kehadirannya tak pernah di harapkan. kelahirannya di anggap kesalahan besar dan bencana.
ia lahir karena sebuah kesalahan.
Dia...
seorang anak haram dari seorang pengusaha terkenal.
Ryicki Mahendra Setiawan Ananta.
dia lahir dari rahim seorang wanita malam yang sengaja di jadikan jebakan untuk menghancurkan nama baik sang pengusaha.
mampukah ia menjalani kehidupannya dengan baik,
setelah hal buruk juga perlakuan buruk tanpa keadilan kerap kali ia terima dalam setiap jengkal langkahnya.
dalam setiap hembusan nafasnya,
hanya hinaan yang ia terima.
dialah gadis cantik berwajah dingin...
Maurelia Agastya prameswari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 melanjutkan kuliah setelah di DO
Tok tok tok....
terdengar suara pintu di ketuk tiga kali dari luar.
Tak lama setelah pintu di ketuk, nampak Mauralah yang ternyata adalah orang yang telah mengetuk pintu yang tertutup itu.
Kemudian gadis itu membuka pintu itu.
Setelah pintu terbuka, gadis itu melangkah masuk ke dalam ruangan.
Di dalam ruangan itu nampak tuan Ricky duduk di sofa tunggal dengan seorang pria seumurannya yang tak lain adalah Bram sang assistan pria baya itu.
Bram berdiri tak jauh dari tuan Ricky.
Tatapan mata Ricky begitu tajam menusuk kepada Maura.
Gadis itu seketika tertunduk.
Bagaimanapun liarnya dirinya, ia tak punya nyali sedikitpun di hadapan laki laki itu.
Entahlah....
Ia seakan tak berkutik di hadapan pria baya itu.
brakkk...!!
Maura sedikit terjengkit ketika secara tiba tiba Ricky melempar sebuah map berwarna biru yang tadi ia lihat di berikan Bram kepada laki laki itu.
Sebuah map yang ternyata berisi berkas di lempar di atas meja yang ada di ruangan itu setelah Maura berdiri di sana.
" ini adalah kampusmu yang baru, aku sudah mendaftarkanmu di sana " kata pria itu kemudian kepada Maura yang masih terdiam.
Tatapan pria itu masih tajam menusuk ke arah Maura.
" hari ini adalah hari pertamamu masuk kuliah di kampus baru ini,
jadi kau jangan lagi keluyuran tak tentu arah seperti kemaren kemaren.
Buatlah kesan yang baik di sana.
Ini bukan kampus sembarangan.
Dan Ingat...jangan membuat ulah apalagi masalah, ini adalah yang terakhir.
Jika kau kembali membuat masalah maka selesaikan sendiri masalahmu.
Aku sudah muak harus terus mengurusi dirimu dengan segala permasalahanmu yang selalu sama " ucap Ricky dengan tatapan tajam setajam silet dengan nada penuh dengan ancaman dan intimidasi.
" kenapa kau harus selalu bersikap seperti preman...?! kau tahu, hanya orang bodoh dan berotak udang yang akan selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan ?! Memalukan.
Tidak bisakah kau bersikap lembut sedikit saja seperti Kayla dan Keyla ?! " Ricky berucap ketus kepada gadis yang hanya diam di hadapannya itu.
Ini adalah kesekian kalinya Maura di DO dari tempatnya menuntut ilmu karena sebuah perkelahian.
Namum demikian,
Maura sejatinya adalah seorang gadis yang sangat pintar dan cerdas.
sehingga meski ia di DO beberapa kali dari sekolahnya ia tetap bisa mengikuti pelajaran hingga lompat kelas.
Dan sekarang, ia bisa berada di kelas satu tingkat di bawah kedua kakak kembarnya meski mereka seharusnya berada pada jarak dua tingkat.
Apalagi mengingat Maura sering keluar masuk sekolah baru karena ulahnya.
" kau ingat ini baik baik, ini tidaklah gratis...kau harus membayar semua biaya hidupmu yang sudah aku keluarkan untukmu.
Jadi....
jangan pernah berpikir untuk pergi atau bahkan lari dari rumah ini sebelum kau melunasi semua hutangmu kepadamu.
Percayalah, jika kau nekat melakukan itu..maka aku tidak akan segan segan menjebloskanmu ke dalam penjara berikut dengan pengasuhmu itu,
Karena kalian berdua sama sama telah hidup menumpang kepadaku dan menikmati fasilitas yang ku miliki di rumah ini.
ingat....kau bahkan sudah menandatangani perjanjian itu sejak lama.
Jadi,
belajarlah dengan baik tanpa membuat masalah. Jika kau mampu meraih gelar sarjanamu dalam waktu satu tahun.
Sebagai gantinya...aku akan memberimu posisi yang cukup tinggi di perusahaanku.
