Tuhan menciptakan rasa cinta kepada setiap makhluknya. Jika cinta itu tak bersambut atau tak terbalaskan, apakah itu salah cintanya?
Akankah sebuah hubungan yang terlalu rumit untuk di jelaskan akan bisa bersatu? Atau....hanya mampu memiliki dalam diam?
Hidup dan di besarkan oleh keluarga yang sama, akankah mereka mengakhiri kisah cintanya dengan bahagia atau....menerima takdir bahwasanya mereka memang tak bisa bersatu!
Mak Othor receh datang lagi 👋👋👋👋
Rishaka dll siap menarik ulur emosi kalian lagi 🤭🤭🤭
Selamat membaca ✌️✌️✌️
Kalau ngga suka, skip aja ya ✌️ jangan kasih rate bintang 1
makasih 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 03
Jakarta 1-1-20xx
Haiii...bestiku tanpa nyawa! Cerita boleh dong?! Ini hari terakhir om kesayangan ku ada di sini. Sedih sihhh...dari orok kita udah bareng-bareng, tapi sekarang...kita harus di pisahkan jarak dan waktu. ciye ...???
Shaka tersenyum membaca halaman pertama itu. Mungkin ada buku lain selain yang ada di tangannya. Tapi Shaka tak mau kepo. Sebenarnya ia pun sadar, saat ini yang ia lakukan juga bisa di sebut...lancang! Shaka kembali membaca halaman berikutnya.
Kenapa ya kita tuh harus cepet banget dewasa??! Kenapa ngga jadi anak kecil aja biar aku sama dia tetap bisa bermain dan ngga mikirin hal serius.
Ah....ya Tuhan, aku ini kenapa???
Shaka akan kembali melanjutkan bacaan diary Risya, tapi karena ketukan pintu kamar tersebut Shaka meletakkan kembali buku kecil itu lalu membuka pintu.
"Kenapa Miba?", tanya Shaka.
"Baju ganti kamu sama handuk", kata Riang menyerahkannya pada Shaka.
"Makasih Miba ku sayang ...!"
Riang tersenyum dan ia pun kembali ke lantai bawah. Shaka hanya menerima handuk dan beberapa pakaiannya. Beruntung ada beberapa pakaian Syam yang masih belum di pakai.
Bapak-bapak Iyu sudah tak selangsing dulu. Kini Abi dari Risya sudah one pack, bukan six pack lagi. Jadi wajar banyak pakaian yang tak lagi muat padahal masih baru.
Shaka merebahkan diri kasur Risya. Pemuda itu memainkan ponselnya. Dan saling berkirim chat dengan seseorang.
Sesekali pemuda itu menyunggingkan senyumnya. Bisa di bilang ciri-ciri orang jatuh cinta ngga sih?????
[Kalo ketemuan di mall Xx, mau ngga? Nonton mungkin?]
Shaka mengirim pesan tersebut pada seseorang.
[Oke. Share lock!]
Balasan seseorang tersebut membuat Shaka langsung bangkit dari kasurnya. Ia menyemprotkan parfum ke badannya yang ia ambil di tas nya.
Mengecek dompet beserta isinya, ia pun menuju ke lantai bawah menemui sang kakak.
"Miba....?!"
Riang yang sedang membaca buku di ruang televisi pun menoleh.
"Kenapa Ka?", tanya Riang.
"Pinjam mobil Ica, boleh?", tanya Shaka.
"Mau ke mana?", tanya Riang sambil beranjak dari sofa menuju ke gantungan kunci-kunci.
"Biasalah Miba, anak muda!", jawab pemuda itu.
"Ketemuan sama pacar? Kok bisa sih? Kamu kan lama ngga di sini?!", kata Riang.
"Miba ih....kepo banget! Pinjem dulu ya? Dah ...assalamualaikum !", pamit Shaka.
"Walaikumsalam!", jawab Riang sambil menggeleng.
Bayi-bayi ku udah pada besar ternyata ! Gumam Riang.
Bagaimana tidak ia menganggap Shaka bayi??? Dari pertama kali lahir ke dunia, Riang lah yang merawatnya. Dan sekarang??? Bayi itu sudah berubah menjadi sosok yang dewasa dan tampan tentunya.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Ica dan Gendhis berjalan-jalan mengelilingi mall di ikuti oleh Gilang. Sesekali mereka masuk ke toko sepatu tapi setelah di rasa tak ada yang cocok, mereka pun keluar.
"Ica, Ndis! Kalian mau nyari apaan sih? Udah berapa toko di masukin, tapi kagak ada yang di beli!", Gilang mulai kesal.
Kalau bukan karena pesan bundanya, ia juga ogah ngawal kembarannya.
"Nyari sepatu lah Gilang! Cuma belom ada yang cocok aja. Ya kan, Ca?", Gendhis meminta persetujuan Ica.
"Huum! Bawel banget kamu tuh ya Gil. Coba ya mas Galang yang ngawal, pelukable banget ngga sih heheheh!", sahut Ica.
"Heh!!", Gendhis dan Gilang menoyor kepala Ica bersamaan.
"Setdahhhh....kompak bener nih yang kembar dari orok!", ledek Ica.
"Galang sama kita berdua tuh seumuran, emang ya dia tiga menit lebih dulu di banding gue tapi Lo gak harus juga manggil di mas. Sedang ke Gilang ma gue, nama doang! Aneh Lo!", protes Gendhis.
