Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Sesaat setelah Radit selesai berpakaian Amara masuk ke dalam kamar dan bersiap untuk pergi ke kampus. Amara berjalan menuruni tangga. Amara tak melihat keberadaan Radit.
"Mas Radit,"Triak Amara.
"Den Radit sudah berangkat non," Ucap bi Mira.
Amara mengeratkan dahi. "Katanya mau mengantarku. Bisa bisanya gak pamitan denganku. "Gumam Amara.
"Non ayo saya antar, "Pinta pak Amir.
"Loh pak Amir gak sama mas Radit, "
"Gak non, den Radit meminta saya untuk mengantar non Amara ,"
"oh Ya sudah kalo begitu ayo berangkat pak , "
Amara melihat ponselnya ada pesan dari Radit. "Maaf aku buru buru ada klien penting jadi tak sempat mengantarmu. Tapi aku sudah suruh pak Amir untuk mengantarmu. "
"Tadi bilang mau mengantarku,dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. "
Tak beberapa lama mobil sudah sampai di depan kampus.
"Pak nanti tidak usah jemput saya, soalnya saya may pergi magang ke kantor. Saya bisa naik taxi . "Ucap Amara.
"Baik non. "
Amara segera masuk ke dalam kampus. Dia pergi menuju gedung di mana akan di adakan pembekalan sebelum berangkat magang. Amara masuk ke ruangan dia melihat Mey memanggilnya. Mey sengaja menyiapkan tempat duduk untuknya.
Setelah sesi pembekalan mereka di silahkan melihat ke mading untuk mengetahui ke kantor mana mereka akan di tugaskan. Mey sangat senang karena dia akan magang di PT Trikomindo. Perusahaan besar dan cukup terkenal. Apa lagi di pimpin oleh pemimpin yang tampan dan gagah.
Amara masih saja mencari namanya dia tak menyangka dirinya dan Mey satu kantor dan itu adalah kantor suaminya Radit. Amara tak ingin memberi tau Mey tentang hubungannya dan Radit. Dia tak ingin jadi bahan pembicaraan di kampusnya apa lagi samapi mereka tau Dia menikah dengan CEO muda dan kaya raya.
"Senangnya akhirnya kita satu tempat "Kata Mey.
"Iya aku juga senang, ada seseorang yang aku kenal di sana nanti. "
"Denger denger pimpinan perusahaanya sangat tampan. Pasti kita betah magang di sana. "
Amara mengangguk,padahal yang di maksut Mey adalah Radit suaminya. dia juga sebenarnya senang bisa magang di kantor suaminya itu. Amara ingin melihat bagaimana Radit memimpin perusahaan besar miliknya.
Tak butuh waktu lama mereka telah sampai di depab gedung tempat mereka magang. Gedung itu terlihat megah dan tinggi. Baru pertama Amara melihat perusahaan milik suaminya. Radit tak pernah membawa Amara melihat kantornya, mungkin Radit juga masih menyembunyikan status pernikahan mereka.
Saat di sana terlihat 2 orang pemagang lain juga telah sampai. Tak lama kemudian seorang wanita datang menghampiri mereka.
" Selamat datang, perkenalkan nama saya Lenny sekertaris menejer di sini .Saya yang akan menjadi mentor kalian selama magang di sini. "
"Ayo aku ajak kalian berkeliling sekalian mengantar kalian ke divisi yang sudah kami tentukan. " Ucap Lenny.
Mereka mengikuti Lenny dari belakang. Amara celingak celinguk mencari keberadaan Radit. Dia ingin sekali melihat Radit.
Saat sedang berkeliling tak sengaja Kevin melihat Amara.Dia mengikuti Amara dari belakang. Saat itu posisis Amara memang paling belakang.
Kevin menoel bahu Amara. " Kak ngapain kamu di sini ?" Sambil berjalan mengikuti Amara.
Amara berbalik "ssst.. Aku lagi magang, udah nanti lagi bicaranya .Nanti aku kena marah ,sana pergi. "Usir Amara.
Kevin menghentikan langkahnya dia tak ingin mengganggu kakak iparnya itu. Amara di letakkan di divisi yang berbeda dari Mey.
Amara di tempatkan di divisi yang ruangannya dekat dengan ruangan CEO.Dia bertugas menyiapkan peralatan serta perlengkapan kantor, terkadang Amara juga di suruh menata berkas dan mengangkat berbagai barang. Semua itu membuatnya lelah tapi juga senang akhirnya dia merasakan bekerja di kantoran walaupun masih magang.
"Amara tolong persiapkan ruang meeting ." Seorang kariawan menyuruhnya.
Belum sempat beristirahat Amara sudah di suruh lagi. Dia berjalan gontai menuju ruang meeting. Amara menyiapkan Berkas untuk meeting .Menatanya di setiap meja. Menyiapkan minum dan mengecek microfon.
