NovelToon NovelToon
Tawanan Kamar Tuan Lan

Tawanan Kamar Tuan Lan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Tata susila
Popularitas:14.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sopi_sopiah

Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁

Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.

Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.

Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.

Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Sudahlah tidak usah bawel! Setidaknya berbaik hatilah pada orang yang hampir mati ini," kata Laluna.

Tan pun menuruti keinginan Laluna untuk mengajaknya jalan-jalan sekeliling rumah sakit dengan menggunakan kursi roda.

"Tuan Tan, kenapa anda tidak menikah?" tanya Laluna.

"Aku menikah jika Tuan Lan meminta ku untuk menikah," kata Tan.

"Wah, kau benar-benar asisten pribadi yang sangat penurut, bahkan menikah pun harus Tuan Lan yang menentukan," kata Laluna.

"Hidupku milik Tuan Lan, apapun yang dia minta aku pasti mematuhinya! Jadi tidak udah bertanya apapun lagi terhadap ku, lagipula hubungan kita tidak sebaik itu bukan?" kata Tan.

"Kau benar juga, untuk apa aku banyak bertanya dengan orang asing seperti mu!" kata Laluna.

Setelah cukup mengajak keliling Laluna, Tan membantu Laluna untuk kembali berbaring di ranjang pasien miliknya, di sana Larisha masih tampak tertidur pulas.

Keesokan harinya, sinar matahari pagi sudah muncul dari balik jendela kaca rumah sakit. Larisha pun terbangun dari tidurnya yang nyenyak, ketika terbangun rupanya Tuan Lan, Tan, Laluna sudah menatapnya.

"Astaga! Tuan Lan, kapan anda kembali ke rumah sakit ini?" tanya Larisha dengan kagetnya.

"Kau ini makhluk sejenis apa, kenapa dimana pun bisa tidur sepulas itu!" kata Tuan Lan dengan memberikan tatapan mata sinis.

"Dengar Tuan, kakakku baru bisa tidur pulas begini, karena kan sebelum-sebelumnya dia kau tawan jadi tidak bisa tidur pulas," kata Laluna.

"Cih, diamlah kau gadis penyakitan!" kata Tuan Lan.

Saat sedang saling berdebat, Dokter Fred datang untuk memeriksa keadaan Laluna, sekaligus untuk mengabarkan hasil pengecekan sumsum tulang belakang Larisha sudah keluar.

"Pagi Lan, dan pagi semuanya! Bisa tolong tunggu diluar terlebih dahulu!" kata Fred.

"Pagi Fred, oke kita akan tunggu diluar," kata Tuan Lan.

Larisha, Tuan Lan, dan Tan pun menunggu diluar ruangan sampai Dokter Fred selesai memeriksa Laluna. Setelah selesai memeriksa keadaan Laluna, Dokter Fred keluar untuk menyampaikan hasilnya pada Larisha.

"Dok, bagaimana apa keadaan Luna membaik?" tanya Larisha.

"Ya, sejauh ini masih terus stabil dan saya ingin mengabarkan juga bahwa hasil kecocokan sumsum tulang belakang kamu tidak cocok nona Risha," kata Fred.

"Apa?" serempak.

"Fred, kenapa bisa tidak cocok?" tanya Tuan Lan.

"Amm begini Lan, Dokter mencocokkan donor dengan pasien berdasarkan jenis jaringan human leukocyte antigen (HLA) mereka. HLA adalah protein, atau marker, yang ditemukan pada sebagian besar sel dalam tubuh setiap orang.

Sistem kekebalan orang menggunakan penanda ini untuk mengenali sel mana yang termasuk dalam tubuh pasien(Luna) dan mana yang tidak. Kecocokan HLA yang erat antara donor dan pasien adalah faktor pencocokan yang paling penting.

"Kasihan Luna, lalu gimana Dok? Apa yang harus saya lakukan untuk kesembuhan adik saya?" tanya Larisha.

"Untuk sementara Laluna harus melakukan kemoterapi sampai kita temukan pendonor yang cocok," kata Fred.

Larisha pun menangis pilu karena dia tidak bisa menjadi pendonor untuk Laluna, ditambah lagi Luna sekarang harus mulai melakukan kemoterapi, dia akan mengalami kesakitan saat di kemo, belum lagi rambutnya akan rontok, tubuhnya akan semakin kurus karena efek kemoterapi itu. Larisha tidak sanggup membayangkan semuanya yang akan terjadi pada Luna.

"Fred, tapi rumah sakit pasti akan temukan pendonor itu kan?" tanya Tuan Lan.

"Ya, kami akan mengusahakan agar mendapatkan pendonor itu secepatnya! Lan, bersabarlah, dan percayakan pada kami!" kata Fred.

"Oke Fred, aku minta berikan perawatan yang terbaik untuk Luna!" kata Tuan Lan.

"Ya, itu pasti!" kata Fred.

Dokter Fred pun meninggalkan Larisha yang masih terpuruk dengan kesedihannya!

"Tan, siapkan mobil untuk pulang ke mansion milikku!" kata Tuan Lan.

"Baik Tuan," kata Tan yang langsung menelpon supir agar standby di loby rumah sakit.

"Bangunlah! Kita akan pulang ke mansion milikku, jaraknya tidak jauh dari sini!" kata Tuan Lan.

