NovelToon NovelToon
Anak Haram Suamiku

Anak Haram Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Ibu Pengganti
Popularitas:366.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

"Jika kamu ingin melihat pelangi, kamu harus belajar melihat hujan."

Pernikahan Mario dan Karina sudah berjalan selama delapan tahun, dikaruniai buah hati tentulah hal yang didambakan oleh Mario dan Karina.

Didalam penantian itu, Mario datang dengan membawa seorang anak perempuan bernama Aluna, yang dia adopsi, Karina yang sudah lama mendambakan buah hati menyayangi Aluna dengan setulus hatinya.

Tapi semua harus berubah, saat Karina menyadari ada sikap berbeda dari Mario ke anak angkat mereka, sampai akhirnya Karina mengetahui bahwa Aluna adalah anak haram Mario dengan wanita lain, akankah pernikahan delapan tahun itu kandas karena hubungan gelap Mario dibelakang Karina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Dua

Zoya melangkah pergi dari ruang itu dengan penuh kebencian. Apa lagi dia melihat kemesraan suami istri itu. Dia tak pernah diperlakukan seperti tadi.

Semua mata karyawan di lantai itu memandangi Zoya seakan mengejek dirinya. Dia berjalan dengan menundukkan kepalanya. Dia lalu bertemu dengan Ani.

Zoya berjalan cepat keluar kantor, emosi masih memuncak setelah percakapan dengan Karina dan Mario tadi. Dia membutuhkan informasi untuk membalas dendam, dan satu-satunya orang yang bisa membantunya adalah Ani.

Saat berbelok di sudut jalan, Zoya melihat Ani duduk di kafe kecil. Dia segera mendekati dan duduk di seberang Ani.

"Ani, aku butuh bicara denganmu," kata Zoya, suaranya serius.

Ani menatap Zoya dengan waspada. "Apa lagi, Zoya? Aku sudah capek membantu kamu."

Zoya terkejut mendengar ucapan wanita itu. Bagaimana bisa dia berucap begitu setelah begitu banyak yang telah dia lakukan untuk wanita itu.

Zoya dan Ani berasal dari daerah yang sama. Mereka memutuskan kuliah di kota yang sama juga. Namun, nasib Zoya lebih beruntung dapat bekerja sebagai sekretaris di perusahaan besar milik Mario.

Setelah dia menikah dengan Mario, Ani diajak bergabung di perusahaan ini. Dia menjadi sekretaris menggantikan kedudukan Zoya setelah wanita itu tak lagi bekerja dan diminta Mario di rumah saja. Fokus dengan menjaga Aluna saja.

Zoya terkejut mendengar jawaban dari sahabatnya itu. "Apa maksudmu? Kamu tidak mau membantuku lagi?"

Ani menggelengkan kepala. "Aku tidak mau terlibat dalam permainanmu lagi, Zoya. Aku khawatir kehilangan pekerjaan dan reputasi."

Ani telah memikirkan langkah apa yang dia lakukan agar tetap di perusahaan milik mantan suami Zoya itu. Dia harus menjauh dari Zoya dan hanya fokus pada pekerjaan saja tanpa harus memata-matai Karina atau Mario lagi.

Zoya merasa terpukul dan marah mendengar jawaban dari Ani. "Kamu berkhianat! Aku telah membantumu dan mempercayaimu."

Ani menatap Zoya dengan tenang. "Aku tidak berkhianat, Zoya. Aku hanya menyelamatkan diri. Kamu terlalu berisiko dan tidak peduli dengan orang lain."

Zoya tampak semakin marah. Terlihat dari raut wajahnya. "Kamu tidak tahu apa yang aku hadapi! Kamu tidak tahu bagaimana Karina dan Mario memperlakukan aku!"

Ani mengangkat tangan. "Aku tidak mau tahu, Zoya. Aku sudah selesai dengan kamu dan permainanmu. Tolong jangan hubungi aku lagi."

