Hidupku hancur, setelah pernikahan keduaku diketahui oleh istriku, aku sengaja melakukan hal itu, karena aku masih mencintainya. Harta yang selama ini kukumpulkan selama 10 tahun. Lanhsunh diambil oleh istriku tanpa tersisa satu pun. Lebih parahnya lagi, aku dilarang menafkahi istri siri dan juga anak tiriku menggunakan harta bersama. Akibatnya, aku kembali hidup miskin setelah mendapatkan karma bertubi-tubi. Kini aku selalu hidup dengan semua kehancuran karena ulahku sendiri, andai waktu bisa ku ulang. Aku tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal untuk pernikahanku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 SEMAKIN PANAS
"Itu semua gara-gara wanita asing itu, dia datang ke sini mencari gara-gara dan ingin mengambil motor ibu dan juga uang yang sudah kita pakai, dia bilang kalau semua itu adalah miliknya." Rahma langsung menoleh ke arah yang ibunya tunjuk, ketika matanya berhasil melihat Siska ia langsung terbelalak bahkan mulutnya terbuka lebar. Begitu juga dengan Danu yang baru sadar bahwa istrinya ada di sini.
"Mbak Siska, kok kamu bisa ada di sini?" Wajah terkejut Rahma tidak bisa disembunyikan. Ia heran kenapa kakak madunya bisa ada di sini.
"Kenapa? Kamu kaget ya aku bisa ada di rumah ibu kamu?" Siska tersenyum sinis, ia senang sekali melihat wajah Rahma yang sudah mati kutu.
"Rahma? Kamu kenal sama dia?" tanya teman Siti penasaran. Wajah Rahma kembali dibuat gugup. Ia bingung harus seperti apa menjelaskan ke mereka semua.
"Ee... Itu, saya enggak kenal. Mpok."
"Yakin kamu enggak kenal sama dia? Kok gue dengar elu sempat sebut nama dia." Wajah Rahma terlihat gugup. Ia menoleh ke arah suaminya. Agar dirinya bisa mendapatkan bantuan. Tapi sayang suaminya hanya diam membisu tanpa berkutik. Bahkan jarak dirinya dengan suami begitu jauh.
"Mas?" panggil Rahma, sayangnya suaminya tidak menanggapi panggilan istri keduanya dan masih terlihat tegang karena istri pertamanya bisa berada di rumah mertuanya.
Siska yang sudah tidak mempunyai banyak waktu untuk meneladani orang-orang yang di sini, memutuskan untuk mengambil secara paksa karena ia tidak mau hak anaknya bisa dinikmati oleh keluarga benalu.
"Kedatangan saya ke sini ingin mengambil motor dan juga uang yang sudah diberikan kepada suami kamu. Itulah sebabnya saya datang ke rumah ibu kamu untuk mengambil semuanya." Siska sempat melirik ke arah Danu yang masih tegang.
"Mbak, apa masih kurang kamu memperlakukan aku seperti itu, apa masih belum puas kamu membuat hidup saya malu dan juga terhina waktu itu kamu sudah mengambil barang perabotan milik aku dan sekarang kamu mau ngambil motor yang sudah diberikan Mas Danu kepada keluargaku."
"Saya tidak akan pernah puas sebelum harta milik saya berada di tangan saya, kalau memang kamu menginginkan semuanya, silakan minta kepada Mas Danu, tapi jangan menggunakan uang restoran dan juga tabungan uang anakku karena aku tidak Sudi hartaku dinikmati oleh kalian para benalu yang tidak tahu diri!" tekan Siska dengan tatapan nyalangnya. Melihat tatapan Siska begitu nyalang membuat nyali Rahma sedikit terjun.
"Ja ... jangan kurang ajar ya, mbak. Kamu sudah keterlaluan lebih baik kamu pulang jangan membuat keributan di sini." Rahma berusaha bersikap berani, tapi apalah daya tubuhnya sedikit bergetar, manahan rasa takut. Apalagi tatapan kakak madunya begitu tajam.
"Ayo, usir saja Dia Rahma dari tadi ibu juga sudah menyuruh dia pergi dari sini, tetapi dia tidak mau dan menginginkan motor kita untuk diambil, tapi Ibu tidak mau memberikannya. Karena itu adalah milik keluarga kita," ujar Siti mengebu-gebu, berharap anaknya bisa mengusir istri tuanya Danu bisa pergi. Apalagi keadaan semakin memanas.
"Kalau kalian tidak mau memberikan motor beserta uang yang sudah Kalian pakai, maka saya harus melakukan cara yang keras. Agar kalian bisa menuruti perintah saya!"
"Jangan coba-coba mengancam!" Rahma menatap tajam. Ia tidak suka jika dirinya diancam. Walau pun dalam hati takut.
"Dengar, saya akan menjelaskan kepada kalian semua. Kenapa Saya menginginkan motor yang ada di garasi rumah Ibu Siti, saya juga akan menjelaskan siapa diri saya sebenarnya!" tegas Siska membuat suasana hening, ibu-ibu yang berada di sini terus saja memperhatikan Siska karena begitu penasaran. Ada apa yang sebenarnya terjadi.
"Perkenalkan nama saya adalah Siska Maharani saya adalah istri sah dari suami yang Rahma rebut dari tangan saya. Dan dia." Rahma menuju ke arah Danu ia cukup kaget dirinya ditunjuk oleh istrinya bahkan semua tatapan matanya mengarah ke Danu. Dia adalah suami saya sekaligus suami dari Rahma yang artinya Rahma adalah seorang pelakor yang merusak rumah tangga saya saat ini, bahkan harta yang saya simpan untuk masa depan anak saya telah dipakai oleh keluarga besarnya maka dari itu saya akan mengambil seluruh harta saya yang sudah mereka pakai!" Suara Siska begitu keras, membuat semua orang yang mendengar penuturan Siska langsung tercengang, mereka tidak percaya bahwa Rahma benar-benar seorang pelakor. Padahal Siti selalu mengatakan kepada semua orang bahwa Rahma menikah dengan bujang seorang pengusaha sukses.
"BOHONG! KALIAN JANGAN ADA YANG PERCAYA DENGAN OMONGAN WANITA GILA INI. ANAK SAYA BUKAN PELAKOR, DIA TELAH MEMFITNAH ANAK SAYA!" teriak Siti tak terima, ia begitu marah karena dirinya dan juga anaknya sudah dipermalukan di depan teman-teman bahkan teriakannya mampu mengundang beberapa tetangga untuk melihat keributan yang sedang terjadi.
"Kalau begitu saya akan memberikan bukti bahwa saya adalah istri pertama dari suami Rahma!" Siska langsung mengeluarkan buku nikah ke dalam tas dan memperlihatkan kepada semua orang yang ada di sini. "Ini buku pernikahan saya, kalian bisa lihat tanggal berapa saya menikah, saya menikah secara resmi dan diakui oleh agama dan juga negara. Berbeda dengan Rahma yang hanya dinikahkan secara sirih tanpa diakui oleh Negara." Mereka semua berbondong-bondong menghampiri Siska untuk melihat bukti yang tertera di tangannya, mereka cukup terkejut karena buku nikah yang Siska berikan Memang benar bahwa ia adalah istri pertama bahkan pernikahannya sudah terjalin selama 10 tahun. "Saya juga punya bukti, kalau mereka berdua telah melakukan perselingkuhan di belakang saya sebelum mereka menikah secara siri."
"BOHONG! SAYA YAKIN ITU SEMUA PALSU, ANAK SAYA BUKAN PELAKOR. DIA WANITA GILA!" Siti kembali berteriak, ia mencoba untuk menghasut teman-temannya untuk mempercayai kata-katanya tetapi sayang usaha yang ia lakukan cukup sia-sia.
"Gue nggak habis pikir sama elo, gua kira lu itu udah bertobat eh malah ngajarin anak sendiri buat jadi pelakor, apa belum cukup kehidupan masa lalu. Belum puas juga lo merebut suami orang yang sekarang, apa lu tega membiarkan anak lu menjadi pelakor, lu nggak takut Karma, ingat cucu lu itu perempuan jangan sampai laki suatu saat lakinya direbut sama perempuan lain!" cecar seluruh teman Siti yang sudah geram.
"Diam lo, nggak usah banyak ba*ot ataupun ikut campur urusan gue! Intinya anak gue itu udah nikah. Jadi kalian nggak berhak men-judge anak gua dan menyebutkan dia pelakor, harusnya istri pertama itu intropeksi diri. Kenapa lakinya bisa nikah sama perempuan lain. Jangan cuma nyalahin perempuannya tapi salahin tuh lakinya!" Siti langsung menatap ke arah Danu yang masih diam terpaku tanpa mau membantu anak perempuannya, sebenernya ia begitu geram melihat menantunya yang hanya dia menyaksikan tanpa melakukan apapun.
"Kenapa harus sayang harus intropeksi diri ketika suami saya direbut oleh anak ibu?" tanya Siska, Iya tidak terima jika dirinya selalu disudutkan sebagai seorang istri pertama.
"Pikir aja sendiri, kenapa suami kamu bisa direbut sama anak saya. Dari segi penampilan saja anak saya yang paling bagus, kamu itu cuman menang dari baju mewah padahal kamu mah biasa saja."
"Kalau begitu sebutkan kekurangan saya di mata Ibu Siti. Kenapa anak Ibu bisa merebut suami saya." Siti kembali memperhatikan Siska, jika dilihat-lihat sebenarnya Siska tidak mempunyai kekurangan apapun bahkan dari segi penampilan saja begitu mewah dan anggun, Siti juga tahu bahwa istri pertama Danu berasal dari keluarga terpandang dan mempunyai wawasan luas karena sebelum menikahkan anak perempuannya dengan Danu, ia sudah mencari informasi lebih dulu tentang Siska.
"Ayo sebutkan kekurangan saya jika saya sebagai istri pantas suaminya direbut oleh anak ibu." Siti kembali terdiam, ia tidak bisa lagi berkutik. Karena faktanya Siska adalah wanita sempurna.
menceritakan wanita kuat.
recommended banget
bodoh yg berkepanjangan sekarang rasakan akibatnya