NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Yang Kedua

Ternyata Aku Yang Kedua

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / perjodohan / nikahmuda / Poligami
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Nanda Afrilya adalah seorang gadis yang berusia 21 tahun yang dibesarkan di sebuah panti asuhan. Ia terpaksa menikah dengan seorang pria yang tak dikenalnya sebagai bayaran pada orang kaya yang telah memberikan hunian baru pada warga panti karena panti asuhan tempatnya dibesarkan telah digusur.

Ia pikir dengan menikah, ia akan meraih kebahagiaan, namun yang terjadi justru sebaliknya. Hidupnya yang sejak kecil sudah rumit, malah makin rumit sebab ternyata ia merupakan istri kedua dari laki-laki yang telah menikahinya tersebut.

Lalu bagaimanakah ia menjalani kehidupan rumah tangganya sedangkan ia hanyalah seorang istri yang tak diinginkan?

Mampukah ia bertahan?

Atau ia memilih melepaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.29 De javu

Mobil yang dikendarai Erwin telah memasuki pelataran sebuah rumah sakit ternama. Tepat di depan pintu masuk lobby rumah sakit, Erwin menghentikan mobil itu lalu dengan gesit Gathan turun terlebih dahulu dan memutari sisi belakang mobil menuju ke sisi Nanda. Tepat saat Nanda ingin membuka pintu, ternyata Gathan sudah lebih dahulu menarik pintu hingga terbuka lebar.

Baru saja Nanda menjulurkan kakinya keluar hendak turun dari mobil, Gathan telah menghentikannya terlebih dahulu.

"Kau mau apa?" tanya Gathan dengan dahi yang tampak berkerut dalam.

"Mau turun, mas." jawab Nanda polos.

"Apa kakimu sudah tidak sakit lagi?" tanya Gathan dengan sorot mata mendelik tajam.

"Eh, ti-tidak sakit lagi kok, mas." dustanya.

Gathan tersenyum sinis, ia tidak bodoh, ia dapat melihat kalau luka bakar itu terasa sangat menyakitkan bagi Nanda sebab setiap Nanda menggerakkan sedikit saja kakinya maka ia akan sedikit meringis.

Lalu tanpa aba-aba, Gathan kembali menggendong Nanda ala bridal style keluar dari mobil membuat Nanda menjengit kaget.

"Mas ... " pekik Nanda seraya melingkarkan tangannya di leher Gathan.

Gathan melirik ke arah Nanda sambil berjalan masuk membuat mata mereka saling bersirobok. Namun kegiatan saling tatap-tatapan itu hanya berlangsung beberapa detik sebelum Gathan memutuskan pandangan matanya.

Seakan baru saja memenangkan lotre, Nanda tak mau membuang kesempatan menikmati wajah tampan Gathan. Ia bahkan sampai tersenyum sendiri menikmati keindahan ciptaan Tuhan itu. Nanda sampai membatin, 'Kapan lagi coba bisa menikmati wajah tampan mas suami dari dekat. Enak banget ya mbak Freya bisa memandangi wajah tampan mas Gathan dari dekat setiap hari.'

"Ekhem ... ngapain kamu mandangin wajah saya sambil senyum-senyum begitu? Pasti lagi menghalu ya? Atau jangan-jangan kamu lagi bayangin hal-hal jorok?" ketus Gathan tanpa mau melirik wajah Nanda.

Nanda sontak melotot mendengar sindiran konyol itu

"Ih, mas Gathan nething banget! Emang nggak boleh apa seorang istri menikmati wajah tampan suaminya? Kalau nggak boleh ya udah, Nanda nikmatin wajah cowok lain aja deh kayak Park Seo Joon, Rowoon, atau Yang Yang aja deh, mereka juga nggak kalah ganteng dari mas kok." tukas Nanda seolah sudah lupa dengan rasa sakitnya.

Gathan yang baru berjalan beberapa langkah di lobi rumah sakit pun lantas mengerem mendadak langkah kakinya dan menatap tajam wajah Nanda yang malah sibuk cengar-cengir.

"Ulang tadi yang kamu bilang!" titah Gathan dengan nada mengancam.

