NovelToon NovelToon
FORGETTING YOU

FORGETTING YOU

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mommy Ghina

Baru sebulan terikat oleh tali kasih pertunangan dengan pria yang selalu Ayasha panggil Om Rafael, pupus seketika di saat tunangannya berbagi peluh dengan wanita lain. Hancur berkeping-keping hati Ayasha, kecewa dengan pria yang masih saudaranya, ternyata Om Rafael sudah menjalin hubungan spesial dengan sekretarisnya, Delia.

"Aku cinta dan benci dirimu, Om Rafael. I will FORGETTING YOU forever!" teriak Ayasha menahan gejolak emosinya.

"Begitu susahnya aku untuk meminta maaf padamu, Ayasha!" gumam Rafael menatap kepergian Ayasha.

Melupakan segalanya termasuk melupakan Om Rafael menjadi pilihan akhir Ayasha yang baru saja lulus SMU, disaat hatinya hancur gadis itu memilih pindah ke luar kota, dan menyelesaikan pendidikannya ke jenjang S1.

5 tahun Ayasha melupakan mantan tunangannya. Mungkinkah Allah mempertemukan mereka kembali? Jika di pertemukan kembali apa yang di rasakan oleh Om Rafael? Masihkah ada rasa di hati Ayasha untuk Om Rafael atau sudah ada pengganti Om Rafael?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berusaha mendekati

Rumah kontrakan Ayasha

Dalam waktu dua puluh menit mengendarai motornya, gadis itu tiba di depan rumah yang sangat sederhana, tempat tinggalnya yang selama ini di sewanya semenjak dia mendapat pekerjaan. Awalnya tinggal di kosan sekarang sudah mampu menyewa rumah kecil dari uang gajinya walau masih patungan dengan teman sekolahnya dulu, Amelia yang ikutan kuliah di Yogyakarta.

“Amel, tumben lo udah sampai duluan di rumah?” tanya Ayasha, yang baru saja masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan motornya di depan rumah. Amel yang duduk di lantai, seketika mendongakkan kepalanya.

“Lagi gak banyak kerjaan, jadi gue langsung pulang aja. Kita gak usah masak ya, gue udah beliin ayam penyet tuh buat makan malam kita,” jawab Amelia.

“Oh ... kebetulan gue juga gak mood buat masak,” balas Ayasha, gadis itu duduk di lantai beralaskan karpet permadani yang ada di ruang tamunya, tidak ada bangku atau sofa.

Belum ganti baju, gadis itu sudah menyelonjorkan kedua kakinya, lalu membuka blazer yang di pakainya, hingga tampak kemeja putih yang dikenakannya.

“Amel, lo tahu gak di hotel ada kejadian apa hari ini?” ujar Ayasha.

“Kejadian apa? Gue kan gak sekantor sama lo ... Aya.” gemes rasanya si Amel.

Bibir Ayasha mengerucut, sebal dengan sohibnya. Amel hanya bisa nyengir kuda. “Lo tahu hotel tempat gue kerja, ownernya sudah berganti, dan lo tahu siapa owner barunya?” tanya Ayasha.

Amelia hanya bisa menaikkan salah satu bahunya. “Aya, temen gue yang cantik, gue mana tahu siapa ownernya! Udah dibilangin gue kan gak sekantor sama lo,” pungkas Amel, rada-rada sebel jadinya sama Ayasha.

“Iya gue tahu dan gue mau kasih tahu sama lo. Kalau owner barunya itu OM RAFAEL!”

“WHAT! OM RAFAEL!” seru Amelia, terhenyak sampai badannya maju ke arah Ayasha.

Ayasha langsung memundurkan wajahnya sembari mendorong wajah Amelia yang terlalu dekat.

“Iish ... biasa aja dong mukanya!” ucap Ayasha.

“Maklumlah, gue terkejut. Itu beneran om Rafael yang beli hotel Inna?”

Ayasha menganggukkan kepalanya.

