"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIA MENYELAMATKANKU LAGI
Ryuka mundur beberapa langkah. wanita itu bangkit dan hendak menyerang Ryuka. namun ketika wanita itu mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk. ia malah terkejut melihat wajah Ryuka, begitu juga dengan Ryuka yang langsung memeluknya.
"Ryuka?"
"mbak Nining?"
"kalian saling kenal?" tanya wanita yang satunya.
"iya, dia tetanggaku! Ryuka, bagaimana bisa kamu ada di sini?"tanya Nining dengan tubuh gemetar.
Nampaknya ia masih merasa trauma dengan kejadian yang baru saja di alaminya.
"aku sengaja mencari mbak Nining. kita keluar sekarang!"
akhirnya mereka pun keluar ruangan itu. melewati lorong dan sampai di ruangan penghubung dengan rumah utama.
"kalian bertiga tunggu di sini. aku akan mengalihkan perhatian para penjaga. setelah mereka pergi, kalian cepat jalan je arah sana! Ryuka, kau tahu jalan keluar kan?"
"iya, aku tahu!"
Aditama menghampiri dua orang yang sedang berjaga. setelah mereka pergi, Ryuka mengajak dua wanita itu berjalan menuju arah belakang.
mereka berjalan dengan sangat hati-hati. di ruang tengah, mereka mendengar suara langkah kaki. Ryuka segera mengisyaratkan untuk bersembunyi
mereka bertiga bersembunyi di bawah meja yang tertutup kain hingga ke bawah.
Ryuka mengintip dari kolong meja, melihat kaki wnaita yang berjalan sedikit pincang. tetesan darah mengikuti jejak kakinya.
"arghh! darah gadis perawan!" wanita itu membalikkan badan kembali setelah melewati meja tempat persembunyian Ryuka.
mereka serentak menutup mulut masing-masing. berusaha untuk tidak berteriak.
terlihat mulutnya yang berlumuran darah. darah terus menetes di hadapan Ryuka.
Roro Arimbi menyibakkan kain penutup meja.
"aaa!!" serentak mereka berteriak.
BRAKK!!
Roro Arimbi membalikkan meja. mereka bertiga berlari dan Roro Arimbi mengejar
Ryuka berhenti dan membalikkan badan menghadap Roro Arimbi.
"kowe maneh! aku ora bakal ngeculke sliramu, cah ayu!"
(kamu lagi! aku tidak akan melepaskan dirimu, anak cantik!)
"ayo maju Roro Arimbi!" tantang Ryuka.
Nining dan wanita tadi mengintip di balik dinding.
"mbak! ayo kita lari!" wanita itu menarik tangan Nining.
"bagaimana dengan Ryuka?"
"ini kesempatan kita! memangnya mbak mau mati sia-sia di sini?"
Mereka berdua berlari sekuat tenaga.
Roro Arimbi menerkam Ryuka. Ryuka menghindar. Roro Arimbi tak henti-hentinya memainkan tangannya hingga kuku tajamnya berhasil melukai leher Ryuka.
Roro Arimbi menjilati kukunya yang terkena darah Ryuka.
"aw!" Ryuka memegangi lehernya yang terluka.
Roro Arimbi bersiap menyerang lagi. Ryuka mendapat energi dari batu permata. ia melompat tinggi dan menendang wajah Roro Arimbi dari atas.
brakk!!
Roro Arimbi tersungkur menabrak meja hingga retak
Dug…dug…dug…
suara langkah kaki berlarian mendekat. Ryuka segera berlari.
"kanjeng putri!"
Tiga penjaga menghampiri Roro Arimbi.
"kejar gadis itu!" Roro Arimbi menunjuk ke arah Ryuka berlari.
Tiga penjaga iyu mengejar Ryuka.
"ono opo Roro Arimbi?"
(ada apa Roro Arimbi?)
Nyai Gandari menghampiri Roro Arimbi.
"kenapa tubuhmu penuh luka dan mulutmu berlumur darah seperti itu?"
