NovelToon NovelToon
ASI Untuk CEO Hyperku

ASI Untuk CEO Hyperku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Duda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lulu Berlian

Emily, 25 tahun. Dia harus terjebak diantara permintaan bos nya untuk bisa diterima menjadi sekretaris di PT Dinar Sastra.
Satria,35 tahun . Pimpinan yg dikenal dingin dan jutek itu memiliki kepribadian unik. Tempramental dan manja seperti layaknya bayi .
Namun, siapa sangka seiring berjalannya waktu bersama mereka berdua menumbuh kan rasa cinta tetapi bagaimana status Satria yg masih memiliki istri ?,Bisakah mereka bersatu diantara kecaman keluarga mereka..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Emily menerima botol air mineral yg sudah di buka tutup nya .

"Kamu harus sabar sabar kalo mau jadi sekretaris di sini.."

"Iya . Makasih mba.."

Emily terdiam memikirkan ucapan wanita tadi. Baru hari pertama aja jiwanya sudah terguncang kena amukan sang bos bagaimana hari berikutnya.? Apalagi yg akan ia hadapi.

Belum juga menetralkan jantung nya yg masih berdetak kencang. Panggilan masuk dari telepon kantor .

"Panggilkan OB kesini "..

Suara otoriter Satria terdengar di seberang sana .Terdengar nada nya sudah tidak semengerikan seperti tadi tapi tetap saja hal itu membuat Emily masih ketakutan setengah mati.

"Baik..Pak.."

"Ah..ralat ..Kamu saja ke sini dan bersihkan semuanya. Saya tidak ingin ada orang lain tau."

"Tanpa di kasih tau juga orang orang sudah pada tau tabiat mu Pak .Mungkin cuma gue sendiri yg baru tau ".

"Emily.."

"Eh ..iya..Baik Pak ."

Emily bergegas memasuki ruangan sang bos tidak ingin terkena amukan lagi jika ia telat.

Pintu ruangan terketuk , terdengar suara dari dalam menyilakan . Emily melihat sekitar sejenak, keadaan masih sama semua berantakan tapi ada yg berbeda.

Raut wajah sang Bos tidak setegang tadi.

"Misi Pak ..Saya ijin bereskan ."

Ekhem.

Hanya deheman yg terdengar ,Emily mulai mengambil serpihan kaca ditaruh di atas beberapa tisu.

"Aaww.."

"Maaf ...Saya mengagetkan."

Rasa sakit akibat tergores serpihan kaca tidak ia rasakan , jeritan itu spontan karena kehadiran tiba tiba sang Bos di belakang nya .

Tanpa permisi , Satria menggendong Emily ala bridal .Hal tersebut tentu saja membuat Emily kelabakan ,karena ada satu hal yg ia takutkan.

"Kamu tidak pakai.."

****

"Gila ..ini gila ."

Emily memegangi dadanya . Kejadian hari ini benar benar sukses membuat jantung nya hampir putus.

"Besok gue harus pake. Tapi gimana dong gue gak nyaman pake begituan ,apa ia tercetak jelas ."?

Ia menunduk ke arah yg menjadi pusat perhatian Bosnya.Jika berdiri seperti ini memang terlalu kelihatan ,hanya dari bentuk menonjolnya saja .Namun posisi dia tadi memungkinkan sekali terlihat.

"Bodoh lu Emily baru aja sehari, gimana kalo nanti si Bos nganggep lo mancing mancing."?

Di kala pikiran nya berkecamuk Sebastian datang dari lawan arah ,melihat sahabatnya itu sedang berbicara sendiri di dekat pintu.

"Emily.."

Panggilan pertama tidak ada respon , Sebastian menepuk bahu sahabatnya, hingga membuat gadis itu terlonjak kaget.

"Astaga.."

Emily meninju perut Sebastian tak perduli pria itu mengeluh .

"Kaget geblek,.."

"Lagian lo lagi apa ngomong sendirian di depan pintu gini ,disangka gila nanti."

"Nih nih nih .....Mulut kalo ngomong ",

Beberapa kali Emily menepuk mulut Sebastian hingga pria itu menangkap nya.

"Gila lo.."

Emily segera ia tarik mencari tempat sepi di pastikan tidak ada orang yg bisa mendengar percakapan mereka.

"Lho gak pake.."?

Tanya nya mengecil di akhir kalimat.

"Apa keliatan jelas .."

"Banget...Lo tuh astaga ini deket gini lebih keliatan tau ."

"Padahal gue kira gak keliatan tau ."

"Iya mata lo buta .Tapi ekhem boleh juga ini."

"Dasar otak nya dong lo.Boleh apa hah...?? Boleh di pukul nih nih ... "

"Galak amat lo jadi cewe , pokoknya malam ini jadi ya .Gue jemput nanti."

Emily memajukan bibir nya ,ia pikir malam ini bisa istirahat karena seharian tenaganya benar benar di kuras .

"Okelah..."

