Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.
Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
Sore harinya...disalah satu cafe yang berada di jalan. xxxx kini terdapat dua sejoli yang sedang membahas sesuatu dan sepertinya mereka sangat serius dalam perbincangan mereka berdua. Yang dimana dua sejoli tersebut terdiri dari satu laki laki dengan usia sekitar 22 tahun dan seorang gadis yang sepertinya berumur 17 tahun.
"Bagaimana bos apa yang akan kita lakukan?" Tanya laki laki tersebut kepada gadis tersebut yang ternyata gadis tersebut adalah bosnya.
"Saya ingin untuk tugas kalian nanti malam...saya mau kalian habisi saja dirinya, karna saya tak mau benalu sepertinya lebih lama lagi hidup di dunia ini" ucap gadis yang di panggil bos tersebut.
"Baiklah bos...saya akan mengerahkan sebagian dari anggota kita untuk membunuhnya malam ini juga" ucap laki-laki tersebut kepada gadis itu. Setelah mereka sudah selesai membahas apa yang ingin mereka lakukan pada malam hari nanti. Kini mereka berdua pergi dari tempat itu dan menuju ke lokasi masing masing yang akan di tuju.
Matahari pun sudah terbenam...kini timbul lah bulan yang begitu indah dan bintang bintang yang menghiasi malam yang begitu sunyi dan gelap. Namun, berkat adanya bintang dan bulan... kesunyian itu hilang dan gelap di terangi oleh cahaya bulan yang begitu indah.
Kini pemeran utama kita sedang makan malam bersama kedua orang tuanya dengan hikmat dan nikmat. Mereka bertiga juga tak melakukan keributan ataupun berbicara karna mereka menghargai makanan yang sudah di sajikan, kini yang terdengar hanyalah suara dentingan sendok saja.
Selang beberapa menit akhirnya Caca dan kedua orang tuanya pun selesai makan, dan kini mereka berpindah tempat yang di mana kini mereka sedang berada di ruang rapat yang emang di khususkan untuk mereka bertiga saja dan Tak ada seorang pun yang boleh masuk kecuali mereka bertiga.
Dan sepertinya mereka ingin membahas sesuatu yang tidak boleh ada yang tau.
"Bagaimana misi mu ca? Apakah sudah ada yang berkembang?" Tanya Daddy Erick kepada Caca.
"Caca juga masih bingung dad...apakah Caca harus menyelesaikan misi itu sekarang atau engga" jawab Caca.
"Maksudnya? Bisa kamu jelasin ke Daddy kenapa kamu ngga yakin ingin menyelesaikan misi itu?" Tanya Daddy Erick lagi.
"Begini dad...misi yang Caca jalanin ini termasuk misi yang sangat berbahaya dan Caca juga bingung harus minta bantuan ke siapa" ucap Caca.
"Kamu kan bisa minta bantuan ke Daddy kamu sayang, kenapa kamu bingung gitu" saran Mommy Leana kepada Caca.
"Tidak bisa mom...Caca memang di tugaskan harus menyelesaikan misi ini sendiri tanpa bantuan dari kita dia, karna 'Dia' sudah menaruh kepercayaan kepada Caca untuk menyelesaikan misi ini" ucap Daddy Erick yang memberitahu kan alasan mengapa Daddy Erick tak membantu putrinya.
"Kalau memang tidak di izinkan...trus gimana Caca bisa menyelesaikan misi itu sendiri? Mommy tau kalau Caca pasti butuh bantuan untuk menyelesaikan misi kali ini" ucap Mommy Leana.
"Hahaha...bercanda mom, Caca sanggup kok menyelesaikan misi itu secepat mungkin. Tapi mommy dan Daddy tau kan kalau Caca ngga mau menyelesaikan misi itu dengan mudah" ucap Caca.
"Oh iya Mommy lupa kalau kamu hobi nyari jalan yang rumit dari pada yang mudah" ucap Mommy Leana yang memutar bola matanya dengan malas.
"Nah mommy tau. Kalau ada yang susah kenapa yang mudah hahaha" ucap Caca dengan tertawa.
"Iya in" ucap mommy Leana dengan singkat.
"Tapi kamu harus ingat Caca...kalau misi yang kamu jalanin itu tidak semudah dengan apa yang kamu pikirkan, jadi kamu tetap harus berhati-hati!" Ucap Daddy Erick mengingatkan Caca.
"Caca bakal ingat apa yang Daddy katakan" ucap Caca.
"Lalu apa yang ingin kamu lakukan setelah ini?" Tanya Daddy Erick. Setelah Daddy Erick berkata seperti itu kini mereka bertiga semakin serius untuk membahas misi yang akan di lakukan oleh Caca.
Kini di sisi lain tepatnya di salah satu jalanan yang begitu sepi dan sunyi, kini terdapat beberapa orang yang sudah berkumpul dan mereka sudah terbagi menjadi beberapa kelompok.
