Mr.Mafia And Tough Woman

sekarang triple sudah duduk anteng di ruang tamu Dania juga ada bersama mereka, sedang kan Calix sedang berada di ruang kerjanya, sedari tadi triple terus berebut remote tv, para Abang nya ingin menonton kartun kesukaan mereka sedang kan si cantik Azura tentu saja ingin menonton pria-pria tampan, sedari tadi Chanel tv itu terus di ganti-ganti mereka tidak ada yang mau mengalah, sehingga tidak ada yang bisa menikmati tontonan Mereka, mereka berlarian mengelilingi sofa , posisi remote saat ini ada di tangan azura gadis kecil itu berhasil merebut remote dari tangan Abang pertamanya.

Hap

Calix menangkap tubuh putrinya, dia baru saja turun untuk bergabung dengan istri dan anak-anaknya.

" jangan lari-lari girl nanti jatoh" ucap Calix pada putrinya

"Abang na tu Daddy, kejal-kejal jula tellus" sungut Azura menyalahkan abang-abang nya.

" tamu tu Ndak dantian , dali tadi Tan cuda nonton na, cekalang cini lemot na " pinta Arfa.

"Ndak mau, jula Tan mo nonton plia-plia tapan Nang ladi nani-nani tu" azura kekeh tidak ingin menyerahkan remote itu pada Abang nya.

Dania yang melihat anak-anaknya akan memulai perdebatan lagi , langsung mengambil remote di tangan putrinya dan mematikan saluran televisi itu.

" sudah, waktunya kalian tidur siang" ucap Dania.

Mendengar perkataan mommy nya , zura mulai merengek pada Daddy nya.

" Daddy, jula ndak nantuk" ucap azura mendusel kan kepalanya pada dada Daddy nya

Calix tidak menjawab rengek an putrinya pria itu hanya terus mem puk puk pantat bulat putrinya, putrinya mulai rewel, sebentar lagi pasti putrinya ini akan tidur.

Dania datang dari arah dapur membawa tiga botol susu,satu botol Dania serahkan kepada suaminya, Calix yang mengerti langsung menerima nya , ujung dot itu Calix masukan pada mulut putrinya yang langsung di sedot rakus, mata putrinya sudah mulai sayu .

"Mas aku bawa anak-anak dulu ke kamarnya "ucap Dania, dia akan meniduri kedua putranya

" iya sayang nanti mas nyusul" sambil terus mem puk puk Azura.

Dania menuntun kedua putranya menuju kamar mereka, memang Arka dan Arfa tidak se rempong azura, mereka akan tidur tanpa ada drama , yang penting mereka tidur sambil minum susu, Dania tinggal mem puk puk kedua putranya nanti mereka akan tidur.

beda lagi dengan Azura gadis kecil itu jika sudah mengantuk akan rewel.

Calix datang untuk menidurkan putrinya, botol susu putrinya juga sudah kosong , Dania masih mem puk puk putranya,Mata putra pertamanya mulai sayu , sedangkan putra keduanya sudah tertidur dengan mulut yang masih bergerak lucu seirama dengan sedotan susunya , Calix menidurkan putrinya dia melihat mulut putrinya yang tertidur dengan sedikit terbuka bau susu dari mulut putrinya menguar, Calix suka bau ini , Calix mencium pipi lembut putrinya.

Mulut azura bau cucu.

akhirnya anak-anak itu tidur , Dania dan Calix menghela nafas nya lega, Dania merenggangkan otot-otot tangan nya.

Calix mengajak istrinya untuk ke kamar mereka tapi di pertengahan jalan mereka bertemu dengan paman Han.

" taun muda di bawah ada tuan besar" ucap pak Han.

Calix mengepal kan tangannya, mau apa pria tua itu.pria tua itu pasti sudah tahu tentang anak dan istrinya, Calix tidak akan membiarkan kakek nya menyakiti istri dan anak-anaknya, dia sangat tahu perangai an pria tua itu, tidak jauh beda dengan dirinya ,keras.

" sayang kamu masuk kamar dulu , nanti mas menyusul" ucap Calix yang tidak ingin istrinya bertemu dengan kakeknya

Dania menggeleng tanda tidak setuju.

" kita temui kakek kamu sama-sama" ucap Dania tenang .

" tapi sayang " ucapan Calix terputus, saat jadi telunjuk istrinya ada di depan bibirnya.

Syuttt.

" kamu percaya kan sama aku" Dania meyakinkan suaminya, semuanya akan baik-baik saja.

 Calix terpaksa mengangguk.

mereka berdua berjalan menuruni tangga, Calix merangkul pinggang istrinya mesra.

tuan Roberth, kakek Calix yang melihat itu semua dibuat takjub dengan istri cucunya itu, pasalnya cucunya tidak pernah berlaku manis seperti ini sebelum nya , cucu menantu nya ini benar-benar hebat , bisa menundukkan cucu angkuh nya.

