Alea terkejut melihat pengkhianatan Elang dan Amanda yang merupakan suami dan adik tirinya. Ketika dia ingin memberi pelajaran pada keduanya, datang Noah yang merupakan kekasih Amanda. Pria itu justru menawarkan hal yang tak terduga.
"Menikahlah denganku, Alea. Kita bisa membalas perbuatan mereka berdua," ucap Noah tersenyum dengan penuh arti.
Alea terpaku dengan ucapan Noah. Wanita itu dilema karena dihadapkan pada ajakan Noah dan pengkhianat suaminya. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 06
"Sudahlah! Lebih baik kita tidur saja. Aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya," balas Elang.
"Aku harap kau memutuskan hal yang terbaik untukku dan anak kita. Atau aku lebih baik mengakhiri semuanya," ujar Amanda.
Wanita itu sudah mengorbankan semuanya, tidak mungkin Bastian akan diam saja bila Amanda merebut Elang dari tangan Alea. Walau tidak tinggal bersama dengan Bastian, Alea menjadi kebanggaan tersendiri bagi pria itu.
Ketika memutuskan untuk menjadi wanita simpanan dari Elang. Dia bertekad untuk melakukannya dengan tuntas. Tentu dia tidak ingin terus menjadi wanita kedua bagi Elang. Amanda ingin merebut Elang dan menjadi istri sah Elang.
Sementara itu, Elang tidak dapat memejamkan mata. Dia memahami konsekuensi yang harus diterima bila mengatakan kehamilan Amanda. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkan dukungan dari keluarganya. Untungnya, Dona —Mama dari Elang— sejak awal tidak begitu menyukai Alea. Mungkin saja, Dona akan mendukung pilihannya yang jatuh pada Amanda.
***
Pagi hari menjelang, Alea tertidur setelah semalaman banyak berpikir tentang pernikahannya dengan Elang. Wanita itu akan berpura-pura tidak mengetahui perbuatan Elang dan Amanda. Dia ingin mengetahui sejauh mana keduanya dapat bertahan.
Ponselnya berbunyi memecah keheningan yang melanda. Alea mengernyit melihat nomor asing yang terpampang di layar ponselnya. Sedikit orang yang mengetahui nomor ponsel Alea, wanita itu memutuskan untuk mengangkat ponselnya.
"Ya, Hallo. Selamat pagi," sapa Alea.
"Pagi, Lea. Apa kau sudah melihat berita pagi ini? Aku sudah melakukan permintaanmu, Love." Alea terkejut mendengar sapaan mesra dari pria yang bukan suaminya itu.
"Noah? Apa kamu yang menghubungiku?"
"Ya, memang siapa lagi yang berjanji untuk menghancurkan Perusahaan Trijaya untukmu, Lea?" balas Noah tersenyum meski Alea tidak melihat Noah.
"Kau bercanda! Tidak mungkin kamu dapat menghancurkan Perusahaan itu dengan mudah. Kau hanya seorang..."
"Karyawan? Hmm... Kau tidak tahu siapa aku, Love. Yang harus kau lihat hari ini adalah berita hari ini. Coba cari di setiap media sosial, pasti ada berita tentang kejatuhan Perusahaan Trijaya," ujar Noah.
Alea memutuskan komunikasi mereka secara sepihak. Dia membuka media sosial dan terdapat berita kebakaran di Gudang milik Perusahaan Trijaya. Perusahaan itu bergerak di bidang tekstil, tentunya kebakaran membuat semua hancur tidak bersisa. Kerugian Perusahaan mereka hampir berada di kisaran 5M.
Mata Alea mengerjap mendengar berita tersebut. Dalam semalam, Noah membumi hanguskan Gudang yang menjadi inti dari Perusahaan Trijaya di Cabang Kota S. Namun, Alea tersenyum melihat kehancuran tersebut.
Dapat dipastikan, sebentar lagi Elang akan kalang kabut. Kebohongannya karena mengatakan Perusahaan Trijaya di Kota S menjadi kenyataan. Alea bisa sedikit tersenyum melihat penderitaan Elang. Namun, ini belum seberapa dibandingkan rasa sakit yang dirasakan oleh Alea.
