LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
LL 23
Setibanya di penthouse, Lune menuju kamar tamu yang sudah pernah dimasukinya kemarin.
"Good night," ucap Lune pada Louis dan pria itu tak menjawabnya.
Louis langsung masuk ke dalam kamar dan beristirahat.
Begitu juga dengan Lune. Lune membuka bajunya dan menggantinya dengan baju Louis yang ada di dalam lemari.
Lalu Lune mengirim pesan pada Claire bahwa dia ada di rumah Louis dan jangan sampai keluarganya tahu.
Setelah itu, Lune pun menuju ke kamar mandi dan tak tidur kembali karena dia sudah tak mengantuk lagi akibat tidur terlalu lama di rumah sakit.
*
*
Pagi menjelang, Lune keluar dari kamarnya dan melihat Louis sudah berdiri di depan microwave.
"Good morning," ucap Lune.
Seperti biasa, Louis tak menjawab dan tampaknya sedang menunggu makanan yang ada di dalam microwave.
"Aku akan pulang. Terima kasih. Oh ya, aku pinjam bajumu lagi. Nanti akan kukembalikan semuanya. Dan jangan khawatir, untuk kali ini aku tak memakai celanaa dalaammu," kata Lune.
Lalu Lune melangkah pergi karena Louis tak kunjung bicara padanya.
"Duduklah, kita sarapan bersama," ucap Louis tiba tiba dan membuat Lune menghentikan langkahnya.
"Baiklah," sahut Lune dan duduk di meja makan minimalis itu.
Tak lama kemudian, Louis mengeluarkan makanannya dari microwave,
"Kau membuat ini?" tanya Lune.
"Tidak, aku membelinya kemarin dan tinggal memanaskannya saja," jawab Louis.
Lune hanya mengangguk dan mulai memakan makanan lezat itu.
"Aaawww ... Panas," teriaknya ketika makanan itu mampir ke mulutnya.
"Ini baru keluar dari micorwave, jadi tentu saja panas," sahut Louis.
Louis memberikan airnya pada Lune. Lalu Lune segera meminumnya.
"Terima kasih," ucap Lune.
"Kau terlihat sedikit sopan sekarang," kata Louis.
"Ya, karena kau penyelamatku. Jadi akan sopan padamu," jawab Lune tersenyum manis meskipun lidahnya tampak tak nyaman akibat makanan panas tadi.
Lalu Lune kembali memakan makanannya kembali setelah meniupnya terlebih dulu.
Setelah beberapa menit, mereka pun selesai makan. Lune meminum airnya kembali dan lidahnya masih terasa tak enak.
Louis tampak mengambil sesuatu di kulkas dan kemudian menuju Lune.
"Buka mulutmu," ucap Louis.
"Untuk apa?" tanya Lune.
"Lidahmu tak nyaman, bukan? Es batu ini akan membuatnya sedikit membaik," ucap Louis.
Lune pun membuka mulutnya dan Louis memasukkan es batu berukuran kecil.
Tanpa sadar, lidah dan bibir Lune menyentuh jari Louis dan mereka terpaku saling memandang.
"Hmm, m-maaf," ucap Lune.
Louis kemudian menuju meja makan dan membereskan piring kotor.
"AKu akan pulang," kata Lune.
"Aku akan mengantarmu," sahut Louis.
"Baiklah," jawab Lune sedikit lembut dan tersenyum.
Setelah itu, mereka pun keluar dari penthouse.
*
*
Turun di sini saja," ucap Lune ketika mobil Louis tiba di perempatan jalan.
"Rumahmu masih jauh," ucap Louis.
"Tak apa, aku bisa jalan kaki. Oh ya, terima kasih atas semuanya," kata Lune.
Lalu Lune membuka pintu mobil dan kemudian berbalik kembali melihat Louis.
CUP ...
Lune mencium pipi Louis.
"Terima kasih. Aku menyukaimu karena kau pria termanis yang pernah kujumpai," kata Lune tersenyum lalu keluar dari mobil.
Louis melihat ke arah Lune yang kini sudah ada di depannya dan melambaikan tangan padanya.
"Thank you!!" teriak Lune tersenyum cantik dan kemudian berlari ke arah rumahnya karena dia akan langsung berangkat kuliah sebentar lagi.