy terlihat biasa-biasa saja sambil mengikuti pencerahan yang dijelaskan oleh dosen.
Setelah kelas berakhir, Arsy sengaja keluar paling terakhir. Zio mendekati Arsy, kemudian Jaydon juga mendekati Arsy.
"Ngapain kalian?" tanya Arsy judes.
"Ngajak kamu keluar," jawab Jaydon.
"Sepertinya aku tidak punya urusan denganmu," ujar Arsy.
"Keluar sana!" usir Zio.
Namun Jaydon tetap bersikeras untuk mengajak Arsy keluar dari kelas. Arsy yang sudah tidak tahan di tungguin pun keluar. Lalu disusul Zio dan Jaydon.
"Apa kalian kurang kerjaan?!" bentak Arsy.
Jaydon dan Zio berhenti mengikuti Arsy. Arsy langsung ke parkiran menghampiri motornya. Arsy pun segera pergi dari situ.
Zio menyusul Arsy dengan motornya sedangkan Jaydon menyusul Arsy dengan mobil.
Arsy melajukan motornya demi menghindari keduanya. Saat di lampu merah, Arsy terus melaju, tidak perduli walau melanggar rambu-rambu lalulintas.
Jaydon dan Zio hendak melanggar lampu merah, namun kendaraan dari arah lain sudah banyak, jadi keduanya pun berhenti di lampu merah sambil menunggu lampu berubah hijau.
"Huh, akhirnya aku terlepas juga dari mereka," gumam Arsy.
Arsy tidak pulang ke mansion, melainkan ke apartemen miliknya yang tidak di ketahui oleh Zio dan Jaydon.
Sementara Jaydon dan Zio pun kehilangan jejak Arsy. Zio menghentikan motornya dipinggir jalan, lalu menghubungi Arsy.
Namun nomor yang dihubungi malah tidak aktif. Beberapa kali Zio menghubungi Arsy, namun hasilnya tetap sama.
Jaydon juga berhenti di pinggir jalan, ia keluar dari mobil lalu mencengkram kerah baju Zio. Zio yang tidak terima pun segera menepis tangan Jaydon.
Zio turun dari motornya, lalu membuka helmnya. Tanpa berkata sepatah pun, Zio langsung menyerang Jaydon.
"Wow, ganas sekali," ejek Jaydon. Zio tidak menjawab, sudah sejak tadi ia bersabar dengan Jaydon.
"Kenapa tidak melawan? Ayo, kita selesaikan secara jantan," tantang Zio.
Jaydon tersenyum miring, dia sengaja memancing Zio agar emosi Zio memuncak. Namun diluar dugaan, Zio malah berhenti menyerang.
Jaydon yang sedang menunggu serangan dari Zio pun melongo seketika. Karena Zio malah berbalik.
Dan saat Jaydon lengah, Zio memutar tubuhnya sambil mengangkat satu kakinya. Jaydon yang tidak siap pun terhuyung karena Zio menyerangnya secara tiba-tiba dan menghantam kepalanya.
"Sial, ternyata dia menggunakan trik tipuan," umpat Jaydon yang merasakan kepalanya terasa pusing.
Kemudian Jaydon mengusap bibirnya yang berdarah. Kini Zio yang tersenyum mengejek, karena berhasil mengelabui Jaydon.
Jaydon hendak membalas, namun tiba-tiba ponselnya berdering. Jaydon melihat nama pemanggil ternyata dari asistennya.
"Gawat Tuan, perusahaan kita diobrak-abrik oleh seseorang,' lapor sang asisten dengan panik.
"Apa?! Bagaimana bisa? Lawan dan cari tahu siapa yang berani mengobrak-abrik sistem perusahaan kita!"
"Sudah Tuan, tapi kami kalah telak. Bahkan sinyal juga ber ...." Belum sempat sang asisten melanjutkan perkataannya, panggilan sudah terputus duluan.
"Halo, halo. Sial! Siapa yang berani mencari masalah denganku?"
Jaydon mencoba menghubungi asisten nya kembali, namun ponselnya tidak aktif. Berkali-kali Jaydon menelpon, tapi tetap tidak aktif.
Jaydon segera masuk kedalam mobil dan segera pergi dari situ. Ia tidak lagi menghiraukan Zio yang mengejeknya.
Jaydon melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar bisa secepatnya tiba di perusahaan miliknya.
Tiba di perusahaan, Jaydon sudah ditunggu oleh sang asisten di lobby perusahaan.
"Bagaimana bisa?" tanya Jaydon to the point.
"Saya tidak tahu Tuan, tiba-tiba sistem perusahaan kita ditembus. Saat kami melawan dan ingin mencari tahu, namun komputer kami tidak berfungsi, bahkan sinyal ponsel juga hilang secara tiba-tiba," jawab sang asisten menjelaskan.
"Bedebah, siapa yang berani bermain-main denganku?" Jaydon mengepalkan tangannya kuat dan menggertakkan giginya.
"Tuan, para karyawan tidak bisa bekerja menggunakan komputer, semua komputer kita tidak mempunyai sinyal," kata sang asisten.
Jaydon melihat ponselnya juga tidak bersinyal, padahal sebelumnya baik-baik saja. Tapi setelah masuk ke gedung perusahaan, tiba-tiba sinyal ponselnya langsung hilang.
Jaydon masuk ke dalam lift dan naik menuju lantai atas. Tiba diruang kerjanya, Jaydon duduk dikursi kebesarannya.
Tidak ada yang bisa ia lakukan, karena laptop dan komputer semuanya tidak bisa digunakan.
Sementara si pembuat onar sedang tersenyum senang. "Siapa suruh mengganggu ku? Biar saja dulu seperti itu," gumamnya.
Ya, Arsy lah yang membuat perusahaan Jaydon menjadi seperti itu. Arsy tidak mau membuat perusahaan bangkrut, paling ia hanya memberikan peringatan.
Arsy masih memikirkan karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut, Arsy berpikir, mungkin saja mereka adalah tulang punggung keluarga.
Bagaimana jika mereka kehilangan pekerjaan? Apa yang terjadi dengan nasib mereka nantinya? Begitulah pemikiran Arsy.
Kecuali jika orang itu benar-benar tidak mengendahkan peringatannya, barulah ia buat lebih lagi, seperti membekukan keuangan atau kartu milik orang itu. Tapi itupun tidak sampai membuat perusahaan itu bangkrut.
Arsy menghidupkan ponselnya yang tadi sempat ia off, ada notifikasi panggilan masuk yang tidak terjawab.
Arsy pun yang merasa tidak enak pun menghubungi orang itu kembali. Zio yang sedang dalam perjalanan pulang pun menepikan motornya saat ponselnya berdering.
Zio tersenyum melihat nama SAYANGKU memanggil. Zio pun segera menjawabnya.
"Halo."
"Assalamualaikum," ucap Arsy.
"Waalaikumsalam, kamu dimana? Aku kehilangan jejak mu."
"Aku di apartemen, kita ketemu di restoran milikku."
"Baik, baik," jawab Zio cepat. Kemudian sambungan telepon pun terputus setelah mengucapkan salam.
Zio menyimpan ponselnya kembali. Ia memutar arah yang tadinya hendak pulang ke mansionnya akhirnya tidak jadi.
Zio terus tersenyum bahagia sambil mengemudikan motornya. Bagaimana tidak? Arsy yang ngajak nya ketemuan di restoran. Tentu saja membuat Zio merasa bahagia.
paham...
jd jangan terlalu sombong