"aku baru bertarung dengan siluman elang, ibu! dia menyakiti calon suamiku!"
"berani sekali siluman elang melukaimu! lalu untuk apa kau selamatkan calon suamimu! ibu akan memutuskan penyatu jiwa kalian agar kau tak lagi mengejarnya!"
"ibu! aku mencintainya! aku mau menikah dengannya! tidak mau menunggu satu tahun lagi!"
"akan ku bunuh laki-laki itu dan mencarikan calon suami yang baru untukmu!"
"tidak, ibu! aku mau dia!"
"itu karena jiwamu dan jiwanya sudah di satukan! jika ada satu kematian maka jiwamu sudah tidak menyatu dengannya!"
belum sempat Roro Arimbi menceritakan perihal Ryuka, Nyai Gandari sudah terlanjur pergi.
sementara itu, Ryuka sampai di halaman belakang dan melihat Nining serta wanita tadi tertangkap oleh penjaga. sedangkan ketiga eon jaga di dalam juga masih mengejarnya.
"tangkap dia juga!" teriak penjaga yang mengejar Ryuka.
"laporkan kepada Nyai Gandari!" ucap penjaga satunya.
beberapa penjaga mengerubungi mereka. Ryuka memegangi liontin kalungnya kemudian tubuhnya berputar pun hingga menghasilkan pusaran angin.
Para penjaga terhempas ke segala arah. sementara itu Nining dan wanita satunya terlepas dari para penjaga. Ryuka mengambil kesempatan untuk mengajak keduanya keluar dari tempat itu
"cepat! kita harus segera pergi!"
Mereka berlari lagi, meski terasa lelah dan gemetar, mereka melanjutkan pelarian.
"kejar mereka!"
"kemana mereka pergi!" aditama datang bersama beberapa penjaga dari dalam.
"mereka lari ke sana!"
Aditama dan penjaga lain pergi mengejar mereka.
Nyai Gandari pun menghampiri di dampingi dua pelayan wanita.
melihat banya penjaga yang tekanan, ia terheran dan murka.
"apa yang terjadi? kenapa menangka dua wanita ajaa tidak bisa!"
"ampun, nyai! mereka di bantu seorang wanita yang memiliki kekuatan aneh "
"aku tidak mau tahu! pergi kalian semua! tangkap mereka semua sampai dapat!"
Ryuka sampai di pagar pembatas.
"cepat lompat mbak!" kata Ryuka.
"aku tidak bisa, " ucap Nining.
"naik ke pundakku"
Nining naik ke pundak Ryuka dan memanjat pagar, begitu juga dengan wanita yang satunya. kemudian Ryuka pun menaiki pagar batu itu dengan di bantu mereka yang sudah di atas.
Ryuka dan wanita satunya melompat turun, sedangkan Nining masih di atas pagar.
"ayo lompat mbak!" teriak Ryuka.
sementara para penjaga sudah mengejar sampai pagar pembatas dan ada yang mengejar dari luar.
"aku takut!"
"kami bantu, mbak!" ucap wanita itu sambil mengulurkan tangan.
Akhirnya Nining melompat dari pagar yang tidak terlalu tinggi.
"itu mereka!"
Para penjaga melihat keberadaan mereka dan terus brrlari mendekat. mereka pun terus berlari dengan sekuat tenaga.
"lewat sini saja!" Ryuka mengajak mereka menerobos rerumputan setinggi dada.
"mereka makin dekat, aku lelah sekali" Nining sudah hampir pingsan.
"lehermu terluka?" wanita satunya baru menyadari ada tetesan darah dari leher Ryuka.
"tidak apa-apa!ayo kita masuk ke hutan, setidaknya kita bisa bersembunyi di balik semak-semak!"
Mereka pun memasuki hutan. para penjaga sudah dekat dengan mereka.
Tidak mungkin mereka terus berlari. mereka bersembunyi di balik semak-semak.
