NovelToon NovelToon
Aku Adalah Aku

Aku Adalah Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Fantasi Wanita
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Christi Jawan Tenda

Nana Martir adalah gadis yang cantik secara fisik dan juga pintar, dia lahir dari keluarga yang sederhana . Ayahnya hanyalah seorang tukang dan ibunya berjualan makanan. Tetapi dia banyak disukai karena berbagai prestasi yang boleh dia gapai , dia juga orang yang sangat berprinsip. Nana juga memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Joshua Martir, yang juga seorang anak dengan prestasi tidak kalah dari kakaknya.

Nana Martir selalu memegang prinsipnya "Aku adakah Aku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Christi Jawan Tenda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasiaku

"Sadrakh, bolehkah aku jujur?" Pris menggenggam tangan tunangannya.

"Katakanlah sayangku." Menatap Pris.

"Aku sudah tidak perawan."

Sadrakh menatap Pris dan membuatnya ketakutan. Dia berpikir Sadrakh akan membatalkan tunangan dan pernikahannya pasti sia-sia.

"Itu masa lalumu yang tidak perlu mengganggu hubungan kita." Sadrkah memeluk Pris.

"Biarkan aku menjelaskannya padamu. Agar kau tahu kejadian itu tidak disengaja."

"Tidak perlu, fokuslah pada pernikahan kita." ucap Sadrakh.

Pris ingin menjelaskan , namun Sadrakh langsung membungkamnya dengan ciuman hangat.

"Jangan paksa aku menggunakan cara licik Pris." bisikan yang membuat wanita ini agak takut.

Prispun diam dan mulai membuka lemari rahasianya , disana ada buku harian, foto Sadrakh dan hadiah-hadiah yang diberikan Sadrakh kepadanya baik ulang tahun, natal dan tahun baru.

Sadrakh terpukau melihat itu semua, bahkan rasa cintanya kepada Pris semakin bertambah. Sadrakh tidak ingin membahas masa lalu dari Pris bahkan kesalahannya, baginya dia mencintai Pris apa adanya.

"Pernikahan kita bulan depan, tidak ada penundaan dan kau akan tinggal di rumahku sebagai tunanganku." Menatap Pris.

"Bolehkah aku tinggal di rumahku saja?"

"Tidak sayang, aku takut kau berpikiran macam-macam dan melarikan diri, aku tidak mau masa lalumu mengacaukan masa depan kita." tegas Sadrakh.

Pris hanya bisa terdiam dan merunduk. Sadrakh bahkan menginap di rumah mereka, di kamar Pris tapi dia tetap tidur di sofa. Lelaki ini sangat menghargai Pris dan hal itu yang membuatnya sedih. Pris terbangun dan duduk di balkon sambil memandang langit, dia teringat peristiwa itu.

Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

2 Tahun lalu di Rs. Suprapto Jakarta.

"Selamat Siang , saya Pris dokter dari RS Great London. Kebetulan saya warga Negara Indonesia dan saya asli Manado."

Tepukan tangan menghiasi ruang rapat itu dan begitu banyak dokter muda kaum Adam yang terpukau dengan dokter anak yang cantik ini Bahkan mereka mengira dia memang bule.

"Mari dr. Pris saya kenalkan dengan dr.Marco yang merupakan direktur di rumah sakit ini yang juga anakku semata wayang." Ucap Prof dr. Rudy, S.POG. Yang merupakan pemilik rumah sakit ini.

Prispun dan Marco saling berjabatan tangan, jelas pria dengan tinggi 175m , berkulit putih dan raut wajah seperti dari negri bambu ini, langsung jatuh hati pada Pris.

Merekapun saling menopang dalam pekerjaan dan mendukung, dr. Marco serius dengan keakraban mereka, tapi bagi Pris itu hanyalah persahabatan.

Ketika teman-teman dokter mereka bersepakat untuk mencomblangi mereka berdua mengadakan pesta di apartemen Marco. Disana mereka telah menyusun rencana untuk membantu Marco.

Marcopun sudah berterus terang pada teman-temannya bahwa dia sudah melamar Pris, tapi di tolak. Teman-temannyapun mau membantu walaupun cara yang akan mereka pakai memang licik. Namun hanya dengan cara ini Marco dan Pris bisa menikah.

