WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 10 - IBLIS II
"Tuan, nona Lula sudah berada didalam rumahnya. kini Ia sedang tidur di kamarnya."
"Bagus, suruh 2 bodyguard menjaga di depan rumahnya. Bila sudah pagi bangunkan dia dan antar sekolah. Jika dia bertanya siapa kalian bilang saja bodyguard suruhan kakaknya."
"Baik tuan."
BIP.....
suara panggilan terputus.
---------------------------------------------
Mobil Lamborghini Aventador itu terus melaju dengan kecepatan tinggi di tengah malam ini. Sudah sekitar 2 jam tapi tidak ada tanda-tanda bahwa mobil ini akan berhenti.
"BISAKAH KAU MENGHENTIKAN SUARA TANGISANMU ITU?!?!" tanya Sean membentak.
Mendengar suara bentakan Tasya langsung menghentikan isakannya. "Sebenarnya saya salah apa pak Sean?" tanyanya.
"Pertama aku bukan bapakmu jadi stop memanggilku itu cukup panggil Sean. Dan kedua jangan banyak tanya atau kau ingin adikmu di perk*sa ramai-ramai." tutur Sean mengancam.
Cit...
Decitan mobil akibat di rem mendadak.
Mobil Lamborghini itu terparkir di rumah sang dua kali lebih mewah dari rumah yang ia datangi sebelumnya.
"Ini rumah siapa?" tanya Tasya saat melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion.
"Ini bukan rumah, ini mansion wanita bodoh. Cepet masuk dalam lift." ujar Sean.
Tasya mengikuti langkah Sean masuk kedalam lift yang berada di dalam mansionnya dan memencet angka 4.
Ting...
Pintu lift terbuka
Sean memasuki kamar bercat putih tinggi disana dan diikuti oleh Tasya dibelakang.
Mewah. itulah yang menggambarkan kamar tersebut.
"Cepat puaskan aku." ujar Sean.
Tasya menghela nafas lelah. "Ayo lakukan ini demi Lula, hanya Lula saudara yang kau punya. Lula harus mendapatkan masa depan yang cerah." ucap Tasya dalam hati.
Tasya melepaskan atasan blousenya dan rok hitam pendek serta hig heelsnya. Ia hanya mengenakan dalaman berwarna merah menyala itu.
Dengan ukuran dada yang membesar dengan perutnya yang rata dengan kaki jenjangnya yang melangkah mendekati Sean yang sudah terduduk di tepi ranjang.
"Sial**n, kau sangat sek*i sekali dengan warna merah." ujar dengan dengan suara seraknya dengan penuh nafsu.
Tasya naik ke pangkuan Sean dan langsung mel*mat bibir tebal milik Sean dan langsung dibalas sangat liar.
Sean memegang tengkuk Tasya untuk memperdalam ciuman mereka, Sean mengigit bib*r bawah Tasya dan memasukan lidahnya dalam mulut Tasya.
Sean menggendong Tasya dan menidurkannya ke ranjang dan membuka kaitan bra Tasya dan terjadilah pergulatan yang sangat panas dan menggairahkan.
"TASYAH...AH..." suara desahan Sean yang mencapai puncaknya orgas*e. Ini sudah ke 7 kalinya Sean mencapai puncaknya.
Tasya dibawahnya sudah pingsan sejak 1 jam yang lalu, Sean sangat menggilai tubuh Tasya.
"Tubuh ini, sangat manis. Hanya aku yang bisa menikmatinya." ujar Sean yang merebahkan tubuhnya di samping Tasya dan memeluknya erat.
---------------------------------------------
"Ah.... Kakak.. kakak tolong aku...hiks...diculik.." ucap Lula sembari menangis dan mengingat-ngingat kejadian yang menimpanya semalam.
Clek...
Suara pintu terbuka
Terlihat seorang pria berumur sekitar 40 tahunan masuk kekamar Lula dan membawakannya nampan berisi makanan.
"Silahkan dimakan, setelah itu kami akan mengantar nona untuk ke sekolah." ujar pria itu sambil meletakan nampan diatas nakas. Dan berniat untuk meninggalkan kamar Lula.
"Kau siapa? Dimana kakakku?" tanyanya. Pria itu tersenyum lembut kearah Lula . "Nama saya Heru nona, saya disuruh nona Tasya untuk menjaga anda selama non Tasya tidak disini." ujarnya
Lula menyeringit bingung dengan ucapan pak Heru. "Apa maksudmu? Dimana kakakku? aku ingin menelepon...hiks...hiks...saya mohon." ucap Lula memohon.
Pak Heru terlihat bimbang ia bingung, ia tak tega melihat anak remaja dihadapannya ini menangis tapi di sisi lain ia tak ingin menggangu bosnya.
"Huft... Baiklah nona." ujar pak Heru memberikan handphonennya.
---------------------------------------------
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN ❤️
KALO SUKA BOLEH YA SEKALIAN DI VOTE
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA