Alana gadis desa yang berusia 17 tahun, Alana mendapatkan beasiswa di SMA elit di ibu kota. Hal itu Alana gunakan untuk mencari keluarga kandungnya dengan berbekal kalung lintion.
kehidupan di kota tidak mudah bagi Alana, tapi Alana beruntung bertemu dengan wanita paruh baya yang menolongnya.
Pertemuan Alana dengan most wanted di sekolah elit itu membuat kehidupan Alana penuh dengan masalah . Dia adalah Abizar zhian Xavier . Pemuda tampan yang memiliki rahang tegas dan dingin. tapi itu tidak mengurangi pesona Xavier.
Bagaimana kisah hidup Alana yang mencari keluarga kandungnya? mampukah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya...? dan apa yang terjadi setelah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya?
ikuti kisah Alana di karya author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @ttaliit4auu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
" kantin yuk gays " ajak vivi pada sahabat sahabat nya saat bel istirahat tengah berbunyi.
Alana dan letta mengangguk , mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju kantin . sampai di kantin mereka duduk bertiga.
" Ups sorry , sengaja " kata sheina sambil terkekeh.
Alana menatap sheina tajam , dia sudah terlalu lelah dengan tingkah laku sheina . " salah aku sama kamu apa sih ? " Tanya alana dengan raut wajah marah nya.
" Salah lo karena ganggu hubungan gue sama farraz " kata sheina sinis.
" Aku enggak pernah gangguin hubungan kamu sama farraz " jawab alana.
" Dengan lo sekolah di sini aja itu udah ganggu hubungan gue sama farraz ! " sheina menunjuk wajah alana dengan jari telunjuk nya.
" itu namanya lo takut kesaing sama alana " ejak vivi.
Sheina menggeraam , muka nya sudah memerah yang menandakan bahwa sheina begitu marah . Sheina hendak melayangkan tangan nya pada Vivi namun di tahan oleh aletta.
" Berani lo nyentuh teman gue " kata letta sambil menatap sheina dengan tatapan tajam nya . Sheina tidak takut membalas tatapan tajam letta . Perkelahian mereka mengundang atensi seluruh penghuni kantin . Tak terkecuali Xavier dan sahabat sahabat nya.
" CK pasti farraz lagi " ucap vero yang sudah hafal . Jika alana dan sheina terlibat pertikaian pasti tidak jauh jauh dari farraz yang menjadi akar permasalahannya.
Dengan tatapan dingin nya Xavier menatap meja di mana pertikaian itu berlangsung . Dia tidak menyukai ini semua . hati nya seolah menolak mengatakan jika gadis yang mencuri perhatian nya menyukai sahabat nya sendiri . Namun hal yang terjadi mengatakan sebaliknya.
Dengan tangan terkepal Xavier meninggalkan meja kantin berjalan melewati meja di mana alana berada . Xavier berhenti sesaat dan melirik alana dengan tajam . tatapan alana dan xavier bertemu entah kenapa alana merasa xavier mentapnya dengan tajam.
Xavier lalu melanjutkan langkah nya , dia begitu muak berada di dalam kantin . Xavier selalu menampik perasaanya pada alana namun semua itu terasa sulit . Ada perasaan yang dia rasakan kepada alana.
Jantung alana berdebar begitu kencang ketika menatap xavier . Dengan lemah alana duduk di meja dan memegang dadanya hal itu sontak membuat vivi dan letta begitu khawatir . Begitu pun dengan farraz yang masih berada di sana . Namun farraz belum berani mendekat . Dia masih menatap alana dari kejauhan.
" Lo kenapa al ? " tanya vivi begitu khawatir.
" kenapa jantung aku berdebar debar kaya gini vi , ini sakit " ucap alana sambil memegang dadanya tak lupa raut wajahnya yang terlihat cemas.
" kita ke UKS al " ajak letta yang hendak memampa alana di bantu vivi namun alana menolak .
" Aku enggak mau vi nanti juga sembuh sendiri " ucap alana.
" Alah drama " sinis sheina yang tadi melihat drama itu.
" Ck diem lo , ini semua gara gara lo tau enggak " kata letta dengan menggebu gebu .
Mending lo sekarang pergi shei , lo enggak liat teman kita lagi sakit " usir vivi , tanpa bicara sheina meninggalkan Alana dan teman temanya . dia balik ke bangku dan melanjutkan makan yang tertunda tadi.
