NovelToon NovelToon
Luka Cinta Pernikahan

Luka Cinta Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Ini bukan tentang harga diri lagi, ini hanya tentang mencintai tanpa dicintai.

Aruna nekat menjebak calon Kakak iparnya di malam sebelum hari pernikahan mereka. Semuanya dia lakukan hanya karena cinta, namun selain itu ada hal yang dia perjuangkan.

Semuanya berhasil, dia bisa menikah dengan pria yang dia inginkan. Namun, sepertinya dia lupa jika Johan sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Yang dia cintai adalah Kakaknya, bukan Aruna. Hal itu yang harus dia ingat, hingga dia hanya mengalami sebuah kehidupan pernikahan yang penuh luka dan siksaan. Dendam yang Johan punya atas pernikahannya yang gagal bersama wanita yang dia cintai, membuat dia melampiaskan semuanya pada Aruna. Perempuan yang menjadi istrinya sekarang.

"Kau hanya masuk dalam pernikahan semu yang akan semakin menyiksamu" -Johan-

"Jika perlu terluka untuk mencintaimu, aku rela" -Aruna-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Menikahinya, Kak!

Johan menuruni anak tangga, dia sudah siap untuk pergi bekerja sekarang. Saat dia sampai di anak tangga terakhir, dia melihat Evi yang berjalan dengan membawa nampan.

"Kau mau kemana?"

Evi terlihat takut saat melihat Johan, takut Johan akan melarang apa yang dia lakukan saat ini. "Em, i-ini Tuan, mau mengantar bubur untuk Nona. Dia demam semalam"

Johan menatap semangkuk bubur dan segelas susu di atas nampan yang dibawa oleh Evi. "Oh begitu, biar aku saja yang bawa padanya. Aku juga belum melihat keadaannya sejak kemarin"

Evi mencoba menahan nampan yang sudah ingin diambil oleh Johan. Takut jika Johan mungkin akan melukai Nonanya juga. Tapi, dia juga tidak bisa terus menahan nampan itu saat tenaga Johan lebih kuat. Akhirnya nampan itu berpindah tangan pada Johan.

"Kau kembali bekerja saja"

Johan berlalu ke kamar istrinya, membuka pintu dan melihat Aruna yang masih terlelap. Namun ada yang aneh, dia melihat bekas darah kering di sekitar hidungnya.

"Apa separah itu demamnya sampai dia mimisan?" Johan menyimpan nampan di atas nakas. Lalu menepuk kaki Aruna. "Bangun, mau sampai mati kau tidur"

Aruna mengerjap pelan, kepalanya terasa begitu sakit. Dia memejamkan matanya sejenak, lalu terbangun. "Kak, ada apa?"

"Aku bawakan bubur untukmu. Jangan sakit disini, merepotkan"

Aruna tersenyum pedih, semua ucapan itu memang begitu menyakitkan. Tapi sudah sering dia dengar, hingga terasa sudah terbiasa. "Aku tidak akan cepat mati Kak, aku ingin memperjuangkan kamu untuk mencintaiku"

Johan hanya terkekeh, dia menatap Aruna dengan lekat. "Jika aku menikahi Jesika, apa kau akan tetap bertahan denganku?"

Deg, jantung Aruna seolah lepas dari tempatnya sekarang. Hal yang dia takutkan apa akan terjadi? Tidak, jangan sampai Kak Johan menikah dengan Kak Jesika.

"Aku tidak akan mengizinkan kamu menikahi lagi, Kak. Karena hanya aku yang boleh menjadi istrimu. Hanya aku!"

Tatapan Johan terlihat begitu tajam menusuk sekarang. Aruna juga takut, dia menundukan kepalanya. Sekarang apa yang akan Johan lakukan padanya, setelah dia mengatakan hal itu.

"Dan aku tidak pernah mau mempunyai istri sepertimu! Kau setuju atau tidak, aku tetap akan menikahi Jesika. Lagian yang publik tahu, jika aku menikah dengan Jesika. Bukan kau! Ingat, kau hanya menjadi istri bayangan"

Ya, Aruna sadar akan posisinya itu, tidak perlu Johan jelaskan tentang itu. Tapi, untuk melihat suaminya menikahi Kakaknya, Aruna juga tidak akan pernah membiarkan itu terjadi. Saat Johan ingin melangkah pergi, Aruna langsung memegang tangannya, hingga dia terjatuh dari atas tempat tidur karena dirinya yang masih begitu lemah.

