Strongest God System

Melawan Jutaan Monster (2)

***

Pemuda berambut emas dengan tanda Pedang yang terlilit Naga didahinya dengan aura emas meliputi seluruh tubuhnya yang tak lain adalah Lin Chen. Sosok Lin Chen yang terbang di langit membuat semua orang menatapnya dengan tatapan hormat, mereka seperti melihat seorang dewa turun dari langit untuk membasmi segala kejahatan.

Lin Chen melihat sekeliling dengan kewaspadaan tinggi, kemudian kembali menoleh ke arah Gunung di depannya.

"Status" ucap pelan Lin Chen.

...[~Profil~]...

[Nama : Lin Chen]

[Gelar : Tuan Muda Keluarga Lin]

[Usia : 15 Tahun]

[Ranah : Holy Saint *1 (Fake) (75.085.099.000/80.000.000.000) ]

[Job : - ]

[Budidaya : Teknik Penghisap Bintang (1/10) ]

[Skil :

Teknik Pedang Penghancur tingkat Emas (100%)

Teknik Pelindung Bayangan tingkat Perak (100%)

Teknik Pengendali Guntur tingkat Emas (100%)

Teknik Segel Budha tingkat Surgawi (100%) ]

[Senjata : White Sword Mountain (Silver Low Tier) dan Black Spear (Silver Low Tier) ]

[Artefak : - ]

[Gold : 3200 Tael]

[Iventory : Manual Teknik Pemecah Qi tingkat Ungu, Tiket Belanja 50.000, Tiket Discount 70%]

[Point System : 51.681.166.100]

>Lotere

>Shop

>Lokasi

>Upgrade

]

Melihat status yang ditampilkan membuat Lin Chen puas, hanya dalam beberapa jam saja sudah membuatnya naik tingkat dari Kaisar Surgawi ke Holy Saint.

"Yi'er, kenapa ada kata 'Fake' pada kultivasi ku?" tanya Lin Chen keheranan.

[Karena Tuan belum dibaptis oleh Sinar Dewa. Jadi Tuan hanya bisa memakai 30% kekuatan dari Ranah Tuan yang sekarang]

"Bagaimana caranya agar aku dibaptis oleh Sinar Dewa?" tanyanya lagi.

[Untuk dibaptis oleh Sinar Dewa. Tuan harus naik ke Alam yang lebih tinggi]

"Alam yang lebih tinggi 'kah... Lalu, kenapa Point yang didapat dari membunuh monster lebih kecil dari sebelumnya?" tanya Lin Chen yang mengelus dagunya.

[Karena kultivasi Tuan telah melewati Ranah Kaisar Surgawi, maka Point yang didapat akan dihitung normal]

Lin Chen mengangguk pelan, meskipun perhitungannya Normal. Ia cukup puas dengan Point yang didapatnya, apalagi dengan monster yang masih berjumlah puluhan juta cukup untuk membuatnya mencapai Ranah Monarch.

Lin Chen yang tengah menatap layar didepannya terganggu saat Ia kembali merasakan monster dengan jumlah yang banyak keluar dari dalam Gunung. Lin Chen menatap gerombolan monster yang hampir mencapai lima puluh juta dengan ratusan ribu monster Ranah Mahayana.

"Meski aku menggunakan perubahan wujud, namun dengan jumlah monster sebanyak itu. Apakah aku dapat menghabisinya dengan singkat." Lin Chen bergumam seorang diri, ia bisa saja membunuh seluruh monster itu secara berkala. Tapi apa yang akan terjadi dengan ribuan orang di belakangnya.

Seperti mengerti akan kekhawatiran Tuannya. Xue Ying memberikan saran pada Lin Chen.

[Tuan bisa menyewa pasukan System. Dengan harga 10.000/orang dengan waktu 1 jam]

"Bagaimana jika pasukannya mati?" tanya Lin Chen memastikan.

[Pasukan otomatis akan digantikan. Dengan harga 1000/orang]

Lin Chen mengangguk pelan, baginya sekarang Point System bukan lagi masalah. Apalagi ini untuk bertahan hidup di Tanah penuh monster.

"Sewa 100.000 prajurit!" ucap Lin Chen lantang.

[Menyewa 100.000 prajurit. Point System - 1.000.000.000]

Wush... Wush... Wush...

Lin Chen membuat segel tangan dengan cepat, Ia melakukan segel tangan agar mengelabui semua orang tentang datangnya prajurit yang tiba-tiba.

Di kejauhan dekat Portal Tanah Terlarang, semua orang menatap pusaran besar diatasnya langit dengan ekspresi rumit. Bagaimana tidak, mereka tidak tahu apakah itu musuh ataupun kawan.

"Lihat, ada banyak sekali manusia dengan pakaian aneh turun dari langit" ucap salah satu Faksi.

"Budidayanya sangat tinggi, apakah itu musuh?" tanya yang lain.