"Emang nggak boleh apa seorang istri menikmati wajah tampan suaminya? Kalau nggak boleh ya udah, Nanda nikmatin wajah cowok lain aja deh kayak Park Seo Joon, Rowoon, atau Yang Yang aja deh, mereka juga nggak kalah ganteng dari mas kok." Nanda benar-benar mengulangi kata-katanya tadi dari setiap huruf hingga titik dan komanya membuat Gathan menggeram kesal.

"Oh, jadi kamu ada cowok lain di belakang ku, hm? Nggak ingat sudah punya suami? Siapa tadi Pak Jojon, Rawon, Yang Yang palanya Peyang? Namanya aja aneh-aneh kayak gitu. Itu nama orang apa alien?"

"Ck ... mas Gathan itu katrok banget sih, orang ganteng luar biasa kayak gitu aja nggak tau. Nanti deh, kalau mas ada waktu, Nanda tunjukkin siapa mereka." ujar Nanda dengan mata berbinar.

Baru saja mulut Gathan hendak membuka lagi untuk melanjutkan protes, tiba-tiba Erwin datang menginterupsi perdebatan unfaedah mereka.

"Bos, bertengkarnya lanjutin di rumah aja atau di kamar, kalau perlu di atas ranjang biar lebih menghasilkan dan berfaedah, dapat pahala juga, daripada di sini, udah jadi tontonan orang, lukanya dek Nanda juga bakal makin parah kalau nggak segera diobatin." tukas Erwin mengingatkan Gathan tujuan kedatangannya ke rumah sakit.

Gathan menghela nafas lalu menghembuskannya perlahan untuk mereda kekesalannya karena nama ketiga orang yang menurut Nanda tidak kalah ganteng dari dirinya itu.

"Wah, mas kak Erwin perhatian banget. Makasih ya kak udah ngingetin mas suami yang hampir aja lupa tujuannya datang kemari." tukasnya seraya tersenyum lebar membuat Gathan memejamkan matanya sebentar lalu kembali melangkah masuk ke rumah sakit itu. Tapi baru saja beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba ia ingat perkataan Erwin barusan, matanya sontak melotot, bagaimana Erwin bisa membicarakan hal tersebut dengan santainya di hadapan seorang gadis.

'Cih, seolah dia sudah berpengalaman saja padahal masih 2:0 juga. Hebat aku dong udah ada istri 2 walaupun belum ada yang ku jadikan sebagaimana istri sebenarnya, sepenuhnya, apalagi seutuhnya.' gumam Gathan dalam hati. 'Dan tadi apa katanya? Dek? Sok akrab sekali mereka.' geram Gathan dalam hati. 'Astaga, kok aku jadi kayak gini sih! Ngapain coba merasa kesal?'

Tak lama kemudian Gathan telah tiba di ruangan dokter yang telah dihubungi terlebih dahulu oleh Erwin. Dokter Takumi adalah dokter keluarga milik keluarga Gathan. Ia adalah seorang dokter muda keturunan Jepang. Usianya bahkan seumuran dengan Gathan.

"Hai, Kon'niciwa, Gathan. Apa kabarmu, hm?" sapa dr. Takumi.

"Hmmm ... baik. Bisa tidak perlu basa-basi. Tolong periksa kaki istri saya! sekarang" ucap Gathan to the point.

Dr. Takumi geleng-geleng kepala melihat tingkah Gathan yang terlalu datar dan acuh.

"Hai nona cantik, selamat atas pernikahanmu ya! Perkenalkan, saya dr. Takumi, dokter pribadi keluarga Tjokroaminoto." ucap dr. Takumi sambil mengulurkan tangannya yang disambut Nanda dengan senang hati membuat Gathan yang melihatnya langsung memasang wajah masam.

"Hai, dok, perkenalkan, saya Nanda." sahut Nanda.

"Ayo berbaring di sana, supaya bisa lebih nyaman periksa lukanya." ujar dr. Takumi.

Baru saja Nanda hendak beranjak, Gathan kembali menggendongnya dan membaringkannya di atas ranjang pasien..

"Wow, you're so sweet, bro!" puji dr. Takumi.

