entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. lahiran
"jika Ibu berkenan. bolehkah aku merepotkan bapak dan ibu untuk menitipkan kedua anakku."tanya Alexander. Ibu Rosma pun tersenyum. tentu saja, tanpa Alexander meminta pun mereka akan dengan senang hati mengurus kedua buah hati Anastasia itu.
"tentu saja nak. tapi apakah tidak apa-apa bapak dan Ibu meninggalkan kalian berdua di rumah sakit?"tanya ibu Rosma lagi. Alexander pun menggelengkan kepalanya.
"tidak apa-apa Bu.. tenang saja aku pasti akan memenuhi tanggung jawabku kepada istriku."ucap Alexander meyakinkan Ibu Rosma dan Pak Dirgan.
"Baiklah kalau begitu. karena ini sudah malam, bapak dan Ibu pamit pulang dulu. namun jika terjadi sesuatu jangan lupa nak Alex mengabari bapak dan ibu."Ucap pak dirgan lagi.
Alexander pun menganggukkan kepalanya. Iya cukup bersyukur hari ini, karena di saat waktu tegang ini masih ada orang baik yang mau membantunya meringankan sedikit beban yang ia pikul.
setelah berdiskusi panjang lebar, Pak dirgan dan Bu Rosma pun meninggalkan rumah sakit itu dan kembali ke rumah mereka dengan memboyong aryano dan alzio. setelah kedua paruh baya itu pergi, Alexander kembali fokus kepada sang istri yang saat ini masih berjuang dengan rasa sakitnya.
melihat wajah sang istri yang pucat dan sesekali mengeluarkan suara rintihan membuat Alexander ikut memasang ekspresi panik di wajahnya.
namun Ia tetap membantu sang istri berjalan berjongkok serta melakukan aktivitas-aktivitas yang dianjurkan untuk mempercepat terbukanya jalan lahir.
di saat Alexander sedang sibuk membantu istrinya melakukan aktivitas-aktivitas itu, tiba-tiba dokter Vera langsung masuk ke dalam ruangan Ia pun langsung melakukan pemeriksaan dan ternyata jalan lahirnya sudah lengkap.
"baik Pak, kita akan melakukan persalinan terhadap ibu karena jalan lahirnya sudah lengkap. bapak mau mendampingi ibu atau menunggu di luar." Tanya dokter Vera.
bukan tanpa alasan dokter Vera menanyakan hal itu, ia takut Alexander tidak kuat melihat genangan darah nantinya karena itu dokter Vera menanyakan hal itu kepada Alexander
"tentu saja dokter, saya akan mendampingi istri saya melahirkan buah hati kami.." ucap Alexander lagi tanpa sedikit keraguan di wajahnya. dokter Vera pun tersenyum melihat seorang suami yang sangat peduli terhadap istrinya. ia tidak tau saja, bagaimana kelamnya masalalu rumah tangga mereka dulu.
"baiklah pak..." jawab dokter Vera lagi.
Anastasia tidak lagi memperdulikan Alexander dan dokter Vera yang masih berdiskusi ringan. Iya sedang sibuk menghalau rasa sakitnya yang saat ini menggerogoti tubuhnya.
setelah selesai berdiskusi, dokter Vera pun langsung menyiapkan peralatan yang dibutuhkan di bantu oleh beberapa tenaga medis lainnya. setelah itu Anastasia pun langsung diposisikan untuk segera melakukan persalinan, sementara Alexander berada di atas kepala sang istri sambil menguatkan Anastasia. Alexander benar-benar merasakan sakit sang istri. ia menenggelamkan kecupan kecil di kening sang istri sambil terus menguatkan nya.
"sayang, kamu kuat, kamu kuat. aku yakin, kamu perempuan yang kuat." ucap Alexander lagi lagi mengecup sayang kening istrinya.
dengan instruksi dari dokter Vera Anastasia pun mulai mengejan. sekali dua kali Anastasia terus berusaha mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan sang buah hati. tak lama anak itu pun lahir ke dunia.
"oek oekk oekk..." tangisan anak pecah. mendengar suara tangis itu Alexander menitiskan air matanya. Ia tidak menyangka bahwa Alexander akan mengalami hal seperti ini, di mana ia menyaksikan sendiri suara tangis sang bayi.
"selamat pak, bayi Anda perempuan.." ucap ucap dokter Vera kepada Alexander dan Anastasia. Alexander pun tersenyum senang Ia mengecup sayang kepala sang istri.