Malam itu , dokter-dokter berpesta, Pris tidak menyentuh minuman keras. Dia hanya minum jus saja. Sebenarnya dia juga tidak mau datang tapi tetap dipaksa.

Pris tidak tahu jika jusnya sudah diberi obat perangsang, diapun menikmati dengan santainya. Tetapi seiring waktu akhirnya dia mulai merasakan panas dan sedikit pusing. Marco dan teman-teman dokternya sudah mengerti, yang lain langsung mohon pamit dan di apartemen itu hanya ada mereka berdua.

Pris mencoba melarikan diri, karena dia tahu sudah ada yang tidak beres, tapi Marco menghadangnya. Beberapa kali dia berusaha tapi pengaruh obat itu semakin kuat. Dan mereka berdua melakukan hubungan suami istri.

Keesokan paginya Pris menangis karena ketika terbangun, dia dalam pelukan Marco.

"Pris, aku akan bertanggung jawab. Kita menikah, hari inipun bisa."

"Kamu jahat! Kamu licik! Aku membencimu!" Pris berlari ke kamar mandi.

Marco begitu gelisah, dia berpikir Pris akan menyerah dan mereka bisa langsung menikah. Marcopun menyesal dengan cara yang diambilnya, seharusnya dia mampu bersabar dan memenangkan hati Pris.

Marco menunggu, tapi karena Pris ada di kamar mandinya, diapun menggunakan kamar mandi di kamar tamu. Lelaki ini menunggu di ruang tamu, tapi sudah hampir dua jam Pris tidak keluar. Marco coba mengecek , ada suara air mengalir seperti memang mandi, diapun mengerti mungkin Pris ingin membersihkan dirinya lebih lama.

Tiga jam berlalu dan Marco merasa ada yang tidak beres. Diapun mengedor-ngedor pintu sambil memanggil nama Pris tapi tidak ada reaksi, pintupun didobrak beberapa kali, dan akhirmya terbuka.

"Pris !!!" teriakan keras Marco dan memeluk wanita itu dengam posisi tubuh tenggelam di dalam bak.

Marco mengangkat Pris dan langsung dibawanya ke mobil menuju rumah sakit. Pris langsung ditangani oleh teman dokter lainnya yang juga tahu peristiwa semalam.

"Kumohon, berjuanglah untuk hidup Pris, aku sangat mencintaimu, tapi caraku salah. Maafkan aku." perkataan Marco yang terus diulang olehnya.

Pris tertolong, Marco tidak perna meninggalkannya, menjaga wanita yang sangat dicintainya. Mendoakan Pris dan terus memegang tangannya. Dia bahkan semakin mencintai Pris karena malam itu membuktikan wanita ini masih perawan.

Ketika Pris sadar, dia bahkan tidak mau melihat Marco, tapi dokter tampan ini tetap menjaganya. Bahkan Marco perna dilempari makanan dan minuman oleh Pris. Pelipis Marcopun tergores karena lemparan itu.

Marco terus bersabar dan tidak memperhitungkannya, karena dia tahu kesalahan yang telah dibuatnya.

"Pris, apapun amarah yang ingin kau lampiaskan kepadaku aku siap menerimanya, aku siap menebus semua kesalahanku, aku akan bertanggung jawab." menatap Pris dalam posisi berlutut.

"Kalau begitu, pergi dari hidupku, aku tidak perlu tanggung jawabmu." menatap sinis Marco.

Marco tetap tidak menyerah, ketika Pris sudah pulih, diapun langsung mengajukan surat pengunduran diri.

"Aku tidak mengizinkannya!" Dia menarik Pris memasukkannya di mobil dengan paksa dan dikurung di apartemennya.

Pris tidak bisa melarikan diri, dia bahkan hampir menyerah. Marco memperlakukan Pris dengan penuh kasih sayang, walaupun penolakan keras dari wanita itu. Dia tidak menyentuh Pris bahkan menghormatinya, dia hanya ingin membangun kepercayaan wanita ini kepadanya dan menikah.

Setiap keluar ke rumah sakit, dia mengunci Pris di apartemen dan semua saluran telephone dan hp disadapnya. Satu ketika ada masalah dengan pipa air di apartemennya, otomatis bagian pengembangan akan datang memeriksa, dengan terpaksa dia membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk. Nah saat itulah kesempatan Pris untuk bisa melarikan diri.

