Keila Anastasia. Seorang wanita cantik yang sudah bersetatus seorang istri dari Raka.
Namun Keila selalu direndahkan suami dan mertua nya karena belum memiliki anak.
Keila selalu sabar karena memang ia belum memiliki anak, namun Keila terkejut saat melihat suami nya sedang bermesraan dengan wanita yang umur nya dibawah Keila.
"Tega kamu mas, kamu sudah menodai rumahtangga kita dengan perselingkuhan mu, lihat saja pembalasan ku," gumam Keila sembari mencekal tangan nya, Keila menahan rasa amarah nya agar tidak tantrum di depan suami nya.
***
NOTE:CERITA INI HANYA ADA DI NOVELTOON.
Instagram:coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran Lagi
"Jadi selama kalian menikah, cuman dua kali melakukan nya?" tanya Luck lagi, ia memastikan nya.
Keila mengangguk. "Sebenarnya aku tidak mau mengatakan ini, mau bagaimana pun ini aib Raka yang harus aku juga, tapi mau bagaimana pun kamu berhak tau," jawab Keila tersenyum.
"Setelah semua yang sudah dia lakukan, kamu masih memikirkan dia?" tanya Luck, bukan Luck cemburu namun ia merasa kagum aja dengan istrinya.
"Bukan seperti itu, kita sebagai manusia harus saling menjaga aib orang lain, aku sadar benar kalo Raka memang sudah melakukan kesalahan dengan ku. Dan aku membenci nya namun bukan berarti aku harus menyebar aib nya," jawab Keila.
"Aku salut dengan mu, ternyata aku tidak salah memilih istri," ujar Luck memeluk Keila.
"Tapi jujur aku bingung, pertanyaan ini masih saja mengantui aku," ucap Keila.
"Apa?" tanya Luck mengerutkan dahinya.
"Raka bisa selingkuh dengan Sinta, dan mereka memiliki anak, bagaimana cara nya?" tanya Keila.
"Sinta bukan hamil dengan Raka, tapi dia hamil dengan laki-laki lain," jawab Luck, yang sudah mencari tau tentang Sinta.
"Serius?" tanya Keila tidak percaya.
"Serius, aku sudah mencari tau nya," jawab Luck.
"Gila sih dia, benar-benar cewek murahan," ujar Keila.
"Bahkan dia sekarang melayani dua laki-laki sekaligus," kata Luck, membuat Keila kaget.
Keila menggelengkan kepala nya dengan tingkah Sinta ini.
"Sebentar lagi juga dia akan hancur dengan sendiri nya," ucap Luck.
"Semoga, wanita seperti itu memang pantas mendapatkan kehancuran," jawab Keila yang masih merasa sebal dengan Sinta.
Bukan karena Sinta telah menggoda Raka, tapi Sinta menggoda Luck dengan terang-terangan di depan mata nya.
"Kalo dia menggoda mu lagi, aku akan menyiram wajah nya dengan air cabai," ujar Keila dengan nada malas.
"Aku tidak tertarik dengan jalang seperti itu, apalagi aku memiliki istri yang cantik ini, bonus nya masih perawan," ucap Luck mencium Keila.
"Jangan nyosor-nyosor, aku masih merasakan perih tau," ucap Keila memohon.
Luck mengelus rambut istrinya. "Tidak, untuk malam ini kita tidur pelukan sampai pagi," ucap Luck.
Keila mengangguk, lalu kedua nya membaringkan tubuh nya diatas tempat tidur.
"Aku akan selalu menjaga dirimu dan juga pernikahan kita, aku tidak akan membuat mu merasakan sakit yang sama atau jauh lebih sakit dari dulu," ucap Luck menatap istrinya.
Keila tersenyum, lalu kedua nya tertidur dengan lelap.
***
Keeosan hari nya, keluarga Keila memang memutuskan pulang kerumah nya, tidak menginap dihotel.
"Mah," Sapa Arga.
"Kamu membawa siapa?" tanya mama Sera.
"Kenalkan ini calon istriku mah," ucap Arga mengenalkan seorang wanita cantik dengan balutan hijab nya.
"Aku Zahra tante, salam kenal." Ucap nya dengan sopan, mencium tangan mama Sera.
"Tante mama nya Arga," jawab mama Sera tersenyum menatap wajah gadis cantik yang tertutup itu.
Lalu mama Sera memanggil, papa Bagas. Guna akan membicarakan sesuatu di ruangan keluarga.