" salam tuan besar" ucap Dania sedikit menundukkan kepalanya, bagaimana pun pria tua ini kakek suami nya.

Tuan Roberth yang melihat sikap cucu menantu nya dalam hati merasa bangga , tapi tetap mempertahankan raut wajah datarnya

Sedangkan Calix hanya diam, memandang kakek nya dingin.

Tuan Roberth yang melihat tatapan cucunya hany tersenyum miring, tangan Calix mengepal melihat itu semua.

jika kakeknya ini berani menyakiti istrinya, Calix benar-benar tidak akan tinggal diam.

" kau istri cucu ku" ucap tuan Roberth dingin, pandangan nya menilai Dania dari atas kebawah

Sebenarnya Dania merasa risih mendapatkan tatapan menilai dari pria tua ini, jika saja pria tua ini bukan kekek suaminya, Dania tidak akan membiarkan nya, Calix semakin mengepal kan tangannya kuat-kuat melihat tatapan menilai kakek nya pada istrinya.

"Benar tuan besar"Dania menjawab dengan tenang, Dania sama sekali tidak terpengaruh dengan tatapan datar dah dingin yang pria tua ini layangkan untuk nya .

Kakek Calix diam-diam di alam hatinya merasa puas melihat sikap tenang istri cucunya ini.

" apa yang membuat mu pantas , hingga berani menjadi istri dari cucu hebat ku ini" ucap pria tua itu dingin

Dania masih tetap tenang.

" Apa kamu tahu , tidak sembarangan orang bisa masuk ke keluarga Batrix, apa lagi yang saya tahu kamu hanya pemilik dari sebuah toko roti" ucap pria tua itu , dingin.

Dania tahu walaupun pria tua di depan nya ini berbicara dengan nada dinginnya tapi pria tua ini tidak ada niat jahat, pria tua ini termasuk orang yang keras, untuk menaklukkan orang seperti itu kita harus bisa mengimbangi, bersikap lah tenang, tegas tapi sopan, mangkanya dari tadi Dania masih diam dengan tenang, Dania tidak tersinggung mendengar perkataan pria tua ini, sedang kan Calix mukanya sudah memerah padam, Calix marah mendengar perkataan kakeknya.

" apa kamu hanya berniat ingin memanfaatkan cucu ku atau mengincar harta cucu ku, kalau iya sebaiknya, kamu urungkan niat mu itu dan pergi tinggalkan cucu berharga ku ini" ucap pria tua itu, jangan lupakan raut menyebalkannya, pria tua itu tersenyum miring.

"KAKEK "

Sudah cukup, Calix sudah tidak bisa menahan emosi nya lagi, apalagi kakeknya ini menyuruh Dania pergi meninggalkan dirinya.

Tangan Calix mengepal dia tidak akan pernah membiarkan istrinya pergi lagi. TIDAK AKAN PERNAH.

" mas turun kan nada bicara mu" ucap Dania, walaupun perkataan kekek suaminya ini agak keterlaluan, tapi Dania tidak suka melihat suaminya membentak pria itu ini, bagaimana pun dia kakeknya.

" tapi sayang, dia sudah berani menyuruh mu pergi meninggalkan mas, mas tidak terima "ucap Calix lembut, sedikit merengek.

Kakek Calix yang melihat itu semua tersenyum miring, dia sebenarnya tidak ada niat untuk mengusir cucu menantu nya ini , dia hanya sedang mengetes saja, masuk ke dalam bagian keluarga Batrix, harus siap dengan segala tekanan.

" saya tidak tertarik dengan harta cucu anda , dari awal target saya bukan dinikahi pria kaya , tapi menjadi wanita kaya agar tidak ada laki-laki yang berani menginjak-injak harga diri saya" ucap Dania tegas.

" jika anda bertanya apa yang membuat saya pantas menjadi istri cucu anda, Cinta, saya mendapatkan cinta dari cucu anda , yang tidak di dapatkan wanita manapun " lanjut Dania .

" dan saya pasti kan , saya akan selalu berdiri di samping suami saya dan tidak akan meninggalkan suami saya" ucap Dania lagi.

Kakek Calix yang mendengar perkataan Dania merasa puas, cucu menantu nya ini bukan wanita lema, cucu durjennah nya pintar memilih istri.

" Apa kamu bisa membuktikan perkataan mu itu , bicara saja tidak cukup" tanya pria tua itu.