Kau mengerti ?! " sentak Ricky lagi kepada Maura penuh penekanan.
Ricky sengaja melakukan itu karena ia ingin menahan gadis itu agar selalu berada di sekitarnya.
Ia juga melakukan itu karena ia merasa Maura sangatlah liar dan sulit untuk di kendalikan.
Ia juga diam diam merasa takut jika gadis itu tiba tiba akan pergi meninggalkannya suatu hari nanti ketika ia telah dewasa.
Entahlah....
Ia sendiri tak mengerti apa yang sebenarnya ia rasakan.
Ia cukup senang dan bangga ketika ia mendengar kabar jika Maura memiliki kecerdasan di atas rata rata ketika gadis itu masih duduk di bangku TK.
Sama seperti dirinya,
Ia menyadari jika Maura memliki tingkat IQ dan EQ yang cukup tinggi.
Ia juga tanpa sadar merasa sangat bahagia melihat perkembangan gadis itu yang sulit di tindas.
Itu juga sama dengan karakternya yang keras dan cenderung memonopoli orang lain.
Tapi....
Semua rasa itu seolah menguap begitu saja entah kemana ketika ia teringat ia kehilangan sosok sang istri tercinta karena gadis itu.
Ketika Ricky tenggelam dalam pikirannya sendiri tentang sosok gadis di hadapannya itu.
Maura justru melipat bibirnya rapat rapat.
Apa yang di sampaikan Ricky kepadanya tentang uang ganti rugi cukup membuat jiwanya semakin tertekan.
Katanya....
Dan yang ia tahu,
Dirinya juga adalah salah satu putri laki laki itu meski ia tak terlahir dari rahim seorang wanita yang di cintai oleh laki laki itu.
Tapi....
Kenapa ia diperlakukan seperti ini ?!
Sejak kecil,
Sejak ia bisa mengingat, ia tak pernah sekalipun merasa pernah di perlakukan seperti layaknya seorang anak oleh laki laki itu.
Ia ingat ketika ia masuk rumah sakit dan harus di rawat selama hampir satu minggu lamanya karena tertabrak sebuah mobil di luar pagar sekolah SMP nya kala itu,
ia hanya sekali melihat laki laki itu berada di rumah sakit.
Namun laki laki itu tak masuk menemuinya, ia hanya melihatnya dari pintu kamar rawatnya yang sengaja di buka oleh perawat agar laki laki itu bisa melihat dirinya.
Dan tanpa sepatah kata,
Laki laki itu kemudian berlalu begitu saja meninggalkannya.
Ia bahkan cenderung di abaikan dan seolah tak pernah di anggap ada.
Ia bahkan menerima perlakuan tak lebih baik dari putri pelayan pelayan rumah ini yang juga di biayai sekolahnya oleh laki laki itu.
Setidaknya, mereka tak harus menandatangani surat perjanjian pengembalian hutang atas biaya hidup seperti dirinya.
Maura meremas erat ujung kaosnya. Tatapan matanya menatap lurus ke arah lantai di bawah kakinya.
( ibu...andai aku mengenalmu, dan andai aku tahu di mana kau berada, maukah kau menerimaku jika aku datang kepadamu ?! )
Bisik Maura di dalam hati kepada dirinya sendiri dengan hati perih yang tak terkira.
Sungguh ia sakit hati dengan perlakuan laki laki itu.
Andai bisa,
Ingin sekali rasanya ia mati di hadapan laki laki itu.
Ia ingin tahu,
Mungkinkah laki laki itu akan menangisi kematiannya, atau bahkan justru bersorak karena kematiannya ?!
Monolog Maura di dalam hati.
Ketika Maura larut dengan luka di hatinya,
Ricky nampak bangkit dari duduknya.
" perbaiki penampilanmu, jangan berdandan seperti gelandangan saja...
Bikin malu " kata Ricky sebelum ia melangkah pergi meninggalkan tempat itu.
Maura masih saja diam tak menjawab.
" permisi nona " pamit Bram kepada Maura.
Dan sekali lagi,
Maura hanya diam tak menjawab.
Gadis itu masih setia tertunduk menatap lantai tepat di bawah kakinya.
Bram menghela nafas sebelum akhirnya laki lali itu juga berlalu meninggalkan ruangan itu.
serrraaaangngng....🔫🔫🗡️🗡️💣💣
btw, majikanmu masih hidup jadi perjuangin... kalau perlu minta tolong sama kakek nenek Maura. mereka kayaknya udah mulai sayang sama Maura.
biar Ricky nyesel udah nyia-nyiain anak kandung sendiri demi anak orang.
anak yang kata-katain anak pelacur malah anak gadis baik-baik. justru yang dianggap istri yang baik malah seorang wanita murhn