Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.08
"Lebih baik Non nggak usah tahu deh,nanti Bibi malah menyinggung perasaan Non Alin.Karena baik buruknya Nyonya Zoana kan tetap ibu dari Non"
"Baiklah jika begitu,aku tidak akan maksa.Ya sudah sok Bibi ke pasar aja,sarapan nya biar aku yang siapin"
"Baiklah kalau begitu,Bibi pergi dulu ya Non"
"Iya Bi hati hati"
Setelah kepergian Bi Nani Zalina pun nampak sibuk menyiapkan sarapan untuk suami rasa majikan untuknya.
Tidak ada peluk hangat dan cium mesra bagi pasangan pengantin baru itu,yang ada tatapan penuh kebencian dan kata kata menyakitkan yang selalu jadi santapan untuk Zalina disetiap harinya.
Namun Zalina selalu menampilkan senyum,seolah olah semua baik baik saja.Setelah hampir setengah jam berkutat dengan alat tempur didapur Zalina pun dapat menyelesaikan pekerjaan nya.
Setelah menyajikan makanan itu di atas meja makan dan menutupnya,Zalina kembali kekamar untuk bersiap siap pergi kekampus yang sebelumnya akan mampir kerumah sang nenek untuk mengambil buku yang akan dipakai dan barang lain yang akan dibawa pindah kerumah barunya.
"Bibi sudah pulang ya?"
"Iya Non ini baru nyampe,loh si Non mau pergi?sudah cantik dan rapih aja"
"Iya Bi,aku mau kekampus ada kuliah pagi.Itu sarapan untuk Mas Tio sudah siap kalau mau anget tinggal panasin aja tapi jangan lama ya manasin nya terus tolong bilangin maaf tidak bisa nungguin Mas Tio soalnya ada kuliah pagi dan harus mampir kerumah Nenek dulu untuk mengambil barang barang"
"Siap Non,nanti Bibi sampaikan ya"
"makasih ya Bi,kalau gitu aku berangkat ya Bi.Assalamualaikum"
"Iya Non,Waalaikum salam"
Zalina pun pergi meninggalkan rumah mewah dan besar itu dengan menggunakan ojol agar mempercepat perjalanan nya.
Sementara itu Tio sendiri baru saja mengerjapkan matanya saat bunyi alarm membangunkan tidurnya.
Dengan langkah gontai dan mata sayu yang masih mengantuk Tio masuk kedalam kamar mandi dan cukup dikejutkan dengan keadaan didalam.
Dimana semua alat untuk mandi sudah siap didekat bathtub yang telah terisi air hangat.Dengan langkah penuh kebingungan Tio pun mulai membersihkan diri dengan apa yang sudah disiapkan oleh seseorang yang entah itu siapa.
Hanya butuh waktu 20 menit untuk Tio membersihkan diri lalu keluar hanya dengan menggunakan handuk yang dililit dipinggang untuk menutupi senjata penabur benih miliknya.
Keterkejutan Tio belum berakhir ternyata saat dirinya melihat baju kantor yang sudah disiapkan di atas nakas dekat ranjang miliknya lengkap dengan dasi dan dalaman tentunya.
"Apa dia yang menyiapkan semua ini?"gumam Tio sembari memakai apa yang sudah disediakan oleh Zalina untuknya.
*
*
"Bi tolong siapkan sarapan untukku ya"seru Tio yang kini sudah ada diruangan makan dengan memainkan ponsel ditangan nya.
"Siap tuan"
"Mana gadis bodoh itu?apa jangan jangan dia masih tidur?dasar pemalas"gerutu Tio yang langsung bangun dari duduknya hendak pergi menuju kamar Zalina.
"Non Alin sudah pergi tuan"seru Bi Nani menghentikan langkah Tio.
"Pergi?pergi kemana dia?"
"Non Alin bilang maaf tidak bisa menunggu tuan karena ada kuliah pagi dan harus mampir kerumah Neneknya untuk mengambil barang"
"Kenapa tidak ijin dulu padaku Bi?"
"Katanya sudah tuan,maaf coba tuan lihat pesan yang dikirim Non Alin"
"Pesan?"
"Iya tuan,sebelum pergi Non Alin mengirim pesan pada ponsel tuan"
Tio pun segera membuka aplikasi hijau miliknya dan benar saja ada satu pesan dari nomor tidak dikenalnya.
[Assalam'mualaikum Mas,Zalina pamit pergi kuliah dulunya.Maaf tidak bisa menunggu Mas karena aku ada kuliah pagi dan harus mampir kerumah Nenek untuk mengambil beberapa barang.Aku pastikan nanti pulang tepat waktu.] ~ 0818xxxxx
Tio hanya bisa menghela nafas setelah membaca pesan dari istri kecilnya itu.Lalu kembali kemeja makan untuk menyantap makanan yang sudah tersedia dimeja makan.
"Ini Bibi yang masak?kok rasanya beda,jauh lebih enak dari biasanya?"tanya Tio setelah memakan beberapa suap nasi gorengan buatan sang istri.
"Bukan tuan,itu Non Zalina yang masak"
"Uhuukkk...uhuukkk...Uhuukkkk"
...****************...