Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.
Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.
Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.
Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.
Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Sekali lagi.
Deg!
Rupanya Bi Arum!
"Bibi!" pangilnya saat mata mereka bertabrakan, membuat Bi Arum tergopoh menghampiri ranjang dan langsung membungkus tubuh Ervina, "Nyonya!" lirihnya.
"Sakit, Bi!" ucap Ervina menerima pelukan dari wanita paruh baya itu.
"Yang sabar, Nyonya!" ucap Bi Arum yang tau telah terjadi gempa hebat sebelumnya, karena dia berpapasan dengan Naren yang terlihat keluar rumah dengan penuh amarah sepulang menjemput Calisha.
Sebab itu, Bi Arum membawa Calisha ke kamar dan meminta maid yang sebelumnya mengurus Calisha membantu, Bi Arum ingin melihat Ervina.
Juga Bi Arum tak ingin Calisha melihat hal yang buruk terjadi pada Mommynya, maka itu Bi Arum tergopoh menuju kamar Ervina.
"Dia merenggutnya, Bi!" tangis Ervina kembali pecah.
Bi Arum hanya mengangguk dan menenangkan Nyonya-nya dengan pelan hingga Ervina sedikit lebih tenang, "Bibi bantuin mandi ya, Nyonya, Nona Calisha sudah pulang!" izin Bi Arum.
Ervina kemudian tersadar akan sesuatu!
Putrinya jangan sampai melihatnya seperti ini!
Ervina mengangguk dan bergegas duduk sambil meringis, "Pelan-pelan, Bi, sakit!" ucapnya dan Bi Arum dengan pelan memapah Ervina menuju kamar mandi.
"Au! Shhht— " rintihnya saat perih luar biasa pada inti tubuhnya saat melangkah menuju kamar mandi.
Bi Arum dengan sabar dan pelan hanya bisa memapah menuju bath up dan mengisi dengan air hangat agar Ervina lebih rileks yang mengurangi rasa sakit, Bi Arum sangat tau apa yang dibutuhkan Ervina sebab dirinya pernah mengalami dan merasakan sakitnya saat malam pertamanya.
Itupun suami Bi Arum hanya seorang tukang becak, tidak memiliki badan se-kekar dan sebesar Tuan Naren, tentu bagian itu juga berpengaruh.
Ditambah Naren memiliki keturunan blesteran Indo- Belanda yang memiliki badan tegap dan tinggi besar, tentu bagian bawah tidak mungkin mungil dan bantet bukan?
Sudah pasti juga mengikuti tubuhnya!
Melihat banyaknya bekas darah dan juga bengkak di bagian bawah Ervina, Bi Arum tentu tau sesakit apa tubuh kecil Ervina dibobol oleh benda sebesar.... Entahlah, pikir Bi Arum.
Tidak pantas rasanya membayangkan milik Tuannya! pikir Bi Arum merinding memikirkan sakitnya inti Ervina.
"Kenapa Bi, kok menggeleng?" tanya Ervina.
Bi Arum tersenyum sedikit, "Tidak ada, Nyonya! Saya ambil pakaian ganti terlebih dahulu dan berendamlah Anda, Nyonya!" pamit Bi Arum.
Ervina kemudian mengangguk dan Bi Arum menuju wal in closed sambil meminta beberapa maid mengganti seprai dan selimut kamar Ervina.
Setelah itu, Bi Arum kembali ke kamar mandi dan membawa Ervina untuk duduk di closed, karena rasa sakit itu sudah sedikit reda sepertinya.
"Nyonya, saya bawa salep! Ini akan sangat membantu pemulihan milik Nyonya yang bengkak, saya bantu pakaikan ya, Nyonya!" ijin Bi Arum.
Ervina kemudian mengangguk sebab dia tau tak bisa menjangkau miliknya sendiri, dan Ervina tidak malu jika dengan Bi Arum.
Bi Arum pernah memandikan dirinya juga saat tragedi penyiksaan padanya waktu itu, "Iya, Bi!" jawabnya memberikan jalan.
Dan Bi Arum langsung mengoles sedikit salep pada milik Ervina yang memerah dan bengkak itu, "Sakit ya, Nyonya?"
Ervina menggeleng, "Sudah lebih baik, Bi!".
Setelah itu, Ervina keluar dan kembali tidur di ranjangnya yang sudah bersih, karena Ervina masih tidak bisa berjalan lama.
Sakit dan perih!
"Silahkan istirahat, Nyonya, biar saya yang menjaga Non Calisha hari ini!" ucap Bi Arum.
Ervina mengangguk, "Terima kasih, Bi!"
Bi Arum kemudian keluar dari kamar Ervina dan Ervina memilih memejamkan matanya, tubuhnya lelah hari ini setelah berjalan sejauh lima kilometer, dirinya membuat brownies, dan harus berakhir olahraga tanpa busana dengan Naren.
Kantuk tiba-tiba menggelayuti matanya!
Hingga tanpa Ervina sadar, dia telah tidur sampai malam datang tanpa memakan apapun sejak siang, dan terbangun karena merasakan perutnya tertimpa sebuah tangan.
Dengan cepat Ervina bangun dan menatap seseorang yang sedang tidur memeluk dirinya erat, "Sayangku, Anak mommy Na yang paling cantik, tidur yang nyenyak ya!" ucapnya sambil mengusap lembut puncak kepala putrinya penuh sayang.
"Terima kasih telah hadir di hidup, Mommy!" lanjutnya.
Calisha-lah satu-satunya yang membuat Ervina bertahan di mansion ini, hatinya seolah tertaut dengan putri kecil yang selama tinggal disini terus mengekorinya.
Setelah penghinaan Naren tadi, bahkan saat dirinya sudah memberikan semuanya membuat Ervina berfikir untuk pergi dari Mansion ini, kabur untuk memulai hidup baru, tak peduli dengan Ayah dan kakaknya jika harus berurusan dengan Naren.
Mereka terlebih dulu sudah tega dengan Ervina dan Ervina memilih untuk hancur bersama, bukan hanya dirinya yang harus menanggung seorang diri.
Namun, Calisha yang terus membayanginya, gadis kecil itu membuat Ervina tak tega untuk meninggalkan dirinya.
Ervina takut menyakiti hati kecil gadis itu!
"Sekali lagi, Mommy akan bertahan karenamu, Sayang!"
Bersambung....
Jangan lupa Follow author, like, komen dan vote anget-anget biar author semangat 45 💪💪😍
🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
pasti kelakuan nya si Candra itu