“Terus lo gimana perasaannya? Udah jauh-jauh pindah ke Yogyakarta, sekarang malah ketemu lagi sama mantan, pasti rasanya agak giman gitu kan?” tanya Amelia, menyelidik.

Gadis cantik itu menghela napas beratnya. “Perasaan gue ya biasa aja, gue sendiri juga gak nyangka bakal ketemu. Lagi pula status dia pasti sudah menikah dengan sekretarisnya. Dan gue sudah gak punya hubungan apa pun dengan om Rafael.”

“Iya benar ... itu hanya kisah lama, dan loe sudah tutup buku dengan si Om-Om. Jadi ya bersikap biasa saja, jangan di ingat lagi!” sahut sahabat karibnya.

"Mmm ... hanya masa lalu yang sudah dilupakan," gumam Ayasha sendiri.

Amelia beringsut kemudian mengajak Ayasha untuk makan malam. Sebelum makan malam Ayasha memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu baru menyusul Amelia yang sudah menyiapkan makan malamnya.

“Aya, isi kulkas kita kosong ... nanti anterin gue ke mall ya, mau belanja, habis kita selesai makan,” pinta Amelia sambil mengunyah.

“Iya ...,” jawab singkatnya, gak sanggup berkata-kata, mulutnya sudah kepedesan sama ayam penyetnya.

...----------------...

Rafael telah menyelesaikan makan malamnya di restoran hotelnya dengan asisten pribadinya Satya, sesuai dengan rencana sebelumnya, pria itu ingin menikmati jalan di malam hari sepanjang jalan malioboro, sembari menghilangkan pikirannya yang tiba-tiba tertuju ke Ayasha.

Begitu pula dengan Ayasha setelah makan malam, akan menemani Amelia belanja ke mall yang terdekat dari rumah kontrakannya, yaitu Mall Malioboro.

Hanya mengenakan celana jeans serta jaket hodie plus tas slempangnya di tambah sepatu kets yang dikenakan nya, rambut digulung asal ke atas, Ayasha siap meluncur ke mall.

Sesampainya Ayasha di parkiran motor Mall Malioboro, Amelia langsung menggamit lengan sohibnya, dan melangkah bersama masuk ke dalam mall.

Walau sudah jam delapan malam, pengunjung masih memadati mall, termasuk Ayasha dan Amelia yang datang karena memang ada yang ingin di belinya.

Kedua gadis itu langsung menuju supermarket yang ada di dalam mall Malioboro, dan bergegas menuju bagian frozen food.

“Mel, gue mau ke tempat buah dulu ya,” ucap Ayasha, sambil menunjuk tempat tersebut.

“Ya ... gue nitip buah apel ya setengah kilo aja,” sahut Amelia yang sibuk memilih-milih makanan beku untuk stock di rumah.

Ayasha bergegas ke tempat bagian buah, dan memilih beberapa buah yang ingin dibelinya, ada buah jeruk, buah apel pesanan Amelia, serta buah pir. Dirasa sudah cukup memilih dan memasukkan ke kantong buah, gadis itu memutar balik badannya karena ingin menimbang buah yang mau dibelinya.

BUGH!

Semua plastik buah yang dipegangnya terlepas dari tangannya, gadis itu segera berlutut dan memunguti buah yang keluar dari plastiknya, begitu juga dengan pria yang menabraknya ikut membantu.

“Maaf, aku tidak sengaja,” ucap pria itu sembari memberikan buah yang dipungutnya.

“Ya, gak pa-pa kok Mas, lain kali kalau jalan hati-hati jangan sampai menabrak orang, untung yang jatuh buah, coba kalau telur pasti akan menyusahkan petugas cleaning servicenya untuk membersihkan lantai yang kotor,” tutur Ayasha begitu lembutnya, masih sibuk memunguti buah tanpa menatap pria yang juga jongkok dekat dirinya.

Pria itu tertegun dengan tutur kata Ayasha yang begitu lembut, dan menatap lekat gadis itu.

