Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dulu, Sekarang dan Selamanya
Arthur meninggalkan acara begitu saja, bahkan tanpa menemui mempelai pengantin terlebih dahulu. Hati pria itu tidak baik-baik saja, melihat wanita yang sangat dia cintai bersanding dengan orang lain, hatinya hancur berkeping-keping.
Apakah ini balasan untuk nya, karena dulu dirinya lebih dulu mengkhianati Shena, fikir Arthur.
Arthur fikir setelah dirinya berpisah dengan Dara, masih ada kesempatan lagi untuknya bersama Nana-nya. Namun belum sempat Arthur berjuang, hati Shena sudah terlebih dahulu dimiliki Khavi, yang kala itu masih menjadi bodyguard nya.
Arthur tidak terlalu khawatir dengan Khavi, karena statusnya yang hanya seorang bodyguard. Namun melihat kedekatan Shena dengan bodyguard nya, perlahan kekhawatiran itu mulai muncul menjadi kegelisahan.
Walaupun Khavi pernah menghilang dari kehidupan Shena selama 2 tahun, tak membuat hati Shena kembali lagi pada Arthur. Meskipun berulang kali Arthur meminta kesempatan ke-dua pada wanita cantik itu. Namun Shena selalu menolak nya dengan kalimat yang sama, '𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶.'
Sebenarnya Shena tidak sampai hati menolak Arthur, apalagi pria itu sempat menjadi orang spesial dalam hatinya. Walaupun cuma sedikit, Arthur masih ada dalam ingatan wanita cantik itu. Namun lagi-lagi faktor keluarga yang selalu mendominasi arah hati Shena.
Fakta tentang keluarga Arthur yang membuat Shena enggan untuk memberi kesempatan pada pria itu.
Brukk
"Maaf, saya tidak sengaja."
Saat hendak buru-buru pergi dari acara Shena dan Khavi, Arthur tidak sengaja menabrak seseorang. Hatinya yang kacau membuatnya tidak fokus.
"Tidak ap---"
"𝘔𝘢𝘴 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳."
Tatapan keduanya saling mengunci, sampai akhirnya Arthur memutuskan tatapannya terlebih dahulu.
"Kamu datang juga, Mas?"
Seseorang itu adalah Dara, mantan istri Arthur dan juga mantan sahabat Shena.
Arthur tidak menanggapi pertanyaan mantan istrinya, pria itu berlalu begitu saja dari hadapan Dara. Dara yang tidak terima Arthur mengacuhkan nya, kemudian menghentikan langkah Arthur dengan sedikit meninggikan suaranya.
"Bagaimana rasanya ditolak, Mas?" Dara menyeringai tipis. "Apa sekarang kamu menyesal meninggalkanku, hanya untuk kembali pada wanita yang bahkan tidak menganggap mu?"
Arthur tersenyum kecil kemudian berbalik menghadap mantan istrinya. "Ya, aku menyesal."
Deg
"𝘉𝘦𝘯𝘢𝘳𝘬𝘢𝘩 𝘔𝘢𝘴 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶?"
Dara tertegun mendengar pengakuan mantan suaminya. Ingin rasanya wanita itu memeluk mantan suaminya, dan berkata bahwa dirinya juga berharap kembali pada mantan suaminya itu.
Namun lagi-lagi harapan Dara harus pupus saat Arthur mengatakan sesuatu yang membuatnya ingin mengutuk mantan suaminya itu.
"Aku menyesal pernah terjebak pernikahan dengan wanita murahan seperti mu."
Arthur pergi begitu saja meninggalkan mantan istrinya yang mengumpat nya. Dara mengepalkan erat tangannya, dalam hati wanita itu mengutuk Arthur yang berani menghinanya.
"𝘒𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢𝘳!!"
...----------------...
Setelah selesai acara akad pernikahannya, Shena mengajak Khavi untuk beristirahat di kamarnya. Untuk sementara, mereka akan tinggal di rumah keluarga Kawindra. Sebelum rumah mewah yang sedang Khavi persiapkan untuk keluarga kecilnya selesai dibangun.
"Masuk, Ze!" Shena memukul pelan bibirnya saat sadar dirinya salah memanggil suaminya.
Khavi tersenyum melihat tingkah istrinya itu, terlihat sangat menggemaskan di matanya.
Perlahan Khavi masuk ke dalam kamar yang biasa di tempati istrinya. Aroma khas sang istri begitu menyeruak saat memasuki kamar itu. Pandangannya mengedar ke setiap sudut ruangan, sampai tatapannya terkunci pada sebuah bingkai foto yang terpajang di atas nakas.
Deg... deg... deg...
"𝘉𝘦𝘯𝘢𝘳𝘬𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯?"