" Lo yakin enggak mau ke UKS ? gue takut lo kenapa kenapa al " ujar vivi setelah pergi meninggalkan mereka.
" Aku enggak papa , nanti juga sembuh sendiri " jawab alana.
" Emang apa yang lo rasain sekarang al ? " tanya letta.
" Enggak tau kenapa tiba tiba jantung aku berdebar debar kaya gini " jawab alana.
" Lo punya penyakit jantung ? " tanya vivi yang mendapatkan gelengan dari alana.
" Terus kenapa jantung kamu berdebar debar ? " tanya letta.
" Tadi saat xavier natap aku tiba tiba jantung aku berdebar debar " ucapan polos alana mendapatkan gelengan dari kedua sahabat nya.
Kedua sahabat alana mendesah kan nafasnya mereka sudah khawatir dengan sahabat nya yang polos itu . tapi ternyata sehabat nya begitu polos sampai sampai dia tidak tau kalau dia sedang jatuh cinta.
" Tunggu tunggu bukan nya lo sukanya sama farraz al , kenapa jantung Lo berdebar debar saat Xavier natap lo ? " tanya letta dengan penasaran.
" Aku enggak tau letta , aku enggak pernah tau jatuh cinta itu apa . Tapi tadi jantung aku berdebar debar saat Xavier natap aku . tapi debaran antara farraz sama xavier beda letta " jawab alana polos.
" Gue enggak ngerti sama penjelasan al , jangan bilang Lo jatuh cinta sama kedua cowok sekaligus . Oh c'mon al pilih salah satu jangan Maruk " kata vivi dramatis.
" Lo pecinta cowok tampak ya al ? " tanya letta.
Alana mendengus " kalian enggak asik " kata alana saraya berdiri dari duduknya.
Alana berjalan keluar kantin kemudian di susul oleh sahabat nya.
" Kamu enggak jadi makan al ? " tanya vivi.
" Udah enggak nafsu " jawab alana cuek.
" Ayolah al kita makan dulu gue lapar tau " rengek aletta.
" Ya udah sana kalian makan aja aku mau ke toilet dulu " kata alana.
" tapi nanti Lo balik lagi kan al ? " tanya vivi. Alana mengangguk, dia juga merasa enggak tega sama sahabat sahabat nya.
" Ya udah nanti kita pesanin makanan lo , Lo mau makan apa al ? " tanya letta.
" terserah kalian " jawab alana lalu kembali berjalan meninggalkan kedua sahabat nya.
Vivi dan letta kembali ke kantin untuk memesan makanan , sungguh mereka begitu lapar apalagi drama tadi sangat menguras emosi mereka .
Farraz yang sejak tadi diam sambil melihat drama itu tersenyum . Entah kenapa alana begitu manis . teman teman nya saling pandang . Ada apa dengan sahabat nya itu enggak biasa nya dia tersenyum semanis itu.
Jonathan langsung menempelkan punggung tangan nya ke kening farraz yang langsing mendapatkan lirikan maut dari farraz.
" sorry rez gue kira lo kenapa senyum sendiri " ucap Jonathan sambil menggaruk tengkuk kepala nya yang tidak gatal.
Farraz langsung berdiri meninggalkan ketiga teman nya . Dia akan menyusul Xavier . farraz enggak yakin dengan suasana hati Xavier saat ini . Farraz langsung menyusul xavier ke fooftop karena dia yakin saat ini Xavier sedang berada di rooftop.
Begitu sampai di rooftop farraz langsung mendapati Xavier tengah duduk sambil menghisap rokok nya.
" Lo menang raz " kata Xavier tanpa menatap farraz.
" Lo salah xaf, Lo belum berjuang . Kan kita sudah sepakat akan berjuang untuk mendapatkan gadis itu " jawab farraz.
" Cih berjuang kata lo , gue udah kalah raz . Lo belum apa apa aja gadis itu sudah menjatuhkan pilihan nya sama lo " kata xavier.
" Gue sebagai sahabat juga akan kasih Lo kesempatan buat berjuang xaf " tegas Xavier .
Xavier menatap farraz , dia kembali memantapkan hati nya untuk berjuang . Mulai besok dia akan berjuang mendapatkan alana . kalau seperti ini terus pasti dia enggak akan bisa meluluhkan hati alana.