NovelToon NovelToon
Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Persahabatan / Angst
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: ATPM_Writer

Agnes menjalani kehidupan yang amat menyiksa batinnya sejak kelas tiga SD. Hal itu terus berlanjut. Lingkungannya selalu membuat Agnes babak belur baik secara Fisik maupun Psikis. Namun dia tetap kuat. Dia punya Tuhan di sisinya. Tapi seolah belum cukup, hidupnya terus ditimpa badai.

"Bagaimana bisa..? Kenapa Kau masih dapat tersenyum setelah semua hal yang mengacaukan Fisik dan Psikis Mu ?" Michael Leclair

"Apa yang telah Dia kehendaki, akan terjadi. Ku telan pahit-pahit fakta ini saat Dia mengambil seseorang yang menjadi kekuatanku. Juga, Aku tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana yang lebih baik untukku, Michael." Agnes Roosevelt

Rencana Tuhan seperti apa yang malah membuat Nya terbaring di rumah sakit ? Agnes Roosevelt, ending seperti apa yang ditetapkan Tuhan untuk Mu ?

Penasaran ? Silakan langsung di baca~ Only di Noveltoon dengan judul "Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATPM_Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

“Tidak ada yang abadi di dunia ini, Nak. Sejak awal Kehidupan dan Kematian sudah menjalin hubungan erat yang tak terpisahkan, dan tak terbantahkan. Manusia akan menemui kematian nya, dan hal yang sama pun akan terjadi pada hewan dan tanaman. Tidak perlu berkecil hati, Kau masih bisa melihat bunga matahari yang cantik setelah menanam ulang.”

Tidak ada pikiran sama sekali untuk tidak setuju pada nasehat Nenek. Kematian pasti akan menjemput siapa saja yang bernafas. Tapi kematian Nenek sangat tidak adil.

Nenek adalah wanita yang sangat baik. Dia dedikasikan hidupnya untuk menolong orang-orang. Membangun panti asuhan, membuka usaha yang bisa di kerjakan oleh orang-orang yang membutuhkan pekerjaan namun tidak dapat bersaing dengan perkembangan zaman, mendedikasikan hidupnya dengan tekun berdoa, dan selalu menorehkan senyum pada hal apapun.

Namun kecelakaan lalulintas itu terjadi. Diakibatkan oleh dua pemuda yang melajukan kecepatan tinggi menggunakan mobil sport di jalan umum, menciptakan kesalahan dan mengakibatkan kecelakaan masal. Dua mobil Sport itu menabrak rentetan mobil yang tengah berbaris rapi karena lampu merah.

Sialnya, Nenek berada di tengah. Dorongan dari belakang memaksa mobil untuk penyok lantaran terdapat beberapa mobil di depan. Dorongan yang sangat kuat menewaskan Nenek beserta supir nya hari itu.

Aku pikirkan dalam-dalam namun tidak menemukan jawaban. Apa Tuhan harus mengambil Nenek dengan tragedi mengerikan seperti ini ? Apa tidak ada cara yang lebh halus ? Yang lebih lembut sebagaimana Nenek menjalani hidup Nya ?

Kepergian Nenek seperti itu mendatangkan goncangan yang sangat besar pada Ku, pada Ayah dan Ibu, Pada Tante Anastasia, dan yang mendapat goncangan paling besar adalah Kakek Daniell. Pria yang menjadikan Nenek sebagai dunia nya. Sebagai rumah ternyaman Nya. Juga wanita yang sangat Dia cintai. Kepergian Nenek karena kecelaan itu memberikan dampak besar pada hidup Ku juga Kakek.

Kakek tidak lagi mempekerjakan pelayan yang bertugas untuk merawat bunga. Akupun setuju dengan hal itu. Kami biarkan bunga-bunga itu layu, mengering, patah, rusak diterpa angin, dan pada akhirnya para pelayan di tugaskan untuk membersihkan halaman yang penuh dengan tanaman kering dan yang sudah mati.

Kehidupan Kami berjalan dalam kehampaan. Kakek mengurung diri di kamar. Tidak pernah keluar untuk bertemu dengan Ku. Sosok yang selama ini pandai menghibur dan menghilangkan kerisauan di hati, sirna! Seolah ikut pergi bersama Nenek Claudia yang sudah di makamkan.

Terasa hampa untuk melakukan aktifitas tanpa Nenek. Dan setelah tiga minggu usai kepergian Nenek, Kakek pun menghembuskan nafas terakhir nya di kamar. Ku dapati sosok tubuh Kakek yang membujur kaku sembari memeluk bingkai foto milik Nenek Claudia di atas tempat tidur nya. Lagi, Liquid bening keluar tanpa aba-aba, tanpa ragu, dan membasahi permukaan wajah. Kupeluk sosok itu dengan erat. Benak ini kembali memutar kenangan-kenangan indah sejak Aku menginjakkan kaki dikediaman Kakek Daniell dan Nenek Claudia ini.

Seolah sudah tau bahwa ajal akan menjemputnya, tersimpan dengan sangat rapi selembar surat yang terletak di atas meja nakas. Tulisan Kakek memenuhi selembar kertas putih itu. Walau masih dengan linangan air mata, kubaca dengan teliti.

...***...

Michael, maaf karena Kakek menunjukkan sosok yang mengecewakan Mu semenjak Nenek meninggal. Claudia adalah segalanya bagi Kakek. Dia wanita yang sangat pantas mendapatkan cinta tak terbatas dari Kakek. Pertemuan Kami saat memasuki dunia perkuliahan. Kakek yang berasal dari keluarga Kaya mendedikasikan hidup dengan bersenang-senang. Tiada hari tanpa menghambur-hamburkan uang dalam jumlah besar. Begitu pun tidak ada rasa bersyukur sedikitpun karena terlahir dari keluarga yang kaya.