"Pulang? Pulang kau bilang? Aku tidak akan beranjak dari rumah sakit ini sejengkal pun, sebelum adikku menemukan pendonornya!" kata Larisha.

"Aku tidak bertanya kau mau atau tidak! Dengar hidupmu itu milikku, rumah sakit akan menemukan pendonor itu, dan sekarang kau harus ikut denganku!" kata Tuan Lan lalu Tuan Lan menarik tangan Larisha dengan kasar.

"Tidak, lepaskan aku! Adikku belum sembuh, nasibnya belum jelas kau tidak berhak membawaku," kata Larisha.

"Ikut denganku atau aku akan buat adikmu terlantar dan tidak akan menerima biaya perawatan sepeserpun lagi dariku!" kata Tuan Lan.

"Kau benar-benar kejam Tuan, kau bukan manusia, kau iblis!" kata Larisha.

"Terserah apa yang akan kau katakan tentangku, aku sudah cukup baik memberikan bantuan pengobatan untuk adik dari tawanan ku sendiri," kata Tuan Lan.

"Nona sebaiknya anda ikut dengan Tuan Lan, aku akan membantu mencarikan pendonor untuk adikmu!" kata Tan.

"Aku pegang ucapan mu Tuan Tan," kata Larisha.

Larisha pun dengan kasar melepaskan cengkraman tangan Tuan Lan.

"Aku bisa jalan sendiri Tuan!" kata Larisha.

"Baguslah!" kata Tuan Lan tersenyum jahat.

Larisha kemudian menaiki mobil bersama Tuan Lan untuk menuju mansion milik Tuan Lan yang sudah dua tahun terakhir ini dia beli karena bisnisnya banyak dilakukan di Singapure, jadi Tuan Lan merasa butuh tempat tinggal yang nyaman selama berada disini.

Hingga sampailah mereka didepan gerbang utama yang menjulang tinggi dan langsung disambut oleh beberapa penjaga Tuan Lan, mobil itu terparkir didepan pintu utama, Tuan Lan turun dari mobil disusul dengan Larisha yang mengikuti setiap langkah kaki Tuan Lan.

Mansion itu sangat luas dan tak kalah mewah dengan rumah utama Tuan Lan. Beberapa pelayan pun tersenyum dan menyapa kehadiran Tuan Lan dan juga Larisha yang merupakan tamu di mansion itu.

"Pelayan!" panggil Tuan Lan.

"Iya Tuan!" kata beberapa pelayan yang langsung berbaris dihadapan Tuan Lan dan juga Larisha.

"Siapkan air untuk gadis kumal ini berendam, dia tidak mandi seharian dan baunya membuat pusing kepalaku!" kata Tuan Lan seraya menyindir Larisha.

"Kalau kau pusing dengan bauku, kenapa tidak kamu biarkan saja aku berada di rumah sakit, tidak perlu repot dibawa ke mansion mu!" kata Larisha dengan ketus.

"Tidak usah mengaturku Larisha! Pakaikan dia pakaian yang aku pilihkan nanti!" kata Tuan Lan.

"Baik Tuan," kata beberapa pelayan wanita yang langsung mengajak Larisha menuju sebuah kamar.

"Dengar, aku bukan bayi yang harus kalian mandikan! Aku bisa mandi sendiri, kalian keluar dari dalam kamar mandi ini!" kata Larisha.

Namun empat orang pelayan wanita langsung sigap memegangi kedua tangan Larisha hingga membuatnya tidak bisa berkutik.

"Hei, mau apa kalian sebenarnya?" tanya Larisha yang tak terima diperlakukan seperti ini.

Semua pelayan bekerja sama untuk memegangi Larisha, sementara yang lainnya memberikan lulur kulit, memijatnya, memakaikan masker kewajah Larisha, dan perawatan kulit lainnya.

❤️❤️❤️

Yuhuu habis ini kasih bab yang bikin hareudang dulu kali ya😁🤭 Please Likenya jangan lupa ya maak.

1
Isna Vania
tetap semangat untuk berkarya Thor /Kiss/
Isna Vania
Aq ikut ajj Thor, yg penting seru ceritanya /Kiss/
Isna Vania
semangat Thor 😘
al rizal
😁😁😁
Yunita Livaan
Luar biasa
Dwii
duh malunya smpe sini😭🤣
Neng geulis
Luar biasa
guntur 1609
sepertmya kisah anak2nya lan. bagus juga dilanjutkan di judul baru
guntur 1609
kasihan kau daniel. nanti akan ada kebahagiaanmu yg datang sabarlah
guntur 1609
yg 2
guntur 1609
kau luna juga gak tahu diri. rnak kaki kau bilang ke kanakan.saraf loe luna. kau yg menerima daniel. kau juga yg me.gha curkan dia
guntur 1609
sabar daniel. tgu brithney besar
guntur 1609
kok suara senaoan bakhyun thor....kwkkwkw
guntur 1609
jangan sampai luna menanyakan donor sum2 nya sm dr fred
guntur 1609
lah brithey toh jodohnya tan
guntur 1609
kasihan tan..sm luna. bagaimana reaksi luna kalau tahu si tan yg donorkan
#ayu.kurniaa_
.
guntur 1609
larisha seharusnya kau jujur sm.tuan.lam
guntur 1609
bagaimana reaksi luna kalau tahu tan yg mendonorkan sum2 tulang belakangnya
guntur 1609
brti dev punya kembaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!