Namaku Anastasya Latansya tapi nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya itu singkatan namaku biar gampang untuk di sebut dan di ingat,aku anak ke empat dari empat bersaudara ya artinya aku bungsu dong
setiap anak bungsu biasanya kan di manjakan tapi tidak denganku
sejak bayi mama dan papaku tidak begitu memperdulikanku
Bahkan sejak bayi nenek yang merawatku,kata nenek mama sering kelelahan merawat ketiga anaknya karena jarakku dengan kakak perempuanku hanya berjarak beberapa bulan saja
entah mengapa seperti itu aku juga tidak mengerti
tapi apakah ini salahku?! aku tidak pernah meminta di lahirkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 kado istimewa dari Alfi
Aisyah terus saja merengek meminta buket bunga dan uang seperti yang tata dapatkan
Mama rima dan papa firman menjadi pusing di buatnya
sedangkan keluarga tata sangat bahagia dengan apa yang tata dapat raih
"selamat ya sayang kamu bisa mendapatkan ini semua " ucap bua ayu memeluk tata lalu mencium pucuk kepala tata yang di balut dengan hijab
begitu pun dengan pak adam memberikan ucapan selamat pada tata
Tata Sangat bahagia karena ada keluarga yang selalu mendukungnya
Semua itu tidak lepas dari perhatian keluarga Aisyah
"terima kasih pak bu jika bukan karena kalian memindahkan tata di sekolah favorit ini tata pasti tidak akan mendapatkan ini semua " jawab Tata memeluk bu ayu
Tak lama Andre datang membawa boneka beruang yang sangat besar
" selamat ya dek" ucap Andreas menyerahkan pada tata boneka beruang yang di bawanya
Bu ayu mengambil dua buket dari tangan anak gadisnya itu
Tata bertepuk tangan dengan girang mendapatkan boneka impiannya
"ini untuk tata kak!?" tanya tata seakan tidak percaya dengan apa yang di berikan Kakak angkatNya itu
"iyalah dek tentu saja untuk kamu masa untuk bapak!!" canda Andre
Mereka berempat lalu tertawa bersama
Dan itu semua tidak luput dari pandangan keluarga Aisyah
Aisyah yang melihat itu semakin kepanasan dan lagi-lagi merasa sangat iri pada Tata
Aisyah juga meminta kepada kedua orang tuanya boneka seperti yang tata dapatkan
"kamu ini apa-apa yang di dapatkan tata kamu mau, makanya kamu juga harus seperti tata jadi juara umum di sekolah bukan jadi
jago main ponsel dan merengek tanpa mau usaha" ucap alfian yang sudah jengah dengan tingkah adiknya itu yang selalu semaunya sendiri
Aisyah menangis mendengar ucapan kakaknya itu yang seakan-akan membela Tata, Aisyah sangat tidak suka hal itu karena Aisyah ingin hanya dirinya yang harus di bela dan di turuti segala keinginannya
Mama rima langsung menegur Alfian
Alfian pergi meninggalkan keluarganya karena malas berdebat dengan mereka apa lagi ini ditempat ramai
Mama Rima terus mengomel tapi Alfian tidak perduli
Yang Alfian pedulikan sekarang adalah bertemu dengan tata dan memberikan hadiah yang sudah di siapkannya untuk adiknya itu
Awalnya Alfian akan memberikan hadiahnya pada tata saat mereka dirumah dan kedua orang tuanya dan adik-adiknya tidak ada atau beristirahat
Tapi sekarang tata sudah keluar dari rumah keluarganya dan tinggal bersama keluarga angkatnya
Saat Tata dan keluarganya sudah berada di parkiran Alfian mendekati mereka
"Tata" panggil alfian saat tata mau masuk ke dalam mobil
"kak alfi!?" ucap Tata
"maaf om ,Tante ,bang andre saya mengganggu sebentar " ucap Alfian Sangat sopan pada keluarga tata
"iya nggak apa-apa yan " jawab andre
"ada apa kakl?" tanya Tata pada kakak sulungnya itu
"Ta kakak ingin ngasi hadiah kecil ini sama kamu " ucap Alfian lalu mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil dari saku celananya
"apa ini kak!?" tanya tata
" Buka aja ta" jawab Alfian
Tata pun membuka kotak itu dengan perlahan dan terkejut melihat isi kotak kecil itu
"ini beneran untuk tata kak!?" tanya tata menyakinkan bahwa dia mendapatkan hadiah dari kakaknya
itu
"iya ta maaf ya kakak hanya bisa berikan kamu ini, itupun kakak beli dari tabungan kakak " jawab Alfian
Mata tata berkaca-kaca merasa bahagia kakaknya memberikannya hadiah semahal itu
"kenapa kakak repot-repot memberikan ini pada tata padahal saat kakak lulus tata tidak memberikan hadiah untuk kakak " ucap tata dengan suara bergetar menahan tangisannya