"Apakah semua sudah siap?!!!" Tanya salah satu laki-laki yang sepertinya dia lah ketua didalam gerombolan orang orang itu.
"Kami sudah siap bos!!!" Jawab mereka bersamaan.
"Baiklah... sebentar lagi target akan menuju ke sini, jadi bersiaplah dan tetap berhati-hati. Karna kita tak tau siapa saja yang menjaga target di dalam perjalanan malam ini" instruksi sang ketua kepada anggotanya.
Brummm...
"Sepertinya itu mobil target... bersembunyi sekarang!!!" Ucap sang ketua, yang mendengar suara mobil dari jarak yang tak terlalu dekat dan mereka juga berhasil bersembunyi tanpa ketahuan sedikitpun.
Ketika mobil tersebut sudah hampir dekat dengan mereka...mereka tak langsung menghentikan nya, namun mereka ingin memastikan terlebih dahulu. Apakah target membawa bodyguard yang banyak atau tidak.
"Sepertinya target kali ini tidak membawa bodyguard bos" ucap salah satu anggota yang di tugas kan untuk mencari tau.
"Baiklah mari kita laksanakan misi ini, tapi dengan tetap waspada dan berhati-hati" ucapkan sang ketua kelompok itu kepada seluruh anggota yang ikut turun dalam misi itu.
Dor...
Ckiiittt...
"Sialan siapa itu?!!!" Triak target di dalam mobilnya.
"Saya tak tau bos... sepertinya ban kita di tembak oleh orang!" Ucap supir yang di panggil bos tersebut.
"Sialan!!!...apa yang Mereka inginkan!!!" Umpat pria tersebut yang tak lain adalah Tuan Tama. Yang kebetulan melihat segerombolan orang yang sudah mengelilingi mobilnya.
"Turun!!!" Perintah orang yang bertopeng kepada Tuan Tama.
"Jika anda tak turun...maka saya dan yang lain akan memecahkan kaca mobil anda!!!" Triak orang yang berbeda topengnya dari yang lain.
"Sepertinya dia ketuanya bos" ucap sang supir.
"Saya juga tau itu...Yang saya pertanyakan siapa mereka ini? Sepertinya saya tak pernah melihat mereka? Ataukah kita punya musuh lain selain orang yang sering kita hadapi?" Tanya Tuan Tama yang kebingungan, sebab dirinya tak kenal dengan orang orang yang menebak ban mobil hingga menyuruh mereka keluar dari dalam mobil.
"Bisa jadi mereka hanya ingin merampok tuan...karna seingat saya tak ada musuh kita yang mengenakan pakaian seperti itu dan saya juga tidak pernah melihat topeng yang mereka kenakan" ucap Sang supir yang memberitahu kepada Tuan Tama yang kebetulan sang supir adalah salah satu tangan kanan Tuan Tama di dunia bawah.
"Saya tak yakin jika mereka ingin merampok karna senjata yang mereka kenakan sangat mahal dan tidak terbilang harganya, jadi sangat mustahil jika ingin merampok" ucap Tuan Tama yang masih memperhatikan setiap inci pakaian dan senjata yang mereka gunakan.
Praaangg....
"Bagaimana ini Tuan...kaca mobil kita sudah hampir pecah!!" Triak sang supir yang sudah panik.
"Jalan satu-satunya kita harus turun dan bertanya apa yang mereka inginkan dari kita" ucap Tuan Tama yang habis akal, dirinya pun bingung harus bagaimana lagi.
"Baiklah Tuan" jawab sang supir. Akhirnya Tuan Tama dan sang supir pun keluar dari mobil dengan membawa pistol di tangan mereka masing masing.
"Apa yang kalian inginkan...mengapa kalian menghalangi jalan saya?" Tanya Tuan Tama kepada segerombolan orang yang menghalanginya.
"Kami butuh anda...jadi anda tidak usah banyak bertanya. SERANG!!!" Perintah Sang ketua kepada seluruh anggotanya.
Kini segerombolan orang bertopeng dengan Tuan Tama dan sang supir kini mereka saling tembak dan saling memukul. Sepertinya perkelahian itu tidak adil karna dua lawan puluhan orang yang ternyata lebih kuat dari Tuan Tama dan sang supir.
Bughh...
Bughh...
Dor...
Dorrr...
Jlebb...
Arrghhh....
"A-apa yang kalian inginkan sebenarnya uhuk..uhuk" tanya Tuan Tama yang bagian jantung nya sudah tertancap belati.
"Anda tak perlu tau... selamat tinggal Tuan Tama hahaha" ucap sang ketua dengan tertawa, walaupun pakaiannya penuh dengan darah.
Akhirnya Tuan Tama dan sang supir pun tewas pada malam itu.
BERSAMBUNG....