"Lepaskan aku!" pekik Jasmine.
Namun tak satu pun dari mereka menggubris nya. Jasmine tetap di bawa paksa oleh beberapa l pria bertubuh kekar itu.
"Aku mohon pada kalian! Tolong lepaskan aku!" mohon nya pada mereka.
Tak berapa lama Wanita nama Madam Bennett tiba di sana. Bennett meminta mereka mengurungnya di dalam kamar. Sementara Jasmine terus saja memohon untuk di lepaskan.
"Nyonya tolong lepaskan saya!" pintanya namun Madam Bennett tak menggubris.
Jasmine meratapi nasibnya. Paman dan bibi nya telah menjualnya pada seorang mucikari yang bernama Madam Bennett. Hatinya sangat hancur. Tak berapa lama pintu kamarnya terbuka.. Seorang Prie menariknya keluar.
"Ayo cepat jalan! kau lelet sekali!" bentak nya.
Pria itu merupakan kaki kanan Madam Bennett. Karena ada tamu yang ingin membeli jasa nya .
"Ini dia tuan! Masih perawan!" ucap Madam Bennett.
Jasmine terbelalak ia tak tahu harus bagaimana. Ia mencoba memohon pada pria itu agar melepaskannya.
"Tuan tolong saya!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan Eiger
Mario sengaja meminta Jasmine tetap berada di Mansion Franco. Mario ingin Eiger menyadarinya. Jasmine pun hanya bisa menurut. Jasmine juga tak ingin baby nya celaka.
"Mario, bagaimana keadaan Lusi, apakah dia baik-baik saja?" tanya Jasmine.
"Dia baik, kemarin aku baru menemuinya!Dia juga menanyakan mu! " sahut Mario.
Lantas Jasmine mengangguk, hatinya merasa lega mendengar Lusi baik-baik saja. Setelah lama berbincang akhirnya Mario pamit.
Sementara Eiger menemui Frank di markasnya. Ia merasa hilangnya Jasmine itu karena nya. Eiger melampiaskan kemarahannya itu pada Frank. Wajah Frank sudah babak belur akibat Eiger menghajarnya.
"Hentikan tuan! Kau bisa membunuhnya!" cegah Tini.
Lantas Toni meminta Edward untuk membawa Frank dan mengobati luka nya. Deru nafas Eiger masih memburu.
"Kau berani menghalangi ku! Dia pantas mendapatkannya! " pekik Eiger.
Toni menyadarkan pria itu. "Tuan, tenanglah! Kau tidak harus seperti ini! Aku akan mencari di mana nona Jasmine!".
Eiger terdiam mendengar Toni menyebut istrinya. Ia sadar jika hilangnya Jasmine itu pasti karena sikap kasarnya itu. Eiger merosot ke lantai. Tubuhnya sudah di penuhi keringat dan noda darah Frank. Toni hanya menatap tuannya itu.
"Toni, katakan padaku, apa aku terlalu kejam sehingga istriku meninggalkan ku?" ucap nya.
Toni terdiam. Ia tak ingin membuat pria itu merasa bersalah dan menjadi lemah.
"Tuan, bangunlah! Kau tak boleh seperti ini! " sahut Toni.
Sementara Franco datang ke Mansion kakaknya. Namun di atau menemukan pria itu di sana.
"Kemana kakak ku pergi?" tanya Franco pada Lusi.
"Saya tidak tahu tuan! Tuan Eiger bersama Toni dan Edward" sahut Lusi.
Lantas Franco duduk di sofa dan meminta Lusi untuk membuatkan teh untuk nya. Franco sengaja menunggu kepulangan kakak nya itu.
"Lusi, ambilkan teh untuk ku!" titah Franco.
Tak berapa lama Eiger kembali ke Mansion nya. Franco menatap kakaknya. Penampilannya sangat berantakan, Tubuhnya penuh noda darah. Eiger tak melihat adiknya yang duduk di sofa itu.
"Kau sudah pulang!" tanya Franco.
Eiger terhenyak melihat Franco berada di hadapannya.
"Kau! Ada perlu apa kau ke sini?" sahut Eiger.
Franco tersenyum singkat. "Aku hanya ingin melihat keadaan mu!"
Eiger berdiri menatapnya. Rahang tegasnya menggambarkan kecurigaan pada adiknya itu. Namun Eiger bersikap biasa saja.
"Oh ya?! Kau mengkhawatirkan ku! " sahut Eiger.
Franco memutari tubuh kakaknya itu. Ia melihat dari atas sampai ke bawah. Lantas mendekatkan wajahnya pada tubuh Eiger .
"Kau berantakan sekali! Kau baru saja menyiksa Frank!" ucap Franco.
Eiger langsung menoleh. Ia menatap tajam adiknya itu.
"Dari mana kau tahu!" sahut Eiger.
Franco terdiam. Ya! Franco lah yang memberitahu persembunyian Frank kepada Toni namun Toni tidak tahu jika Franco yang menghubungi malam itu.
Franco juga tahu jika Frank sempat ingin menculik Jasmine. Sebab saat itu Franco masih mencari informasi tentang Jasmine. Hingga akhirnya anak buahnya mengetahui orang-orang Frank mencoba menculik Jasmine.
"Kau tidak perlu tahu itu! Kau cukup merenungi diri mu! Kau harus berubah kak!" ucap Franco.
Setelah mengatakan itu Franco langsung pergi tanpa meminum teh yang di mintanya pada Lusi tadi.
"Tuan teh anda" ucap Lusi.
"Berikan padanya! Dia lebih membutuhkannya!" sahut Franco.
Eiger menoleh dan menatap kepergian adiknya. Timbul kecurigaan pada adiknya lantas ia meminta Toni untuk membuntuti nya.
semakin penasaran bngt aq....
semakin kompleks ni cerita