Setelah hidup dengan suami yang suka memukulinya selama bertahun-tahun, Freya 'dijual' karena suaminya telah jatuh hati pada wanita lain. Dia hanya bisa pasrah saat pelelangan berlangsung, sampai akhirnya... "Satu juta Yuan!" Semua mata tertuju pada pria bertudung yang menawar dengan harga ribuan kali lebih mahal. Siapa pria itu dan kisah seperti apa yang menanti mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossywiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benar-benar Ketahuan
Jederrr...
Sejak kapan tuan Marques ada di sekitar sini?
Pasti beliau tidak mendengar semua yang kukatakan kan?
"A-anda terlalu memuji saya tuan Marquess!", tidak.. aku tidak boleh gugup begini.
"Pagi yang cerah tuan Marquess Davinci! Saya tidak menyangka bahwa anda akan datang kesini secara langsung untuk melihat jalannya kelas yang diikuti oleh nyonya Freya!", Benar! Ayo jangan sampai tuan Marquess tahu apa yang telah terjadi!
"Kalau saya lebih dulu tahu anda akan datang kesini, saya pasti akan mempersiapkannya jauh lebih baik lagi!", aku tersenyum lembut pada tuan Marquess. Biasanya, para lelaki akan berfokus pada ku saat di acara perkumpulan sosial. Audrey Frans, gadis yang ceria, lembut, dan pintar, itulah diriku yang di kenal masyarakat luas.
Dan setahuku, tuan Marquess tidak Menunjukkan ketertarikan pada kelas yang lain. Kalau beliau sampai datang langsung dan memujiku begini, Berarti ini kesempatan yang bagus Bagiku untuk menunjukkan kesan baik pada beliau. Ehh, tunggu dulu..
Apa mungkin beliau datang ke sini untuk menemui ku?
Dari pada nyonya rumah yang hanya cantik, tapi tidak bisa apa - apa, Bahkan tidak bisa mengungkapkan hal yang ingin di ungkapkannya, Mungkin saja tuan Mahesa Lebih tertarik padaku, Audrey Frans! Lady yang lebih tahu dunia bangsawan dan lebih cerdas. Aahh.. bagaimana ini? Aku kan juga tertarik pada beliau ..
Bagaimana ya aku harus bilang bahwa sebenarnya kami memiliki perasaan yang sama?
Tiba - tiba tutersenyum miring dan berkata "Tampaknya kamu berpikir bahwa kamu guru yang hebat dan lebih unggul dari nyonya marchionnes ya?", tiap perkataan yang keluar dari mulut tuan Marquess bagai petir yang menyambar di siang bolong.
"Sampai Pantas memberi nasihat hanya karena mendapat Kehormatan untuk mengajar istriku!", lanjut tuan Marquess.
Deg
'Be-beliau mendengarnya?', aku sangat terkejut dengan apa yang sudah tuan Marquess katakan.
'apakah beliau mendengar semuanya?', bagaimana ini?
Aku harus apa?
Apa yang harus aku lakukan untuk berdalih dari kejadian ini?
"Ma-maafkan saya tuan Marquess! Saya terlalu bersemangat untuk membantu nyonya saat pembelajaran sehingga tidak sadar sudah melewati batas!", ya.. sebaiknya seperti ini dulu. Aku harus memohon untuk meredakan emosi tuan Marquess.
"Saya harap anda berlapang dada dengan mau mengerti bahwa saya tidak memiliki maksud yang buruk kepada nyonya!", aku memohon sambil menangkupkan kedua tanganku.
"Ini aneh ya? Bukan aku yang seharusnya menerima permintaan maaf dari mu kan? Kamu seharusnya memohon ampun kepada istriku tercinta!", ucapan tuan Marquess langsung bisa membuatku terkejut. Bagaimana mungkin aku yang seorang putri bangsawan ini menundukkan kepala kepada wanita dengan status sosial terendah? Wanita kotor dari rakyat biasa itu?
Tapi..
'Ti-tidak .. aku tidak mengenal Orang yang sedingin ini! Tuan Marquess? yang ku kenal adalah orang yang Selalu ramah kepada siapapun. Dan sehangat sinar matahari', Aku yang selama ini selalu memperhatikan beliau, tidak mengetahui bahwa beliau memiliki sisi yang seperti ini.
Dingin tak tersentuh..
Bahkan terasa seperti orang yang berbeda.
Aku tidak salah apa - apa!
Tapi kenapa aku harus menundukkan kepalaku dan memohon ampunan kepada wanita rendahan itu!
Tetapi..
Tetapi sekarang..
"To-tolong maafkan ketidak sopanan saya dengan kemurahan hati anda nyonya Freya!", aku terpaksa menundukkan kepalaku di depannya.