Zoya terdiam, merasa dikhianati. Dia tidak pernah berpikir bahwa Ani akan meninggalkannya. Sekarang, dia sendirian dalam perjuangan melawan Karina dan Mario. Siapa lagi yang bisa dia ajak kerjasama untuk mematai Mario.

Zoya terdiam, mata kosong menatap Ani. Dia merasa dikhianati dan ditinggalkan. Semua rencana dan strateginya sekarang berantakan.

"Bagaimana kamu bisa melakukannya, Ani? Aku telah banyak membantumu. Apa kau lupa dengan semua itu?" tanya Zoya, suaranya lemah.

Ani berdiri, mengambil tasnya. "Aku tidak ingin terlibat dalam permainanmu lagi, Zoya. Aku ingin hidup tenang dan damai. Terlalu berisiko jika aku tetap melakukan semua ini. Aku masih butuh uang dan pekerjaan."

Zoya bangun, menghalangi jalan Ani. "Kamu tidak bisa pergi begitu saja! Kamu harus membantuku!"

Ani menatap Zoya dengan sedih. "Aku sudah membantumu terlalu lama, Zoya. Sekarang, aku harus memikirkan diriku sendiri."

Zoya merasa putus asa. Dia tidak tahu harus berbuat apa tanpa Ani. Dia merasa sendirian dan lemah. Mau menahan Ani, dia pasti membutuhkan uang yang banyak sebagai penutup mulutnya. Tapi saat ini Mario telah membatasi uang yang dia berikan.

"Tolong, Ani ... jangan tinggalkan aku," kata Zoya, suaranya bergetar.

Ani berhenti, menatap Zoya dengan kasihan. "Maaf, Zoya. Aku tidak bisa membantumu lagi."

Setelah mengucapkan itu tanpa menunggu jawaban dari Zoya, Ani berjalan pergi, meninggalkan Zoya sendirian di kafe. Zoya merasa dunianya telah runtuh.

Sementara itu, di kantor, Karina dan Mario berdiskusi tentang Zoya.

"Kita harus berhati-hati, Mas," kata Karina. "Zoya tidak akan menyerah begitu saja."

Mario mengangguk. "Aku tahu. Kita harus siap menghadapi apa pun. Jangan takut, aku akan melindungi kamu. Tak akan aku biarkan siapapun menyakiti kamu.

Saat Ani baru memasuki ruangannya, dia melihat Karina yang sedang berjalan menuju toilet. Mereka berpapasan.

"Aku ingin bicara denganmu. Tunggu aku di meja kerjamu!" seru Karina. Dia lalu berjalan menuju toilet.

Karina mendekati meja kerja Ani dengan senyum dingin. "Ani, kita perlu berbicara."

Ani terkejut, menatap Karina dengan khawatir. "Apa masalahnya, Bu Karina?" tanya Ani dengan suara sedikit gemetar. Dia takut jika wanita itu telah mengetahui kalau dirinya bekerja untuk Zoya.

Karina meletakkan foto Zoya dan Ani di kafe. "Kamu baru saja bertemu Zoya, kan?"

Ani terkejut, wajahnya memucat. "Bagaimana Ibu tahu?" tanya Ani yang sudah tak dapat mengelak lagi. Dia tak tahu jika dirinya juga diawasi orang suruhan Karina.

Karina tersenyum. "Aku tahu segalanya, Ani. Kamu tidak bisa menyembunyikan apa pun dari aku."

Ani gemetar, meminta maaf. "Maaf, Bu Karina. Aku tidak bermaksud mengkhianati kamu."

Karina menatap Ani dengan tajam. "Apa yang kamu bicarakan dengan Zoya?"

Ani berusaha berbohong, tapi Karina melihat ketakutan di matanya. "Aku ... aku tidak membicarakan apa pun tentang kamu, Bu Karina."

