NovelToon NovelToon
Tsania Laura

Tsania Laura

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Konflik etika / Romansa / Pihak Ketiga / PSK
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tsania Zoun adalah anak yang terlahir dari rahim seorang wanita penghibur bernama Laura Zoun.

Lahir dengan status tidak memiliki sosok ayah, Tsania selalu tersisihkan, ia sering diberi julukan sebagai anak haram.

Ibunya, Laura Zoun juga selalu diterpa cercaan karena pekerjaannya yang menjadi wanita malam. Kehidupan sulit keduanya lalui hanya berdua hingga saat Tsania dewasa.

Tsania yang memiliki tekad untuk membahagiakan ibunnya memilih untuk menempuh pendidikan tinggi di kota. Akan tetapi di sana lah identitas aslinya mulai terkuak.

Penasaran bagaimana kisah hidup Tsania dan ibunya; Laura? Ayo! Langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tsania Laura 3.

"Kau terlihat berbeda," suara pria dewasa yang kini tengah mengemudikan mobil mewahnya itu terdengar. Ia menatap sekilas pada wanita cantik yang ada di sampingnya. "Apa terjadi sesuatu dengan Tsania?"

"Tidak."

Pria dewasa bernama Ardi Lim itu mengangguk kecil. Ia sudah paham betul dengan sifat Laura. Wanita cantik yang sebenarnya ia suka itu tidak akan pernah ingin menceritakan masalah pribadi pada siapa pun.

Ardi Lim adalah seorang pengusaha yang berstatus duda. Usianya kini menginjak empat puluh lima tahun. Ia berpisah karena penghianatan yang mantan istrinya lakukan bersama asisten pribadinya. Ardi jatuh ke titik terendah dalam hidup saat orang-orang yang begitu ia percaya dengan licik bermain api, beberapa aset mewah yang ia miliki bahkan raib di tangan sang mantan dan asistennya.

Mabuk-mabukkan, bermain perempuan dan setiap malam mengunjungi club jadi tempat pelarian Ardi Lim setelah dikhianati. Dan disaat itulah ia bertemu dengan Laura. Wanita cantik yang salah satu clubnya Ardi selalu datangi.

Awalnya Ardi sempat ingin menggunakan jasa Laura, namun tidak bisa, karena setelah memiliki club sendiri Laura sepenuhnya menarik diri dari pekerjaan sebagai wanita penghibur. Sepertinya paras Laura yang cantik mampu membuat Ardi Lim tertarik meski usia Laura sudah tidak muda lagi.

"Kita sudah sampai," kata Ardi. Ia memperhatikan Laura yang ternyata masih melamun. "Hey, kita sudah sampai," bisik Ardi dan membuat Laura terkesiap.

"Tuan! Kau mengagetkanku!"

"Berhenti memanggil ku Tuan," dengus Ardi kesal pada Laura. "Bukankah kita teman. Kau sudah berjanji dengan hal itu, Laura."

Laura menghela napas saat mendengar perkataan Ardi. "Sebaiknya kita segera keluar. Acaranya pasti sudah dimulai." Tanpa menunggu persetujuan Ardi, Laura segera keluar dari dalam mobil. Meninggalkan Ardi yang juga terlihat menghela napas. Sulit sekali untuk Ardi menaklukan hati Laura.

Keduanya kini berjalan memasuki hotel berbintang dan segera diarahkan menuju ball room oleh pegawai hotel. Karena tidak ingin datang seorang diri, Ardi sengaja membawa Laura untuk menjadi pasangan dirinya saat menghadiri acara yang merupakan anniversary dari relasi bisnisnya.

Kebanyakan tamu undangan yang hadir adalah para pebisnis, karena ini merupakan salah satu pesta yang diadakan oleh pebisnis besar. Laura juga terlihat tenang berjalan di sisi Ardi dan sesekali ikut tersenyum kecil saat beberapa kolega menyapa Ardi.