"Kayak enggak ikhlas banget..""!

"Iya nih .. ikhlas nih.."

Sebastian tertawa geli melihat sahabatnya cemberut.

"Gak pernah berubah lo dari zaman SMA ngambekan mulu.."!

*****

Sesuai janjinya kini mereka berada di bar terkenal di ibu kota .Musik terdengar pelan karena ini tergolong nya masih sore hari bagi mereka penikmat dunia malam .

Diantara mereka hanya minum minum sambil mengobrol sama seperti Emily dan Sebastian.

"Gimana hari lo di kantor..?

"Nyaman .?"

Emily tersenyum miring ,jauh dari kata nyaman .Dirinya bahkan hampir gila.

"Nyaman ."

"Bohong banget lo .Berita bos ngamuk lagi udah terdengar seluruh kantor ,lo gak apa apa kan .?"

"Ya ...its okey.."

"Tapi ..jari lo."

Tatapan mata Sebastian terarah ke jari telunjuk Emily terdapat plester di sana.

"Oh..ini gara gara ngambil pecahan kaca aja enggak sengaja ke gores.."

Sebastian terdiam ,ia menggeser duduknya kini berhadapan dengan Emily.

"Gue tau Bos sering ngamuk ,maka dari itu gak ada sekretaris yg betah di samping dia .Kalo lo kenapa napa atau gak kuat please kasih tau gue ya.."

"Gue enggak papa ko,"

Ujar Emily menyingkirkan tangan Sebastian dari pundak nya.Jujur saja hal seperti itu membuat dia risih .

"Gue yg enggak tenang , please kasih tau gue kalo ada apa apa ya. Gue begini karena gue sayang sama lo.."

Deg..!

Jantung Emily kembali berdetak dengan kencang .Ia menerka nerka apa maksud dari sahabatnya ini ,apakah benar rasa sayang seorang cowo ke cewe atau rasa sayang ke sahabat.?

"Lo bisa kan.?"

Emily mengangguk ,tapi detik itu juga matanya melotot seluruh tubuhnya menegang .Ia merasakan bibirnya kebas, seseorang kini sedang menciumnya lama kelamaan berubah menjadi lumayan kecil.

Emily tersadar segera mendorong Sebastian sebelum ciuman itu menjadi menggebu.

"Bastian.."

Tautan terputus ,pria yg tadi mencium nya tanpa permisi itu terdiam seketika tersadar akan perbuatannya .

"Eh .. Sorry sorry gue terbawa suasana.."

Emily segera beranjak. Ia menaruh dua lembar uang ratusan ribu di atas meja bar lalu buru buru meraih tasnya .

"Emily... tunggu ".

"Sorry...gue harus pulang.."Lo kayaknya udah mabok."

Tak ada pergerakan lagi dari Sebastian ,pria itu melepaskan tangan nya dari pergelangan Emily.

Hal tersebut di gunakan Emily untuk segera pergi dari tempat itu. Tapi baru saja kakinya melangkah ia melihat seorang pria yg sangat familiar sedang menatap nya

"Pak Satria.." Ucapnya lirih..

Emily melirik ke belakang , Sebastian pun menatap ke arah yg sama tapi ada sorot mata yg berbeda dari sahabatnya. Pria itu terlihat tidak suka dengan keberadaan Bos nya.

"Saya antar.."

Emily melihat seseorang menurunkan kaca mobilnya ketika sedang menunggu taksi online yg sedang ia pesan .

"Maaf ..Pak saya sudah pesan taksi.."

"Tidak perlu di tolak.. cepat naik ."

Emily terlihat gampang dengan pilihannya, satu sisi merasa kasihan jika tiba tiba ia membatalkan pesanannya tapi sisi lain melihat sang Bos yg tak bisa di bantah.

"Baik...Pak.."

Emily memilih untuk menerima tawaran dari bosnya. Toh ia takut besok pagi tiba tiba di pecat ,ia sudah bersumpah akan melakukan apapun untuk mendapatkan pekerjaan.

"Saya kira kamu polos ternyata pro juga.."

"Ya . .maaf ..Pak.."

Emily hanya mendengar samar ucapan dari bosnya itu. Hanya terdengar kecil pada kata polos. Satria menghiraukan sekretaris nya itu ia kembali melaju membelah jalanan ibu kota di malam hari yg tak kenal sepi .

1
Galih Galvin
terlalu sayang banget sama menantu bermuka dua, semoga cepat terbongkar, kebusukan ulat keket itu
Lulu Berlian: d tunggu aja up date selanjutnya ya sayang-sayangku ,,
total 1 replies
Galih Galvin
lanjutan Thor,q memang belum paham dengan cerita nya,tp penasaran
Lulu Berlian: siap ..D tunggu ya tiap hari akan ada update sayang
total 1 replies
Putri Chalisa
lanjuttt
Lulu Berlian: siap ,di tunggu ya tiap harinya akan ada update sayang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!