dari lahir dewi tidak di kasih ASI dengan ibu kandungnya karena sang ibu tidak mau punya anak.jadi dia di rawat oleh nenek tirinya yang sangat sayang padanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riski Candra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sang Bos Menembak
"Oh jadi nanam sendiri ya buahnya, bilang ke nenek kamu terimakasih banyak !" ucap arsyad dengan lembut.
" iya pak ,kalau begitu saya permisi dulu pak!" ucap sita.
"iya ,sekali lagi terimakasih ya!" ucap pak arsyad dengan senyum.
Sita sampai heran biasanya sang bos tidak seperti itu. Malah kalau sita yang masuk mesti ketus dan dingin pada sita.sita pun keluar ruangan menuju ke arah meja kerja sita. Saat di meja dia di goda dengan sandra sahabatnya.
"Wih yang dari apel !" goda sandra dan di pelototi dengan sita.
"Mulut mu san nanti dikira aku pacar pak arsyad lagi sama teman teman yang lain!" ucap sita.
"Ya nggak papa kan , siapa tau bos juga suka denganmu ta!" jawab sandra.
"Udah ah kerja kerja jangan ngejek terus!" ucao sita.
Mereka berdua fokus ke pekerjaan karena akan banyak yang antri itu untuk membuat buku tabungan atau lainnya.
Siang pun menjelang sandra dan sita berjalan ke kantin untuk makan dan keduanya pesan dengan pesanan yang berbeda. Merekapun memakan dengan tenang suatu saat ada yang mengejutkan keduanya untuk ikut bergabung dengan sita dam sandra.
Ternyata yang gabung adalah arsyad sang atasan.sandra berpikir mungkin pak arsyad memang suka dengan sita karena cara melihatnya tidak seperti biasa .
"Pak kami duluan ya!" ucap sandra .
"Ya kamu saja yang duluan,biar sita temani saya makan dulu!" ucap arsyad.
"...Tapi saya kan tadi datang sama sandra pak !" ucap sita.
"Ya kalau gitu sandra biar ikut di sini saja! Saya mau bicara penting , ini serius!" jawab arsyad dengan santai.
Hah
Elakan nafas dari sita panjang dan mendapat lirikan dari arsyad. Arsyad memandang sita dengan tatapan yang sulit artikan,itu semua tak luput dari perhatian dari sandra.
Sita yang tau sandra yang memperhatikan atasanya hanya menyenggol lengan sandra,sandra pun menoleh melihat sita.sandra pun akhirnya memutuskan pandangan dari arsyad dan dia ingin pergi tapi di cegah oleh sita.
Tapi sandra tetap kekeh untuk pergi karena dia tidak mau di jadikan obat nyamuk oleh atasan dan sita itu.
" Pak saya permisi dulu ! Saya tidak mau mengganggu obrolan serius bapak dengan sita ! "ucap sandra sambil berjalan meninggalkan kedua orang itu.
"Pak emangnya mau bicara tentang apa ?" tanya sita.
"Saya ingin membicarakan sesuatu, nanti malam jam 7 ikut saya ! " ucap arsyad.
"Kemana pak ? Kalau ke pesta saya tidak mau ! Bapak tau sendiri saya tidak suka itu yang namanya pesta!" ucap sita.
"Tidak saya akan memperkenalkan kamu pada orang tua ku! " ucap arsyad santai dan membuat sita melotot tak percaya.
"Maaf pak ,tapi ada apa saya harus ikut bapak menemui orangtua bapak !" ucap sita sambil bergetar.
"Saya ingin menjadikan kamu istri saya!" jawab arsyad sita pun terkejut dengan ucapan arsyad barusan.
" Maaf pak saya tidak biaa jadi istri bapak ! Karena saya tidak ingin menikah dengan bapak! " ucap sita yang membuat Arsyad emosi dan menarik pergelangan sita untuk dekat denganya.
Sita pun memberontak karena apa yang di lakukan sang atasan sangat kasar. Dia tidak ingin orang lain tau tentang dia yang ingin di jadikan istri oleh atasannya.
Sita takut kalau sita menikah dengan orang kaya akan membuat dia teraniaya .Sang nenek yang dulu sangat di kagumi karena sang nenek sangat tau apa yang di inginkan keluarga dari kakek meskipun sang kakek menerima sang nenek dengan apa adanya tapi keluarga sang kakek tidak senang dengan sang nenek karena nenek dari kalangan biasa .
Tanah kakek di ambon sana berhektar hektar tapi tidak membuat sang kakek sombong berbeda dengan anggota keluarga dari kakek tidak setuju kalau nanti harta sang kakek jatuh ke tangan sang nenek.
" Maaf pak saya permisi!" sita berdiri dan berjalan menuju ruang kerjanya yang ada di lantai atas .
