NovelToon NovelToon
Menggoda Boss Arogan

Menggoda Boss Arogan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Badboy / Cintamanis
Popularitas:9.8M
Nilai: 5
Nama Author: RizkiTa

Sekuel SEKRETARIS KESAYANGAN

~

Meira pikir, setelah direktur marketing di perusahaan tempat dia bekerja digantikan oleh orang lain, hidupnya bisa aman. Meira tak lagi harus berhadapan dengan lelaki tua yang cerewet dan suka berbicara dengan nada tinggi.

Kabar baik datang, ketika bos baru ternyata masih sangat muda, dan tampan. Tapi kenyataannya, lelaki bernama Darel Arsenio itu lebih menyebalkan, ditambah pelit kata-kata. Sekalinya bicara, pasti menyakitkan. Entah punya masalah hidup apa direktur baru mereka saat ini. Hingga Meira harus melebarkan rasa sabarnya seluas mungkin ketika menghadapinya.

Semakin hari, Meira semakin kewalahan menghadapi sikap El yang cukup aneh dan arogan. Saat mengetahui ternyata El adalah pria single, terlintas ide gila di kepala gadis itu untuk mencoba menggoda bos

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ucapanmu adalah motivasiku

Gadis itu menyesal, telah mengikuti perintah yang sedikit gila dari bosnya, duduk di atas meja, berhadapan seperti ini. Jangan ditanya wajah Darel kini berpapasan dengan apa, tentu dengan dadanya yang terbungkus blouse berwarna biru dongker. Dia berharap, semoga Darel tidak mengambil kesempatan untuk curi-curi pandang. Namun, Meira menepisnya, jujur saja dia masih curiga kalau Darel adalah penyuka sesama jenis. Hal ini, sudah Meira pikirkan sepanjang malam, dia curiga pada lelaki itu karena bersikeras mengajak dan memaksanya menikah, pasti hanya untuk memanfaatkannya saja, sebagai penutup kedok yang sebenarnya.

Meira terlihat gelisah, karena dia saat itu menggunakan rok pendek seperti biasanya. Lutut dan betisnya yang mulus jelas terpampang di hadapan Darel, membuatnya sedikit tidak nyaman, hingga tingkahnya yang sedang berusaha menutupi, disadari oleh lelaki di hadapannya.

Darel berinisiatif mengambil jas miliknya yang berada di gantungan, tepat di belakangnya, lalu menutup kedua kaki Meira dengan itu. "Udah nyaman? Aku nggak akan memanfaatkan keadaan, kamu tenang aja," ucap lelaki itu dengan lembut.

Atmosfer ruangan itu tiba-tiba berubah, hati Meira menghangat hanya karena perlakuan kecil Darel.

"Makasih," ucap Meira. "Boleh aku lanjut cerita?"

"Silakan, aku nggak suka mendengar cerita setengah-setengah, nanti kalau aku tiba-tiba mati, aku akan mati penasaran."

Meirs tersenyum kecil, menanggapi candaan lelaki itu. "Utang yang ditinggalkan almarhum bapak, jumlahnya dua ratus juta. Kata ibu, bapak menggunakan uang itu, untuk biaya kuliahku, dan biaya hidupku selama merantau di sini," jelas Meira dengan sedikit terbata.

"Lalu, kamu yang harus menanggungnya? apa kamu punya tabungan sebanyak itu?"

Meira menggeleng, "Nggak punya," ucapnya singkat. "Aku nggak bayar pakai uang, tapi, aku harus menikah dengan anaknya, anak tuan tanah di kampungku." Meira tersenyum getir.

"APA?! Jangan bercanda, Mei. Cuma dua ratus juta, kan?" tanpa sadar, Darel mencengkeram pundak Meira dengan sangat erat.

"Cuma? mungkin bagi kamu, itu nggak ada apa-apanya, Mas. Tapi--"

"Udah, nggak usah kamu pikirkan. Kita selesaikan nanti saat kita datang temui ibumu." Darel menegaskan, jelas saja uang segitu tidak ada apa-apanya. Apalagi, akan menjadi penghambat hubungannya dengan Meira, jelas dia tidak suka.

"Maksudnya?" tanya Meira.

"Jangankan dua ratus juta Mei, dua milyar juga Biar aku yang menanggungnya, tapi dengan syarat kita tetap menikah!"

"Mas, a-aku hanya bercerita, nggak minta dikasihani." seru Meira.

"Aku nggak mengasihani kamu sama sekali, jangan kepedean, Mei!" Lelaki itu tertawa sarkas. "Aku kasihan dengan diriku sendiri, kalau sampai kita nggak jadi nikah." lanjutnya lagi.

Meira berkerut kening, "Kamu memang cowok paling aneh yang pernah aku temui. Aku curiga satu hal, dan ini udah aku pikirkan sepanjang malam."

"Apa itu?"