"waktu kelulusan kakak tata kan buatkan makanan enak juga kue-kue enak itu sudah hadiah dek kakak senang tata mau susah payah memasak untuk menyambut kepulangan kakak setelah acara kelulusan " ucap alfian juga dengan mata berkaca-kaca karena selama ini adiknya itu yang selalu tak dianggap tapi dengan ikhlas memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah
tata memeluk kakaknya itu untuk pertama kalinya
Selama ini alfian memang sering membantunya secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh kedua orang tuanya dan juga kakak-kakaknya yang lain
"Mulai hari ini kakak tidak akan memakan masakan enak kamu lagi"ucap alfian sedih
"Kakak bisa kok main kerumah ibu nanti tata masakin untuk kakak" jawab tata
"tapi kamu juga berhak bahagia, semoga keluarga kamu ini bisa membuatmu bahagia dek tidak seperti keluarga kita yang selalu membuatmu terluka dan menangis
Maafkan kakak yang selama ini tidak banyak membantumu " ucap Alfian airmatanya jatuh membasahi pipinya
"kakak tidak salah kakak hanya tidak bisa melawan papa dan mama,tata mengerti itu kak" jawab tata mengeratkan pelukannya pada kakaknya itu
"sekarang kakak pasangkan kalung ini ya" ucap Alfian
tata pun mengangguk senang, Alfian pun memasang kalung yang di belikannya untuk Tata di sana tertulis nama Tata
Senyuman tata terbit saat Kalung itu melingkar Indah di lehernya walaupun masih tertutup hijab
"makasih kak" ucap tata
"ya sudah kakak pergi dulu ya,mama dan papa pasti lagi nyariin kakak" ucap Alfian beralasan
"iya kak, sekali lagi terimakasih banyak ya " jawab tata lalu mengambil tangan kakaknya dan mencium punggung tangan kakaknya itu
Alfian pun mencium pucuk kepala adik bungsunya dengan sayang lalu memeluknya sebentar
Tata pun naik keatas mobil, setelah berpamitan kini mobil pak adam meninggalkan parkiran
Setelah mobil pak adam pergi alfian pun berjalan keluar dari parkiran itu
Alfian berencana akan ke tempatnya biasa nongkrong bersama teman-temannya
"semoga setelah ini Kamu selalu bahagia dek" gumam Alfian masih mengingat bagaimana perlakuan adik bungsunya itu kepadanya yang sangat jauh berbeda dengan perlakuan Aisyah yang terkesan kasar dan semau hatinya
"kakek dan nenek pasti bangga dan bahagia bisa melihat keberhasilanmu hari ini,kakak doakan semoga kamu selalu sukses " gumam alfian lagi
Tak terasa Alfian sudah berada di sebuah warung di mana dia dan teman-temannya biasanya nongkrong
Warung itu milik orang tua salah satu sahabat Alfian yang bernama Rudianto, mereka juga sering membantu rudi jika banyak pembeli
"eh alfi dari mana fi!? Kok tadi kamu nggak masuk sekolah !?" tanya Reza teman Alfian
"hadirin acara kelulusan adikku yang di SD kita dulu" jawab Alfian
"oh pantas aja kamu nggak masuk" ucap Reza lagi
"trus kenapa kamu ada disini!? Apa keluarga kamu nggak buat acara makan-makan bersama!?" tanya Reza lagi
"nggak tau za ,tadi aku ninggalin mereka bosan liat acaranya " jawab alfian asal
"iya juga sih acara begituan membosankan " ucap alfian
"eh kamu mau pesan apa fi !?" tanya Rudi
"seperti biasanya aja deh rud" jawab alfian
"oke ditunggu ya" ucap rudi lalu berlalu dari sana untuk membuatkan pesanan alfian yaitu nasi goreng dan es teh manis
"oh iya fi,apa kamu masih mau kerja di tempat bang Aril !?" tanya Reza
"iya za, emangnya kenapa !?" Alfian balik bertanya
"nggak apa-apa sih cuman apa kamu nggak capek pulang sekolah langsung kerja di bengkel !?".tanya reza lagi
"nggak za ,aku senang kerja di sana apalagi bang aril mengajarkan kita juga banyak hal bukan hanya tentang otomotif tapi tentang agama juga
Terus terang selama ini aku nggak begitu paham dengan yang namanya ibadah dan setelah bekerja di tempat bang aril aku sekarang tau apa itu sholat dan bang aril dengan sabar mengajarkan itu semua padaku " jawab alfian menundukkan kepalanya karena malu pada Reza
"iya juga sih fi,kamu kan pernah bilang keluargamu tidak ada yang sholat kecuali adik bungsumu " ucap reza dan Alfian mengangguk anggukkan kepalanya
Tak lama Rudi datang membawa pesanan Alfian
Alfian pun makan dengan lahapnya karena memang sudah sangat lapar
Alfian sudah tidak perduli lagi kemana kedua orang tuanya membawa kedua adiknya makan-makan
Yang penting bagi Alfian Sekarang adalah Sudah merasa sangat lega karena sudah memberikan hadiah yang di belinya dari hasil jerih payahnya sendiri
.ngga pernah brfikir kah kluarga hancur karena ada anak yg tersakiti oleh mereka
..