"Kak, aku mohon jangan menikah lagi. Jangan menikahi Kak Jesi, biarkan tetap aku menjadi istrimu. Mungkin aku akan segera mati, dan setelah itu kamu boleh menikahi siapapun"

Apa yang Aruna katakan? Tapi dia memeluk kaki Johan dengan berkata seperti itu. Seolah dia siap untuk mati sebagai istrinya Johan, dan setelah itu dia tidak akan mengganggu kehidupan pria yang dicintainya lagi.

"Lepas! Menunggumu mati akan lama. Dan aku ingin menikahi Jesika sekarang. Kalau kau tidak setuju, bercerai saja denganku"

Aruna langsung menggeleng pelan, lingkaran tangannya semakin erat di kaki Johan. "Tidak Kak, aku ingin tetap menjadi istrimu. Jangan ceraikan aku, dan jangan menikahi Kak Jesika"

Johan mulai terpancing emosi, dia berpegangan pada nakas dan ingin melepaskan kakinya dari pelukan Aruna. Sampai tangannya menyenggol bubur panas di atas nakas hingga tumpah ke atas bahu Aruna.

"Argh.. Panas, panas"

Aruna langsung melepaskan pelukannya pada kaki Johan, dia menepuk-nepuk bahunya yang melepuh. Bubur itu menembus piyama tidur tipis yang dia gunakan. Terasa sangat membakar kulitnya.

"Jangan pernah mencegah apa yang ingin aku lakukan. Itu akibatnya!" Johan berlalu begitu saja, meninggalkan Aruna yang kepanasan di bahunya.

Aruna membuka baju piyamanya untuk sedikit menghilangkan panas yang terasa terbakar di bahunya. Matanya berkaca-kaca melihat kepergian Johan yang sama sekali tidak peduli padanya.

"Benar, aku mati pun dia tidak akan peduli. Tapi, aku tidak ingin dia terjebak dengan Kak Jesika. Aku harus mulai mengumpulkan bukti, dan memberikan pada Kak Jo, sebelum dia benar-benar menikahi Kak Jesi"

*

Bahunya sudah diobati oleh Evi, siapa lagi yang akan mengobatinya jika bukan dia. Bekas yang cukup parah di sekitar bahu dan tengkuk lehernya.

"Nona, ini mungkin akan ada bekas"

Aruna tidak menjawab, wajar saja jika ada bekas, karena sekarang bekas luka di hatinya bahkan lebih banyak dan lebih sulit disembuhkan.

"Oh ya Evi, kemana Kak Johan? Apa dia pergi?"

"Ya, dia pergi bekerja"

"Evi" Aruna berbalik dan duduk bersila menghadap Evi di atas tempat tidur ini. Memegang kedua tangannya. "Aku harus menyelesaikan sesuatu. Aku akan pulang dulu ke rumahku. Tolong kamu beritahu aku jika Kak Johan kembali ya. Jangan sampai dia tahu aku pergi"

"Nona mau apa pulang ke rumah? Jangan melakukan hal nekat lagi Nona. Saya takut Nona akan disiksa Tuan Johan lagi"

"Sudah, kamu tenang saja. Aku harus melakukan ini"

Aruna turun dari tempat tidur, mengambil sweaternya dan memakainya. Dia memesan taksi online dan segera pergi. Sementara Evi cukup cemas dengan kepergian Nona Mudanya itu.

"Semoga Nona baik-baik saja, dan Tuan Johan terlambat pulang hari ini"

*

Susana rumah sepi, hanya ada Bibi yang berada di dapur. Aruna ingat jika hari ini juga jadwal arisan Mamanya, dan dia bisa pergi ke dalam rumah dengan tenang. Ayahnya bekerja, dan Jesika sudah pasti ikut Mamanya. Jadi dia bisa lebih bebas.

"Aruna?"

Aruna menoleh dan melihat Bibi, pekerja di rumah ini yang selalu peduli padanya. Bibi terlihat berkaca-kaca melihat Aruna sekarang. Dia tahu bagaimana kehidupan gadis ini yang selalu menjadi anak tak dianggap di rumah ini.

"Bibi, aku kangen banget" Aruna langsung memeluk Bibi, dan terdengar isakan kecil. "Bibi baik-baik saja 'kan disini?"

"Iya Neng, Bibi baik. Neng Aruna gimana? Bibi juga kangen"

"Aku baik Bi, aku datang kesini untuk mencari sesuatu" ucap Aruna.

