Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Belum Siap
Sepanjang perjalanan menuju ke negara T,Mala selalu di buat kesal oleh suami nya.ada saja yang mau pria ini bahas kepada nya.padahal Mala sudah ingin memejamkan kedua mata.namun Davin dengan usil mencium pipi bahkan bibir Mala yang sedang nganggur.entah kenapa Davin suka sekali melihat Mala mengomeli nya ketimbang harus diam tanpa suara.
Mala tidak bisa melepaskan pelukan Davin yang begitu erat pada nya.
" Davin! Lepasin nggak."emosi Mala sudah tidak bisa di bendung lagi.Mala tidak habis pikir dengan kelakuan Davin yang sangat di luar nalar.
"Tenang sayang! Nanti mereka terganggu sama suara Kamu." ucap Davin membuat Mala menarik nafas dengan kasar.
" Aku nggak akan bikin masalah di sini kalau nggak Kamu pancing terus sejak tadi,udah cepat lepaskan tangan mu itu."ketus Mala yang sebenarnya ingin sekali menggigit tangan suami nya ini,tapi Mala sadar jika sekarang mereka tidak hanya sedang berduaan saja.
Davin tersenyum tipis,secara perlahan melepaskan pelukannya ,lalu membalikkan tubuh Mala agar menghadap ke arah nya,bukan tanpa sebab Davin melakukan hal konyol ini,sejak tadi dia melihat ada seorang pria yang sedang menatap kagum ke arah istri nya.mana rela Davin membiarkan pria itu menikmati kecantikan yang di miliki oleh istri nya.
" Kalau wajah nya di tekuk terus kayak gitu,Kamu akan mengalami yang nama nya penuaan dini."Mala semakin memalingkan wajahnya ke arah lain.lagi dan lagi Davin kembali memaksakan kehendak nya dan Mala terpaksa mengalah.ia sangat lelah jika harus melawan sikap aneh Davin.
" Aku tahu cara bujuk Kamu kalau lagi ngambek begini." kata Davin mencairkan suasana.
" Coba saja kalau bisa! Yang pasti tidak akan pernah mempan." tantang Mala yang sudah tahu kalau bujukan dari Davin tidak akan pernah berhasil membuat nya luluh.
" Kecuali jika Kamu menyogok ku dengan ice cream yang banyak." sambung Mala lagi.wanita ini benar- benar meremehkan kemampuan suami nya.
Davin langsung berdiri dari tempat duduk nya,dalam hitungan menit,pria ini sudah kembali sambil membawa beberapa macam ice cream untuk Mala sebagai permintaan maaf nya.
Mala menerima ice cream tersebut dengan senyum lebar dan mata yang berbinar-binar.Davin sungguh luar biasa.Mala jadi berpikir lagi jangan sampai salah berucap yang akan berakibat fatal.mereka harus putar balik misal nya.
Dua jam kemudian.
" Welcome Negara T." kata Mala begitu bahagia.
Mala dan juga Davin baru saja mendarat di sebuah bandara yang ada di negara T.Mala menatap kagum pemandangan yang ada di depan mata nya.ini adalah kali pertama nya Mala menginjak kan kaki di negara T .Mala tidak pernah liburan keluar negeri karena ekonomi keluarga nya yang pas-pasan.
Davin tersenyum melihat tingkah laku istri nya yang begitu bersemangat, seperti nya wanita ini sudah tidak sabar lagi untuk mengelilingi negara T.
" Senang banget kayak nya." kata Davin mencolek dagu istri nya.
" Ini pertama kali nya Aku bepergian jauh." jawab Mala jujur.
Mala bergegas mengirim pesan kepada orang tua serta mertua nya.bahwa mereka sudah mendarat dengan selamat di negara tujuan.tidak lupa juga Mala menyelipkan gambar mereka berdua pada pesan tersebut.Mala sengaja mengajak Davin berfoto biar tidak di todong pertanyaan lagi oleh kedua orang tua nya.Mala sangat tahu kalau orang tua nya sedang berpihak kepada Davin sedang kan untuk kedua mertua nya berpihak pada nya.sangat adil bukan?
Davin sendiri cukup kaget ketika Mala mengajak nya berfoto.ini adalah kali pertama nya mereka mengabadikan momen penting setelah melewati badai ujian.ke depan nya nanti Davin akan lebih sering lagi melakukan hal yang sama.akan dia pamerkan kepada dunia bahwa dia sudah memiliki istri yang begitu sempurna.
Bandara ini sangat ramai oleh orang-orang dengan tujuan yang berbeda-beda.Mala menatap kerumunan itu tanpa rasa jenuh.
"Ayo sayang."ajak Davin lembut.
Davin sudah menggenggam salah satu tangan istrinya,jangan sampai istri nya tertinggal di sini dan pasti akan membuat dia dalam marabahaya yang besar.
