NovelToon NovelToon
Once Again

Once Again

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:658
Nilai: 5
Nama Author: Mesta Suntana

Tampan, kaya, pintar, karismatik mendarah daging pada diri Lumi. Kehidupan Lumi begitu sempurna yang membuat orang-orang iri pada kehidupannya.

Hingga suatu hari Lumi mengalami kecelakaan yang membuat hidupnya berada ditengah garis sial atau beruntung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mesta Suntana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 - Masalah

Sudah tiga hari setelah Lumi berkunjung, Lana tidak melayani Lumi di pagi hari terkadang malam hari pun Lana masih mengerjakan proyek kuliahnya. Tapi hebatnya Dia bisa membagi waktu untuk mengurus semua apa yang Lumi butuhkan. Lumi mulai menyandarkan tubuhnya. Lumi terkekeh.

" Apa yang sedang kau pikirkan Lumi. " Gumam Lumi mencoba meregangkan otot yang lelah.

Segera Lumi mengalihkan pikiran itu dan melihat dokumen dan juga tab yang ada di atas mejanya. Saat memeriksa dokumen yang ada di atas meja, raut wajah Lumi mulai serius. Matanya menajam meneliti. Kerutan di dahinya terlihat jelas. Lumi kebingungan.

Pintu kantor terbuka. Asisten Lumi datang menghampirinya. Tanpa basa - basi Lumi langsung melayangkan pertanyaan.

" Ada apa ini? " Tanya Lumi sambil mengacungkan dokumen yang telah Dia cermati.

" Ini laporan dari Shimizu Technology, mereka bilang ada kendala dalam lounching produk terbaru kita. Seperti yang Tuan lihat, kita mengalami penghentian produksi karena pemasok bahan yang kita butuhkan tiba-tiba berhenti mengirimkan bahannya pada perusahaan kita. " Jelasnya.

" Bagaimana bisa? Lalu bagaimana dengan tempat lain? " Tanya Lumi sembari mengenakan jasnya.

" Mereka bilang bahan yang kita butuhkan habis dan akan ada lagi di tahun depan. Untuk tempat lain sama seperti itu bahan yang kita butuhkan tidak tersedia. " Jelasnya kembali.

" Ayo kita pergi sekarang. " Lumi dan asistennya bergegas menuju Shimizu Technology.

......................

Setibanya disana rapat dadakan antara manager di adakan. Di ruangan putih ini mereka berkumpul. Sepertinya mereka sudah tahu apa isi rapat ini.

" Tolong jelaskan ini. " Lumi menyodorkan dokumen itu di atas meja. Mereka saling melirik dan mengerti.

" Seperti yang Tuan tahu, kita mengalami penghentian bahan dari pemasok langganan kita. Kita sudah berusaha membujuk dan memohon untuk memproduksi bahan tersebut. Padahal jauh sebelum kejadian ini, kita sudah memesan terlebih dahulu dan mereka sepakat untuk mengirimnya di waktu yang tepat. " Mereka mulai memperlihatkan lampiran dokumen pemesanan pada Lumi.

" Lalu tiba-tiba saja bahan tidak tersedia dan barang hanya akan ada di tahun depan. Kami sudah berusaha menghubungi mereka tapi tidak ada jawaban. Bahkan kami sudah mencari pemasok yang lain. Namun hasilnya nihil, mereka kehabisan bahan tersebut. Sudah beberapa perusahaan yang kami tuju tapi nol hasilnya." Jelasnya sambil menunjukkan beberapa perusahaan yang sudah mereka hubungi.

Lumi merasa ada yang janggal. Ini terlalu mendadak, tidak biasanya Pak Heru bekerja tidak profesional.

" Tapi kita tak ada masalah dengan perusahaan pemasok, bahkan komunikasi kita terjalin baik - baik saja. " Ucap Lumi berpikir keras.

" Hari lounching sudah hampir dekat, jika kita belum mendapatkannya terpaksa kita mengundurkannya. " Sela manager.

" Tapi kita tidak bisa mengundurnya, itu mengakibatkan rugi besar dan juga hilangnya kepercayaan investor pada perusahaan kita. " Sela salah satu manager lain.

" Kau benar, kita harus tetap membangun kepercayaan kita pada investor dan juga kualitas produk haruslah yang terbaik untuk konsumen kita. " Ungkap Lumi tegas.

" Ya sudah, saya ingin kalian tetap lanjut produksi yang ada. Saya akan mencoba menghubungi pemasok. " Ucap Lumi mengakhiri rapat mendadak.

" Asisten Sean tolong bantu saya menyelidiki apa yang terjadi dan beritahu saya keberadaan Pak Heru dan juga Leta. " Titah Lumi tegas.

" Baik Tuan. " Asisten Sean meninggalkan Lumi dan pergi meninggalkan Lumi.

Tangan Lumi terkepal, pikirannya mulai memanas. Cobaan seperti ini selalu datang pada Lumi. Lelah rasanya terus di hujam pisau dari belakang. Dunia pekerjaan sungguh menjijikan. Semua rakus akan harta dan kekuasaan. Lumi membenci harus mengulurkan tangan pada mereka.

" Wanita tua itu mencoba menjatuhkanku lagi. " Gumam Lumi geram.

" Kau pikir aku tidak akan tahu trik murahan mu itu. "

" Sepertinya Kau harus mendapatkan hukuman. "

" Waktunya Kau disingkirkan wanita tua. "

1
Robitasari
hai kak, mampir di karya aku juga dong, kita saling support🫠
Metana: Ayo kita saling mendukung, semangat
total 1 replies
Sugandi Abah
Bagus,aku suka penggambarannya
minsook123
Penggambaran luar biasa.
Beerus 🎉
Sayang banget udah selesai. 😢
ʀɪᴢᴀʟ Wibu
Seru banget, aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!