Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan tantangan dan pertempuran, cinta sering kali menjadi cahaya yang memandu. Zayyy, seorang pemuda yang karismatik dan tak kenal takut, telah berjuang melawan musuh dan tantangan, tidak hanya untuk melindungi artefak berharga, tetapi juga untuk menjaga cintanya dengan Angelina. Namun, di tengah semua itu, ada suatu kebenaran yang tak terhindarkan: hidup adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan sulit, pengorbanan, dan kehilangan.
Saat bayangan gelap mulai mendekat, Zayyy harus menghadapi tidak hanya musuh yang mengancam, tetapi juga perasaannya sendiri. Pertarungan untuk cinta dan harapan akan membawa Zayyy pada jalan yang penuh dengan kenangan indah dan kesedihan yang mendalam. Di sinilah kisahnya dimulai, di mana setiap detik berharga dan setiap pertempuran adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar—sebuah perjalanan menuju pengertian sejati tentang cinta dan kehilangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohamad Zaka Arya Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Memori di Taman Pintar
Di tengah keceriaan suasana Taman Pintar, Zayyy dan Angelina melangkah dengan semangat yang tak terbendung. Setiap sudut taman ini menawarkan pengalaman baru, dan keduanya bertekad untuk menikmati setiap momennya.
Anak-anak berlarian di antara berbagai wahana, suara tawa dan sorakan mengisi udara, menciptakan atmosfer yang penuh kegembiraan.
“Zayyy, lihat! Ada wahana sains yang terlihat menarik!” Angelina menunjuk ke arah sebuah wahana yang dipenuhi dengan alat peraga ilmiah. “Ayo, kita coba!”
Zayyy mengangguk setuju, dan mereka berdua berlari menuju wahana tersebut. Saat mereka tiba, mereka melihat sekelompok anak-anak sedang mencoba alat yang memproyeksikan gambar 3D.
Angelina terlihat sangat bersemangat, dia langsung bergabung dengan kelompok itu, berusaha memahami cara kerja alat tersebut.
“Lihat, Zayyy! Ini luar biasa!” teriak Angelina sambil mengamati proyeksi yang muncul. “Kita bisa melihat model molekul dalam bentuk 3D!”
“Benar sekali! Ini sangat keren,” jawab Zayyy, menonton dengan antusias. “Mari kita coba!”
Setelah beberapa menit mencoba alat tersebut, mereka beralih ke wahana lain yang menawarkan pengalaman interaktif. Ada alat yang memungkinkan pengunjung membuat listrik statis dan melihat bagaimana percikan kecil bisa tercipta. Angelina, yang sudah tidak sabar, langsung mencobanya.
“Ayo, Zayyy! Kita bisa membuat percikan listrik!” dia berteriak sambil tertawa. Zayyy mengikuti, dan mereka berdua berlari ke arah alat tersebut.
Di sana, mereka berdua mencoba memutar roda yang menghasilkan listrik statis. Setelah beberapa usaha, Angelina berhasil membuat rambutnya berdiri tegak akibat listrik statis yang dihasilkan. “Lihat! Aku seperti penyihir!” teriaknya dengan gembira, diikuti tawa Zayyy.
“Benar! Penyihir paling lucu yang pernah aku lihat!” Zayyy menjawab sambil mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto momen tersebut.
Setelah beberapa waktu di wahana sains, mereka menuju area lain di Taman Pintar yang lebih tenang. Di sana, terdapat taman bunga dengan beragam jenis bunga warna-warni. “Zayyy, kita harus berfoto di sini!” Angelina berkata, matanya berbinar melihat pemandangan yang indah.
Mereka berdiri di tengah taman bunga, dan Angelina mulai berpose dengan latar belakang bunga yang cantik. “Ayo, Zayyy! Tunjukkan senyummu!” dia berkata sambil berusaha membuat Zayyy tertawa.
Zayyy tersenyum lebar dan berpose, menangkap momen yang tak terlupakan. Setelah beberapa foto diambil, mereka duduk di bangku yang tersedia, menghirup udara segar.
“Setelah hari yang panjang ini, rasanya enak bisa duduk dan bersantai,” Zayyy menghela napas puas.
Angelina menatap bunga-bunga di sekeliling mereka. “Ini mengingatkanku pada masa kecil, saat kita bermain di taman dekat rumah. Kita sering berlari-lari di antara bunga-bunga.”
“Benar! Dan kita sering mencari kupu-kupu juga,” Zayyy menjawab, mengenang masa lalu. “Sangat menyenangkan saat itu.”
Angelina tersenyum, lalu menatap Zayyy. “Apa kamu ingat hari ketika kita pertama kali bertemu? Kita berdua masih kecil dan sangat berbeda.”
Zayyy mengangguk, mengenang kembali pertemuan pertama mereka di sekolah dasar. “Kamu selalu jadi yang paling mencolok. Semua orang mengagumi keberanianmu. Sementara aku... hanya menjadi diriku yang biasa-biasa saja.”
Angelina tertawa. “Kau memang biasa-biasa saja, tapi kau selalu memiliki hati yang baik. Itu yang membuatmu istimewa.”
“Dan itu juga yang membuatku jatuh cinta padamu,” Zayyy berkata, merasa sedikit malu.
