Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak baru
Jambi, 3 November 2024
SMA Global School International (GSI)...
Harley turun dari mobil mewah di dalam pekarangan sekolah barunya dengan wajah datar dan dingin. Wajah Bule nya yang tampan membuat ia menjadi primadona dalam sekejap padahal disekolah tersebut banyak anak konglomerat yang blasteran, tetapi tetap saja pesona Bule asli membuatnya menjadi pemandangan baru di sekolah tersebut.
"Pak, pulangnya tidak usah dijemput karena aku mau pergi ke toko kue dulu!" ucap Harley dengan logat Inggris nya yang masih kental.
"Tapi Tuan Muda, nanti saya di marahin Tuan besar?" sahut Pak Min agak keberatan dengan permintaan Tuan kecilnya.
"Jangan khawatir, nanti aku akan telpon Daddy untuk minta izin!" ucap Harley dengan wajah datarnya.
"Baiklah, Tuan Muda! Jika Tuan Muda berubah pikiran telpon saja saya," jawab Pak Min dengan terpaksa menyetujui perkataan Tuan Muda nya.
Remaja tersebut hanya berdehem saja dan menutup pintu mobil seraya berjalan memasuki gedung sekolahnya.
Sementara itu di kelas sepuluh A, kegaduhan terdengar dari dalam kelas akibat hebohnya berita murid baru yang akan memasuki kelas mereka. Kelas sepuluh ada lima kelas, yaitu sepuluh A berisi anak-anak pintar yang jenius, sepuluh B berisi anak-anak konglomerat yang uang spp nya sebulan lima belas juta, sepuluh C berisi anak-anak pintar yang sekolah berdasarkan beasiswa FULL, sepuluh D berisi anak-anak campuran konglomerat dan kaum menengah dengan kemampuan standar, dan sepuluh E berisi anak-anak konglomerat dan kaum menengah yang nakal karena sering bolos dan suka membuat keributan, tetapi mereka pintar dan jenius.
"Eh, kalian tau gak guys! Gue denger dari akun lambe sekolah kita kedatangan anak baru yang masuk di kelas sepuluh!" ucap siswi kelas sepuluh A.
"Gilak, beneran tuh berita? Cowok apa cewek anak barunya?" sahut salah satu temannya dengan sangat heboh.
"Kalau gak salah cowok sih, terus katanya tuh cowok Bule, Guys! Makin banyak aja nih cowok-cowok ganteng di angkatan kita yang bisa bikin kita cuci mata dan betah ke sekolah," jawab yang memberikan informasi tadi.
"Yah, semoga saja tuh anak baru masuk kelas kita bukan kelas yang lain," celetuk temannya yang lain.
Para siswa-siswi itu kompak mengangguk mengaminkan celetukan temannya.
Di kelas sepuluh D, kehebohan juga terjadi di sana. Pasalnya Diandra selaku ketua kelas dipanggil Kepala sekolah karena ada anak pindahan yang akan memasuki kelas mereka.
"Guys, kelas kita kedatangan murid baru nih! Cowok Bule, lumayan bikin mata kita bertambah bening lihatin cogan setiap hari," celetuk wakil ketua kelas bernama Sandra.
"Beneran San? Lo gak boong kan?" sahut Amora dengan mata berbinar.
"Yoi, Diandra kok yang ngasih tahu di chat! Tuh cowok pindahan dari Bali dan dia memilih masuk ke kelas kita. Duh, makin meronta jiwa cogan gue karena banyak cogan yang menjadi penyemangat gue di sekolah," jawab Sandra dengan centil memegang kedua pipinya sambil goyang-goyang badan.
"Dih, elu San. Ijo mata lu setiap ngelihat cowok ganteng. Kakak kelas kita juga banyak kok yang Bule dan tampan-tampan," cibir Lolita sambil memasang liptint nya.
"Eh, kembang sepatu! Kakak kelas kita maupun cowok angkatan kita memang banyak yang ganteng, tetapi gue udah bosan lihatin mereka mulu. Lah, ini kan baru cogannya. Siapa tahu tuh cogan kepincut sama kecantikan gue yang paripurna ini," celetuk Sandra dengan sewot dan kembali sikap lemah lembut yang mana disoraki teman-temannya.
"Dasar teman gak ada akhlak kalian semua! Bukan nya ngedukung gue malahan jatuhin semangat gue," sungut Sandra dengan kesal.
Perdebatan mereka terhenti karena kedatangan Diandra dan juga wali kelas mereka dengan diikuti seorang remaja tampan yang berwajah datar dan dingin.
"Anak-anak! Kelas kita kedatangan teman baru pindahan dari Bali. Kamu, perkenalkan diri di depan!" ucap Miss Yulita selaku wali kelas sepuluh D didepan siswanya sambil menyuruh murid pindahan memperkenalkan diri.