"kemana mereka?"."
"aku yakin mereka belum jauh. tidak mungkin para wanita itu berlari secepat itu!"
"lihat!ada tetesan daesh mengarah ke sana!"
mereka mengikuti jejak darah Ryuka. dan tibalah mereka tepat di hadapan semak-semak yang menghalangi persembunyian mereka.
mereka betiga sudah gemetar. terasa jantung mau copot. seorang penjaga menyibakkan semak-semak.
Degg!
mereka bertiga saling berpelukan. rasa takut kian mencekam.
"ada apa di sana?" tanya temannya
"tidak ada apapun! padahal tetesan darah ini berhenti tepat di balik semak-semak!" ucapnya keterangan.
"kita cari di tempat lain saja! mungkin itu bukan darah wanita itu. melainkan darah binatang!"
mereka pun pergi menjauh.
"kenapa mereka tidak melihat kita?padahal sudah jelas kitaada di depan matanya?" Nining keterangan.
"aaa!" teriak mereka bersamaan ketika tiba-tiba ada makhluk aneh yang merentangkan tangan di hadapan mereka.
"erlangga?" ucap Ryuka.
"makhluk apa itu?"
Nining dan wanita satunya bergerak mundur karena ketakutan.
"jangan takut! dia temanku!" kata Ryuka.
"Erlangga, jadi kau yang menghalangi pandangan mereka?"
"iya! Ryuka kenapa dengan lehermu?"Erlangga menyentuh leher Ryuka yang masih mengeluarkan darah.
"tidak apa-apa, nanti juga sembuh. kamu sendiri terluka?" Ryuka baru menyadari ada bekas gigitan di leher erlanggaxjuga banyak luka cakaran di dada dan perutnya.
"jangan khawatie! luka ku akan hilang dengan sendirinya!"
Erlangga menyobek kain yang melingkar di pinggangnya dan membalut luka di leher Ryuka.
"aku akan mengantar kalian!"
"apakah bisa?"
"itu mudah saja! kemarilah dan saling bergandengan tangan!"
meski masih merasa takut, mereka berdua mendekat dan menggandeng tangan Ryuka.
"pejamkan mata!"
Merek memejamkan mata dan ketika membuka mata mereka sudah berada di rimbun bambu perbatasan hutan dengan perkampungan.
Erlangga nampak lemah. dia hampir saja terjatuh. rupanya , pertarungan dengan Roro Arimbi, membuat energinya banyak terkuras.
"Erlangga! apa lukamu itu oarah? siapa yang membuatmu seperti ini?"
"Roro Arimbi! di cukup membuatku kelabakan!"
"apa? jadi, saat dia menyerang ku tadi, dia baru saja bertarung denganmu?"
"dia juga menyakitimu? suatu saat aku akan membalasnya!" Erlangga memsaat Ryuka.
"Terima kasih Erlangga! sembuhkan lukamu terlebih dahulu!"
Setelah Erlangga menghilang, mereka melanjutkan perjalanan.
"jadi, siapa sebenarnya siluman itu?apa dia penjagamu?"
"tidak, mbak! kami hanya tidak sengaja bertemu. dia sering menolongku, jadi kami berteman" jawab Ryuka.
"panggil aku Lasmini saja!"
"baiklah, Lasmini. kamu berasal dari mana?"
"aku sebenarnya sedang kabur dari rumah bersama adikku. entah mengapa tiba-tiba rasanya berjalan menyusuri hutan dan akhirnya kami menemukan gapura desa. kami memasuki desa ini meski merasa ada yang janggal. kemudian seseorang wanita berkebaya putih menjemput kami dan membawa kamu ke rumah itu. tapi saat aku bangun tidur. aku tidak menemukan adikku di kamar. aku mencarinya, tapi aku malah di seret dan di kurung di ruangan itu bersamaa mbak Nining !"
"Ryuka, sebenarnya aku tidak ingin kembali ke rumah" ucap Nining tiba-tiba.