Davin mengambil barang-barang milik mereka.sedangkan Mala berdiri menunggu di belakang pria ini.barang- barang tersebut lalu di masukkan ke dalam mobil jemputan.
Jalanan ini cukup ramai tapi tidak sampai macet seperti ibu kota,senja yang indah membuat Mala terkagum-kagum.Mala tersenyum menatap ke arah luar dengan kaca mobil yang sengaja di buka.
" Nanti Kamu bisa melihat yang lebih indah lagi dari ini.Aku akan membawa Kamu ke suatu tempat." Davin memeluk tubuh Mala dari samping,Mala sudah mulai terbiasa dengan sikap Davin yang suka tiba-tiba.tapi meskipun demikian rasa gugupnya sulit untuk di hilangkan.
" Baiklah akan Aku tunggu! Awas saja kalau bohong." Davin tersenyum mengangguk dengan samar.
Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai juga di depan sebuah hotel.ternyata Bu Maisya begitu pintar dalam memilih hotel untuk pasangan suami istri ini.mereka mendapatkan hotel dengan view yang sangat indah.kalau seperti ini cerita nya,Davin dan Mala semakin enggan untuk kembali ke tanah air.
Davin dan Mala di antar menuju ke kamar yang sudah di pesan oleh Bu Maisya.semua kejutan yang ada di dalam kamar ini, membuat Mala tertegun.pipi nya sudah merah merona apalagi sejak tadi Davin terus memeluk pinggang dan mencium bibir nya.
Seketika mereka berdua menjadi kikuk.
" A-aku mau mandi dulu."ucap Mala.
" Ya sudah,jangan lama-lama setelah ini kita akan mencari makan malam." Mala mengangguk paham,tidak lupa juga dia membawa baju ganti ke dalam kamar mandi.walaupun sudah lama menikah tapi Mala tak pernah sekalipun berganti pakaian di depan Davin.
Mala juga tak lupa menyiapkan pakaian ganti untuk suami nya,pria ini hanya membawa beberapa helai baju dan juga celana.Mala tak habis pikir kenapa suami nya hanya membawa baju sedikit padahal mereka sudah berencana untuk menghabis kan waktu selama satu mingguan di sini.
Setelah kedua nya selesai berganti pakaian,Davin mengajak istri nya menuju ke sebuah restoran yang cukup dekat dari hotel tempat mereka menginap.restoran ini menyediakan berbagai macam makanan yang lezat.Mala menyantap makan malam dengan tenang.sesekali Davin terlihat menyuapi istri nya.Mala salah tingkah.sedangkan Davin melakukan nya dengan jantung yang berdetak kencang.Davin sama sekali tidak menuntut Mala untuk melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan.
Davin terus saja tersenyum , tatapan mata nya terus saja tertuju kepada Mala yang duduk di hadapannya.sama hal nya dengan Davin.Mala juga mulai merasa bahagia .meski begitu ada sedikit rasa khawatir di hati nya.mengingat mereka berdua memulai semua nya dari sebuah kesalahan.Mala khawatir Davin hanya mempermainkan perasaan nya saja.
Selesai mengisi perut,Mala lalu mengajak Davin untuk berjalan di sekitar hotel.Davin langsung mengiyakan permintaan istri nya.Mala sangat paham kalau mereka juga butuh istirahat .untuk itu dia sengaja memilih tempat yang sangat dekat dari hotel.ketika sudah merasa puas menghabis kan waktu di luar hotel,Mala lalu mengajak suami nya untuk kembali ke hotel.kaki nya sudah lelah berjalan begitu juga dengan kedua mata nya yang mulai terasa perih minta di pejamkan.
Mala sudah naik ke atas tempat tidur dengan memakai piyama lengan panjang nya.ia melihat Davin yang sedang bermain ponsel di atas sofa.pria itu juga sudah berganti pakaian yang sangat santai.mata Davin menyipit karena baru saja menguap lebar.
" Mmm...Kamu nggak mau tidur ya?" tanya Mala agak sungkan.
" Iya mau sayang,ini udah ngantuk banget."jawab Davin sambil berdiri.
Davin berjalan mendekati tempat tidur yang begitu luas.dia mendudukkan tubuhnya di samping tubuh Mala yang masih kosong.
" Kita tidur satu ranjang kan?" tanya Davin memastikan.karena selama ini mereka memang tidur satu kamar tapi beda kasur.
" Memang nya Kamu mau tidur di mana lagi?" tanya Mala balik.
Davin buru-buru menggeleng kan kepala nya,dia sudah tidak sabar lagi untuk tidur satu ranjang dengan istri nya.malam ini dia tidak akan mengusik Mala karena Davin sangat mengerti kalau mereka berdua butuh istirahat setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan.tapi dia tidak bisa berjanji untuk malam selanjutnya.bukan kah tujuan mereka ke sini adalah untuk berbulan madu.maka saat ini lah waktu yang tepat.