"Tapi mas Galang itu dewasa, gagah, mukanya maskulin banget udah gitu mmmpphh....!", Gendhis membungkam mulut Ica.
"Pffffuuahhh...apaan sih Ndis!", Ica menggosok mulutnya yang tadi kena tangan Gendhis.
"Lo liat muka kita berdua baik-baik, atau lain kalo Lo liat muka kita bertiga! Cuma yang matanya ngga normal bilang kita ngga sama!", sekarang Gilang yang protes.
"Iiihhh....anaknya bunda Nala emang ya....!! Baper semua! Dah lah, dari pada baperan terus ngomel melulu gue traktir nonton! Mau ngga???", tawar Ica.
"Belanjanya?", tanya Gilang.
"Nanti lah habis nonton, kali aja dapat inspirasi ya kan? Liat artisnya pake sepatu kaya apa, nanti tinggal beli deh hehehe....??!"
"Setuju?!!", Gendhis merangkul bahu sahabatnya dan berjalan mendahului Gilang.
Gilang hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua gadis itu.
Harus ada gadis random kaya kamu ya Ca???
💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Shaka tiba di salah satu mall. Dia menunggu seseorang di sebuah coffe shop. Belum lama ia duduk, seseorang yang ia tunggu pun sampai.
"Sorry ya...lama ngga nunggunya?", tanya orang itu.
"Gue juga baru nyampe sih! Mau pesen apa?", tanya Shaka. Orang itu hanya menggeleng.
"Lagi ngga pengen apa-apa sih, nemenin kamu aja abis itu tinggal nonton", katanya.
"Ya udah kalo gitu langsung nonton aja...??'', ajak Shaka.
"Jangan dong, kamu baru pesen minumannya. Sayang kalo di tinggal gitu aja!", katanya lagi.
Shaka pun tersenyum dan mengobrol dengan orang itu. Sesekali ia pun menyeruput minumannya hingga tandas.
"Udah habis, ayok!", Shaka berdiri mengulurkan tangannya. Dengan senang hati uluran tangan itu pun di sambut hangat.
Keduanya menuju ke lokasi bioskop yang ada di mall tersebut. Shaka meminta ide pada sosok yang di sampingnya, film apa yang akan mereka tonton.
"Eum...kalo yang romance gimana?", tanya Shaka.
"Boleh aja sih!", jawabnya tanpa melepas genggaman tangannya dari Shaka.
Setelah membayar tiket, keduanya mencari camilan untuk di bawa ke dalam. Terlihat sekali keduanya bahagia karena senyuman mereka tak pernah luntur.
Siapa pun yang melihat mereka pasti akan menyangka jika keduanya adalah pasangan kekasih. Walau pun sebenarnya...keduanya belum ada kejelasan, hubungan apa sebenarnya yang mereka jalani.
"Mau Pop corn rasa apa?"
"Apa aja lah. Hehehe heheh!", jawab gadis itu.
"Lo tuh ya...ngga berubah!", Shaka mencubit hidung mungil gadis itu.
"Ish ...Shaka! Sakit tahu!", pekik gadis itu.
"Cyara...!!", Shaka melotot karena suara pekikan gadis itu menarik perhatian orang yang ada di sana.
Di sudut yang tak jauh dari sana. Seorang gadis menatap Shaka dan Cyara. Pandangannya langsung tertuju pada bahasa tubuh keduanya yang sudah di pastikan memiliki kedekatan lebih dari sekedar teman.
Ia akrab dengan Gilang, tapi tidak sampai ...
"Woy? Liat apa sih?", Gilang menepuk bahu Ica. Ica yang terkejut hanya menggeleng dan tersenyum kecil.
Gendhis sedang membeli makanan untuk bekal nonton di dalam sana. Jadi, tersisa Ica dan Gilang di tempat itu.
Gilang menatap arah ke mana mata Ica tertuju. Sepasang pemuda pemudi sedang tertawa bersama dan tampak begitu romantis.
Gilang meraih bahu Ica hingga si empunya menoleh.
"Ngga usah ngiri! Jomblo itu pilihan ,bukan takdir!", Gilang menepuk pelan bahu Ica. Ica yang pikirannya sedang melanglang buana hanya mampu tersenyum tipis.
Ia tak keberatan sahabatnya itu meletakkan tangannya di bahunya yang kecil.
"Woy...apa-apaan ini? Main rangkul-rangkul?", protes Gendhis. Ica yang masih mode kalem tak mengatakan apa-apa.
"Diem Lo!", ujar Gilang. Gendhis menaikan salah satu alisnya dan turut menatap ke arah yang Ica lihat.
Gendhis sedikit berjinjit berbisik di samping telinga Gilang.
"Nyari kesempatan aja kan Lo? Kalo berani nembak, jangan nyuri-nyuri kesempatan gini?!", bisik Gendhis. Gilang hanya melotot tajam pada kembarannya bermaksud untuk membuat Gendhis tak mengatakan hal yang aneh-aneh. Bisa-bisa ia malu pada Ica kalau sampai sahabatnya itu tahu tentang perasaannya.
💜💜💜💜💜💜💜💜
Sehari satu bab 😂✌️
terimakasih 🙏
kasian deh lo dianggap besti... 🤣🤣🤣🤣🤣
gilang said kena deh gue sama emak emak julid...
..