Nana Martir adalah gadis yang cantik secara fisik dan juga pintar, dia lahir dari keluarga yang sederhana . Ayahnya hanyalah seorang tukang dan ibunya berjualan makanan. Tetapi dia banyak disukai karena berbagai prestasi yang boleh dia gapai , dia juga orang yang sangat berprinsip. Nana juga memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Joshua Martir, yang juga seorang anak dengan prestasi tidak kalah dari kakaknya.
Nana Martir selalu memegang prinsipnya "Aku adakah Aku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Christi Jawan Tenda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan
"Istriku kau harua hati-hati saat berjalan. Jangan sampai jatuh dan kontrol emosimu." Belsazar sangat hati-hati.
Pasutri ini menuruni tangga rumah dengan hati-hati. Semenjak keluar rumah sakit, Nana terus didampingi Belsazar kemanapun dia pergi. Ar bahkan hanya bekerja dari rumah, jika ada dokumen yang perlu ditanda-tangani, karyawan hotel akan datang ke rumah.
Makanan Nanapun diperiksa dulu, baru bisa makan. Ny. Milkha bahkan pusing melihat putranya ini.
"Pak Tom, nanti tolong nanti diatur , Untuk sayur yang baru dipanen, semua rempah-rempah yang segar , jangan beli di supermarket atau pasar. Langsung saja ke kebun orang."
"Tuan, apa kita buka lahan saja untuk perkebunan, sekalian juga memantau petani bekerja." jawab Pak Tom.
"Iya , saya setuju." ucap Ar.
"Ar, kau keterlaluan saja, kau ini aneh sekali." Ny. Milkha menjitak jidad anaknya.
"Suduh , ayo kita makan." Oma Hada merapat ke meja makan.
Ketika semuanya duduk, makanan disajikan. Tiba-tiba Belsazar tidak mampu mencium aroma makanan dan mual juga langsung muntah-muntah. Nana panik dan berpikir dia sakit.
Belsazar juga tidak suka lampu menyala, semuanya harus dimatikan. Nana segera menghubungi Absalom tetapi tidak diangkat, Easter juga begitu.
"Hallo, dr. Marco, maaf mengganggu."
"Iya Nana. Ada apa?"
"Bisakah kau memeriksa suamiku di rumah, aku sangat takut."
"Baiklah, aku masih ada di pengadilan bersama Kevin, setelah itu kami akan kesana."
Kepanikan terjadi di rumah keluarga Andes. Sementara itu dr. Absalom dalam posisi menahan tangan dr. Easter yang akan diberi suntikan vitamin pranikah. Ternyata walaupun dokter tapi takut kalau mau disuntik.
"Ab, aku takut. Bolehkah tidak disuntik?"
"Ngga bisa, nanti terhambat administrasi pernikahan, ini syarat." menatap Easter dan tertawa kecil.
Akhirnya pertarungan itupun selesai, Easter berhasil disuntik vitamin.
"Hallo Nana, kau menghubungiku tadi. Maaf aku sedang ada urusan."
"Aku sudah minta bantuan dr. Marco, dia akan kesini memeriksa Ar yang mengalami sakit aneh."
"O ya, aku dan Easter akan kesana, tapi kami mau mampir dulu sebentar ke suatu tempat."
Percakapan itupun selesai. Dan Belsazar masih nyaman diruang gelapnya.
Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Toko Perhiasan Jenifer Cabang Manado.
"Selamat siang Tuan, pesanan anda telah selesai." Dikeluarkan sepasang cincin.berlian yang bertuliskan nama masing-masing.
Absalom langsung mengambilnya, menuju kantor pencatatan sipil dan mereka berdua menikah disana. Resmilah sudah Absalom.dan Easter menjadi pasangan. Cincinpun sudah disematkan dijari manis tangan keduanya.
Ini akan menjadi kejutan bagi keluarga besar mereka.
"Papa, mama. Aku sudah menikah." Menunjukkan akte nikah dan cincin juga Easter disampingnya.
"Hebat, papa dan mama bangga, resepsinya mau diadakan dimana?
"Aku ingin seperti Nathan , cukup keluarga saja. Menjaga dari hal-hal.yang tak diinginkan."
"Baiklah, besok papa dan mama ke Manado, bertemu dengan menantu kami."
Tuan Mordekhai langsung menghubungi sepupunya Yusuf dan Yehuda. Ketiga Pria senior ini tertawa bangga dan bahagia. Absalompun memberi kabar kepada Nathan di Jakarta, sukacita datang lagi ke keluarga besar ini.
Zzzzzzzzzzzzz
dr. Marco dan Kevin masuk ke kediaman Andes, dan langsung menuju kamar Belsazar. Diapun tersenyum dan kembali keluar.
"Ar sakita apa? Apa yang harus saya lakukan?"
"Dia sehat, hanya ngidam saja." sambil tersenyum.