"Sepertinya bukan, apa kau lihat orang yang berdiri dilangit. Ia membuat segel tangan dan mengucapkan '100.000 Prajurit' jadi mungkin saja itu kawan" jelas salah satu anggota Faksi besar.

"Prajuritnya saja sangat tinggi. Bagaimana dia" sahut yang lain.

"..."

Semua orang terdiam. Mereka semua mulai memikirkan satu hal yang paling masuk akal, pemuda yang terbang dilangit kemungkinan orang dari Benua Tengah, bahkan mungkin saja Alam Immortal.

***

100.000 pasukan berdiri tepat dibelakang Lin Chen dengan gagahnya. Meskipun 100.000 pasukan tambahan, namun perbedaannya cukup besar. Pasukan Lin Chen bagaikan sesendok air di dalam ember.

Lin Chen melihat ke seluruh pasukannya, dan membelalakkan mata tak percaya.

"Ini... Bukankah ini Player dari Game VRMMORPG yang ku kembangkan sebelumnya. Bahkan ada Sabrina, Biarawati Ras Elf dengan skil penyembuhan tertinggi diseluruh server"

Lin Chen menoleh ke sisi lain, Ia melihat wanita berpakaian merah dengan motif api membawa tongkat Ruby. "Hahaha... Ada Penyihir terkuat, Lily dari Ras Manusia. Dan semua pasukan ku pada tingkat Mahayana. Hehe..." tawa jahat Lin Chen bisa didengar.

Melihat hal ini Lin Chen berpikir sebentar dan kembali mengingat kejadian saat di Bumi.

"Yi'er, bukankah data perusahaan sudah kau hapus. Kenapa mereka bisa muncul?" tanya Lin Chen yang memiringkan kepalanya.

[Sebelum penghapusan data server. System sempat menyalin semua data Player]

"Lalu, apakah data di perusahaan bisa di kembalikan?" tanya Lin Chen lagi.

[Bisa. Tapi hanya Xue Ying yang dapat melakukannya atau orang dengan kemampuan pemrograman seperti Tuan]

Mendengar ini Lin Chen menghela napas lega, namun saat Ia melihat semua pasukannya membuat hatinya sakit. Pasalnya Ia membuat kecewa seluruh pemain di seluruh Dunia dengan menghapus data server game secara tiba-tiba.

Lin Chen yang tengah dalam lamunannya kembali tersadar saat mendengar teriakan monster yang kian mendekat, ia menatap wajah Lily. "Lily. Keluarkan serangan terkuat mu."

Lily atau Penyihir Terkuat dengan tampilan rambut berwarna merah yang memiliki wajah lumayan cantik untuk dunia Kultivator maju perlahan sambil mengangkat tangannya ke langit.

"Teknik Api, Meteor Api!" ucapnya pelan.

Wush! Wush! Wush!

Langit-langit berwarna merah cerah, suhu di seluruh Tanah Terlarang naik dengan kecepatan yang tinggi. Bola-bola api yang berukuran rumah dapat terlihat menembus awan menerjang monster dengan kecepatan yang cukup tinggi.

BOOM...

BOOM...

BOOM..

BOOM...

Ratusan meteor jatuh dari langit menghantam tanah membuat kawah yang cukup besar, mayat-mayat monster berubah menjadi abu tertiup angin. Nyala api bisa terlihat membumbung tinggi.

Bagaikan aba-aba, 100.000 pasukan menyebar di dataran ke segala sisi, dengan Sabrina Biawarati Ras Elf berambut silver yang indah dan dada yang cukup besar sebagai patokan berdiri ditengah. Ia merentangkan tangannya ke langit pelan.

"Skil Penyembuhan, Pohon Dunia" ucapnya pelan.

Drrttt...

Drrttt...

Drrttt...

Tanah bergetar menampilkan retakan dimana-mana. Tiba-tiba dari dalam retakan mulai tumbuh akar-akar membentuk Pohon besar menjulang ke langit dengan dedaunan menutupi area pertarungan.

Monster-monster yang berlari cepat kini melambat, dan beberapa monster pun terikat oleh sulur akar yang tiba-tiba muncul dari bawah tanah.

Semua manusia terkejut dengan serangan yang diakibatkan oleh 1 orang. Mereka mengalihkan pandangannya pada wanita dengan telinga runcing berdiri di tengah yang kecantikannya bisa disandingkan dengan Dewi. Mereka melihat pohon besar tumbuh dengan kecepatan yang bisa dilihat oleh mata menjulang ke atas langit.

"Ini... Luka di kaki ku sembuh" ucap salah satu orang.

"Aku juga. Luka dalam yang menyiksa kini juga telah sembuh" sahut yang lain.

"Bekas luka di wajah ku yang cukup menyiksa juga hilang" ucap wanita dengan luka pedang di pipinya.

...

***

*Bersambung...