Angelina menatap Zayyy dengan penuh perasaan. “Zayyy, aku juga mencintaimu. Setiap momen bersamamu selalu membuatku merasa bahagia.”
Keduanya terdiam sejenak, meresapi perasaan satu sama lain. Suasana tenang di taman bunga menciptakan momen yang sempurna untuk berbagi perasaan.
Setelah istirahat yang menyenangkan, mereka melanjutkan petualangan mereka. Kali ini, mereka menemukan wahana edukasi yang mengajarkan tentang lingkungan dan ekosistem. Di dalam wahana, ada berbagai informasi tentang flora dan fauna, serta bagaimana menjaga alam.
“Wah, ini sangat menarik!” Angelina berkata, membaca salah satu papan informasi. “Kita harus menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan sehat.”
Zayyy mengangguk. “Benar. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga alam ini agar tetap indah.”
Mereka berdua melanjutkan menjelajahi wahana tersebut, belajar hal baru yang membuat mereka semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Setelah selesai, mereka keluar dan merasakan semilir angin yang menyegarkan.
“Zayyy, apa kita sudah puas menjelajahi taman ini?” tanya Angelina, menatap ke arah gerbang taman.
“Belum! Aku ingin mencoba wahana terakhir yang ada di sana!” Zayyy menunjuk ke wahana terakhir yang terlihat penuh tantangan.
“Wahana apa itu?” Angelina bertanya, penasaran.
“Itu adalah wahana flying fox! Kita bisa terbang di udara!” jawab Zayyy, semangat.
Angelina terlihat terkejut. “Benarkah? Aku belum pernah mencobanya sebelumnya!”
“Yuk! Ini kesempatan bagus untuk mencoba sesuatu yang baru!” Zayyy berkata sambil mengajaknya.
Mereka menuju wahana flying fox, yang memiliki jalur tinggi dengan pemandangan taman yang indah di bawahnya. Setelah mendaftar dan mengenakan perlengkapan keselamatan, mereka berdua naik ke platform untuk bersiap-siap.
Angelina sedikit gugup, namun Zayyy menggenggam tangannya dengan kuat. “Jangan khawatir! Aku ada di sini untuk mendukungmu,” ujarnya dengan keyakinan.
Setelah beberapa detik menunggu, mereka meluncur ke depan, terbang di udara dengan angin yang berhembus kencang di wajah mereka. Terasa seperti terbang di atas dunia. Suasana kebebasan dan kegembiraan membuat mereka berdua tertawa lepas.
“Ini luar biasa! Aku merasa seperti burung!” Angelina berteriak, merasa berani.
Zayyy merasakan adrenalin yang mengalir dalam dirinya. “Ayo kita nikmati momen ini! Ini adalah hari yang paling menyenangkan!”
Saat mereka mendarat dengan selamat, mereka berdua saling tersenyum, merasakan momen kebersamaan yang sangat berarti.
“Zayyy, terima kasih sudah membawaku ke sini. Hari ini adalah salah satu hari terbaik dalam hidupku,” kata Angelina dengan tulus.
“Aku pun merasa sama. Bersamamu, semua terasa lebih indah,” jawab Zayyy, melihat Angelina dengan penuh kasih.
Saat mereka berjalan menuju pintu keluar, Zayyy dan Angelina merencanakan petualangan berikutnya. “Mungkin kita bisa pergi ke Air Terjun Singokromo atau Waduk Kali Bening?” Angelina memberi usul.
Zayyy mengangguk antusias. “Itu ide yang bagus! Kita bisa berkemah dan menikmati alam!”
Ketika mereka sampai di pintu keluar, Zayyy dan Angelina melihat matahari mulai terbenam, menyisakan sinar oranye keemasan di langit. Mereka memutuskan untuk duduk sejenak di bangku dekat gerbang taman.
“Lihatlah, Angel. Betapa indahnya pemandangan saat matahari terbenam,” Zayyy berkata sambil menunjuk ke arah langit.
Angelina tersenyum, matanya terpaku pada warna-warni langit. “Indah sekali. Ini seperti lukisan yang dibuat oleh Tuhan.”
“Ya, setiap detik adalah anugerah,” Zayyy menambahkan, merasakan kedamaian.
Keduanya duduk bersebelahan, menikmati momen indah sambil berbagi cerita tentang impian dan harapan mereka di masa depan. Dalam hati mereka, ada keinginan untuk terus bersama, menjelajahi setiap sudut dunia, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Saat malam tiba, mereka memutuskan untuk pulang. “Aku ingin agar kita bisa melakukan lebih banyak petualangan seperti ini. Bersamamu, setiap perjalanan menjadi istimewa,” Zayyy berkata, memandang Angelina dengan penuh harap.
“Aku pun merasa sama. Mari kita buat lebih banyak kenangan indah bersama!” jawab Angelina dengan semangat.
Dan dengan semangat baru, mereka berdua melangkah ke mobil, bersiap untuk kembali ke rumah dengan hati yang penuh kegembiraan dan jiwa yang dipenuhi kenangan manis.
Hari itu bukan hanya tentang bersenang-senang di Taman Pintar, tetapi juga tentang bagaimana cinta mereka tumbuh seiring dengan setiap pengalaman yang mereka bagi.