Karina tidak percaya. "Jangan berbohong, Ani. Aku tahu kamu sudah lama bekerja untuk Zoya. Sekarang, kamu harus memilih: kamu ingin berada di pihak aku atau Zoya?"

Ani menangis, meminta maaf. "Maaf, Bu Karina. Aku tidak ingin terlibat lagi. Aku akan berhenti bekerja untuk Zoya."

Karina tersenyum. "Terlambat, Ani. Kamu sudah terlalu jauh terlibat. Aku tau kamu sahabatnya dan telah bekerja dengannya juga selama ini untuk mematai suamiku Mario. Bagaimana jika dia tau siapa kamu?" tanya Karina dengan suara yang penuh penekanan.

Ani hanya diam, tak mampu bicara. Dia sepertinya ketakutan.

Karina menatap Ani dengan tajam. Kembali berkata, "Kamu harus membayar konsekuensinya, Ani. Kamu tidak bisa mengkhianati aku dan Mario begitu saja."

Ani menangis, meminta maaf. "Maaf, Bu Karina. Aku tidak tahu apa yang aku lakukan. Aku terjebak dalam situasi ini. Aku benar-benar tidak akan mematai Ibu dan Bapak lagi. Saya telah mengatakan itu tadi pada Zoya."

Karina berdiri, mengambil foto tersebut. "Aku akan memberimu kesempatan terakhir. Kamu harus berpura-pura tetap bekerja dengannya. Kamu harus memberikan informasi tentang rencana Zoya. Jika tidak, aku akan menghancurkan karir dan reputasi:mu!" ancam Karina.

Ani gemetar, dia akhirnya mau memutuskan untuk bekerja sama dengan Karina. "Baik, Bu Karina. Aku akan memberikan informasi apa pun yang aku tahu."

Karina tersenyum, puas. "Bagus. Kamu membuat pilihan yang tepat, Ani."

Sementara itu, Zoya sedang merencanakan serangan baliknya. Dia tidak akan menyerah begitu saja.

1
guntur 1609
lah gmna tahu dokternya 4 minggu. karina ja belum USG. juga belum diketahui kapan haid terakhirnya. sdh kayak peramal ja nih dokter
guntur 1609
kalau aku jadi kau setelah terkuras harta Mario tinggalkan saja si sampah Mario tu
guntur 1609
mantap karin. kau harus kuat. cari kebahagiaan baru mu dl bersama org lain. kalau Mario cinta. setelah kejadian tu sekali maka dia akan berhenti. ni terus berulang kali tu namanya doyan
guntur 1609
bagus karina. lepaskan segala sampah yg dekat kau
guntur 1609
bagus tuh karina. karna Mario secara gak langsung telah mengakui kalau zoya istri satu satunya Mario. dasar suami vrengsek
Nurgusnawati Nunung
menarik. bagus
guntur 1609
y betul betul betul
guntur 1609
bagus karina. kau harus kelas dari si penghianat mario
guntur 1609
kau sendiri yg bohong kau sendiri yg puyeng kan tukang celup sana sini
guntur 1609
kau akan menjadi yg kedua terus . karna Mario akan kbh perhatian sama anaknya dari pada ustrnya
guntur 1609
ancam saja Mario. kalau kau terbukti pernah selingkuh. maka kau dan aku end
guntur 1609
kau sendiri yg muarhan mario
guntur 1609
sekali penghianat tetap penghianat.
guntur 1609
penghianat kau Mario. pasti selingkuhanmu
Dinda Putri
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
biarin ajalan alina diasuh ayah kandungnya dan zoya....
Ririn Nursisminingsih
halah knapa huga harus ngasuh aluna yg jelas2 bukan darah dagingnya... udah serahin aja aluna pada zoya..
Ririn Nursisminingsih
kereeeenn karina
Ririn Nursisminingsih
syukurin ayoo karin pergi yg jauh
Ririn Nursisminingsih
a yg baca aja sakit hati karin...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!