"terima kasih sayang, sudah kuat menjalani semuanya."ucap Alexander sambil terus meninggalkan kecupan hangat di dahi sang istri.
saat itu juga bayi itu pun dimandikan, Begitu juga dengan Anastasia mulai dibersihkan. tak lama Anastasia dan bayi itu pun segera dipindahkan di ruang rawat.
setelah kelahiran sang anak Alexander pun tidak mau ketinggalan momen itu.
ia mengambil hp-nya dan memoto sang bayi. kemudian ia segera menghubungi Ibu Rosma dan Pak dirgan mengabarkan bahwa Anastasia telah melahirkan bayi perempuan yang cantik.
Tut. panggilan nya langsung masuk dan langsung di respon olehnya.
"assalamualaikum Bu.. Maaf Alex mengganggu..."ucap Alex memutuskan menghubungi Ibu Rosma dan Pak Dirga.
Ibu Rosma pun menanggapi ucapan Alexander dengan ramah baik Dan lemah lembut. namun raut wajahnya menunjukkan ekspresi cemas. namun ia berusaha menutupi itu dengan tanggapan lemah lembutnya. Iya sedikit menarik nafas diakibatkan jantungnya yang berdetak sangat cepat, Ibu Rosma takut terjadi sesuatu dengan Anastasia.
"Iya nak Apakah ada sesuatu yang kamu butuhkan?"tanya ibu Rosma kepada Alexander.
"Maaf Alexander mengganggu Bu. Alex hanya ingin menyampaikan kalau Anastasia sudah melahirkan. ia melahirkan bayi perempuan yang cantik dan sehat. dan kedua-duanya sehat dan selamat." terang Alexander kepada Ibu Rosma. Ibu Rosma pun tersenyum dan tidak menutup kebahagiaan yang terpancar di raut wajahnya.
"benarkah nak, kamu tidak berbohong? baiklah baiklah jaga mereka baik-baik besok bapak dan Ibu akan ke sana menjenguk kalian."ucap Ibu Rosma dengan binar bahagia. Alexander pun tersenyum mendengar suara bahagia dari ibu Rosma.
Iya berharap suara girang dan bahagia ini berasal dari ekspresi nyonya Tamara. namun apa boleh buat dia hanya bisa bermimpi dan berharap saja.
"Ibu, apakah Iyan sama zio rewel?"tanya Alexander lagi takut kalau kedua anaknya menyusahkan kedua paruh baya itu .
"kamu tenang saja nak. mereka berdua sedang tidur dan lagi anteng. kamu fokus aja kepada Anastasia besok bapak dan Ibu akan berkunjung bersama dengan anak-anak."ucap Ibu Rosma lagi.
"Baiklah kalau begitu Bu. terima kasih sebelumnya Maaf sudah merepotkan ibu. kalau begitu panggilannya saya tutup dulu ya Bu.."ucap Alexander dengan penuh kesopanan entah ke mana sifat arogansinya itu pergi. setelah mendapat persetujuan dari ibu Rosma Alexander pun langsung menutup panggilan itu dan kembali fokus kepada istrinya yang sudah terlelap.
****
setelah menerima panggilan dari Alexander. Ibu Rosma pun dengan riang gembira langsung berbagi kabar itu kepada Pak dirgan. Ibu Rosma pun langsung menemui sang suami yang masih berada di ruang kerjanya.
"suamiku, suamiku..."ucap Ibu Rosma sambil berlari memasuki ruang kerja sang suami. Pak dirgan yang mendengar istrinya berteriak dan berlari seperti itu menjadi panik. namun tiba-tiba ia melihat raut wajah sang istri yang tersenyum bahagia, Pak Dirga pun langsung menormalkan ekspresi paniknya itu. Ia pun berdiri dari duduknya dan menatap kepada sang istri.
"Ada apa Bu, Kenapa Ibu berlari-lari seperti itu. Ibu juga teriak-teriak nanti kedua cucu kita bangun."Ucap pak dirgan menegur istrinya itu.
Ibu Rosma pun reflek menutup mulutnya dengan telapak tangannya. kemudian tersenyum. Ibu Rosma pun sedikit mengamati pekerjaan suaminya sebelum akhirnya ia mengutarakan kebahagiaannya. Ibu Rosma pun jalan mendekat ke arah sang suami.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