Bibi menatapnya dengan bingung dan penuh tanya. "Apa ada yang bisa Bibi bantu?"

"Aku mencari sebuah flashdisk yang disimpan Kakakku. Berwarna hitam. Bisa bantu Bibi cari"

"Ayo kita cari di kamar Nona Jesika"

Aruna mengikuti Bibi yang sudah menarik duluan tangannya ke kamar Jesika. Mereka mulai mencari, mulai dari di bawah bantal, di kolong tempat tidur, di bawah meja, di balik bantal sofa, dan di laci-laci dan lemari.

"Aduh, kok tidak ada ya"

"Neng, ini bukan?" teriak Bibi yang berlari dari arah ruang ganti dengan membawa benda kecil yang mereka cari.

"Ah Bibi, iya ini. Terima kasih" ucap Aruna yang langsung memeluk Bibi dengan senang.

"Tapi Neng, Bibi juga menemukan ini. Sepertinya ini penting, Neng lihat dulu" ucap Bibi sambil menunjukan sebuah map coklat.

Aruna mengambilnya dan membukanya, dia terdiam. Matanya mengerjap kaget membaca setiap kata yang berada di atas kertas itu.

"Ya ampun Neng" Bibi ikut terkejut saat melihatnya.

"Bibi jangan sampai bicara tentang ini pada siapapun ya. Biar aku yang mengurusnya. Sekarang kita rapikan kembali kamar ini, takutnya Kak Jesi akan curiga" ucap Aruna sambil memasukan kembali kertas itu ke dalam map coklat.

"Sebaiknya Neng pergi saja sekarang. Biar Bibi yang bereskan ini. Takutnya keburu mereka datang"

"Beneran Bi?"

"Iya, cepat pergi"

Aruna kembali memeluk Bibi sekilas sebelum dia pergi. "Terima kasih ya Bi"

Bersambung

1
Nanik Arifin
selain usaha, jangan lupakan doa, Jo... yakinlah kamu masih punya kesempatan. entah hanya bertemu sebentar lalu kamu hrs menjalani hukuman membesarkan anak kalian sendirian atau....bahkan ada anugerah lain. kamu diberi kesempatan kedua Tuka bersama Aruna. bertemu & membawanya ke LN tuk pengobatan sambil mengasuh anak kalian tentunya. sedikit repot, anggap sbg hukuman untukmu, Jo
Indah Darma Indah
lanjut
Ma Em
Ya allah kasihan dgn nasib Aruna semoga ada keajaiban Aruna bisa sembuh dari penyakitnya dan bisa bahagia bersama anaknya .
Farida Rida
Ketemu lagi walau pun tak bisa bertemu lagi
Farida Rida: Walau tak bisa bersatu lagi
total 1 replies
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
yaAllah thor kenapa harus senyesek iniiii,,,,,tolong pertemukan n persatukan mereka thor,,,biarin aruna ngrasain kebahagiaan,,,,pleaseeee
ken darsihk
Penasaran sebenar nya apa misi mu Aruna , sampai sebegitu nya mempertahankan suami toxic nu itu
ken darsihk
Johan lucuuu koq marah dan cemburu melihat Aruna bersama lelaki lain
ken darsihk
cerita nya bagus tapi kenapa nggak ada yng pada koment ya 😊😊
ken darsihk
Sebenar nya apa yng Aruna perjuang kan , apa yng di maksud Aruna dngn melindungi dan tidak ingin melihat Johan terluka
ken darsihk
Typho ya thor Johan jadi Zidan 🤭🤭
Dinarra
harus banget ketemu
Indah Darma Indah
lanjut.semoga aja Aruna dapat muzizat dari Allah.dia bisa sembuh dari penyakitnya
Nanik Arifin
penyesalan emg slalu datang terlambat. mampukah penyesalanmu mengubah jl hidup ?
selamat ya Jo.... selamat menuai, yg slama ini kau tanam
Dian Suhermina Setiati
Lanjut thor keren dan mantap alur ceritanya aku suka amazing👍👍😘😘
Dinarra
Arunaaa😭
Cookies
next
Cookies
ditunggu kelanjutannya, Aruna pergi lalu dipertemukan LG dg Johan tp dlm versi Aruna sudah dg jodoh yg lain
Nanik Arifin
2 amplop tuk Johan belum diserahkan oleh Mia ?
Aras Diana
apakah Mia akan nenceritan semuanya pada Johan tentang aruna
Dinarra
cari aluna johan please
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!