Mala sendiri sudah tidak merasa takut kepada Davin, sebelum mereka berangkat ke sini,Mala sudah kenyang mendengar nasehat dari kedua orang tua nya mengenai tugas nya sebagai seorang istri dari seorang pria yang begitu tampan ,gagah dan juga kaya raya.Mala tak ingin lagi menambah jumlah dosa nya dengan terus membangkang terhadap suami nya.
Mereka berdua sama-sama menatap langit kamar tanpa ada jarak sedikit pun.walaupun sudah seharian bersama, tetap saja ada rasa canggung nya karena memang sebelumnya mereka tidak pernah melakukan hal seperti ini.
" Mala." Davin memanggil nama Mala, pertanda bahwa pria ini sedang mode serius.
" Iya." jawab Mala singkat.
" Ini kan malam pertama kita tidur satu ranjang, Aku.."belum selesai Davin berbicara.Mala sudah terlebih dahulu memotong pembicaraan suami nya.
" Jangan sekarang! Aku belum siap." sahut Mala cepat.
Davin sontak saja memiringkan kepalanya menatap Mala dengan dahi mengernyit heran.
Timbul niat terselubung untuk menggoda istri kecil nya.
" Apa hubungan nya sama siap atau pun tidak? Memang nya Kamu lagi mikir apa?"Davin yang gemas langsung mengecup sebelah pipi Mala.
Menyadari jika dirinya sudah salah paham.membuat Mala merasa sangat malu.pipi nya sudah berwarna merah dan terasa panas, untung nya Davin tak melihat wajah merah ini.Mala merutuki mulutnya yang sudah salah berbicara.
" A- aku tidak lagi memikirkan apapun,tadi itu cuman mau kasih tahu kamu aja biar Kamu nggak main terkam kayak orang kelaparan.udah ayok tidur.besok Aku masih mau jalan-jalan ."Mala sudah menarik selimut sebatas dada nya.berharap Davin tidak memikirkan yang buruk terhadap nya.
" Tunggu dulu sayang." Davin mengubah posisi tidur nya,salah satu tangan kekar milik pria ini sudah melingkar di perut Mala.
" Kamu mau apa lagi?" tanya Mala panik.
" Tenang saja sayang,Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama.walaupun kita sudah baikan.tapi Aku tidak akan memaksa Kamu untuk melayani ku sekarang juga.kecuali cium dan peluk itu sangat tidak bisa untuk di larang,Aku ingin melakukan nya atas keinginan bersama."ucap Davin kali ini mencium kening Mala.membuat Mala memejamkan mata nya dan bisa merasakan kehangatan dari kecupan itu.
" Tapi nanti jika Aku sudah tidak bisa menahannya lagi,Kamu wajib memberikan nya untuk ku." sambung Davin membuat Mala mendelik tajam,itu saja dengan pemaksaan.
" Aku hanya sedang berusaha menjadi suami yang baik,kalau ada sikap dan ucapan ku yang salah,Kamu kasih tahu saja langsung.Aku akan mengubah nya untuk mu."kata Davin lagi.
" Kita sama-sama belajar,tapi Aku tidak bisa mentolerir sebuah pengkhianatan.jika Kamu berani melakukan nya,sama artinya Kamu sudah siap kehilangan semua nya." kata Mala tegas.
" Aku tidak suka bermain wanita,jangan panggil nama terus sama Aku, kita kayak orang yang masih marahan saja." kekeh Davin menarik pelan ujung istri nya.
" Iya maaf Mas." Mala langsung mengubah panggilan nya terhadap Davin.kali ini panggilan itu akan awet dan seperti nya tidak akan berubah lagi.
" Bagus! Aku suka panggilan itu .sekarang kita tidur ya.selamat malam sayang.semoga mimpi indah ya."ujar Davin menarik Mala masuk ke dalam pelukan nya.
Davin sudah bosan tidur berteman bantal guling,kali ini dia tidak akan membiarkan istri nya jauh-jauh dari pelukan nya.
Mala sendiri sedang menghitung detak jantung nya yang berpacu cepat.dia tak berani menatap wajah suami nya yang berada tepat di atas kepala nya.
" Ternyata si dingin dan kasar ini bisa juga bersikap manis seperti ini.kalau dia terus seperti ini, lama-kelamaan Aku bisa kena diabetes.dia selalu berusaha untuk menunjukkan perubahan nya." gumam Mala dalam hati.
Sama hal nya dengan Mala,jantung Davin pun sedang tidak baik-baik saja.seketika senyum nya mengembang mengingat wajah menggemaskan milik istri nya.sebentar lagi dia bisa mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milik nya.Davin hanya perlu bersabar maka semua nya akan berjalan damai.
" I love you sayang." kata Davin lirih tepat di samping telinga istri nya.
Bersambung..
Jangan lupa mampir ya 💜
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.