Terdapat notifikasi pesan dari Noah yang mengalihkan perhatian Alea. Yang dilakukan pria itu baru sedikit dari rencananya untuk menghancurkan Elang. Dia akan membuat beberapa Perusahaan mencabut investasinya yang membuat Perusahaan itu collaps.
"Ini belum seberapa, Love. Aku akan menghancurkan juga Perusahaan Trijaya bukan hanya cabangnya saja. Kau tunggu saja, Lea. Jangan lupa berikan jawaban atas lamaranku," ucap Noah dalam pesannya.
Alea meneguk ludahnya sendiri. Baru saja dia merasakan patah hati karena sang suami mengkhianatinya dengan adik tirinya. Mungkinkah dia dapat membuka hatinya begitu mudah?
Sementara itu, Elang yang sedang pulas tertidur mendapat panggilan dari asisten pribadinya. Dengan malas dia menerima panggilan itu.
"Ada apa? Kau mengganggu tidurku, Reza!" ucap Elang yang masih ingin tidur.
"Maaf... Tuan... Sebaiknya Anda segera ke kantor ada yang terjadi di cabang Perusahaan di Kota S. Sementara itu, semua investor mendadak membatalkan kerja sama kita. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Mohon, Tuan segera datang ke kantor." Suara Reza yang terdengar sangat putus asa.
Elang segera terduduk dari tidurnya. "Jangan bercanda, Reza. Selamam dengan jelas prodiksi berjalan dengan lancar, Perusahaan kita tidak mungkin bisa jatuh begitu saja!"
"Ada kebakaran, Tuan. Kebakaran itu membumi hanguskan semuanya. Tidak ada yang tersisa di Gudang. Semua mengakibatkan kita merugi, Tuan."
Ponsel Elang terjatuh, dia tidak menyangka bila ucapannya pada Alea dapat menjadi kenyataan. "Apa yang harus kulakukan?"
Amanda terbangun karena Elang terdengar sangat kalut. "Ada apa, Elang?"
"Kita harus segera pergi ke Perusahaan. Terjadi sesuatu Amanda," ujar Elang pada kekasih gelapnya itu.
***
Alea kemudian bersiap untuk pergi dari apartemen, dia sudah memutuskan untuk kembali ke Kediamannya. Orang tuanya harus mengetahui hal yang terjadi. Dia juga sudah memutuskan sesuatu yang dapat membuat Keluarga Herlambang mungkin malu.
Sesampainya di Kediamannya, Alea disambut dengan baik oleh mamanya. Keluarga mereka sedang sarapan pagi bersama. Tentunya, Dara menyambut kedatangan putrinya dengan senang.
"Alea, kamu sendirian? Ke mana Elang?" tanya Dara melihat putrinya terlihat begitu lesu.
"Ada yang ingin aku katakan pada Papa dan Mama," jawab Alea terdengar sangat serius.
Julian menghentikan kegiatannya, dia menatap putrinya dengan pandangan menelisik. Ada luka di mata Alea yang membuat Julian terpaku. Dari ketidakhadiran Elang bersamanya, Julian dapat menduga kalau hal ini dikarenakan Julian.
"Sarapan dulu, kita akan membicarakan ini setelah makan," ujar Julian.
Adik Alea yang bernama Alvarez menatap sang Kakak. Dia tidak pernah ikut campur dalam semua masalah Alea termasuk rumah tangganya. Namun, dari dulu dia sudah menduga kalau Elang bukanlah pria yang tepat untuk sang Kakak.
Setelah sarapan selesai, semua anggota Herlambang berkumpul untuk mendengar ucapan Alea. Sebelum mulai berbicara, Alea menghela napasnya. Dia memejamkan mata sebentar, kemudian menatap kedua orang tuanya.
"Aku ingin bercerai dari Elang...." ucap Alea membuat Dara dan Julian terperanjat.
***
Bersambung....
Terima kasih telah membaca...
Maaf kemarin Miss ga update karena kesibukan di dunia nyata. Alhamdulillah pelatihan sudah selesai, jadi Miss bisa meluangkan waktu untuk menulis. Sehat-sehat ya, Kakak pembaca. 💕🤗
Kecuali kalau mereka berulah baru keluargamu bergerak Alea.......
dan sang adik pun g ada ahklak xa daniri hati yg begitu besar mendorong ia menhalal segala cara