Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Foto Bersama Ayah
"Ibu..." setibanya di rumah, Violet disambut dengan pelukan hangat sang putri yang sangat mencemaskannya sejak tadi.
Rasa lelah dan takut yang tadi sempat menghantui Violet perlahan lenyap berganti dengan kebahagiaan setelah merasakan pelukan hangat sang putri.
"Ibu kenapa lama sekali pulangnya. Viera jadi takut Ibu kenapa-napa." Kata Viera tanpa melepas pelukannya di tubuh Violet.
Violet mengusap kepala putrinya itu dengan sayang. "Maafkan Ibu ya nak. Tadi pekerjaan Ibu cukup banyak sehingga baru bisa pulang." Balas Violet sambil mengusap kepala sang putri dengan sayang.
Viera menganggukkan kepala. Kemudian melepaskan pelukan di tubuh ibunya.
"Baiklah, sekarang Ibu mandi ya. Nanti kita makan malam bersama." Kata Viera.
"Kamu masak, nak?" Tanya Violet sambil tersenyum.
"Iya, Bu. Viera masak telur yang masih tersisa di kulkas." Balas Viera.
Senyuman di wajah Violet semakin terkembang mendengar sang putri yang sudah menyiapkan makan malam untuk dirinya.
"Baiklah, kalau begitu Ibu mandi dulu ya. Sekarang kamu istirahat dulu saja sambil menunggu Ibu selesai mandi."
Viera menganggukkan kepala. Sambil menunggu sang ibu membersihkan tubuhnya, Viera memilih membuka ponsel barunya dan melihat dua buah foto yang memperlihatkan wajahnya dan Bapak Raffi Anggoro.
"Pak Raffi tampan sekali ya." Gumam Viera sambil mengusap wajah Bapak Raffi Anggoro yang menjadi idolanya saat ini.
Merasa senang karena bisa berfoto bersama dengan Raffi, Viera pun menjadikan foto Raffi sebagai walpaper di halaman utama ponsel miliknya. Sementara untuk walpaper di layar kunci, Viera tetap menggunakan foto ibunya.
Lima belas menit menunggu sang ibu selesai membersihkan tubuh, Violet nampak sudah keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang nampak segar.
Tidak ingin membuat sang putri menunggu terlalu lama untuk makan malam bersama dengannya, Violet segera memasangkan baju ke tubuhnya dan mengajak Viera untuk makan malam bersama.
**
"Ibu, hari ini Viera senang sekali." Kata Viera setelah selesai menghabiskan makanan di dalam piringnya. Wajah putri kandung Violet itu nampak tersenyum saat berkata kepada ibunya.
"Oh ya, kamu senang kenapa nak?" Tanya Violet penasaran.
Senyuman di wajah Viera semakin terkembang. "Karena hari ini Viera bisa berfoto dengan donatur di sekolah, Bu." Balas Viera.
"Oh ya?" Violet ikut tersenyum melihat putrinya yang tengah berbahagia.
"Iya, Bu. Ibu mau lihat foto Viera dengan donatur sekolah tidak?" Tawar Viera walau sebenarnya ia juga akan memperlihatkan foto tersebut tanpa harus meminta persetujuan ibunya lebih dulu.
"Boleh. Ibu mau lihat dong foto anak Ibu dengan donatur di sekolah."
Dengan semangat menggebu, Viera segera beranjak dari posisi duduk dan mengambil ponsel miliknya di dalam kamar. Setelahnya dia membuka ponsel dan memperlihatkan sebuah foto di ponselnya kepada ibunya.
"Itu dia fotonya, Bu." Kata Viera setelah ponsel miliknya beralih ke tangan Violet.
Deg
Jantung Violet berdetak sangat kencang melihat sebuah foto yang baru saja ia lihat.
"Namanya Bapak Raffi Anggoro. Donatur terbesar di sekolah kami sekaligus pengusaha ternama di kota Surabaya. Selain hebat di bidang bisnis, Bapak Raffi juga adalah pria tampan dan baik hati loh, Bu." Beri tahu Viera menceritakan kelebihan dari seorang Bapak Raffi Anggoro.
Violet tak mengeluarkan suara. Dirinya kini masih sangat terkejut melihat foto putrinya bersama pria yang telah menggoreskan luka terlalu dalam di hatinya sekaligus ayah biologis dari putrinya.
"Ibu kenapa?" Tanya Viera melihat ketegangan di wajah sang ibu.
Violet masih diam. Keterkejutannya saat ini membuatnya terasa sulit untuk bersuara pada Viera.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗
Jadi aman dari hukuman
gak kapok dengan hukuman yang sudah pernah kau jalani
Viera balas ya kalau kamu disakiti putri