Aksi menghamburkan uang itu perlahan terasa membosankan. Kakek pun sampai pada titik bosan. Semuanya terasa gampang didapatkan. Sekedar meluangkan waktu untuk ke gereja pun tak bisa. Disaat itu, Kakek bingung pada jati diri. Kakek seolah tengah berdiri diatas kebimbangan. Mempertanyakan kenapa hidup sangat monoton ? Sangat membosankan ? Apa yang harus Kakek syukuri ?

Dan saat memasuki perkuliahan, disanalah Kakek bertemu Claudia. Gadis cantik, manis dan lembut. Gadis yang selalu tersenyum pada apapun. Yang selalu memandang dunia dengan perasaan bahagia. Awalnya Kakek kesal pada nya. Apa-apaan wanita yang selalu tersenyum seperti orang bodoh itu ?

Saat Kami berhadapan, hari itu mood Kakek memang tidak bagus sekali. Kakek dengan percaya diri memarahi Claudia yang selalu tersenyum karna tidak sengaja bersenggolan dan menumpahkan minuman Kakek. Dia sudah meminta maaf bahkan menawarkan untuk mengganti minuman yang tumpah. Tapi tidak. Kakek meluapkan kemarahan Kakek pada nya. Percakapan Kami masih terukir dengan jelas di benak yang sudah tua ini.

Akhir dari kejadian itu, ego Kakek di robek oleh nya. Kakek marah karena kalah debat dengannya. Saat pulang, Ku pinta pada Ayah untuk mencari tahu tentang Claudia. Dan diketahuilah fakta bahwa Dia merupakan gadis dari keluarga golongan menengah.

Dia terlahir dengan bola mata yang tidak berfungsi. Berbagai macam usaha ditorehkan oleh Ayah dan Ibunya agara Claudia bisa melihat kembali. Satu Bulan sebelum memasuki dunia perkuliahan, Dia mendapatkan pendonor mata.

Terjawab sudahlah mengapa Dia selalu tersenyum. Bukan untuk mengukir citra bagus pada diri nya, tetapi Dia kagum pada berbagai macam warna dan rupa manusia yang Dia jumpai.

Kakek merasa bersalah dan mencoba meminta maaf. Sekali coba, dan langsung Dia maafkan. Bagaimana mungkin Kakek tidak terpincut oleh wanita satu ini ? Perlahan Kakek mendekatinya, mengenalnya, dan tanpa Kakek sadari, Kakek sudah jatuh cinta pada Nya. Entah sejak kapan. Apa saat pertama kali bertemu ? Atau saat terjadi cekcok antara Kami berdua ? Kakek tidak tau.

Tidak ada lagi kebimbangan dalam mencari jati diri. Claudia mengajari Kakek bagaimana harus bersyukur. Pada hal sekecil apapun. Masih dapat membuka mata di hari yang baru, masih bisa menghirup udara, masih bisa melihat, semua indra perasa masih berfungsi, memiliki Ayah Ibu yang masih sehat, makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan kesempatan untuk memperbaiki diri dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan. Meluangkan dua jam saja di hari minggu untuk pergi ke gereja, berdoa sebelum memulai kegiatan apapun, dan masih banyak lagi.

Kakek tidak pernah tertarik dengan bunga. Claudia, Nenekmu lah yang memperkenalkan Kakek pada berbagai jenis bunga. Dia menanam banyak bunga, merawat dengan sepenuh hati, dan tersenyum bahagia saat melihat berbagai macam bunga bermekaran dengan warna dan aroma khas nya.

Claudia, sungguh Gadis itu memiliki banyak warna dalam hidupnya Sekalipun baru mendapati penglihatan. Berbeda seKali dengan Kakek yang memiliki semuanya namun semua nya terasa tidak berwarna. Hitam putih. Sosok nya mendatangkan banyak warna dalam hidup Kakek. She was the color. Sungguh indah hidup Kakek setelah bertemu dengan Claudia.

Gadis dengan pembawaan karakter yang baik itu berhasil menjadi istri Ku, melahirkan dua anak dalam hidup Kakek, dan menua bersama. Keriput yang muncul dan warna rambut yang perlahan berubah tidak melunturkan sedikitpun rasa sayang Kakek pada Claudia.

Kepergiannya dengan cara ini sungguh tidak bisa Kakek terima. Sungguh Kakek tidak bisa menelan fakta ini. Sungguh tidak bisa. Maaf atas ketidakbijaksanaan yang Kakek punya, Michael. Maaf karena tidak menghibur Mu seperti sebelumnya disaat Kamu membutuhkan sosok Kakek.

Maaf, Kakek menyayangi Mu, tapi di satu sisi juga sangat menyayangi dan mencintai Claudia. Kepergiannya membuat Kakek tidak lagi memiliki alasan untuk terus hidup. Saat ini Kamu pasti akan sangat terluka karena kepergian Kakek dan Nenek. Tapi percayalah bahwa waktu adalah obat penawar terbaik. Kamu pasti akan sembuh. Jalani hari Mu bersama Feliks dan Theresia. Kau tidak sendirian. Kau masih punya keluarga yang lain. Michael, tolong jaga diri baik-baik, jangan terlalu berlama-lama dalam kesedihan. Kakek mencintai Mu.

^^^Tertanda^^^

^^^Daniell Fyodorou^^^

...*** ...

Jangan lupa like dan Komen ya. Thank you so much Darling~♡

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!