Zahra tersenyum menundukan kepala nya, kalo tadi ia bersalaman dengan mama Sera, tapi tidak dengan papa Bagas, karena Zahra faham kalo kedua nya belum ada ikatan apapun (belum muhrim)
Papa Bagas tersenyum melihat gadis yang anak laki-laki nya bawa, karena selama ini Arga tidak pernah membawa perempuan mana pun ke rumah nya.
"Pah, ini Zahra calon istriku," ucap Arga.
"Kalian sudah berpacaran berapa lama?" tanya papa Bagas.
"Kami tidak berpacaran om, kami sebatas teman untuk saling mengenal, bahkan saya dibawa kesini juga karena dipaksa, takutnya orang lain memandang saya rendah," ucap Zahra menjelaskan.
"Kami tidak akan memandang mu seperti itu," jawab papa Bagas yang faham dengan ucapan Zahra.
"Kami sudah saling mengenal selama satu tahun, dulu kami akan memutuskan menikah tapi ada kejadian yang tidak terduga yaitu tentang Keila, karena aku tidak mau membuat keluarga kita pusing, jadi aku memilih untuk menunda pernikahan kami," ucap Arga.
"Kapan pernikahan akan digelar?" tanya papa Bagas.
"Bulan depan, karena kami sudah memutuskan tidak akan membuat acara pesta mewah," jawab Arga.
"Papa setuju dengan rencana pernikahan mu, tapi untuk tidak membuat pesta, papa tidak setuju," ujar papa Bagas.
"Maaf om saya berpendapat, maaf sekali om kalo untuk membuat pesta, seperti nya tabungan saya tidak cukup, karena saya hidup sebatang kara sedari kecil," ujar Zahra polos.
Papa Bagas dengan mama Sera hanya tersenyum menatap ucapan Zahra.
"Nak, kamu tidak harus memikirkan hal itu, kami yang akan membuat pesta untuk kalian, ini pernikahan kalian yang pertama dan papa berdoa pernikahan terkahir juga untuk kalian, jadi papa yang akan menyiapkan segalanya," jawab papa Bagas.
"Kalo itu kemauan papa, aku tidak bisa menolak," jawab Arga.
"Kalo boleh om tau, kemana keluarga kamu?" tanya papa Bagas.
"Sudah meninggal om, saya hidup bersama nenek saya, tapi sebulan lalu nenek saya meninggal," jawab Zahra.
"Maaf, tidak bermaksud untuk membuka luka mu," ujar papa Bagas.
"Tidak apa-apa om," jawab Zahra tersenyum.
"Selama ini kamu kerja atau bagaimana nak?" tanya mama Sera.
"Aku guru tante," jawab Zahra tersenyum.
Mama Sera mengangguk faham, karena ia tidak mau terlalu banyak nanya, takut nya Zahra merasa risih.
Meskipun keluarga Wijaya terkenal dengan kekayaan nya, namun mereka tidak pernah memandang rendah orang lain.
"Kalo begitu aku pamit dulu mah, pah." Ujar Arga.
"Buru-buru banget, memang nya mau kemana?" tanya papa Bagas.
"Zahra selalu mengajar les tambahan, jadi kalo libur gini, ia akan mendatangi rumah murid nya," jawab Arga.
"Oh begitu, yasudah," jawab mama Sera.
"Besok-besok kamu kesini lagi ya, tante akan senang kalo kamu kesini," ucap mama Sera.
"Baik tante, lain kali aku akan kesini lagi," jawab Zahra tersenyum.
Kemudian kedua nya meninggalkan rumah mewah tersebut, karena Arga akan mengantarkan Zahra ke rumah murid nya.
"Kedua orangtua mu sangat baik," ujar Zahra.
"Mama dengan papa memang selalu baik, apalagi nanti setelah kita menikah, mama akan memperlakukan mu dengan baik," jawab Arga.
"Tapi aku mau meminta permintaan dengan mu, karena setelah menikah, kamu lebih berhak atas diriku," ucap Zahra.
"Apa?" tanya Arga.
"Jangan menyuruh ku berhenti mengajar, karena bukan hanya mendapatkan gaji tapi aku senang mengajarkan mereka," ujar Zahra menudukan kepala nya.
"Aku tidak akan melarang mu melakukan semua itu, karena aku tau kamu sangat senang saat mengajar anal-anak, selagi kamu bisa membagi waktu," jawab Arga.
"Aku janji akan membagi waktu ku, terima kasih," ucap Zahra merasa senang.
"Iya sama-sama, aku bahagia melihat mu merasa senang," jawab Arga tersenyum.
tukang selingkuh
muka tembok
KDRT
impoten
pembunuh
lengkap dah semuanya sm mu
masa bisa main asek asek