Kerajaan Danemor menjadi sebuah kerajaan yang kuat setelah Raja Adolf I telah naik takhta menggantikan raja sebelumnya, namun dibalik kuatnya kerajaan itu, menyimpan sisi kelam yang sangat mengerikan, Raja yang sangat keji terhadap musuh dan rakyatnya sendiri, pertumpahan darah sangat lumrah terjadi di kerajaan Danemor.
Kelahiran seorang anak laki laki menjadi harapan untuk semua orang untuk menggulingkan takhta Raja Adolf I, mampukah anak harapan itu mampu melakukannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sergey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penampilan baru
"Tentu saja, aku berpikir jika model pakaian formal tentara adalah seperti pakaian hitam di toko mu, tetapi tambahkan atribut kemiliteran dan lambang kerajaan ini, aku minta pakaian ini berwarna abu abu."
"Saya imajinasikan dulu, setelan jas tetapi warna abu abu lengkap dengan atribut kemiliteran, hmm oke, saya sudah bisa menangkap desain nya, anda ingin sepatu besi, topi besi yang mulia?."
"Tidak perlu, desain lah sepatu yang cocok di segala medan, entah lumpur, salju, apapun itu, untuk topi bebas desain bagaimana, yang terpenting adalah kelihatan rapi dan elegan."
"Saya paham dengan desainnya yang mulia, ada tambahan lain lagi?."
"Desain tas untuk perlengkapan tentara, untuk ini menteri pertahanan berikan pendapatmu."
"Baik yang mulia, saya lupa untuk menanyakan ini, siapa namamu pemilik toko?."
"Maaf lupa memperkenalkan diri, saya Pero tuan."
"Baiklah Pero, apa kamu sudah melihat senjata yang dibawa oleh pasukan?."
"Saya kira itu hanya tongkat biasa tuan, tapi saya tau disamping kiri ada sarung pedang."
"Tongkat yang kamu maksud adalah senjata terbaru militer, kamu bisa memasuki markas militer untuk menyesuaikan desain yang mulia berikan."
"Baik tuan."
"Aku ingin memesan 4 pakaian dan 2 gaun, masing masing berwarna hitam dan putih, berapa total nya?."
"50 koin emas yang mulia."
"Baik ini koin nya."
"Kalian basa basi terlebih dahulu, aku ingin mengganti pakaian."
"Baik yang mulia."
"Pelayan, tolong antarkan yang mulia untuk memilih pakaian!."
"Siap bos, mari yang mulia saya antarkan."
Adolf meninggalkan ruang tamu, saat berjalan dengan pelayan ia kembali lihat kanan kiri untuk menentukan model pakaian yang ingin digunakan, pelayan yang peka pun menyarankan Adolf.
"Yang mulia, anda sebaiknya menggunakan setelan jas hitam ini, ini sangat cocok untuk anda, silahkan dicek terlebih dahulu."
Adolf mengecek setelan jas hitam itu, ia merasa sangat cocok menggunakan jas itu.
"Dimana ruang ganti nya?."
"Ikuti saya yang mulia."
Adolf pun disibukkan dengan setelan pakaian.
----------------
"Apakah perdana menteri ingin memesan pakaian?." ucap menteri pertahanan.
"Hmm kurasa iya, aku ingin pesan 1 setelan lengkap, bagaimana dengan mu menteri pertahanan?."
"Aku juga memesan, tapi aku berwarna abu abu saja menurut standar militer yang mulia terapkan."
"Baiklah kalau begitu, apa aku bawakan saja oleh oleh untuk para menteri lainnya?."
"Seperti nya ide bagus, Pero, kami memesan 9 pakaian sekaligus."
"Baik tuan."
"Pero, darimana ide yang kamu dapat untuk mendesain pakaian yang sangat keren ini, aku baru pertama kali melihat model pakaian seperti ini." tanya Jhon
"Saya dan tim saya terinspirasi dari pakaian bangsawan sebelumnya, saya melihat jika celana nya terlalu berlebihan untuk menggunakan kain, dan baju yang digunakan terkesan lebih jelek jika digunakan, jujur saja saya ingin merubah dan memusnahkan pakaian bangsawan, tetapi saya takut dihukum jika mengkritisi bangsawan, namun beruntungnya kebijakan raja menghapus wewenang bangsawan memberikan ku motivasi untuk menciptakan desain pakaian, ditambah penemuan mesin cetak dan pekerja dari Beurne, sangat membantuku untuk membuat usaha ini, saya dan tim ku nekat untuk mengambil hutang, membuat model pakaian secara langsung, beruntung usaha kami berhasil bahkan lebih bagus dari desain awal, saya semakin mantap dan akhirnya membangun toko ini."