"Sepertinya tuan muda kita sangat menyayangi istrinya, ya! Terbukti tuan muda begitu perhatian. Tapi masuk akal sih kalau istrinya secantik ini. Tutur bicaranya juga lembut, benar-benar kriteria idaman." puji dr. Takumi seraya mengerlingkan sebelah matanya sambil memeriksa kaki Nanda. Gathan yang melihat dr. Takumi mencoba menggoda Nanda pun mulai naik pitam. Tapi i a coba tuk menahan emosinya.

"Bekerja saja yang baik, tak perlu menggoda istriku kalau kau masih mau jadi dokter keluargaku!" sergah Gathan menahan emosinya.

"Hohoho ... slowly, bro! Jangan marah! Sorry, aku nggak bermaksud gitu. Aku hanya berusaha ramah pada istrimu, itu saja ." ujarnya sambil terkekeh. Dalam hati ia membatin, ternyata si datar dan kaku bisa emosi juga saat istrinya dirayu.

"Tak usah banyak bicara, cepat kerjakan saja tugasmu!" bentak Gathan membuat Nanda yang melihatnya merasa de Javu hingga memucat. Ia justru teringat bagaimana saat ia kecil sering dibentak oleh Doni. Karena tidak tahan lagi, Nanda pun kabur sepulang sekolah hingga ia dipertemukan dengan bunda Rieke.

.

"Hey, are you okay?" tanya dr. Takumi saat melihat wajah Nanda memucat, tapi Nanda justru menundukkan wajahnya membuat dr. Takumi bingung. Begitu pula Gathan, ia turut bingung, mengapa Nanda tiba-tiba berubah seperti itu. Bahkan tubuhnya menjadi dingin.

"Nanda .... kamu kenapa? Apa ada yang sakit? katakan saja supaya bisa segera diperiksa?" tanya Gathan khawatir.

"Sa-saya ti-dak apa-apa, mas." jawab Nanda terbata dengan tangan bergetar

Lantas dr. Takumi mencoba menganalisis apa yang membuat reaksi tubuh Nanda seketika berubah. Dr. Takumi langsung menjentikkan jarinya saat mulai paham.

"Than, sepertinya ia memiliki trauma dengan bentakan. Raut wajahnya berubah menjadi pias saat kau membentakku tadi. Mungkin itu mengingatkannya pada memori buruknya di masa lalu." ungkap dr. Takumi membuat Gathan terkejut. Ia tak menyangka, padahal ia bukan bermaksud membentak Nanda tapi justru Nanda merasakannya.

Gathan lantas segera duduk di samping Nanda dan memeluknya erat. Tangan kanannya mengusap kepala hingga punggungnya.

"Hei, maafkan mas, okay! Mas bukan bermaksud membentakmu. Maafkan, mas!" ucapnya lembut membuat Nanda mengangguk di dalam dekapan Gathan dan membalas pelukannya.

...***...

...Happy reading 🥰🙏🥰...

1
Tutik Susilowati
memang bener kejutan untukmu Freya, tunggu sebentar lagi..
Alifah Azzahra💙💙
Semoga saja Nanda segera hamil🥰agar kebahagiaan mereka bisa sempurna 🥰🥰
Alifah Azzahra💙💙
🔥🔥🔥Thor
Alifah Azzahra💙💙
Jadi 😭😭😭
Alifah Azzahra💙💙
Sudah dong Thor nabur bawangnya🤭kan jadi 😭😭😭
Alifah Azzahra💙💙
😭😭😭 Thor
May Dwi
luar biasa bagus sekali ceritanya
Alifah Azzahra💙💙
Akhirnya si manusia kutub itu bisa bilang I love you juga🤣🤣🤭
N_Mi_Saja
Luar biasa
Mattea Bee
bab ini isinya air mata semua/Sob/
Mattea Bee
Luar biasa thor
syska
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Hilmiya Kasinji
bagus
Hilmiya Kasinji
waktunya mewek
Hilmiya Kasinji
hmmmm
Hilmiya Kasinji
hmmm....silakan reader berspekulasi
Hilmiya Kasinji
firasat oh firasat
Hilmiya Kasinji
ditunggu ceritanya
Hilmiya Kasinji
hmmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!