"Aku bersedia menikahinya, tapi dengan satu syarat. Kakek harus merestui hubungan aku dan Jessica"
Bagaimana jadinya jika seorang pria bersedia menikah, tapi meminta restu dengan pasangan lain?
Akankah pernikahan itu bertahan lama? Atau justru berakhir dengan saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dj'Milano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps25. Merasa diri bodoh.
"Viona, persiapkan dirimu. Tiga hari lagi kita akan mengikuti rapat tahunan." ucap kepala divisi dan langsung membuat karyawan yang lain melotot tak percaya.
"Baik, Pak." sahut Viona polos. Gadis itu berpikir semua karyawan akan diikut sertakan.
"Maaf, Pak. Viona kan masi baru kenapa dia yang ikut rapat tahunan?" tanya Irene yang merasa tidak percaya.
"Pergunakan posisimu sebagai senior dengan baik, jangan karena kamu dipercaya jadi bertikah sesuka hati. Jangan pikir saya tidak tau apa yang kalian lakukan selama ini!" ucap Kepela Divisi tegas.
Selama ini, Pak Suryo tahu mengenai Viona yang diperlakukan semena-mena. Namun, ia sengaja diam untuk melihat sampe dimana kesabaran Viona.
Melihat semangat dan keluguan Viona, ditambah hasil kerjanya yang memuaskan, Pak Suryo semakin yakin mengajak gadis itu ikut dalam rapat tahunan.
Delapan karyawan wanita lainnya yang berada di divisi keuangan itu menunduk malu, tidam ada satupun yang berani mengangkat kepala.
Sementara Viona masih berusaha mencerna ucapan mereka semau.
.
.
.
"Ada hubungan apa kamu sama, Pak Surya? Kenapa dia bisa begitu baik sama kamu?" tanya karyawan yang bernama Nadien setelah kepergian Pak Suryo. Wanita itu merasa geram, sejak awal Viona masuk, Kepala divisi selalu bersikap baik padanya.
"Maaf, saya tidak mengerti apa maksud pertanyaan Kakak?" Viona balik bertanya.
"Jangan blaga polos, Loe pikir selama ini kita buta, jadi nggak ngeliat kelakuan Loe sama Pak Suryo?" timpa karyawan satunya lagi yang bernama Rifa.
"Sebaiknya Kakak jaga ucapan Kakak, bagaimana kalo sampe didengar oleh Pak Suryo" sahut Viona santai. Gadis itu kembali fokus pada layar komputernya, ia tidak ingin menanggapi tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar.
Mendengar sahutan Viona, Nadien dan Rifa yang tadinya berdiri disamping Viona pun mundur dengan wajah kesal. Dalam hati keduanya, mereka akan menunggu waktu yang tepat untuk memberi pelajaran pada Viona.
...****************...
Alex duduk melamun di kursi kebesarannya, pria berahang tirus itu tidak tahu lagi kemana harus mencari Viona. Sudah hampir enam bulan percariannya, namun tidak menemukan dimana jejak Viona.
Tenggelam dalam lamunannya sampe-sampe Alex tidak menyadari saat David masuk ke ruangannya.
"Bos" panggil David.
Alex tersadar dan langsung membenarkan posisi duduknya. "Katakan!" ucap Alex.
"Persiapan untuk rapat tahutan telah selesai" jelas David.
"Pastikan semuanya berjalan lancar dan tidak ada kesalahan sedikitpun. Jangan sampai para investor merasa tidak nyaman." perintah Alex.
"Baik, Bos." Sahut David lalu berpamitan keluar.
Rapat tahunan kali ini akan diadakan di sebuah hotel mewah dan semua yang hadir diwajibkan menginab selama tiga hari. Tentu karena Emerald Group merupakan perusahaan besar, sehingga membutuhkan waktu untuk semua divisi mempresentasikan hasil kerja mereka.
Dan dalam rapat tersebut, semua dewan direksi dan para pemegang saham akan turut hadir.
******
Hari yang dinanti-nantikan telah tiba, pagi ini, semua karyawan telah berkumpul di hotel yang sudah disediakan oleh perusahaan dan semuanya juga langsung diarahkan oleh panitia ke kamar masing-masing.
Viona dan Irene si supervisor berada di satu kamar, walau Irene tidak menyukai Viona, ia tidak punya pilihan lain untuk menolak.
"Ingat ya, jangan sampe kau melakukan kesalahan," ucap Irene ketus.
"Iya, Kak." sahut Viona sambil terseyum manis.
Keduanya melanjut bersiap, Viona dengan wajah polos dan lugunya, sementara Irene seperti baru habis makan asam sekilo.
.
.
.
Tepat pukul 09:00, para karyawan telah duduk rapih dalam ruangan rapat. Semuanya bersdiri memberi hormat ketika pimpinan tertinggi perusahaan masuk.
Alex berdiri pada posisinya dan memberi isyarat agar semuanya kembali duduk, lalu Alex pun ikut duduk. Tentu selalu ada David disampingnya. Didetik ini, Alex belum menyadari keberadaan Viona disana.
Sementara Viona yang telah melihat siapa pimpinan Emerald Group itu merasa tidak percaya, jadi selama ini ia tetap dalam bayang-bayang keluar Alex?
Merasa tak percaya dengan apa yang ia lihat, Viona mengambil ponselnya dan membrowsing keluarga Emeraldi. Gadis itu menutup mulut tak percaya ketika melihat foto Kakek Volcan dan Nyona Veronika terpampang nyata dilayar ponselnya.
Viona merasa dirinya orang terbodoh di dunia, selama enam bulan lebih tinggal seatap, bagaimna bisa ia tidak tahu keluarga Alex adalah pemilik PT.Emerald Group yang sangat terkenal itu.
Viona semakin tak berani mengangkat kepalanya, Gadis itu terus menduduk dan berpura-pura memeriksa berkas.
.......
.......
.......
Yuhuuu, Othor datang lagi, jangan lupa dukungannya, Like dan Comen sebanyak2nya.😅😅
banyak kerananya