"kenapa mbak? semua orang cemas. sampai mencari mbak Nining ke mana-mana.. "
"pulang ke rumah pun aku akan menderita seumur hidup. aku harus menghabiskan sisa waktu ku dengan laki-laki yang tidak aku cibtai!" Nining menangis.
Ryuka memeluk dan menenangkannya.
"sabar mbak. pasti ada jalan keluar. aku yakin mas danang akan memperlakukan mbak Nining seperti ratu"
"tidak mungkin! dia hanya terlihat baik di depan semua orang tapi sebenarnya dia kasar dan pemaksa!" air matanya kian deras mengalir.
Ryuka tak tahu harus berkata apa-apa. dia juga tahu bagaimana sifat danang dan keluarganya.
"Lasmini, kamu yang sabar ya. sebenarnya adikmu sudah... !"
"aku tahu Ryuka! aku mendengar teriakan adikku malam itu. seandainya kami tidak pergi dari rumah, ini semua tidak akan terjadi!" Lasmini pun tidak dapat membendung air mata.
Sebenarnya apa yang membuatmu kabur dari runah" tanya Ryuka.
"kami berdua do pinang oleh seorang juragan kaya yang sudah memiliki dua istri. bapak memaksa kami menerimanya, karena keluarga kami punya hutang yang tak sedikit padanya."
"Lasmini, kamu tinggal di rumahku saja ya, biar aku ada teman, " ucap Nining.
"apa tidak merepotkan?" Lasmini merasa tidak enak.
"tidak! nanti aku bilang smaa bapak dan ibu!"
"mari mampir dulu, ini kan sudah malam. apa tidak takut kalian jalan hanya berdua samapi rumah?"
tanya Ryuka sesampainya di depan rumah Mbah Sutijah .
Nining nampak berpikir sejenak. rasa lelah membuatnya ingin istirahat sejenak, juga masih ada ketakutan dalam dirinya mengingat kejadian yang baru saja mereka alami.
"Ayolah, tidur di rumahku dulu juga tidak apa-apa. pulang besok saja" ajak Ryuka.
"bagimana Lasmini?" tanya Nining.
"aku ikut mbak Nining saja, bagimana baiknya!"
"lebih baik kami langsung pulang saja, Ryuka. Terima kasih atas pertolonganmu"
Nining memeluk Ryuka kemudian berpamitan.
tok…tok…tok…
"siapa tengah malam begini bertamu. coba kamu buka pintu , le!"
"aku takut, mbah!" jawab Egi.
"mbah! ini Ryuka!"
Mbah Sutijah dan Egi saling berpandangan. mereka segera berlari membuka pintu.
"nduk! kamu dari mana?" tanya Mbah Sutijah ketika membuka pintu.
"kamu kenapa, Ryuka? kenapa di tangan dan pipimu ada bekas cakaran?dan lehermu kenapa?"
"aku tidak apa-apa!" jawab Ryuka.
"pasti kamu baru saja bertarung melawan Erlangga! dia menculikmu kan?"
Ryuka menggeleng.
"tidak, mas!"
"siapa Erlangga?" tanya Mbah Sutijah .
"dia siluman elang, mbah! dia pernah menculik Ryuka, waktu Ryuka hilang dua hari di hutan itu, dan tadi dia juga berusaha menyerang ku ketika aku mencari Ryuka di hutan!"
"apa mas? Erlangga menyerang mas egi?"
"iya! dia memang jahat sekali, sudah buat kamu celaka dan dia juga hampir membunuhku juga. bahkan dia bilang kalau bukan karenamu, dia sudah membunuhku!"
"tidak mungkin Erlangga melakukan itu!"
"kamu masih saja membela siluman itu?mbah,lihat cucumu sudah kena pelet sama siluman!"
"sudah, sudah! Ryuka baru pulang kenapa malah ribut! biarkan Ryuka beristirahat dulu, pasti dia lelah!"
terpaksa deh...nikah sm org jahat