"Kamu, terlalu memaksa ingin menikahiku, padahal kita baru kenal. Mas Darel, bukan cuma mau memanfaatkan aku, kan? untuk menutupi sesuatu?"

Meira menatap tajam dan serius pada lelaki itu.

"Maksud kamu? menutupi sesuatu?"

"Ya, menutupi... kalau mungkin selama ini Mas Darel beneran penyuka sesama jenis, dan dengan menjadikan aku istri, orang-orang nggak akan curi--"

Bibir Meira kembali terbungkam setelah beberapa detik Darel menarik tengkuknya agar semakin dekat dengan wajahnya. Kali ini, tak ada ciuman lembut seperti di awal, second kiss mereka terasa lebih panas karena Darel tak membiarkan Meira berkutik sedikitpun, dia menguasai penuh bibir Meira. lidahnya menyapu setiap bagian bibir dan mulut gadis itu, rasanya manis dan selalu membuatnya candu tak terkira. Tak hanya itu, remasan kasarpun terasa pada pinggul Meira yang sintal, padat berisi. Hingga tanpa sadar Meira melenguuhh.

"Kamu benar-benar menguji kesabaranku, Mei." ucapnya dengan napas tersengal setelah melepas ciuman. Dia merasa harus berhenti karena takut tidak bisa mengendalikan diri.

Meira hanya terdiam kaku dengan wajah yang ketakutan, matanya kembali terpejam saat ibu jari lelaki itu mengusap bibirnya yang basah. "Tapi, ucapanmu menjadi motivasiku untuk membuktikan kalau aku ini normal, dan aku cuma mau membuktikan itu, bersama kamu!"

"Maaf, ampuni aku, aku nggak akan mengatakan itu lagi, aku janji. Aku salah, aku tau Mas Darel lelaki normal." Meira terbata-bata, jelas saja dia takut meski tadi sempat menikmati perlakuan lelaki itu. Oh sial, dia menikmati dan menyukainya.

"Maaf aja nggak cukup! aku bisa aja tuntut kamu atas perbuatan yang tidak menyenangkan, atau mungkin penyebaran fitnah dan pencemaran nama baik, karena kamu terus-terusan menganggapku begitu. Kalau sampai, di kantor ini tersebar gosip yang bukan-bukan, itu berarti, kamu orangnya!" Darel menunjuk tepat di hadapan wajah Meira. Seakan memberi ancaman yang tak main-main.

Melihat amarah Darel yang sepertinya tidak main-main, Meira benar-benar takut. "Maaf ya Mas..." lirih wanita itu lagi, lantas dia berdiri dan menjauh dari meja. Sedikit berjinjit memegang pundak Darel, lalu mengecup bibir lelaki itu tanpa permisi, seketika Darel tercengang mendapat perlakuan tidak biasa dari gadis yang luar biasa.

"Mei, berani kamu--"

"Katamu, maaf aja nggak cukup. Oke, aku keluar." Meira mengambil langkah cepat, sembari mengatur napas dan debaran jantung. Semenjak bertemu Darel, si cowok aneh, tak bisa dipungkiri dia pun merasa seperti gadis aneh yang berani bertindak lebih. Padahal Meira tak pernah seberani ini sebelumnya, para cowok yang ingin mendekatinya saja jelas-jelas dia abaikan. Tapi, dengan Darel dia berani dan menjadi genit.

😁😁😁

Gaes ini bukan novel religi yang judulnya ada arab2nya yaa, jadi jan protes kalau banyak adegan seperti itu sebelum nikah 🙏🙏

1
Sri Utami
Luar biasa
Sri Utami
Lumayan
Yulia Hariyono
Luar biasa
Nicky Nick
eng ing eng... smoga darel yunior sgr otw thok cer pokoke😅
Nicky Nick
🥰🥰🥰
Nicky Nick
😒😒sabar ya el.. ayah pst akan luluh dgn ketulusanmu
Nicky Nick
duuh pelayan ganjen..
Nicky Nick
keluarin jurus mautmu rel... bikin klepek klepel lg istrimu😅
Nicky Nick
hmmmm laras bisa aja ngusilin mbknya
Nicky Nick
☹️☹️☹️
Nicky Nick
hmmmm darel yunior otw
Nicky Nick
berangkat bareng2 yuuk...
Nicky Nick
dikurung trs digembok biar ga' terbang mei😆
Nicky Nick
wooow meira meira...
Nicky Nick
mengheningkan cipta mlai.. pk bos & bu bos gi upacara yaa😆 ubah sifatmu rel jgn egois
Esti Chania
Luar biasa
Nicky Nick
darel jgn begitu dong kok ga' percaya ma mei..
Nicky Nick
lanjut thoor..
Nicky Nick
duuh kasihan darel makan hati.. 😄
Nicky Nick
wis manut othor lah piye critane.., ☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!