"Hai semua, nama saya Harley Devano!" ucap Harry dengan singkat dan padat.
Perkenalan singkat Harry membuat semua murid dikelas tersebut termasuk wali kelas melongo. Pasalnya ia memperkenalkan diri dengan muka datar tanpa ekspresi dan auranya yang dingin membuat mereka semua menoleh ke bangku belakang.
"Astaga, sifatnya sebelas dua belas dengan kulkas kelas kita Hirota Kirei Yamamoto! Dah lah, bertambah satu lagi kulkas empat pintu di kelas kita, " celetuk Amora tanpa sadar yang mana membuat ia menjadi tatapan teman-temannya.
Miss Yulita hanya geleng-geleng melihat sifat siswa barunya sama persis dengan siswa nya yang bernama Hiro. Kegaduhan kembali terjadi membicarakan sifat anak baru sama persis dengan teman sekelas mereka bernama Hiro.
"Harap tenang, Anak-anak! Harley, silakan duduk di kursi kosong yang ada di sana!" teriak Miss Yulita dengan suara kerasnya.
Harry melangkah menuju kursinya tanpa banyak kata dan duduk nya bersebelahan dengan siswa kutu buku dengan kaca mata tebal bernama Jeffrey.
Kelas pun berjalan dengan lancar meskipun suasana heboh dan gaduh masih kentara di ruangan kelas karena memang muridnya rata-rata anak yang berisik dan suka membuat kehebohan serta keributan. Namun solidaritas mereka nomor satu karena mereka saling membantu baik dalam pelajaran maupun dalam bersosialisasi tanpa ada perundungan seperti kelas lain pada umumnya.
Teet... Teet... Teet...
Bel tanda kelas telah selesai berbunyi nyaring membuat murid-murid bersorak kegirangan karena mereka sudah tidak lagi berkutat dengan pelajaran yang mana membuat sebagian dari mereka pusing.
"Bro, mau langsung pulang apa mau ke basecamp dulu!" tanya Lucas pada Hiro yang sedang memakai hoodie nya.
"Pulang," jawab remaja itu singkat.
"Tumben lu langsung pulang? Memangnya Mommy cantik ada di rumah? Gak ke toko?" tanya Galaxy teman yang satunya dengan kening berkerut.
"Mommy ke toko. Gue lagi malas aja," jawab Hiro yang lagi-lagi membuat teman-temannya geleng-geleng.
"Ya sudah, kapan-kapan aja kita nongkrong di basecamp! Gue juga mau langsung pulang karena Nyokap minta dianterin ke rumah saudara!" sahut Kevin remaja berwajah oriental itu dengan menggendong tasnya.
Keempat remaja tersebut saling tos sebelum keluar dari kelas menuju parkiran.
Harry yang ingin ke toko bakery memutuskan berjalan kaki menuju halte bis. Ia penasaran saat tadi pagi melintasi toko bakery yang tiba-tiba saja menarik perhatian nya. Padahal sejujurnya ia tidak begitu suka dengan makanan manis, tetapi entah kenapa toko bakery tadi begitu menarik perhatian nya sehingga niatnya begitu kuat untuk mendatangi toko tersebut.
Harry menaiki bis dengan tenang dan langsung turun begitu di halte berikutnya. Namun langkahnya terhenti karena tiba-tiba saja ia dicegat segerombolan anak-anak sekolah lain yang menggunakan motor sport.
"Bos, ada anak GSI di sini! Kayaknya baru lihat deh tuh anak, Bos! Gimana kalau kita main-main dulu sambil membalas dendam pada anak GSI yang waktu itu menggagalkan rencana kita?" ucap salah satu dari mereka dengan tersenyum miring.
"Ide bagus, Glenn! Gue suka gaya lo! Ayo, guys, kita main-main dulu dengan anak GSI!" teriak sang ketua yang bernama Alaska dengan memberhentikan motornya di depan Harry.
Mereka mulai mengintimidasi Harry dengan menyentuh remaja tersebut, tetapi Harry tetap diam seperti patung tidak bergeming dengan provokasi mereka sehingga membuat ketua gerombolan tersebut murka dan langsung menghajar Harry secara tiba-tiba.
Satu orang di keroyok beramai-ramai sehingga membuat Harry terpojok dengan muka dan tubuh babak belur.
"Woi, banci lo ya! Main keroyokan aja kayak perempuan! Cuih, begini rupanya mental ketua De Luca yang tidak mampu duel, beraninya keroyokan ramai-ramai!" teriak seseorang yang membuat serangan mereka pada Harry terhenti.
Bersambung...