Ayasha baru menyadari jika pria yang diajaknya bicara tidak menyahutinya, sekejap gadis itu menoleh.

DEG!

Tatapan gadis itu beradu dengan tatapan pria itu, akhirnya membuat gadis itu bergerak cepat memungut buah yang terjatuh, kemudian berdiri dari posisi jongkoknya.

Pria itu pun ikutan bangkit dari jongkoknya lalu mengikis jarak antara mereka berdua, namun sayangnya Amelia sudah menarik lengan Ayasha ketika baru saja mendekatinya.

Amelia sedikit menarik lengan Ayasha agar menjauh dari pria yang masih menatap sohibnya, Rafael hanya tercenung, sambil mengingat wanita yang menarik lengan Ayasha, namun sayangnya hanya bisa melihat bagian punggungnya saja.

“Astaga ... D-dia ... om Rafael kan?” tanya Amelia sambil mengerjap-ngerjapkan kedua bola mata, dan sejenak menoleh ke belakang untuk memastikannya.

“Mmm ...,” gumam Ayasha begitu saja, sambil mengikuti langkah kaki Amelia yang mulai menjauh dari tempat buah.

“Duh sorry, lo jadi ketemu dengan mantan lo,” sahut Amelia, tidak enak hati.

“Iya gak pa-pa kok, lagi pula juga gak sengaja ketemunya. Lagian besok gue bakal lihat wajahnya lagi di kantor,” jawab santai Ayasha.

“Iya sih, tapi paling tidak di luar jam kerja tidak perlu bertemu lagi lah,” tukas Amelia.

Pertemuan tersebut bukanlah hal yang di sengaja buat Rafael, di saat berjalan di sepanjang jalan Malioboro, Rafael melihat Ayasha masuk ke dalam mall, hingga dirinya ada keinginan untuk mengikutinya tanpa sepengetahuan gadis itu, namun dirinya mulai mendekatinya saat Ayasha memisahkan diri dari Amelia, namun kembali Rafael tak bisa menyapa gadis itu.

Amelia bergegas menyelesaikan belanjanya, kemudian mengajak Ayasha bergegas pulang, takut sohibnya berpapasan dengan Rafael. Tak bisa dielakkan Rafael menatap Ayasha dari kejauhan tanpa Ayasha menyadarinya, tatapan tanpa arti dan makna, namun sorot mata pria itu tertuju ke gadis yang sedang mengantre di salah satu kasir.

“Pak Rafael, jadi mau beli buah apelnya?” tanya Satya.

Tatapan pria itu seketika buyar karena teguran Satya yang sudah berada di sampingnya. “Ya  jadi beli ambil saja empat biji, sekalian buah jeruknya empat biji,” pinta Rafael.

Satya bergegas mengambil buahnya, namun melirik bosnya yang masih betah menatap Ayasha dari kejauhan.

...----------------...

Esok hari

Hotel Inna Garuda

Seperti hari-hari sebelumnya, Ayasha selalu tampil cantik dengan make up naturalnya serta setelan busana kerjanya yang mengenakan blazer dipadu dengan rok sepannya yang selutut, dan tak lupa rambut coklat panjangnya di gerai begitu indah.

Sebelum jam delapan pagi, gadis itu sudah tiba di hotel dengan semangat dan senyum yang selalu terulas di wajah cantiknya.

“Selamat pagi Mbak Tia ...,” sapa Ayasha, sembari masuk ke bagian recepsionist.

“Pagi juga Mbak Aya,” balik sapa Ayasha.

“Ada surat buat saya kah?” Oh iya nanti sekitar jam satu siang ada tamu buat saya, nanti tolong hubungi saya ya,” pinta Ayasha, gadis itu duduk sebentar di balik meja resepsionis untuk mengecek data tamu semalam, serta pemasukan yang sudah di terima.

“Baik Mbak Aya nanti di kabari, dan ini ada beberapa surat,” ucap Tia, beberapa amplop surat diberikannya.