Nana tertawa terbahak-bahak bahagia sekaligus merasa lucu dengan suaminya. Dia masuk dan terus menggelitik Belsazar, tapi suaminya mual dan muntah-muntah lagi.
Dr. Marco menuliskan resep dan Pak Tom segera mengambil juga memerintahkan pelayan untuk ke apotik. Diapun pamit, tapi raut wajahnya mengukir kesedihan mendalam.
"Nak Marco, kesini sebentar." Oma Hada memanggilnya untuk bergabung dengan mereka.
"Apa yang kau risaukan? Ada beban yang berat tersirat diwajahmu." Oma Hada dan lainnya menatap Marco.
Marco meminta Kevin bermain ditaman samping rumah, Pak Tompun langsung bergerak menemaninya.
"Maafkan aku telah merepotkan keluarga Andes. Tadi ketika berada di pengadilan, aku ingin mengambil hak asuh Kevin, tapi sayang tidak diizinkan karena aku belum menikah.
Ditambah juga dari pihak Benyamin ingin mengambil Kevin, mereka bahkan menyerangku, dan menghakimiku hanya mengejar warisan orangtua Kevin. Anak ini menangis ketika dijemput keluarga ayahnya."
Marco melipat kedua tangannya dan meremas erat. Keluarga ini mengerti situasi yang dialami Marco.
Seorang pelayan datang dan memberitahukan ada beberapa orang yang mencari dr. Marco. Merekapun membawa aparat.
"Biarkan mereka masuk, siapa yang ingin mengancam di rumah ini." Oma Hada menghentakkan tongkatnya.
Semua pengawal sudah siap, Absalom dan Easter heran kenapa begitu ramai ketika mereka tiba di kediaman Andes.
"Serahkan Kevin kepada kami, kami lebih berhak karena Benyamin adalah adik kandungku, sedangkan kau hanya sepupu Lea saja." tegas seorang wanita begitu angkuh.
"Tapi pengadilan akan memutuskan hak asuh kevin bulan depan. Kenapa kalian bahkan membuat keributan disini, bahkan aku hanya tamu di rumah ini." Marco membela diri.
Perempuan itu maju dan menarik paksa Kevin. Anak itu menangis memanggil Marco. Marcopun merebut kembali Kevin, tapi diserang oleh seorang pria bertubuh tinggi berparas sangar.
Pengawal Oma Hada maju dan memberikan pertahanan. Disana juga ada aparat yang menawarkan perdamaian.Sementara Kevin menangis ketakutan.
"Ada apa ini, kenapa kalian mengganggu disini." Pris memeluk Kevin, walaupun fisiknya masih lemah.
"Kau siapa ?" tanya wanita itu.
"Aku, bukan siapa-siapa tapi sebentar lagi akan jadi maminya Kevin." sambil mengedipkan matanya menghadap Kevin." Pris menatap sinis mereka.
"Kau ?!"
"Tunangannya dr. Marco ,yang nanti akan jadi papinya Kevin." menatap Marco.
Pembuat onar itu pergi dengan kesal, karena mereka merasa kelemahan Marco tidak dapat mereka atasi.
"Jika Marco menikah, pasti mereka kalah dalam perebutan hak asuh Kevin." diskusi singkat keluarga Benyamin.
Zzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Terima kasih Pris, sudah membantu bersandiwara didepan mereka, aku akan mencari solusinya. Terima kasih perlindungannya Oma Hada, kami berdua pamit dulu.
"Tunggu, biarkan aku membantumu."
"Pernikahan, apa kau mau menikah denganku?"
Kevin memeluk Pris dan memanggil mami.
"Demi Kevin, ayo kita lakukan."
Tuan Ahas begitu senang juga seluruh keluarga Andes. Marco terdiam menatap Pris. Tapi Pris berlalu membawa Kevin darinya.
"Ayo sayang, ikut mami. Biarin aja papi disini." ucap Pris.
Bayang yang hilang kutemukan
Tapi rasa takut membuat gundah
Mimpi mengambil alih
Airmata seakan enggan menetes
Detak jantungku melemah
Pikiran dikuasai hayalan
Tanya berontak dalam hati
Ingin percaya namun ragu
Tatapan Marco penuh sayang, melihat Pris menggandeng Kevin. Tiba-tiba Sosok bayang Sadrakh berdiri didepannya dengan wajah yang tersenyum. Marco berusaha mengembalikan kesadarannya karena seakan melihat sosok itu.
Diapun mengikuti Pris dan Kevin, memandang betapa bahagianya Kevin. Anak kecil yang kehilangan kedua orangtuanya, tetapi banyak orang jahat yang ingin menguasai warisan orangtuanya.
Marco duduk menghadap Taman, berpikir keras dengan langkah yang diambil. Dia merasa heran kenapa Pris melakukan ini.
"Demi Kevin." ucap Pris memecah lamunan Marco.
Marco ke Pris
Absalom ke Easter