"Tuan Lim!" panggil seseorang yang membuat langkah Ardi dan Laura terhenti saat ingin mendekat pada pemilik acara. "Selamat malam. Apa kabar Anda, Tuan Lim?"

"Tuan Farhan! Senang bisa bertemu dengan Anda lagi." Ardi menjabat tangan pria yang usianya sekitar enam puluhan. "Kabar saya baik. Bagaimana dengan Anda?"

"Sangat baik," ucap Tuan Farhan ramah. Ia kemudian menatap pada Laura yang berada di sisi Ardi. "Ternyata kau datang bersama Nyonya Lim," lanjutnya lagi dengan tersenyum.

Ardi dan Laura yang mendengar perkataan Tuan Farhan memberikan reaksi yang berbeda. Ardi tersenyum hingga wajahnya bahkan merona. Berbeda dengan Laura yang terlihat biasa saja meski ia sempat memberikan senyum kecil pada Tuan Farhan.

Laura tidak mungkin membantah, ia tidak ingin mempermalukan Ardi di depan rekan kerjanya. Sehingga Laura hanya membiarkan saja pendapat itu seperti angin yang berlalu. Toh ia tidak akan lagi bertemu dengan orang-orang yang ada di pesta ini, pikir Laura.

Merasa cukup berbasa-basi dengan rekan bisnis, Ardi dan Laura kembali menuju di mana tempat pemilik acara berada, namun tanpa diduga langkah Laura kembali terhenti karena ia yang tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf Nyonya, saya tidak sengaja." Tanpa melihat wajah orang yang ia tabrak Laura segera meraih buket bunga yang sedikit berantakan di atas lantai.

"Sayang kau kenapa?"

Suara bariton yang terdengar begitu khawatir itu mendekat. Membuat gerakan Laura terhenti dari aktivitas nya.

"Tidak apa-apa. Nyonya ini hanya tidak sengaja menabrak ku."

Deg!

Aliran darah di tubuh Laura seketika berdesir cepat. Dengan posisi masih berjongkok ia terdiam membisu, tangannya sudah berhasil mengumpulkan rangkaian bunga milik wanita yang ditabraknya. Suara dari dua orang itu begitu tidak asing di telinga Laura. Ia mengenalnya. Ia masih mengingat meski sudah puluhan tahun berlalu.

"Istri Anda sudah berjalan dengan tidak hati-hati, bagaimana jika istri saya terluka karena kecerobohan istri Anda?!" Pria yang merupakan suami dari wanita yang Laura tabrak tadi langsung bersuara arogan pada Ardi Lim.

Jika dilihat dari penampilan, keduanya memiliki usia yang tidak jauh berbeda. Ardi sempat meminta maaf pada pasangan suami istri itu, kemudian ia segera ikut berjongkok, mendekat pada Laura. Entah kenapa Laura tidak kunjung beranjak dari posisinya.

"Sudah. Tidak apa-apa," bisik Ardi pelan pada Laura. Ardi berusaha menenangkan Laura, ia menilai jika Laura merasa takut atau tidak nyaman karena telah menyebabkan insiden kecil.

Akan tetapi diluar perkiraan Ardi. Saat ia meraih buket bunga di tangan Laura, Laura dengan cepat beranjak berdiri, berbalik dan segera berlalu pergi.

Ardi melihat itu tentu saja dengan cepat mengejar Laura. Ia lebih dulu menyerahkan buket bunga pada pasangan tadi dan kembali meminta maaf atas kejadian kecil yang sempat terjadi.

"Tunggu Laura!" Ardi dengan cepat meraih tangan Laura. Entah mengapa langkah Laura begitu cepat, padahal ia tengah mengenakan long dress yang seharusnya membatasi pergerakan Laura.

"Lepas!!" Laura menatap Ardi tajam dengan mata yang sudah memerah.

Ardi semakin tidak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan Laura secara tiba-tiba. Dengan perlahan Ardi melepas cekalan tangannya dari Laura.

