KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Suasana ramai akibat diskusi panas tentang rumor lahan terbengkalai nan angker itu tentu saja bisa terlihat jelas dari balik kaca besar ruangan Rose. Gendhis melirik cemas ke arah Rose yang malah tengah asyik menyesap teh panasnya tanpa merasa terganggu dengan kericuhan di aula pelelangan.
“Bagaimana sekarang, Rose?” tanya Gendhis dengan cemas. Tangannya mulai saling terkait karena ia merasa gugup.
Gendhis merasa heran kepada Rose, bukankah Rose sendiri yang bilang jika mereka harus mendapatkan lahan ini? Lalu kenapa tidak langsung menawar? Bagaimana Jika ada perusahaan atau individu lain yang juga menginginkan lahan ini?
Berbanding terbalik dengan keadaan tenang Rose saat ini. Jelas sekali ia sama sekali tidak merasa terpengaruh dengan kecemasan dan kegugupan Gendhis.
Jelas saja ia berpikir demikian, karena dalam ingatannya di kehidupan sebelumnya, lahan yang angker ini akhirnya sama sekali tidak laku! Hal yang pertama terjadi dalam sebuah pelelangan apalagi acara ini diselenggarakan oleh perusahaan raksasa di bidang REAL ESTATE, PHANTOM.
Tidak akan ada yang berani bahkan bodoh untuk menawa lahan yang terbengkalai lama dan dirumorkan angker dan pembawa sial itu! HUH, jika mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi, mereka akan menangis darah karena menyesal bukan?
Lahan seluas itu hanya ditawarkan seharga $15 juta dolar. Ini merupakan harta karun yang sesungguhnya!
Rose baru bereaksi setelah MC Memulai mengumumkan jika mereka akan menyimpan lahan ini karena sama sekali tidak ada yang berminat. Di bawah pengawasan tatapan Gendhis yang masih saja mengoceh, Rose akhirnya berdiri, melepaskan kehidupannya yang santai dan menjauhkan diri dari tea time dan snack timenya ini!
Rose berjalan dan mendekati jendela sambil membawa alat komunikasi khusus yang digunakan untuk menawar. Ia bersiap ketika MC sudah mulai menyampaikan kata – kata akan berakhirnya sesi pelelangan lahan terbengkalai.
“$20 juta dolar...” seru Rose tanpa rasa bersalah.
Hening
Suara interupsi dari Rose membuat suasana Aula sepi, klip yang terjatuh bahkan akan terdengar saking heningnya suasana dalam aula ini.
MC yang bertugas membimbing acara pun tak kalah tercengang dengan datangnya penawaran di detik – detik ia ingin menutup acara ini.
Bahkan Jack dan Mike yang sempat berbincang tentang konsep apa yang akan diterapkan pada perencanaan lahan terbengkalai ini langsung terdiam.
“Mike, bukankah itu adalah ruangan gadis itu?” tanya Jack setelah tertegun beberapa saat.
Mike juga segera menyadarkan dirinya ketika mendapat pertanyaan dari atasannya ini, ia menyipitkan matanya dan melihat tanda lampu yang bersinar di seluruh ruang VIP dan VVI{ yang menandakan adanya penawaran.
Dan benar saja, lampu indikator menyala di ruangan yang Mike siapkan untuk Rose tentu saja sesuai dengan perintah Jack.
“Benar, Bos. Itu adalah ruangan nona Rose,” jawab Mike dengan sedikit mengernyit.
Bukan hanya Mike saja yang heran, Jack juga sedikit terkejut karena Rose mau menawar lahan terbengkalai itu bahkan menaikkan harganya.
“Dia memiliki rencana apa dengan lahan ini? Apakah dia tidak mendengar tentang rumor yang beredar? Dia tidak takut?” gumam Jack yang masih bisa terdengar oleh Mike.
Keheranan dan keterkejutan bukan hanya menyerang Jack dan Mike, semua peserta Lelang juga sama tercengangnya.
Ada orang yang begitu bodoh ingin membeli lahan yang terkenal membawa sial dengan harga tinggi, bukan?
Siapakah orang baru kaya ini yang mau mengeluarkan uangnya dengan sia – sia?
Kembali diskusi panas terdengar di antara para peserta lelang. Kali ini topiknya bukan lagi mengenai lahan angker tetapi siapa gerangan yang begitu bodoh menawar lahan itu.