Ketika salah satu pekerja izin keluar untuk mengambil peralatan, Prispun langsung bergerak mengikuti keluar dan itu tidak disadari Marco, karena dia tahu Pris di dalam kamar.

Setelah semua selesai Marco baru menyadari Pris tidak ada, dia berlari menyusuri gedung itu sampai halaman parkir, dan segera melaju dengan mobilnya untuk mencari Pris. Sementara itu Pris sedang menuju ke rumah tantenya yang kebetulan dekat dengan lokasi apartemen Marco.

"Pris, kenapa mau datang ngga kasih tahu tante?"

"Ceritanya panjang tante, bantu aku pesan tiket pesawat kembali ke London."

"Ngga ke Manado dulu?"

"Ngga tante. Besok penerbangannya dan cari yang pertama."

"Buru-buru amat sayang, jalan-jalan dululah bareng tante."

"Ngga bisa, ada pasien anak yang harus aku tangani disana."

"Baiklah."

Pris ingin segera berangkat karena takut jika Marco ke rumah tantenya ini. Karena pada waktu lalu dia perna mengajak Marco datang kesini.

"O iya tante, jika Marco datang, katakan aku pulang ke Manado, rahasiakan jika aku kembali ke London."

Pris, segera ke bandara dan pada saat dia akang bording ada Sadrakh disana. Pris menutup wajahnya dengan masker dan kacamata hitam.

"Sadrkah, sudah begitu lama aku sangat rindu." ucap Pris dan meneteskan air mata. "Tapi sekarangpun aku semakin tidak pantas untukmu." Dia berlalu menjauh dari Sadrkah.

"Kamu sudah yakinkan Pris.disana?" percakapan Sadrakh di telephone.

"Iya Pak."

"Baguslah." Mengakhir percakapan dengan pengawalnya.

Sadrakh begitu gembira karena akhirnya bisa menemukan Pris.

Mereke berdua berada diruang tunggu yang sama dan penerbangan yang sama juga. Mata Pris melotot melihat Marco yang masuk tergesa-gesa ke ruang tunggu dan memeriksa satu persatu orang disana. Untunglah penumpang penerbangan Pris sudah dimintakan menuju pesawat.

Prispun dengan tergesa-gesa menuju belalai dan tidak sengaja menabrak Sadrakh, tapi dia cepat melangkah dan Sadrakh tidak mengenalinya.

Zzzzzzzzzzzzzzzzz

Sadrakh mendengar suara di balkon, dia cepat berlari dan kaget melihat Pris yang sesak nafas , mengeluarkan air mata tapi kondisi mata tertutup. Diapun langsung memeluk Pris dan berdoa untuk menenangkannya.

Sadrakh bisa memahami ada trauma dan luka yang dalam perna dialami wanita yang dicintainya ini, dia tidak ingin bertanya karena tahu akan membuatnya menderita.

"Lupakan masa lalu sayang, lihat dan pandang aku, akulah masa depanmu." berbisik ditelinga Pris.

"Maaf, maafkan aku Sadrakh. Aku gagal menjaga diriku, tapi itu adalah musibah bukan kemauanku, aku dijebak." sambil menangis. Mendengar itu Sadrakh memgepalkan tangannya, bagi dia orang yang berbuat itu adalah orang brengsek. Namun Sadrakh tetap tenang.

"Sudahlah. Jangan diingat lagi, pikirkan saja gaun pengantin, tempat resepsi dan semua persiapan pernikahan kita."

Pris menatap Sadrakh. Pria itu merangkulnya dan membawa masuk ke kamar menjaga dia tidur, kemudian diapun tidur di sofa.

1
Listya ning
Haaii salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Cevineine
Lanjut Thorr👍
Thithi: Baik, terima kasih dukungannya🙏🥰
total 1 replies
Marcel Jawan
hahaha lucu hub mama dan anak
Marcel Jawan
seru bikin penasaran
Marcel Jawan
keren
Thithi
Terima kasih. Mohon dukunganya🙏
Farah Syaikha
Penulisnya jenius! 🌟
Thithi: Terima kasih 😊
Mohon dukungannya🙏
Thithi: Terima kasih. Mohon dukungannya🙏
total 2 replies
María Paula
Puas banget!
Thithi: Terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!