NovelToon NovelToon
MY NAME IS QUIN

MY NAME IS QUIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:36.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Quinevere King Neutron, putri Nathan Ace Neutron bersama dengan Clementine Elouise King, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis dengan kepribadian yang kuat. Tak hanya menjadi putri seorang mantan mafia, tapi ia juga menjadi cucu angkat dari mafia bernama Bone. Hidup yang lebih dari cukup, tak membuatnya sombong, justru ia hidup mandiri dengan menyembunyikan asal usulnya. Quin tak pernah takut apapun karena ia sudah banyak belajar dari pengalaman kedua orang tuanya. Ia tak ingin menjadi pribadi yang lemah, apalagi lemah hanya karena cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEMICU

Suasana semakin tegang ketika para manager dan supervisor sudah keluar dari ruang meeting. Ditambah lagi dengan teriakan Don yang penuh dengan ancaman.

Quin memperhatikan gerak-gerik Don, hingga ia pun bangkit saat melihat Don mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Namun, kejadian begitu cepat hingga Quin tak sempat menahan saat peluru itu dilesatkan hingga mengenai bahu Eva, sekretarisnya.

“Ahhh!!” Eva pangsung terjerembab ke lantai dengan teriakan sakit yang luar biasa.

“Shittt!!” gumam Quin kemudian dengan cepat menuju ke arah Don yang saat ini tengah melihat ke arah Eva. Namun dengan cepat juga Don kembali menoleh ke arah Quin, kemudian mengarahkan senjata itu padanya.

Bughhh Takkk

“Arghhh!!!”

Dorrr dorrrr

Dua peluru ditembakkan oleh Don. Peluru tersebut mengenai plafon ruang meeting hingga berlubang dan mengeluarkan asap kecil. Hal itu karena Quin menendang lengan Don dan mengarahkannya ke atas. Kemudian dengan cepat Quin memukul wajah Don tepat di tulang pipi kiri dan kanan, membuat pria itu langsung pusing dan terjatuh.

“Dasar lemah!” bisik Quin.

Bobby yang melihat rekan mereka mendapat pukulan telak di wajahnya, akhirnya ikut-ikutan mengeluarkan senjata dari sakunya.

“Berhenti atau aku akan menembakmu!” ancam Bobby.

Jujur, Bobby saat ini takut. Ia tak terbiasa menggunakan senjata, tapi ini adalah salah satu bentuk perlindungan diri. Ia tak mau ditangkap polisi apalagi dipenjara. Ia harus melenyapkan Quin dan juga Bone, bukan begitu? Setelahnya ia akan menghapus jejak keduanya dan menjadi pemimpin perusahaan tersebut.

Sementara itu Alvi hanya bisa diam melihat kedua rekannya mengeluarkan senjata. Bukan karena ia takut pada Quin, tapi ia ingin melindungi dirinya sendiri. Jika rekan-rekannya sampai tertangkap, maka hanya tinggal dirinya-lah yang akan dipercaya oleh Bone. Ia hanya tinggal beralasan bahwa ia diancam oleh Don dan Bobby, maka semua selesai. Sebuah senyum sinis terukir di wajahnya.

Quin tersenyum tipis saat melihat Bobby sedikit gemetar saat memegang senjata itu. Dengan cepat Quin mengambil sebuah pisau lipat yang selalu ia letakkan di balik blazer miliknya, lalu melemparkannya dengan cepat dan tepat hingga mengenai tangan Bobby.

Jlebbb

“Arghhh!!!” teriak Bobby kesakitan hingga ia menjatuhkan senjata tersebut.

Quin yang melihatnya segera berlari mendekat lalu menendang senjata tersebut ke sudut, menjauh dari semua orang yang ada di ruang meeting tersebut.

Bughhh

Sebuah pukulan juga ia berikan pada Bobby, hingga pria itu terjatuh dengan rasa sakit di wajah serta tangannya.

“Grandpa, are you okay?” tanya Quin yang menoleh pada Bone.

Tanpa disangka, Bone justru malah tersenyum kemudian tertawa, “Keahlianmu masih luar biasa, Quin. Tidak sia-sia Grandpa melatihmu.”

Mendengar itu, Quin pun tersenyum, “tapi masih ada satu hal yang harus kulakukan, Grandpa.”

Dengan langkah pasti, Quin mendekati Eva lalu dengan sebuah saputangan, ia menekan bagian yang tertembak, agar darah yang keluar tidak semakin banyak. Untung saja bukan di bagian vital karena tembakan itu melesat ke arah ujung bahu.

“Bertahanlah,” kata Quin pada Eva yang masih meringis karena rasa sakit di bahunya.

Quin mengeluarkan ponselnya lalu mengetikkan sesuatu di sana. Tak lama, suara pintu terbuka dan tampak tenaga medis memasuki ruangan. Mereka tak hanya membawa Eva, tapi juga Don dan Bobby. Namun untuk menghindari kaburnya mereka, pihak kepolisian telah memberikan pengawalan dan pengawasan ketat.

Bone dan Quin pun kini keluar dari ruang meeting, diikuti oleh Alvi di belakang mereka. Hal itu karena pihak kepolisian akan melakukan olah tkp, sebagai bukti pengancaman dan penyerangan.

“T-tuan …,” Alvi dengan sedikit terbata, berusaha memanggil atasannya itu.

“Apa yang ingin kamu katakan, Al?” tanya Bone yang menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah Alvi.