Setelah selesai dia berniat mencari Radit. Amara keluar dari ruangan dan diam diam menyelinap ke ruang CEO. Amara melihat di luar tak ada seseorang dia berjalan perlahan menuju ke pintu. Di bukannya dengan perlahan knop pintu.
Amara mengintip ke dalam ruangan. Amara Tak percaya dengan yang dilihatnya, dia melihat Radit tengah di peluk dengan seorang wanita .Amara segera mundur dia tak ingin Radit sampai melihatnya.Amara sangat ceroboh, kakinya tersandung hingga membuat dirinya tersungkur ke depan. Seketika pintu terbuka lebar.
Radit dan wanita itu segera menoleh ke arah pintu. Radit terkejut melihat Amara ada di kantornya.
"Siapa kamu? " Kata wanita itu ."Berani sekali masuk ke ruangan ini tanpa mengetuk pintu."
" Ma.....maaf saya salah masuk ruangan.Saya pemagang baru. " Ucap Amara sambil membersihkan rok nya.
"Apa kamu gak punya mata, di situ ada tulisan ruang pimpinan. " Wanita itu melotot ke arah Amara.
Amara hanya terdiam. "Siapa wanita itu, kok mas Radit hanya diam di peluk sama dia. Bukannya mas Radit paling benci di sentuh Perempuan. Apa dia kekasihnya. " Gumam Amara dalam hati.
"Kok malah bengong sih! " Sentaknya.
" Sudah cukup,hentikan dia kan sudah bilang salah ruangan." Ucap Radit.
Amara tampak kecewa Radit seolah tak mengenalnya. Kevin tak sengaja lewat di depan ruangan ,dia melihat keributan itu. Kavin segera menghampiri Amara.
"Ada apa ini, "Ucap Kevin.
"Wanita ini berani beraninya masuk ke ruangan ini tanpa mengetuk pintu. Apa dia tidak punya mata, di depan kan ada tulisan kalo ini ruang CEO. "Ucap wanita itu.
"Maaf dia orang baru, mungkin salah ruangan jadi tidak perlu berlebihan ."Ucap Kevin kesal.
Wanita itu mengerutkan dahi. "Kamu terlalu memanjakan kariawanmu. "
"Itu urusanku, "Ucap Kevin ketus.
"Sudah jangan ribut disini. Kevin bawa dia pergi, "Tutur Radit.
"Tentu, aku tidak akan membiarkan dia berada di sini. " Kevin menarik tangan kakak iparnya itu.
Kevin membawa Amara masuk ke dalam ruangannya yang tak jauh dari sana. Kevin memberikan segelas air pada Amara. Kevin melihat Amara sedikit syok dengan perlakuan Radit.
"Kak Amara gak papa? " Tanya Kevin.
"Iya aku gak papa, aku hanya terkejut wanita itu galak banget. " Amara tersenyum sambil mengusap usap lututnya yang terbentur lantai.
Radit tersenyum lega ternyata kakak iparnya tidak mudah terintimidasi. Dia mengira Amara akan sedih melihat perlakuan Radit.
"Perempuan itu siapa? Tadi aku gak sengaja melihat perempuan itu memeluk Radit, " Tanya Amara dengan penasaran.
Kevin menghela nafas panjang. " Dia Linda, dia dulu kekasih kak Radit. Mereka tak pernah berhubungan hampir 5 tahun. Semenjak Linda memutuskan meninggalkan kak Radit keluar negri," Ungkap Kevin.
"Oh pantas saja Radit mau di peluk sama dia,"
"Kak Amara gak marah, dia kan suami kak Amara? "Ucap Kevin kesal.
"Aku gak punya hak untuk marah. Pada dasarnya pernikahan kami terjadi karena perjodohan bukan ke inginan kami.Mana mungkin aku berani marah sama mas Radit. "
"Apa kak Amara gak punya rasa sedikitpun sama kak Radit. "
Amara terdiam sejenak. " Aku gak berani menyukai dia, kami terlalu berbeda. "
" Apanya yang berbeda, aku lihat kak Radit sangat perduli dengan kak Amara. Waktu kak Amara gak bisa di hubungi kak Radit sampai cemas dan mencari kak Amara. Hubungan mereka sudah lama putus, aku juga gak ngerti kenapa perempuan itu kembali lagi. "
"Benarkah dia sangat mengkhawatirkan aku, bukan karena mama? "
"Bukan kak, kak Radit hanya malu untuk mengakuinya. Percayalah kak Radit mulai menaruh hati padamu. Kamu jangan sampai kalah dari perempuan itu.Aku akan membantumu mendapatkan hati kak Radit" Tegas Kevin.
Kevin terus mengompori Amara .Dia tak ingin kakaknya Radit sampai kembali lagi dengan Linda mantan kekasih yang telah meninggalkan kakaknya.
Dukun Author dengan Like, Koment dan Vote .
mampir dikaryaku jugaa yaa