Tapi langkah sita terhenti saat tiba di lorong yang sepi karena tangan dari sang atasan memegangnya.
"Pak lepas, tangan saya sakit !ucap sita memohon.
"Aku mohon padamu sit ! Aku suka sama kamu makanya aku ingin memperkenalkan dengan keluargaku !" ucap arsyad .
" Tapi kenapa harus saya pak! Saya orang tidak berada nanti orangtua anda akan marah sama saya pak!" ucap sita dengan nada tegas.
" Karena hanya kamu orang yang aku cinta ta! Hanya kamu !" ucap sang atasan dengan nada tinggi.
"Kalau bapak memang serius dengan saya bapak nanti kerumah temui nenek saya dan bilang yang sejujurnya!" ucap sita dengan nada yakin.
Karena dia pikir ang atasan tidak serius dan tidak akan pernah datang ke rumah ,maka dari itu sita bilang begitu agar pak bosnya tidak bolak balik bilang kayak gitu .
" Tolong lepas, pak jam kerja sudah di mulai saya mohon jangan ganggu saya pak!"ucap sita sambil meninggalkan bosnya yang mematung di tempat.
Setelah sadar bahwa sita sudah tidak ada di sampingnya dia pun berjalan menuju keruangannya untuk memikirkan apa yang sita tadi ucapkan .
Dia berpikir keras apakah nanti dia akan datang kerumah sita dan melamarnya dia masih bingung karena dia juga tidak tau kalau dia benar benar suka atau hanya mengagumi sita saja.
Sita yang sampai di ruanganya yang sepi entak kemana penghuni ruangannya semua berada. Dia langsung duduk dan memikirkan apa yang di katakan ke bosnya tadi. Dia takut kalau sang bos kesana beneran.
Sita yang memikirkan masalah
itu akhirnya dia menelfon bagian pantri untuk mengantarkan kopi pahit kesukaan sita .
"Aduh bodoh sekali sih kamu sita ! Gimana nanti kalau bos memang datang kerumahmu sih ! Aduh bagaimana ini!" gumam sita.
"Semoga saja bos tidak berani datang!" gumamnya lagi dan sandra yang melihat sita bicara sendiri langsung menepuk bahu sita.
" Kamu kenapa ta? Di tembak ya sama pak bos ?" tanya sandra.
" Heh mau tau aja sih kamu san ! Aju lagi bingung san!" jawab sita yang membuat sandra heran dengan keadaan sita.
" Bingung kenapa? Cerita sama aku biar aku bisa bantu kamu!" ucap sandra serius.
" Em tadi itu oak bos mau ajak aku kerumahnya san!" cerita sita. Sandra pun terkejut.
"Mau ngapain di ajak kerumahnya ! Pasti mau di gitu in sit! Jangan mau sit !" ucap sandra panik.
"Enggak! Aku mau di kenalin sama keluarganya san! Tapi aku takut san ! Takut kalau orangtuanya marah sama aku!" ucap sita dengan khawatir.
"Terus aku bilang tidak bisa ,malah aku menyuruk pak bos untuk datang kerumah menemui nenek san!" ucap sita
" Pasti pak bos nggak berani datang! Kamu tenang aja sit. Nggak usah takut di bawa santai aja! Jelas sandra.
"Tapi san kalau datang beneran gimana?" ucap sita.
"Kalau datang beneran tandanya dia emang serius dengan kamu ta!" jawab sandra.
"Sudah ayo kerja lagi, nanti aku mau ajak kamu nonton bioskop mau kan ?" tanya sandra dan di angguki oleh sita.
Di rumah sang nenek ,ibu berkemas untuk besok pagi berangkat ke surabaya naik pesawat menuju ke ambon.
"Da besok berangkat jam berapa?" tanya nenek.
" jam 6 pagi bu!" ucap ida sang anak.
"Besok mau bekal apa nggak?" tanya nenek.
"Nggak papa bu! Biar di jalan tidak lapar!" jawab ida.
"Besok bekal rica rica ayam mau da ?" tanya nenek.
"Mau bu, itu enak dan nggak gampang basi !" jawab ida.
"makanan nggak gampang basi kalau kematangannya sempurna da !" ucap nenek.
"Iya bu! Pokoknya ibu terbaik! Ida titip sita ya bu,dia kan sudah dewasa takut pergaulannya bu " ucap ida.
"Kamu tenang saja da ibu akan jaga anakmu !" jawab nenek yang membuat ida yakin dan lega.
Setelah berbicara masalah keberangkatan sang anak nenek pun memasak untuk makan nanti malam. Sang nenek juga menata buah buahan di meja untuk cuci mulut.
Selesai memasak nenek pun duduk di teras sambil memandangi jalan untuk melihat sang cucu.