" tentu , sebaiknya anda kurangi tidak tidur di malam hari , itu akan mengganggu kesehatan anda, bagaimana nanti anda bisa menyaksikan perkataan saya" ucap Dania , yang membuat pria itu itu kaget, karena Dania tau kebiasaan dirinya

" dia memang pergi dari sisi anda tapi dia tidak pernah pergi dari hati anda" ucap Dania tiba-tiba

Pria tua itu membulatkan matanya, dia mengerti perkataan cucu menantu nya ini, sedangkan Calix mengernyit kan alisnya bingung mendengar perkataan istrinya.

Kakek Calix tidak menyangka bahwa Dania bisa mengetahui kebiasaan nya yang satu ini, kerena selama ini tidak ada yang tahu, bahkan Calix juga tidak tahu, lalu bagaimana perempuan ini tahu, itu yang ada di pikiran pria tua itu

HAHAHAHAHHAHAAA

secara mengejutkan pria tua itu tertawa dengan keras, dia sungguh bahagia, cucu menantu nya benar-benar luar biasa.

" bagus, bagus kau tengik, kau pintar memberikan pria tua ini cucu menantu" puji pria tua itu pada Calix, dia puas dengan pilihan cucunya.

"selamat datang cucu menantu" ucap pria tua itu, dengan tersenyum kecil.

" terimakasih tuan besar" jawab Dania sopan

" tidak tidak , mulai sekarang panggil saya kakek " ucap pria tua itu.

" baik kakek " ucap Dania tersenyum kecil, Dania tahu cara menghadapi sosok kakek dari suami nya ini, dia hanya perlu berbicara tegas dan sedikit berani, pria keras seperti tuan Roberth tidak suka dengan perempuan lemah, dan hanya berlindung di belakang suaminya.

" di mana cicit-cicit ku yang berharga itu" kakek tua itu mulai ingat kalau dia bukan hanya mendapatkan cucu menantu yang hebat tapi dia juga mendapat tiga cicit yang luar biasa.

Ah betapa senangnya hati pria tua itu , dia dulu sempat khawatir dengan cucu nya , karena setiap dia menyuruh cucunya untuk menikah, Calix slalu mengalihkan pembicaraan, bahkan sempat dia ingin menjodohkan dengan cucu rekan bisnisnya cucunya itu mengamuk marah, bahkan Calix tanpa pikir panjang menggulingkan perusahaan yang di pimpin ayah siwanita yang hendak di jodohkan dengan nya, kakek Roberth di buat frustasi oleh kelakuan cucunya itu, tapi sekarang cucunya itu sudah menikah dan memiliki istri yang tepat , jadi dia bisa tenang.

dua pasutri itu yang mendengar perkataan kakek nya saling pandang ternyata pria tua ini juga sudah tahu tentang triple, tidak bisa diragukan kehebatan seorang Roberth Matthew Batrix walaupun umurnya sudah tua tapi dia masih hebat.

" anak-anak sedang tidur siang, sebaiknya kakek istirahat dulu , nanti sore bisa ketemu dengan triple" ucap Dania perhatian.

" ah baik lah cucu menantu, pria tua ini akan beristirahat sebentar" jawab kakek Calix setuju, dia juga merasa tubuhnya agak lelah, bagaimana pun jarak antara rumahnya dan rumah cucunya ini cukup jauh , walaupun masih satu negara.

Pria tua itu pergi menuju kamar miliknya, sedang kan Calix sedari tadi hanya diam dan terus memperhatikan istrinya, Calix merasa bangga dengan istrinya ini, istrinya bisa meluluhkan hati kakeknya dengan caranya sendiri tanpa meminta bantuan diri nya, padahal kakeknya itu tipe orang yang sangat susah menerima orang baru, Dania yang melihat suaminya sedari tadi selalu melihat diri nya mengernyit kan dahi nya bingung, ada apa dengan suaminya ini pikir Dania.

" mas , ada apa , kenapa dari tadi selalu ngeliatin aku terus" tanya Dania heran

"Terimakasih"

Bukan nya menjawab Calix malah berterimakasih, Dania yang ngerti maksud dari suaminya, hanya mengangguk dan tersenyum kecil.

Calix mengangkat tubuh istrinya ke atas pangkuan nya , dia memandang istrinya teduh, Calix mencium bibir ranum istrinya dan sedikit melumat nya tangannya sudah mulai kemana-mana, Dania yang masih sadar bahwa mereka masih ada di ruang tamu menghentikan tangan suaminya.

" mas, jangan, kita lagi di ruang tamu, takut tiba-tiba nanti ada yang liat, malu" ucap Dania

Calix yang mendengar perkataan istrinya baru sadar, Calix suka lupa diri jika sudah bersama istrinya.

" kita ke kamar" ucap Calix, dan membawa Dania ke gendongan nya, mereka akan melanjutkan ritual saling merindu di kamar Mereka.

" Dunia ini penuh dengan kebetulan, dan kebetulan yang paling aku syukuri adalah kebetulan bertemu dengan mu"