“Terima kasih, yang tugas semalam tidak ada kendalakan Mbak Tia?”

“Waktu pergantian shift tidak ada kendala, semuanya aman Mbak Aya.”

“Ok.” Ayasha kembali fokus ke layar komputer, untuk verifikasi beberapa data baru nanti lanjut menuju ruangannya yang ada di lantai dua.

...----------------...

Rafael yang masih berada di kamarnya terlihat sudah rapi dengan setelan pakaian kerjanya, rencananya pria itu akan turun untuk sarapan pagi kemudian dilanjutkan dengan agenda rapat bersama para manajer hotel miliknya.

Satya sudah menghampiri kamar Rafael, untuk sama-sama menuju lantai lobby untuk sarapan bersama.

Di saat Rafael dan Satya keluar dari pintu lift, tak disangka Rafael dan Ayasha berpapasan. “Selamat pagi Pak Rafael,” sapa Ayasha ramah layaknya karyawan yang lain, ketika gadis itu ingin masuk lift, sedangkan Rafael baru mau keluar lift.

“Mmm ...,” gumam pria itu, hanya gumaman saja bukan balas menyapa,  akan tetapi buat Ayasha tidak masalah, terserah, yang penting gadis itu sudah berlaku sopan sebagai karyawan hotel.

Ayasha langsung memencet tombol lantai dua, ketika pintu lift hampir mau tertutup, salah satu kaki tampak menahan di antara celah pintu lift tersebut, hingga pintu lift tak jadi terbuka.

Sang pemilik kaki kembali masuk ke dalam lift dan langsung memencet tombol angka lima. Satya yang berada di luar lift hanya melongo saja, ketika melihat Bosnya kembali masuk ke dalam lift.

“Satya duluan saja sarapan, saya mau ambil ponsel yang ketinggalan di kamar,” kata Rafael sebelum pintu lift tertutup.

Sejenak suasana lift yang kebetulan hanya terisi oleh Ayasha dan Rafael, hening sejenak, tak ada suara pun yang keluar dari mulut Ayasha dan Rafael. Mereka sama-sama bergeming.

Ting!

Pintu lift terbuka di lantai dua, kaki kanan Ayasha sudah mulai melangkah untuk keluar dari pintu lift.

“Aakh!” pekik Ayasha.

Rupanya Rafael menarik lengan kiri Ayasha dan mencengkeramnya agar tetap berada di dalam lift, dan pria itu memencet tombol tutup, pintu lift kembali tertutup.

Gadis itu menyentak tangan Rafael dari lengannya, namun tak bisa dilepaskannya, justru semakin kuat cengkeramannya.

bersambung ..... Rafael mau ngapain? 🤔

1
Sofiya
semangat kak author👍👍👍
Memyr 67
ahhh happy ending. terima kasih untuk karyanya yg menghibur.
Memyr 67
percaya sih aq, othor bisa juara satu. sudah banyak karya othor yg aq baca, walau belum semua, dan semua karya othor yg sudah aq baca, menarik.
Fitri Dheanova Al-Ghauzan
Luar biasa
Marwah Alfathunnisa
Kecewa
Marwah Alfathunnisa
Buruk
Nahdzatul Az-zahra
Luar biasa
Sofiya
hempas kan plkor🥱🥱🥱
Sofiya
🙈🙈🙈
Memyr 67
terus bagaimana kabar ibunya ibra?
Shanty Tie
Luar biasa
Sofiya
wooooowooo pelet gaes 🤭
Sofiya
ya Allah bikin geregetan 🤣🤣
Sofiya
bagus Aya 👍👍
Sofiya
sangat bagus🥰🥰
Sofiya
ya Allah 😭😭😭
Sofiya
kerenn😎😎
Sofiya
semoga engak ngecewain Thor💪💪
Memyr 67
chapter chapter penuh bawang iris
Memyr 67
nah kan? rafael bingung, aq juga ikut bingung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!