"Sorry," kata Ardi. Ia menatap dalam wanita yang kini ada di hadapannya. Ardi sendiri bingung ingin berkata apa, tapi melihat keadaan Laura, ia berinisiatif lebih dulu untuk mengantarkan Laura pulang, meski beribu tanya ada di benak Ardi.

Sepanjang jalan keduanya diam. Ardi sesekali melirik pada Laura yang terlihat melamun. Setelah beberapa saat menempuh perjalanan karena tempat tinggal Laura yang berada di tepi kota akhirnya mereka tiba dan Ardi menghentikan mobilnya di pekarangan rumah.

"Maaf karena tidak bisa menemani mu sampai akhir acara," kata Laura pada Ardi Lim.

"Tidak apa-apa. Aku juga tidak terlalu suka dengan pesta seperti itu."

Laura menoleh pada Ardi. Ekspresi wanita itu seakan tidak percaya dengan apa yang Ardi Lim katakan. Jika tidak suka pesta lalu kenapa hampir setiap malam Ardi mendatangi club milik Laura.

"Jangan menatap ku seperti itu! Aku bukan penjahat. Aku sudah berhenti, tidak pernah lagi bermain wanita," kata Ardi Lim panjang lebar. Entah apa gunanya ia menjelaskan pada Laura yang sama sekali tidak bertanya. "Aku hanya belum bisa berhenti minum, tapi aku sudah lumayan bisa mengendalikannya."

"Kalau begitu jangan berhenti!" kata Laura seraya mengembalikan tatapan ke arah depan dan kini berbalik Ardi Lim yang memperhatikannya. "Itu hanya akan membuat pelanggan di clubku berkurang."

Merasa tidak ada suara, Laura kembali menoleh dan ternyata Ardi masih memperhatikan dirinya. Keduanya saling menatap dan tak lama setelahnya mereka tertawa.

Laura keluar dari dalam mobil dan segera masuk ke dalam rumahnya. Sedangkan Ardi, pria itu terlihat tidak memiliki keinginan untuk menyalakan kendaraan. Ia masih duduk dengan mengunci hunian yang kini ada di depan mata.

Laura Zoun, mantan kupu-kupu malam. Dan kini beralih profesi sebagai pemilik club. Wanita yang di lingkungan sosialnya selalu tersisihkan.

Ardi bisa melihat jika tawa yang diberikan Laura tadi tidaklah sepenuhnya. Banyak hal yang wanita itu simpan. Laura begitu lihai menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Hal itu semakin membuat Ardi ingin mengenal jauh sosok Laura. Wanita yang pernah bekerja sebagai wanita penghibur dan kini memiliki club pribadi itu benar-benar telah mencuri perhatian Ardi sepenuhnya.

1
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
nah lohhh di tantang makin anuu/Facepalm/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
/Curse//Curse//Curse//Curse/ nganan/Sweat/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
meledakkk/Scare//Scare/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
sentuhan/Awkward/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
uhukkk
dihhh spek buaya berkelas/Joyful/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
aku juga mau di miliki Ardi Lim/Awkward/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
ibu bodoh anda/Sweat/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih playing victim
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
bingung sih kalau jd galang
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
yg ada sekar yg di kick
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ suka bgt sama gays Laura
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑: gayaaaa haisss tyop
total 1 replies
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih km yg sudah menggantikan tempat ku/Curse//Curse//Curse/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
panaaaasssss, mana apar mana🙃🙃🙃
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
gue gk nanya/Joyful//Joyful//Joyful/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
jangan khilaf oyyy... nanti tiba² cup🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️🏌🏼‍♀️
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
tersumbat, kaya batuk 😮‍💨😮‍💨😮‍💨
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
dih sok jadi bapak yg anuu 😮‍💨
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
Teo Daka 🙃
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
lahhh mampuussss/Joyful/
👑Кιкαη Αqυєєη🤎👑
wooyyy itu anak nya, dudul /Curse//Curse//Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!