"saya berbicara seperti itu, hAnya karena saya terlalu bersemangat! Tolong maafkan saya dengan kemurahan hati anda!!", Bukankah segini sudah cukup?
"Bagaimana Freya? Apa kamu mau memaafkannya?", tuan Marquess menanyakan pendapat wanita itu. Sebenarnya kenapa tuan Marquess seperti itu?
Kenapa? Kenapa sikap beliau kepadaku sangat berbeda?
Mungkin sekarang beliau bersikap seperti itu karena beliau terpikat oleh sisi luar wani itu. Seiring berjalannya waktu, pasti beliau akan bosan dan muak dengan Wanita berhati dan berkepala kosong seperti itu!
Mungkin tuan Marquess nanti akan Merasa bersalah Karena sudah memperlakukanku seperti ini Setelah sadar dan bosan kepada wanita itu.
Dan mungkin wanita bodoh itu Salah mengira maksud ucapanku tadi dan akhirnya memaafkan ku. Sekarang, aku akan tahan dulu.
"Kenapa saya harus memaafkan dia?", Dan benar saja.
Orang bodoh itu malah bertanya hal yang sama bodohnya dengan dia.
"A... Apa maksud...", benar - benar!!!
Aku ini seorang putri dari keluarga terpandang. Aku yang seperti ini membungkukkan kepalaku kepada kamu yang bukan siapa - siapa!! Tapi kamu malah mengatakan itu?
"Itu karena saya sedang memohon ampun!!", marah.. aku sangat marah sekarang!
Harusnya kamu yang tidak bisa apa punlah yang memohon kepadaku walau harus dengan menjilat sepatuku.
"Memangnya apa salah anda?", hah!!
Tidak habis dipikir!
"Salah saya..."
"Salah saya..."
Aku sampai tidak bisa menjawabnya karena terlalu diliputi amarah.
Tapi..
Tunggu!
Bukankah orang bodoh itu tidak tahu kalau dia sekarang sedang direndahkan?
Apa dia tidak bisa memahami situasi yang terjadi saat ini?
Kalau begitu, kalau aku bisa bujuk tuan Marquess, sepertinya aku bisa melewati situasi saat ini dengan baik.
Nah, sekarang bertindaklah seperti selayaknya orang bodoh!
Katakan kepada tuan Marquess bahwa apa salah gurumu yang hanya melakukan sesuatu demi dirimu!
"Salah saya adalah, saya sangat mengkhawatirkan nyonya Freya, jadi saya ingin memberi tahu kepada beliau tentang semua hal satu per satu.."
"Anda menghina dan merendahkan saya dengan terang terangan bukan?",
Hah.. dia bahkan memotong ucapanku.
Dan sekarang, berbicara omong kosong seperti itu! Jika terus begini maka..
"Kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi bukan? Saat kelas seperti ini, anda terus saja bicara seperti itu!", ternyata dia tahu semuanya?
Bukankah dia diam saja karena tidak tahu kalau sedang ku hina?
"Selain itu, apa memohon ampun kepada saya setelah orang yang berwewenang hadir bisa disebut dengan permintaan maaf yang tulus yang anda lakukan?" Dia tersenyum mengoceh seperti itu. Menyudutkanku dengan argumentasi nya.
Aku kira dia tidak akan sadar karena dia terlihat begitu bodoh.
"Bu-bukan seperti itu!! Itu tidak benar! Saya melakukan nya karena saya benar-benar memikirkan nyonya Freya!", seharusnya tidak begini! Seharusnya dia diam saja sampai akhir.
"Kejadian seperti ini akan biasa terjadi di pergaulan kelas atas. Saya melakukan itu hanya agar anda lebih siap untuk menghadapi dunia nyata!" Bagaimana pun juga, aku harus bisa lepas dari situasi ini.
"Jadi anda memperlihatkan contoh yang tidak baik itu sendiri, untuk memberi tahu saya kalau ini umum terjadi di pergaulan kelas atas?", sudah ku duga dia akan mulai percaya pada perkataan ku!
"B-benar!", jawabku mulai tersenyum.
"Ini benar - benar demi Nyonya Freya! Anda pasti tahu ketulusan saya!!", jawabku.
"..."
Apa kenapa dia diam saja? Apa sudah berhasil?
"Anda melakukan satu kesalahan kepada saya!", dia mau bilang apa?
"Anda merasa lebih unggul dengan meremehkan saya dan memandang rendah saya! Dan sekarang anda merasa tak bersalah kepada saya!" Lanjut nyonya Freya.
"Itu.. tidak benar.. saya benar - benar merasa bersalah dengan anda", aku tak tahu lagi harus bicara apa!!