Mc yang sempat tertegun segera tersadar, bibirnya menyeringai begitu lebar hingga mencapai telinga. Ia sangat bahagia mendengar ada yang menawar, bukankah ini artinya pelelangan ini sukses besar?
“Yak, peserta di lantai VVIP menawar $20 juta, adakah yang ingin menawar lebih tinggi lagi?” Suara MC yang terlihat gembira tidak bisa lagi disembunyikan. Faktanya ia tidak peduli akan ada yang menawar lagi atau tidak, karena jika tidak ada yang menawar lagi, lahan ini sukses terjual kepada tamu di ruang VVIP ini.
Waah ingin sekali rasanya MC ini tertawa terbahak – bahak karena rasa gembiranya.
Siapa yang akan lebih bodoh dengan menaikkan harga tawaran ini? Tentu saja tidak ada, maka tidak lama kemudian, Mc menutup dan mengesahkan lahan ini menjadi milik Rose.
Gendhis akhirnya bisa bernafas lega, ia dengan cepat mengenakan kacamata besarnya lagi ketika staff yang datang untuk memberikan surat – surat terkait dan juga untuk meminta pembayaran kepada Gendhis dan Rose.
Rose menghela nafas lega, akhirnya ia bisa mendapatkan lahan ini dan memperluas ruang produksinya.
Pembayaran telah selesai berikut dengan surat – surat yang sudah lengkap juga sudah berada di tangan Gendhis. Rose lalu mengajak Gendhis untuk bergegas pulang, ia ingin sekali segera membuat desain untuk Rumah dan juga pabriknya.
Gendhis juga tidak terlalu memikirkan dengan pemikiran Rose, ia dengan senang hati menuruti ajakan Rose untuk pergi dari bangunan besar ini.
Seperti saat tadi mereka masuk, kali ini mereka juga turun dan akhirnya bertemu dengan peserta lelang lainnya. Rose seperti biasa,tampak tenang dan datar tidak terganggu dengan tatapan dari orang – orang yang penasaran dengannya.
Mereka semua melihat jika Rose dan Gendhis yang keluar dari jalur ruang VIP dan VVIP tetapi mereka tidak membawa barang apapun di tangannya, sontak saja mereka mengira jika Rose dan Gendhis tidak membeli atau menawar barang apapun.
Banyak yang hanya memandang sekilas, dan langsung kembali meributkan tentang siapa yang menawar lahan tadi, beberapa diskusi masih saja membahas siapakah orang bodoh yang menginginkan lahan tersebut.
Gendhis diam – diam melirik ke arah Rose, pasalnya tadi saat pembayaran sejumlah $20 juta tidak menggunakan dana sudah ditransfer oleh Rose kepadanya melainkan menggunakan ATM miliknya sendiri.
“Tanyakan saja apa yang ingin kau tanyakan, Gendhis,” ucap Rose ketika mereka sudah mulai menuju ke mobil. Rose tentu saja merasakan adanya lirikan kepadanya.
“Haah, kenapa begitu peka? Benar – benar deh, haaahh aku hanya ingin menanyakan sesuatu kepadamu,” jawab Gendhis.
“Mengenai uang pembayaran?” terka Rose dengan tepat dan semakin membuat Gendhis ternganga karena pertanyaan Rose adalah yang terlintas di otak miliknya.
“Bagaimana bisa kau tahu?” pekik Gadis tanpa menahan suaranya. Beruntung keduanya sudah mulai meluncur pulang, jika tidak sudah dapat dipastikan akan ada banyak orang yang akan memperhatikan mereka.
“Tertulis sangat jelas di wajahmu,” jawab Rose dengan santai.
“Lagipula, Gendhis. Aku ingin menggunakan uang yang kuberikan kepadamu untuk pembuatan Rumah dan juga pabrik di lahan itu,” lanjut Rose dengan serius.
“Lalu, uang yang tadi?” dengan masih memasang tampang terkejut.
“Coba tebak,” ucap Rose sambil menyeringai seram. Gendhis melotot sejenak sebelum akhirnya terbahak – bahak.
“Jangan bilang, ini dari kartu identitas Jalang itu...!!”
.
.
.
.
.
.
.
SELAMAT HARI KEMERDEKAAN INDONESIA💚💚💚 MERDEKA buat kita semuanyaaaa... 🤝🤝