Tiba-tiba saja Alvi langsung berlutut di hadapan Bone dan meminta ampun, “Ma-maafkan saya, Tuan. Mereka yang memaksa saya untuk mengganti semua laporan itu. Me-mereka mengancam akan membunuh saya dan keluarga saya. Mohon ampuni saya, Tuan. Ampuni saya.”

“Apa kamu pikir aku tidak tahu siapa dirimu, Alvi?” tanya Bone dengan mata yang memicing.

Degggg

Alvi mengangkat wajahnya dan menatap Bone dengan bingung. Ia mulai ragu jika Bone akan percaya kepadanya. Namun, ia tak mau kehilangan pekerjaannya saat ini, apalagi kesempatannya untuk menguasai Perusahaan Bone. Tidak akan pernah ia berikan pada siapa-pun, terutama pada seorang wanita yang hanya berstatus cucu angkat.

“Apa maksud anda, Tuan?” tanya Alvi seakan pura-pura bodoh.

“Kamu pikir aku tidak tahu siapa dirimu? Justru aku menempatkanmu di sini karena aku tahu siapa kamu dan apa tujuanmu,” kata Bone penuh dengan penekanan dalam setiap kata-katanya.

Alvi mengeratkan kedua tangannya pada lututnya yang masih bersimpuh di atas lantai. Ia masih berusaha membuat Bone tak berpikiran buruk padanya.

“Aku tak mengerti maksud anda, Tuan,” kata Alvi mencoba membela diri.

“Hanya saja aku tak menyangka bahwa kamu bisa mempengaruhi Don dan Bobby hingga mereka terlibat denganmu dan jadi tak bisa mengendalikan diri seperti tadi hanya karena rasa tamak. Kamu adalah otak dari semua ini, Alvi!”

Deggggh

Jantung Alvi berdetak cepat dan peluh mulai membanjiri dahinya. Ia mulai menduga dan menduga, apakah Bone tahu rencananya selama ini? Lalu mengapa pria di hadapannya ini tak langsung mengeksekusinya?

“Ternyata kamu tidak pernah berubah sejak aku mengambilmu dari lubang hitam itu! Niat baikku ternyata tak pernah merubahmu,” lanjut Bone semakin menekan setiap kata-kata dalam kalimatnya.

Alvi mengepalkan tangannya semakin erat. Pada akhirnya ia bangkit lalu mengangkat wajahnya. Dari wajahnya saja Bone dan Quin bisa melihat amarah Alvi karena matanya mulai memerah dan rahangnya mengetat. Quin bahkan mulai bersiap jika Alvi sampai menyerang atau menyakiti Grandpa Bone.

Alvi mengeluarkan sesuatu dari sakunya, membuat Quin langsung berdiri di depan Grandpa Bone. Namun bukan senjata api ataupun senjata tajam, melainkan sebuah alat pemicu.

“Apa yang mau kamu lakukan, Alvi?!” teriak Bone dengan mata membesar.

“Apa? Menurutmu apa kegunaan alat ini?” tanya Alvi dengan setengah tertawa.

Quin mengepalkan tangannya. Ia mencoba menelisik pria di hadapannya ini, mencari celah untuk membuatnya melepaskan pemicu tersebut dari tangannya. Bukan karena takut mati, tapi jika itu adalah pemicu bom yang diletakkan di Perusahaan Bone, maka banyak nyawa yang akan berakhir dengan sia-sia.

Alvi mengangkat tangannya ke atas, dengan pemicu yang sepertinya sudah siap ia tekan. Namun mata Quin menangkap sosok seseorang yang berjalan mengendap di belakang Alvi dan …

Bughhh

🌹🌹🌹

1
Ejan Din
naaa gitu dong...
Wahyu Suriawati
dan akhir fox berhasil mengungkapkan isi hatinya pada Quin
Vieqoh Rachmand
Luar biasa
Cahaya yani
ky ny ccu ny grandpa born
Ejan Din
Elon.. obsesi mu sungguh mengerikan tp tgu pembalasan quin eh bukan orang yang menyayangi quin.. pasti lebih mengerikan..
Ejan Din
pasti ulah fox
Arbaati
fox aku mendukungmu /Rose/
Ejan Din
see.. fox pasti bukan calang identiti nya...
Ejan Din
mkin saja fox d pesawat balik ke tanah airnya kn... siapa tau
Ejan Din
aku yakin fox juga bukan pria sembarangan
Wahyu Suriawati
ayo fox semangat jangan biar kan Quin bersama Elon atau pun laki laki lain
Wahyu Suriawati
ayolah Quin jangan anggap fox sahabat aja..bahkan fox jauh lebih baik dari elon
Claa Cel
ʟᴀʜ, ᴜᴅᴀʜ ᴇɴᴅ ᴋᴀʜ? ᴍᴀsᴀ ɪʏᴀ ᴇɴᴅ ɴʏᴀ ᴋᴇ ɢᴀɴᴛᴜɴɢ ʙɢᴛ
Claa Cel: hehe maap thor, btw buat happy end ya thor🤭
Pansy: Emang ada logo end nya kah kak? Aku blm pasang rasanya 😅
total 2 replies
Kembae e Kucir
Kecewa
Kembae e Kucir
Buruk
Arbaati
makin seru...lanjut Thor...
Wahyu Suriawati
Elon ga sadar diri banget jadi manusia
Wahyu Suriawati
seru ceritanya dan ga bosenin.
Umi Umi
Luar biasa
Arbaati
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!