Khavi berjalan mendekati foto itu untuk memastikannya. Suami Shena itu kemudian memegang bingkai foto itu dan mengamatinya.
"𝘑𝘢𝘥𝘪... 𝘗𝘦𝘳𝘪 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴 𝘫𝘶𝘵𝘦𝘬, 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘬𝘶."
Dadanya bergemuruh, ada perasaan bahagia yang membuncah di hatinya. Namun bersamaan dengan itu juga, ada perasaan kesal yang membuat suami Shena itu merutuki kebodohannya.
Shena menatap suaminya yang tiba-tiba membisu sambil memegang bingkai foto masa kecil Shena bersama Shaga dan Shaka. Shena yang sedang membersihkan riasan nya pun langsung menghentikan gerakannya saat menyadari ada yang aneh dengan suaminya itu.
"By... kamu kenapa?"
Shena menepuk pelan pundak sang suami, membuat suaminya itu dengan reflek menatap ke arahnya. Shena mengernyitkan keningnya bingung, menatap suaminya yang bergeming menatapnya.
"𝘠𝘢𝘢 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯... 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶, 𝘱𝘢𝘯𝘵𝘢𝘴 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢."
"By...." Shena melambaikan tangannya di depan wajah suaminya. Namun bukannya menjawab, suaminya itu malah memeluknya.
"Maaf... aku begitu bodoh tidak mengenalimu, peri cantik." Khavi bergumam sambil memeluk istri cantik nya.
"Peri cantik," gumam Shena. Wanita cantik itu melerai pelukannya, kemudian bertanya pada suaminya. "Kenapa kamu tau panggilan itu, By? Hanya satu orang yang memanggilku peri cantik," ucap Shena sambil menatap bingung suaminya.
Wanita cantik itu belum menyadari bahwa pria yang berdiri di depan nya itu adalah pria kecil yang memanggilnya peri cantik.
"Siapa? Apa kamu mengingatnya?"
"Tentu saja." Shena menganggukkan kepalanya, wanita cantik itu tersenyum mengingat pria kecil yang selalu memanggilnya peri cantik. "Bagaimana mungkin aku melupakan orang yang menghiburku di hari terberat ku."
Flashback
Ingatan Shena berputar ke masa dirinya berusia 6 tahun. Waktu itu Arthur dan keluarganya pindah ke luar negeri.
Arthur yang waktu itu masih berusia 13 tahun, hanya bisa pasrah menuruti perintah orang tuanya saja. Shena yang hanya memiliki Arthur dan Dara sebagai sahabat nya, terus menangis di hari kepergian Arthur.
Karena tidak ingin menangisi Arthur sepanjang hari, Shena kecil pun ikut mommynya ke rumah sakit. Shena duduk sendirian di taman area rumah sakit, lagi-lagi Shena kecil menangis mengingat Arthur.
Saat itulah Khavi kecil datang menawarkan bahunya untuk bersandar. Gaya Khavi kecil yang sok dewasa itulah yang membuat Shena selalu mengingatnya.
Flashback off
Pletak
"Awwwssss... sakit!" Shena mengusap kening nya yang tiba-tiba di sentil suaminya. "Sehari juga belum kamu sudah KDRT, By!"
Khavi tertawa mendengar gerutuan istri cantiknya. "Lagian, bisa-bisanya kamu senyam-senyum sendiri membayangkan pria lain di depan suami mu," ucap Khavi. Suami Shena itu mengusap kening istrinya yang barusan dia sentil.
"Kan kamu nanya, By?" Shena tidak mau kalah.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu peri cantik?" Lirih Khavi, pria tampan itu menatap istri cantik nya dengan berkaca-kaca.
"Kenapa aku harus bilang?" Shena semakin bingung dengan perkataan suaminya yang terdengar sangat ambigu.
"Maaf karena aku tidak mengenalimu, aku mencarimu kemana-mana. Ternyata kamu berada sangat dekat dengan ku."
Shena masih mencerna setiap ucapan yang keluar dari mulut suaminya. Wanita cantik itu melebarkan bola matanya saat berhasil mengumpulkan beberapa potongan puzzle ucapan suaminya.
"Jangan bilang kamu---"
"Hmmm, aku Avi."
Shena menutup mulutnya dengan kedua tangan nya. Wanita cantik itu masih tidak percaya dengan takdir yang mempertemukan kembali dirinya dengan pria kecil di masa lalunya. Dan kini pria kecil itu adalah suaminya.
"𝘓𝘢𝘨𝘪-𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘬𝘶. 𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘭𝘢𝘭𝘶, 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘢𝘬 𝘰𝘣𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘱𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘬𝘶. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘥𝘪 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘬𝘶, 𝘥𝘶𝘭𝘶, 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢."
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