"Luar biasa, berapa banyak hutang yang kamu ambil?." tanya menteri pertahanan.
"100.000 emas."
"Apa? Sebanyak itu? Jaminan untuk hutang apa?." tanya Jhon.
"Saya tidak hanya berhutang, tetapi mencari investor dari orang kaya, saya menunjukan hasil pakaian yang saya buat, untuk itulah para investor percaya dengan dobrakan produk terbaru."
"Jadi begitu, beruntungnya yang mulia percaya dengan pakaianmu Pero, selanjutnya kamu akan jadi pengusaha terkaya." ucap Jhon sambil tertawa.
Saat itulah pintu ruangan terbuka, seorang pria dengan Jas setelan hitam masuk, dengan dasi warna hitam, jas hitam, kemeja putih, celana panjang hitam, sepatu hitam mengkilap, dan menggunakan sarung tangan putih, pria itu adalah Adolf, dibanding menggunakan armor nya, Adolf lebih tampan dan kharismatik.
"Apa ini benar dirimu yang mulia? anda terlihat sangat tampan sekali." puji Jhon.
"Saya hampir tak percaya bahwa anda adalah yang mulia kami." kagum menteri pertahanan.
"Wah anda sangat cocok sekali menggunakan setelan jas hitam yang mulia, pasti calon permaisuri akan sangat tergila gila oleh ketampanan mu." ucap Pero sambil tertawa.
"Apa benar diriku benar benar berubah? Lebih bagus pakai setelan jas atau armor yang biasa ku gunakan?."
"Tentu saja anda jauh lebih tampan menggunakan setelan jas ini yang mulia, aku setuju dengan Pero, pasti nyonya Eva sangat terpesona oleh mu." ucap Jhon.
Seluruh orang pun tertawa, Adolf hanya tersipu malu dengan penampilannya yang baru, lalu dia batuk kecil agar suasana tenang kembali.
"Baiklah, sekarang paham kan jika tentara Danemor harus berganti pakaian nya?."
"Saya paham yang mulia, ternyata benar, penampilan pakaian akan mempengaruhi kharismatik seseorang, kurasa armor tentara sudah ketinggalan jaman." ucap menteri pertahanan.
"Omong omong Pero, kalau bisa secepatnya dibuatkan ya, aku tak sabar melihat tentara Danemor menggunakan pakaian ini." ucap Jhon dengan riang.
"Saya akan berusaha yang terbaik tuan, secepatnya saya akan buatkan secara masal."
"Baiklah kami tunggu kabar baiknya."
"Jika ada kesulitan, datanglah ke istana, mintalah apa yang kamu butuhkan."
"Baik yang mulia, terimakasih atas penawaran anda."
Dirasa perbincangan sudah selesai, Adolf dan rombongannya pamit dan meninggalkan toko, saat keluar dari toko, warga sekitar yang melihat Adolf sangat kagum, terutama para wanita, mereka sangat terpesona dengan ketampanan Adolf dan sangat elegan itu, bagaimana tidak? Pria dengan jas hitam model terbaru dan menunggangi kuda yang gagah, wanita mana yang tidak tertarik dengan Adolf? Sadar dengan canggung nya Adolf, Jhon mengawali pembicaraan.
"Benar kan apa kata saya yang mulia? Saya jadi tidak sabar melihat reaksi nyonya Eva melihat penampilan anda yang sangat tampan ini." ucap Jhon dengan tertawa sangat kencang.
"Benar kata mu perdana menteri, aku sangat tidak sabar dengan reaksi nyonya." mereka pun akhirnya tertawa bersama.
"Kalian terlalu berlebihan, ah sudahlah, fokus saja menikmati perjalanan."
"Baru kali ini aku melihat yang mulia tersipu malu." ucap menteri pertahanan.
"Selanjutnya bakal lebih seru lagi." Jhon pun cekikikan.
"Sudahlah kalian diam lah, aku jadi tidak fokus."
"Baik, yang mulia." ucap 2 orang itu sambil ketawa kecil.
Adolf hanya mendengus kecil karena kelakuan 2 menteri nya itu.
"Benar juga ya, aku ingin lihat reaksi Eva kecilku itu gimana, apa seperti gadis lainnya atau biasa aja, ah gak tau lah." gumam Adolf.